Disusun Oleh:
NIT : 1718
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-nya
sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “ Pengolahan Produk Otak-Otak
Panjang Yang Berbahan Dasar Ikan Kakap Putih di CV Bening Jati Anugerah Bogor”, dapat
diselesaikan. Kegiatan praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu yang harus dipenuhi oleh
siswa SMKN 1 Pangandaran. Pembuatan Laporan ini tidak terlepas dari peran serta berbagai
pihak, oleh karena-nya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Instansi
yang bersangkutan.
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini juga jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran yang konstruktif sangat penulis nantikan untuk perbaikan kedepan. Akhir kata
semoga laporan ini bermanfaat khusunya bagi penulis sendiri, umumnya kepada semua pihak
yang membacanya.
Dan sukes untuk SMKN 1 Pangandaran yang telah memberikan pelajaran yang sangat
berharga serta pengalaman yang luar biasa bagi saya pribadi, melalui kegiatan ini saya benar-
benar memiliki wawasan dan suasana baru dalam belajar.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
RIWAYAT HIDUP
NIT : 17181402
Agama : Islam
Pertama kali masuk Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) As-Sallam pada tahun
2007/2008, setelah itu melanjutkan ke SD Negeri 5 Pangandaran hingga selesai pada tahun
2013/2014, kemudian melanjutkan ke SMP N 1 Pangandaran hingga selesai pada tahun
2016/2017, kemudian melanjutkan ke SMK Negeri 1 Pangandaran pada tahun 2017/2018 hingga
sekarang angkatan ke 16, dan sekarang kelas XII APHPI 2.
RINGKASAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan tanggal 02 April 2019 s.d 14 Mei 2019
bertujuan mengetahui pelaksanaan sanitasi dan hygiene selama pengolahan Otak otak panjang
ikan kakap putih di CV BENING JATI ANUGRAH.
Tahapan pengolahan Otak otak panjang di CV BENING JATI ANUGRAH BOGOR yaitu :
penerimaan bahan baku, pemiletan ikan kakap putih, pencucian, penggilingan daging,
pencampuran bahan tambahan seperti sayuran dan bumbu, pengecekan suhu, pembentukan atau
pencetakan adonan, perebusan, pendinginan dan penirisan, pengemasan, pembekuan
menggunakan ABF( Air Blast Frezing ),penyimpanan sementara( cold storage) dan pemasaran.
Hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini menunjukan bahwa pelaksanaan sanitai dan
hygiene selama pengolahan otak otak panjang ikan kakap putih dari mulai penerimaan bahan
baku samapai pemasaran kurang diperhatikan.
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGATAR .....................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................
ABSTRAK .....................................................................................................................
I PENDAHULUAN .........................................................................................................
1. 1 Latar Belakang ......................................................................................................
1. 2 Tujuan ...................................................................................................................
1. 3 Ruang Lingkup ......................................................................................................
1. 4 Tempat dan Waktu Kegiatan.................................................................................
II PROFIL INSTANSI .....................................................................................................
2. 1 Sejarah Berdirinya ................................................................................................
2. 2 Visi dan Misi CV Benning Jati Anugrah ..............................................................
2. 3 Lokasi ....................................................................................................................
2. 4 Bahan Baku yang Digunakan ................................................................................
2. 5 Data Jenis Produk CV Bening Jati Anugrah .........................................................
2. 6 Pemasaran .............................................................................................................
2. 7 Sertifikat ................................................................................................................
2. 8 Penghargaan ..........................................................................................................
III METODE PELAKSANAAN .......................................................................................
3. 1 Orientasi ................................................................................................................
3. 2 Observasi ...............................................................................................................
3. 3 Adaptasi ................................................................................................................
3. 4 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ....................................................................
3. 5 Pengumpulan Data ................................................................................................
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................
4. 1 Lumpia Ikan ..........................................................................................................
4. 2 Proses Produksi Lumpia Ikan di CV Bening Jati Anugrah ...................................
V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................
5. 1 Kesimpulan ...........................................................................................................
5. 2 Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
KESAN DAN PESAN SELAMA PKL .......................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
a
BAB I PENDAHULUAN
Ptaktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mepraktikan langsung apa yang didapat dibangku sekolah, yang bertujuan agar siswa mendapat
pengalaman dan wawasan dalam dunia kerja. Praktik Kerja Lapangan dapat dilakukan didalam
ruangan Laboratorium, atau diluar ruangan sesuai dengan bidang kajian dan minat siswa, Otak-
otak ikan adalah olahan ikan yang terbuat dari lumatan ikan (kakap putih), tepung tapioka,
sayuran (daun bawang, bawang bombay, wortel, dan racikan bumbu yang dicetak. Terdapat
pilihan bentuk bulat dan panjang. Otak-otak ikan sangat nikmat jika dimasak dengan cara
digoreng atau dikukus dan di hidangkan saat masih hangat. Akan terasa lembut ikan dan aroma
yang menggugah selera para penikmat.
1. Harus tau dan paham apa saja yang akan dilakukan ketika membuat otak-otak.
2. Rasa yang enak yang akan menentukan kamu bisa dan paham tentang membuat
Otak-otak.
2. kerja nyata meskipun sedang praktik dan harus memberikan yang terbaik untuk
Perusahaan atau Instansi yang bekerja sama dengan pihak sekolah maupun siswa
Secara langsung.
3. Bisa membuktikan saya bisa membuat otak-otak dari berbagai sumber maupun
4. Mendapatkan karakter orang-orang yang baik dan terpendidik dengan secara langsung
PKL ini dilaksanakan di CV BENING JATI ANUGRAH. Berada di Kampung Jati Parung
RT 03 RW 04, Desa Parung, Kec Parung, Bogor, Jawa Barat 16000
2.2.Sejarah Berdirinya
Usaha ini mulai dirintis sejak Februari 2007 dengan nama usaha “Bening Jati Anugrah”
dalam perjalanan usahanya, Bening Jati Anugrah dengan merk produk Bening Food, dengan
tenaga kerja yang terlibat saat ini mencapai 22 orang berlatar pendidikan SMP sampai dengan
tingkat S1 (sarjana).
Hasil dari produksi yang telah dilakukan saat ini mencapai sebanyak lebih dari 25 macam
produk antara lain: bakso ikan, siomay, otak–otak panjang dan kaki naga ikan, produksi yang
sudah ada sampai saat ini sudah mencapai lebih dari 500 kg/hari. Adapun bahan baku yang
digunakan berasal dari Bogor, Tangerang dan Jakarta. Pengelolaan usaha yang dilakukan oleh
CV Bening Jati Anugrah telah melaksanakan ketentuan–ketentuan yang ditetapkan diantaranya:
Penerapan Sistem Sanitasi dan Higienis
Penerapan Sistem Keamanan Pangan
Tertib Administrasi
Tertib Perizinan dan Sertifikasi
, praktek pengolahan atau produksi sampai ke pemasarannya.
Pusat pelatihan ini diberi nama Bening Jati Anugrah, dalam perjalanannya Bening Jati
Anugrah sudah menyelenggarakan kegiatan magang, kursus dan studi banding/karyawisata
mencapai lebih dari 500 orang berlatar pendidikan SMP sampai tingkat S1 (Sarjana).
P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) Bening Jati Anugrah
berkomitmen mengembangkan pelatihan, meningkatkan pemasaran produk olahan dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar ke jenjang yang lebih baik dengan Pada akhir tahun
2009, CV Bening Jati Anugrah mendapat juara ke-1 (satu) tingkat nasional sebagai pengolah
terbaik. Kemudian pada bulan Oktober 2011, dari Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
(PPSDMKP) Kementrian Kelautan Dan Perikanan,CV Bening Jati Anugrah ditetapkan sebagai
Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan ( P2MKP) dengan Nomor Sertifikat
04/BPSDMKP/P2MKP/M/2011. Untuk dapat ditetapkan menjadi P2MKP harus mempunyai
persyaratan sebagai berikut:
Sebagai pelaku usaha
Mempunyai jaringan pemasaran
Bisa menciptakan wirausahawan baru dari teorimemberikan pelatihan tentang pengolahan
produk perikanan.
Program pelatihan Bening Jati Anugrah diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat sekitar dan karyawan ke jenjang yang lebih baik. Hal ini dibuat dengan cara
memberikan informasi dalam pelatihan pengolahan ikan, dalam pelatihan ini masyarakat akan
mengetahui bagaimana cara atau proses pengolahan untuk menghasilkan produk olahan yang
baik, tentunya sesuai dengan standar. Selain itu masyarakat juga akan mengetahui bagaimana
cara pemasaran produk dan analisa usaha.
Lokasi
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) CV Bening Jati Anugrah ini berdiri diatas lahan
seluas 3.200 m2, berlokasi di Kampung Jati Parung RT 03/ RW 04, Desa Parung,
Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Ikan kakap putih mempunyai nilai ekonomis tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan
ikan yang mempunyai nilai ekonomis yang penting. Sebagai salah satu komoditas ekspor,
permintaan jenis ikan ini cukup tinggi di pasar luar negeri. Budidaya ikan kakap putih telah
menjadi suatu usaha yang bersifat komersial ( dalam budidaya) untuk dikembangkan, karena
pertumbuhannya yang relative cepata, mudah dipelihara dan mempunyai toleransi yang
tinggi terhadap perubahan lingkungan sehingga manjadikan ikan kakap putih cocok untuk
usaha budidaya skla kecil maupun besar, selalin itu telah terbukti bahwa ikan kakap putih
dapat dibudidayakan di tambak air tawar maupun laut.
Kakap putih sebenarnya adalah ikan liar yang hidup dilaut. Namun setelah dilakukan
penelitian kakap putih memiliki habitat yang sangat luas. Kakap putih dapat hidup didaerah
laut yang berlumpur, berpasir, serta di ekosistem mangrove. Ikan kakap yang hidup dilaut
lebih besar ukurannya dibandingkan yang dipelihara di air payau atau di air tawar. Hal itu
mungkin disebabkan karena makanannya banyak dihabitat aslinya. Ikan kakap putih juga
dapat hidup di air payau ( Ridho, 2016).
Menurut Anriyono et al., (2018) , pada beberapa daerah di Indonesia ikan kakap
putih dikenal dengan beberapa nama seperti: Pelak, Petaka, Cabek, Cabik ( Jawa Tengah
dan Jawa Timur ), dubit tekong ( Madura), Talungtar, Pica-Pica, Kaca-Kaca ( Sulawesi).
Kakap putih termasuk kedalam famili Centroponidae, secara lengkap taksonominya adalah
kingdom : Animalia, Filum : Chordata, Sub Filum : Vebrata, Kelas : Pisces, Ordo :
Perchomorphi, Famili: Centroponidae , Genus : Lates, Species : Lates calcalifer
Ciri- cirri morfologis dari ikan kakap putih antara lain adalah badan memanjang, gepen dan
batang sirip ekor lebar, pada waktu masih burayak ( umur 1-3 bulan) warna nya gelap dan
setelah menjadi gelondongan ( umur 3-5 bulan) warnanya terang dan bagian punggung
berwarna coklat kebiru-biruan yang selanjutnya berubah menjadi keabu-abuan dengan sirip
berwarna abu-abu gelap, mata berwarna merah cemerlang, mulut lebar, sedikit serong
dengan geligi halus bagian atas penutup insang terdapat lubang kuping bergerigi, sirip
punggung berjari-jari keras 3 dan lemah 7-8 dan sedan
3.2. Komposisi Kimia Bahan Baku
Komposisi kimia yang terkandung dalam ikan menunjukan seberapa kuantitas dan
kualitas ikan tersebut memberikan asupan gizi sesuai dengan kebutuhan gizi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi komposisi kimia dari ikan cukup banyak, diantaranya adalah genetic (
menyebabkan perbedaan tipe lemak), morfologi ( organ dan bagian tibuh lainnya yang
dijadikan sebagai tempat penyimpanan cadangan lemak), fisiologi dan lingkungan (
berhubungan dengan makanan yang dimakan pada lingkungan tersebut serta derajat ketidak
jenuhan asam lemak ) , kondisi saat hidup, khususnya ketersediaan makanan karena
berhubungan dengan cadangan lemak yang memiliki kandungan yang sama dengan yang
dimakan ( Abadi, 2007).
Berdasarkan SNI 7756 : 2013, mengatakan bahwa bahan yang digunakan sebagai
bahan baku ( raw material) adalah ikan yang masih segar, beku, dan dalam bentuk surimi.
Belum mengalami pencemaran baik oleh bakteri maupun oleh zat-zat beracun. Ikan sebagai
bahan dasar harus memiliki kualitas yang baik untuk itu perlu dilakukan pengamatan
terhadap ikan apakah layak untuk digunakan atau tidak agar diperoleh produk akhir yang
memiliki kualitas yang baik. bahan baku yang digunakan harus dalam kondisi segar dimana
bahan baku sudah mempunyai niilai organoleptik. Bahan baku yang baik adalah bahan baku
yang berasal dari perairan yang tidak tercemar, harus bersih, bebas dari semua bau yang
menandakan pembusukan dan bebas dari tanda atau sifat-sifat alamiah lain yang dapat
menurunkan mutu serta tidak membahayakan kesehatan konsumen.
3.4. Diagram Alir Proses Berdasarkan SNI
Pengadonan
Penyetakan
Perebusan
Penirisan
Pengemasan
Penyimpanan
BAB IV
4.1.1. Bahan
Bahan tambahan dari produk siomay ikan ialah bahan adonan yang digabungkan dengan
bahan baku yang berupa daging ikan. Bahan tambahan yang di butuhkan untuk membuat
adonan siomay antara lain adalah tepung terigu, gula, bawang putih, monosodium
glutamate ( MSG ), garam, dan bawang merah.
1) TepungTerigu
Tepung terigu merupakan tepung yang sanagat dominan. Tepung terigu mengandung
gluten sehingga sangat baik digunakan dalam pembuatan roti. Tepung terigu yang
digunakan dipabrik roti diperoleh dari gandum yang di giling. Tepung tergu hasil
penggilingan harus bersifat mudah tercurah, kering, tidak mudah menggumpal jika
ditekan, berwarna putih, bebas kulit, tidak bebrabu asing seperti busuk, tidak beramur
atau tengik, juga bebas dari serangga, kotoran dan kontaminasi benda asing.
2) Gula
Gula memiliki sifat higroskopis yaitu kemampuan menyerap kandungan air yang ada
dalam bahan pangan sehingga bisa memperpanjan masa simpan, selain itu gula berfungsi
memberi rasa manis.
3) BawangPutih
Bawang putih mempunyai fungsi dalam menu masakan sebagai pengawet alami produk.
Bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan khamir karena mengandung
zat allicin yang sangat efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negative, dapat
mengurangi jumlah colli form, bakteri anaerob, dan total mikro organisme.
5) Garam
Es yang digunakansesuaidengankecepatanproduksi.
Digunakan untuk menambah cita rasa dan aroma dari produk sehingga membuat produk
menajdi lebih lezat.
10) Wortel
Pada tiap 100 gram wortel segar mengandung vitamin A yang berguna bagi nutrisi mata
dan penggunaan wortel pada olahan siomay ikan yaitu untuk menambah gizi siomay
ikan, sebagai pemberi warna pada adonan agar lebih cerah dan juga sebagai toping pada
olahan siomay ikan.
11) Telur
Telur mengandung lemak yang dapat memberikan rasa dan tekstur pada makanan. Telur
juga digunakan untuk membuat adonan. Fungsi telur terhadap adonan dapat menambah
nilai gizi, menguatkan rasa, membantu proses pengembangan produk, memperlunak, dan
memperbaiki tekstur remah dalam adonan.
12) MinyakSayur
Berguna pada saat proses pengadonan dan pencetakkan adonan agar tidak terlalu lengket
dan mudah saat di adonan maupun dibentuk. Minyak sayur juga dioleskan pada
permukaan sehingga produk siomay ikan tidak lengket dan bentuk produkti dan hancur.
13) KulitPangsit
2) Timbangan
3) KipasPenirisan
4) Freezer
5) LemariPembekuCepat
6) Ember
7) Sealer
8) Keranjang
9) Penggiling Daging ( Meat Grinder )
10) Pan
11) Parutan
12) Kuas
13) Sendok
14) Lemet
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ( PKL ) ini adalah
metode survey dengan pengamatan langsung proses pengolahan siomay ikan kakap putih di CV.
BENING JATI ANUGRAH. Data yang dibutuhkan yaitu berupa data primer dan sekunder, data
primer yang proleh langsung dari dialog dan wawancara bersama pegawai dan pengawas produk.
Sedamgkan data sekunder yang akan dikumpulkan dari perusahaan tersebut terdiri dari profile
perusahaan yang meliputi lokasi perusahaan dan sejarah pendirian perusahaan, struktur
organisasi, saran dan fasiliras perusahaan, jenis dan volume industry, pemasaran, data-data lain
yang diperoleh selama proses pengolahan berlangsung.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan praktek kerja lapangan. Adapun pengumpulan data primer dilakukan dengan
cara :
a) Observasi / Pengamatan
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati serta mencatat
secara sistematis gejala-gejala yang diamati.
b) Interview / Wawancara
Yaitu proses Tanya jawab dalam pengamatan yang berlangsung secara lisan antara dua orang
atau lebih yang bertatap muka untuk mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan.
BAB V
5.1. Hasil
Diproduksi oleh salah satu yang CV Bening Jati Anugerah adalah otak-otak. Otak-otak
sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan bentuknya yakni otak-otak panjang, otak-otak
bulat. Keduanya memiliki bahan dasar yang sama yaitu, ikan kakap dan surimi yang
kemudian dicampur dengan bumbu racikan sendri dan bahan-bahan pendukung lain-nya
seperti tepung dibentuk dan dicetakpanjang lalu direbus dalam air panas yang dicampur
dengan minyak dengan resep tertentu sehingga kualitas produk terjamin.
Otak-otak panjang yang dibuat oleh CV Bening Jati Anugerah ditentukan ukurannya
bobot persatuannya yaitu 24-26 gr jika digolongkan grade B. Produk dipasarkan dalam
bentuk beku dengan dikemas menggunakan plastic PE dengan bobot 500gr perbungkus-
nya. Untuk penyajiannya sendiri otak-otak ini juga dapat diolah dengan beberapa cara
seperti digoreng, dibakar bahkan dapat juga diolah menjadi sup dan berbagai hidangan.
5.2.Pembahasan
System pembelian yang dilakukan perusahaan adalah pembelian pasif yaitu, supplier
dating sendiri ke CV Bening Jati Anugerah untuk mengantarkan bahan baku yang telah
dipesan sebelumnya. Penanganan bahan baku dilakukan oleh tim panen dari pihak supplir
yang sudah dibina oleh perusahaan, tujuannya tidak lain adalah agar kualitas bahan baku
dapat terjamin. Kemudian bahan baku diangkut menggunakan mobil box yang dilengkapi
baik fiber serta pendinginan untuk menjaga agar bahan baku tetap segar.
Bahan Tambahan dan Bahan Pembantu
Selain menggunakan bahan baku berupa ikan kakap putih dan surimi, pembuatan otak-
otak panjang juga memerlukan berbagai bahan lain berupa bahan tambahan dan bahan
pembantu demi menciptakan cita rasa otak-otak dan membuat rasa dan gizi seimbang.
A. Bahan Tambahan
alasan mengapa tepung tapioka dijadikan bahan tambahan adalah karena tekstur
Daun bawang juga ditambahkan untuk membuat rasa otak-otak menjadi lebih enak
aroma yang khas dari daun bawang dapat membangkitkan selera makan, dalam
pembuatan otak-otak panjang daun bawang yang ditambahkan pada setiap adonan
c). Telur
telur memiliki peran yang cukup penting didunia makanan. Selain karena sebagai
sumber protein dan kaya akan gizi lain, telur juga memiliki fungsi yang dibutuh-
Penambahan adonan.
Penambahan minyak sayur berguna agar saat proses pengadonan dan pencetakan
adonan tidak terlalu lengket dan mudah untuk adonan maupun dibentuk, selain itu
minyak juga ditambahkan saat proses perebusan agar otak-otak tidak saling
menempel pada proses pengadukan ketika direbus, selain itu minyak sayur juga
dapat menjadi pengawet alami bagi otak-otak panjang karena minyak sayur meng-
bawang putih memang memiliki aroma dan rasa yang kuat setiap kali ditambahkan
sebagai bahan makanan, seperti hal-nya adonan otak-otak, bawang putih akan
f). Bumbu-bumbu
bumbu-bumbu disini adalah berfungsi sebagai perasa dari otak-otak panjang yang
merupakan campuran dari gula, garam, ketumbar, kemiri dan kemiri yang dihalus-
bersifat rahasia dan hanya pemilik dan pekerja pada bgian itu yang tau demi menj-
B. Bahan Pembantu
Selain Bahan baku dan bahan tambahan dibutuhkan juga bahan pembantu untuk mem-
mudahkan proses produksi, dan antara bahan pembantu adalah sebagai berikut:
Air
Air yang digunakan untuk produksi yang ada di CV Bening Jati Anugerah adalah berasal
dari PDAM. Sumber air tersebut digunakan untuk bahan kegiatan yakni proses produksi,
sanitasi da air pendingin. Air yang digunakan untuk proses produksi telah dilakukan
pengujian mikrobiologi dilaboratorium BPOM setiap satu bulan sekali secara berkala
sehingga dapat dipastikan air yang digunakan untuk proses produksi telah teruji mutunya
secara baik.
Es
Penggunaan es disini sangat diperlukan pada proses peroduksi untuk menjaga suhu
adonan dari suhu ruang, karena pada dasarnya adonan suhu bersuhu rendah, penanganan
suhu rendah ini diperlukan agar bakteri pembusuk yang ada pada adonan sukar
berkembang biak, karena adonan otak-otak ini kayak akan protein maka bakteri
pembusuk akana sangat cepat berkembang biak jika diberi es dan membuat produk cepat
busuk dan berbau tengik. Es dapat digunakan di CV bening jati anugerah berupa es yang
dibuat oleh karyawan sendiri dengan menggunakan air minum yang dikemas dan
dibekukan dalam cold storgae. Dalam satu kemasan es berbobot 1kg dan dibutuhkan 20-
25 kantong es setiap harinya, penggunaan es ini juga mesti diperhatikan jumlah
pemakaiannya dalam sehari tidak boleh sampai berlebihan, jika lebih sisanya boleh
dimasukan kembali dalam cold storage untuk digunakan dihari berikutnya.
Berdasarkan SNI 7757, 2013 tentang otak-otak ikan, proses pembuatan otak-otak ikan
meliputi penerimaan bahan baku utuh segar penerimaan bahan baku utuh beku, peneri-
maan bahan beku, penerimaan bahan baku lemuatan/surimi, pelelehan (thawing), sortasi,
Bahan baku yang digunakan CV bening Jati Anugerah adalah bahan baku yang ber-
kualitas dan segar. Untuk menjaga agar bahan baku yang diterima tetap berkualitas
perlu dilakukan pengujian organoleptik terhadap bahan baku oleh team quality control.
Pengujian yang dilakukan merupakan pengecekan dengan alat indra secara fisik yang
meliputi kenampakan, tekstur, warna, bau, dan rasa. Hal tersebut sesuai dengan purna-
wangsih (2000) ikan yang diolah harus dilakukan penanganan untuk menjaga mutu
ikan. Sebelum dilakukan pengambilan dilakukan dan pemisahan duri, bahan baku
harus diperiksa kualitas dari segi aroma, warna, kenampakan dan tekstur daging.
Pelumatan Daging
Pelumatan daging yang sesuai standar SNI 7757:2003 adalah dengan melumatkan
daging dengan alat pelumat daging (micer) dan dilakukan dengan cepat, cermat dan
saniter serta tetap mempertahankan suhu tetap rendah yakni berkisar antara 0-6 derajat
celcius agar mendapat lumatan daging dengan alat pelumat mendapat lumatan daging
Proses penimbangan adalah proses pertama yang dilakukan setelah penerimaan bahan
baku. Penimbangan ini dilakukan diruang bumbu untuk menjaga kerahasiaan takaran
yang akan dipakai. Bahan-bahan yang ditimbang berupa tepung tapioka, minyak sayur,
daging ikan, daun bawang, dan bumbu-bumbu yang akan dicampurkan dalam adonan
Pengadonan
Setelah semua bahan-bahan ditimbang, saatnya mencampur semua bahan dalam proses
menggunakan alat bernama silent cutter, pengadonan ini dilakukan agar menghomo-
genkan daging.
a). Tahap awal surimi dimasukkan dalam mesin sulent cutter sebanyak 6kg selama
b). Kemudian masukan es untuk mengeluarkan gel strength, dan dilanjutkan dengan
penambahan bahan garam. Garam sengaja dimasukan pada tahap setelah surimi
tercampur surimi tercampur rata fungsinya untuk mengikat air da membentuk gel
c). Setelah gel strenght telah keluar selanjutnya adalah bumbu-bumbu dimasukkan dlam
adonan surimi. Bumbu-bumbu tersebut berupa lada dan MSG. Waktu yang dibutuh-
kan kurang lebih 30 detik. Selanjutnya minyak sayur ditambahkan adonan cepat
kalis dan tidak bau amis. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 15 detik.
d). Setelah bumbu dan minyak sudah dimasukan bahan yang dimasukkan berikutnya
adalah daun bawang untuk memberi warna pada makanan dan menimbulkan aroma
yang khas pengadonan dilakukan selama 1 menit, masukkan juga telur agar adonan
dapat mengembang.
air agar adonan mudahhomogen dan untuk menjaga suhu tetap dingin selama proses
pengadonan, proses ini dilakukan selama 15 detik.
f). Proses berikutnya adalah menambahkan tepung tapioka kemudian aduk hingga
adonan dapat benar-benar homogen dan tercampur rata. Proses ini membutuhkan
Pencetakan
Pencetakan dilakukan secara manual dan tanpa menggunakan daun. Proses pencetakan
dengan spesifikasi. Pembuatan oadonan otak-otak ikan ini dilakukan secara manual
oleh para pegawainya dengan menggunakan tangan dan sebilah bambu panjang.
Perebusan
Pada proses pembuatan otak-otak ikan panjang dilakukan dua kali proses perebusan.
Perebusan pertama bertujuan agar bentuk otak-otak yang baru dicetak tidak berubah.
Perebusan pertama menggunakan api kecil, hal ini bertujuan untuk permukaan otak-
otak menjadi halus dan tidak lengket satu sama lain. Proses perebusan pertaama
dimana otak-otak yang baru dibentuk dimasukkan dalam wajan berisi air dengan api
kecil dengan suhu kira-kira 50 derajat celcius yang ditambahkan minyal sayur se-
minyak adalah bahan anti oksidan yang berfungsi melindungi makanan yang meng-
andung lemak atau minyak dan ketengikan terjadi karena minyak atau lemak yang
terkandung dalam makanan rusak oleh suatu proses oksida sederhananya oksida dapat
dikatakan merupakan suatu proses penguaian minyak atau lemak. Antioksidan yang di
adalah selama 6,3 menit setiap buat otak-otak dengan suhu kurang lebih 50 derajat
celcius ini dikarenakan pada tahap perebusan pertama ini difungsikan agar permukaan
otak-otak halus dan bentuk otak-otak tidak berubah, pada perebusan pertama panci
harus terus diaduk adonan tidak bertumpuk pada satu titik dan akhirnya melekat dngan
adonan yang lain. Setelah adonan otak-otak sudah mulai terlihat matang dan dapat di-
pastikan tidak akan berubah bentuk ketika disentuh dengan pengaduk maka otak-otak
telah siap mdipindahkan kedalam panci perebusan kedua. Jika waktu perebusan prtma
kurang maka dapat dipastikan adonan yang telah dicetak akan rusak saat proses pem-
mindahan dan jika terlalu lama maka adonan akan matang sebelum dimasukkan panci
perebusan kedua dan berakibat produk akan mudah patah saat proses pengemasan,
seperti halnya waktu perebusan, suhu juga harus diperhatikan karena jika suhu terlalu
rendah maka adonan akan cepat hancur jika diaduk, namun jika terlalu panas maka
adonan akan matang sebelum masuk ke panci perebusan kedua, maka dari itu perlu
adanya cehclist suhu setiap otak-otak ditiriskan oleh pegawai untuk mengurangi ke-
mungkinan tersebut. Hal ini sesuai dengan SNI 7757:2013 bahwa pada proses per-
rebusan ini suhu dan waktu harus diperhatikan karena dapat mengakibatkan cacat mutu
dan pertumbuhan bakteri. Setelah melewati perebusan kedua dengan suhu 90 derajat
celcius. Otak-otak akan dapat dikatakan sudah matang apabila sudah mengapung di-
permukaan air. Kematangan otak-otak ikan ini juga dapat diperiksa dengan melihat
bagian dalamnya. Bila diiris bagian dalam otak-otak ikan sudah tidak lengket dan
terasa kenyal. Semakin besar otak-otak ikan yang dibentuk maka akan semakin lama
proses perebusan otak-otak tersebut. Dalam panci perebusan terdapat minyak yang ber-
fungsi agar adonan tidak menempel satu sama lain, agar tidak lengket ketika packing
dan sebagai bahan pengawet. Hal ini sesuai dengan pendapat Hartono (2013) bahwa
minyak adalah bahan anti oksidan yang berfungsi melindungi makanan yang meng-
ngandung lemak dan minyak atau lemak yang dapat menyebabkan makanan berbau
Pendinginan
Selain otak-otak matang proses selanjutnya adalah pendinginan, produk harus dikemas
dalam keadaan dingin, karena jika produk dikemas dalam keadaan panas uap air yang
ikan sudah matang dan diangkat dan didinginkan dengan menghamparkan produk
ke meja stainles steel dan didinginkan dengan bantuan kipas angin. Peralatan yang di-
gunakan selalu dijaga kebersihannya agar tidak terjadi kontaminasi pada proses
penirisan selesai tempat pendinginan harus dibersihkan kembali, hal tersebut didukung
oleh pernyataan Suprinto (2011), bahwa penirisan adalah untuk menurunkan suhu
sehingga saat dilakukan pengemasan tidak terjadi penyimpanan produk yang berd-
dampak pada daya simpan dan keawetannya. Waktu yang digunakan untuk pendinginan
adalah sekitar 13 menit. Setelah otak-otak dingin, otak-otak segera dibawa kurang pen-
ngemasan dan dikemas untuk menghindari kemunduran mutu. Hal ini dengan SNI
7757;2013 bahwa potensi bahaya pada proses pendinginan adalah kemunduran mutu
dengan menggunakan plastik PE (poly ethilence) yang cocok digunakan pada produk
makanan beku (frozen food) yang memiliki ketebalan 0,7 mm dengan ukuran 10x15cm
hal ini sesuai SNI 776:2013 bahwa pengemasan yang digunakan untuk melindungi
produk dan kontaminasi luar dan juga sesuai dengan pendapat Adwyah (2007) bahwa
jenis kemasan yang digunakan sebagai bahan pengemas harus kedap udara untuk men-
ngurangi terjadinya oksidasi produk dan dapat menahan uap air agar dapat mencegah
penguapan produk saat penyimpan kedalam cold storage serta untuk menghindari ter-
jadinya resistensi pada produk. Proses pengemasan produk yang dapat mencegah atau
dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik. Selanjutnya plastik kemasan di sealer
dengan tujuan agar plastik tertutup rapat dan tidak ada ruang udara dalam kemasanotak
otak ikan untuk menghindari perkembangbiakan bakteri dalam kemasan. Pada kemasan
juga terdapat label berisikan informasi produk seperti nama produk, nama unit,
pengolahan, tanggal kadaluarsa, saran penyajian, komposisi, berat bersih, no. SKP dan
logo halal perizinan yang telah dimiliki CV Bening Jati Anugerah yang dapat dilihat
pada lampiran. Pernyataan ini sesuai dengan Saparinto (2011) bahwa kemasan harus
dilengkapi dengan berbagai informasi produk yang disampaikan melalui label antara
lain adalah nama produk, berat bersih produk, nama alamat, logo perusahaan, nomor izin
merek dagang, nama dan alamat distributor, agen dan penyalur. Setiap kemasan produk
yang akan diperdagangkan diberi tanda dengan benar dan mudah dibaca mencantumkan
d). Bila ada bahan tambahan dan diberi keterangan bahan tersebut.
Penyimpanan Cepat
Produk yang dapat dikemas lalu disimpan dalam lemari pendingin cepat agar terjadi
pembekuan cepat agar sehingga mutu produk tidak menurun akibat pembekuan cepat
sehingga mutu produk tidak menurun akibat pembekuan yang tidka merata. Mesin
pembekuan cepat dan frezer ini bersuhu -22 derajat celcius. Produk disimpan selama
seharian. Hal ini sesuai dengan SNI 7756:2013 bahwa potensi bahaya yang harus di-
waspadai adalah pembekuan yang tidak merata yang dapat menyebabkan kemunduran.
Cold Storage
Otak-otak yang disimpan dalam col storage telah memenuhi ketentuan dalam penyim-
panan yaitu produk yang tidak boleh bersinggungan langsung dengan lantai agar tidak
terjadi pencemaran terhadap produk, sehingga otak-otak akan disusun rapih diatas rak
terdapat pada cold storage dan pada tiap rak diberi keterangan tentang produk seperti
nama produk, berat perpack banyak pack dalam keranjang dan tanggal pembuatan
Cold storage pada CV bening Jati Anugerah dapat memuat 170 keranjang menampung
menampung 25 produk dengan bobot 500gr. Setiap keranjang menampung 12,5kg jadi
kapasitas cold storage adalah sekitar 16,5 ton produk. Sebenarnya cold storage dapat di
isi dengan 20 ton produk karena ukuran ukurannya yang cukup besar yaitu 5x4x2,5 mtr
namun hal tersebut dapat menyebabkan sirkulasi udara menjadi terhambat. Suhu yang
digunakan cold storage yaitu berkisar -20 hingga 18 derajat celcius yang selalu di-
lakukan pengecekan suhu dan teknisi. Hal tersebut sesuai dengan kemasan tersier harus
tersimpan dalam ruang penyimpanan beku dengan suhu -20 derajat celcius. Selama di-
simpan, cold storage harus bebas bau dan harus selalu dipelihara dalam kondisi yang
agar produk tersebut terjagadi kerusakan produk maka akan dapat merugikan perusaha-
an itu sendiri.
Distribusi
Distribusi dilakukan dengan cara mengangkut produk dalam cold storage dengan me-
nggunakan sistem FIFO (first in first out) yaitu dengan mengecek tanggal produksi
yang tertera pada keranjang. Setelah itu ditata didalam kardus berwarna coklat agar
terhindar dari sinar matahari secara langsung dan dibawa dengan menggunakan mobil
box hak ini sesuai dengan SNI 7757:2013 bahwa distribusi dilakukan dengan cara pro-
duk dalam kemasan dimuat dalam alat transportasi dan terhindar dari penyebab yang
dapat merusak dan menurunkan mutu produk. Dengan tujuan mendapatkan produk
yang aman dikonsumsi dan melindungi produk dari kerusakan fisik selama pemuatan.
Produk yang dijual sendiri yaitu pembeli datang sendiri ke CV bening jati anugerah
untuk membeli produk tersbeut. Pembelian dalam produk eceran dan partai. Produk di-
jual melalui agen CV bening jati anugerah memiliki dua agen tetap yaitu bapak taufik
dan ibu siti, kedua orang tersebut menyuplai produk CV bening jati anugerah ke hotel-
hotel seluruh jabodetabek, restoran dan kafe. Kemudian CV bening jati anugerah juga
bekerja sama dengan lotte mart untuk memenuhi kebutuhan akan produk olahan ikan,
pasokan tersbeut setiap dua minggu sekali dikirim ke lotte mart seluruh jabodetabek,
yang terbaru adalah CV bening jati anugerah mulai berinovasi membuka kantin sehat
Sanitasi dan higiene sangatlah penting dalam suatu industri pengolahan hasil perikanan
karena sanitasi dan higie akan sangat mempengaruhi mutu dan kualitas dari satu produk
Penerapan sanitasi bahan baku dilakukan pada saat penerimaan bahan baku dan pada
saat proses. Bahan baku yang digunakan adalah bahan baku yang berasal dari muara
baru, rembang dan bogor. Selain bahan baku dari pemasok. Bahan baku tidak meng-
ngandung formalin atau bahan pengawet lain. Bahan baku yang datang keadaannya
masih segar. Teksturnya masih bagus dan tidak berbau busuk. Hal tersebut sesuai
dengan pendpat purnwaningsih (1995) bahwa syarat syarat tentang bahan baku adalah
sebagai berikut:
Unit pengolahan ikan dilarang mengolah ikan yang berasal dari perairan yg tercemar.
Ikan yang diolah harus bersih, segar, bebas dari berbagai bau yang menandakan pem-
busukan, bebas dari tanda dekomposisi, bebas dari sifat-sifat alamiah yang menyebabkan
turunya mutu produk serta tidak membahayakan kesehatan.
Ikan mengalami kontaminasi dan penularan atau dipilih dari kelompok yang dianggap
sisa pengolahan dilarang diolah untuk bahan makanan manusia.
Bahan baku yang datang ketempat proses produksi ditempatkan dalam plastik
PE yang diberi banyak bongkahan es dan ditutup dengan terpal agar tetap segar.
Pembongkaran dilakukan ditempat penerimaan bahan baku yang teduh dan terhindar dari
sinar matahari secara langsung. Hal tersebut sesuai dengan pendapat moejanto (1992)
bahwa usaha untuk mempertahankan kesegaran ikan sebelum diproses adalah usaha
menutupnya dengan kain basah, ataupun dengan penutup lain agar suhunya turun. Selain
itu juga harus dicegah supaya ikan tidak tekena sinar matahari langsung karena pada suhu
tinggi pembusukan akan terjadi jauh lebih cepat.
Sanitasi Peralatan
Peralatan yang digunakan pada ruang proses sudah memenuhi sarat yaitu terbuat dari
bahan kedap air, tidak berkarat, dan mudah dibersihkan. Hal ini sesuai dengan pndapat
bahan makanan adalah mudah dibersihkan, diletakkan sesuai dengan alur proses,
desain peralatan dapat menghindari kontaminasi, kedap air dan tidak membahayakan
kesehatan. Sanitasi yang diterapkan dengan cara dalam keadaan bersih pada saat sebe-
lum dan sesudah melakukan proses produksi. Pada saat selesai produksi peralatan dicci
dengan menggunakan air bersih yang mengalir lewat selang. Tujuannya untuk meng-
hindarkan kotoran yang menempel pada peralatan karena merupakan patogen yang
Ruang produksi tentunya sangat berperan penting dalam proses produksi, pasalnya
seluruh kegiatan produksi hampir seluruhnya harus dilakukan didalamnya maka dari itu
perlu diperhatikan pula sanitasinya. Desain unit pengolahan harus dirancang sedemikian
rupa agar tidak terjadi kontaminasi silang, disamping itu juga kebersihan ruang pro-
duksi harus mendapat perhatian lebih. Hal ini sesuai dengan purnawijayanti (2001), unit
lancar, cepat dan tidak terjadi kontaminasi silang oleh dan kebersihan dijaga oleh
seluruh karyawan. Sanitasi ruang produksi ini dibagi menjadi beberapa bagian yang
diantaranya meliputi:
alur ruang proses yang diterapkan oleh CV Bening Jati Anugerah memiliki
bentuk seperti U. Hal ini dilakukan untuk memudahkan karyawan dalam proses
produksi selain itu juga untuk menhemat waktu produksi dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Selain itu kontaminasi silangpada produk dapat dihindari.
b). Bangun
bangunan unit pengolahan terbagi menjadi berbagai jenis seperti lantai, dinding,
c). Lantai
lantai yang dipakai CV bening jati anugerah terbuat dari bahan keramik yang
memiliki warna putih, permukaan lantai rata, sehingga air dapat mengalir pada
saluran pembuangan, hal tersebut sesuai dengan pernyataan purwaningsih
(1995), yang menyatakan kemiringan bahwa suatu ruang proses produksi yang
baik memiliki lantai dengan kemiringan minimal 3 derajat, terbuat dari bahan
kedap air, tahan lama, mudah dibersihkan, serta memiliki permukaan yang
halus dan rata. Lantai ruang produksi yang ada pada CV Bening jati anugerah
ada beberapa titikyang kurang sesuai yaitu pertemuan antar lantai dengan
supaya mudah dibersihkan, kotoran dan air tidak tertinggal disudut. Ke-
bersihan selalu diperhatikan hal ini dapat terlihat setelah proses produksi
produksi dilakukan 2x sehari yaitu pada jam istirahat pada siang hari dan
setelah selesai proses produksi pada sore hari. Ruang produksi selalu dipel
menggunakan air setelah itu pada sore hari ruang produksi disiram dengan
6.1. Kesimpulan
6.2.Saran
Saran yang diberikan bertujuan untuk memberikan masukan atu pertimbangan bagi
perusahaan,saran yang diberikan antaranya memperbaiki konstruksi bangunan,menambah alat
alat untuk produksi,meningkatkan sanitasi karyawan,ditingkankan kembali sopan santun antara
karyawan dan anak pkl.
Lampiran
a. Ruang ganti karyawan