Anda di halaman 1dari 31

GOOD MANUFACTURING PROCEDURE (GMP)

PADA PENGALENGAN IKAN LEMURU MEDIA SAUS TOMAT DI CV. PASIFIK HARVEST, BAYUWANGI.

Oleh kelompok VI:

DIAN LATIFA / 53173211883

WILDAN FIRDAUS/5317311928

NIKEN NURHALIZA/53173211904

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

JAKARTA

2020
ALUR PROSES PENGALENGAN IKAN LEMURU MEDIA SAUS TOMAT
Good Manufacturing Procedure (GMP) Pada Pengalengan Ikan Lemuru Media Saus Tomat Di CV. Pasifik Harvest, Bayuwangi.

Tahapan Tujuan/Goal Prosedur Frekuensi Tindakan koreksi Pencatatan


Proses
1. Penerimaan  Untuk melindungi  Bahan baku ikan beku Setiap  Apabila ditemukan  Supervisor QC akan
bahan baku bahan baku ikan diangkut dengan sarana penerimaan bahan baku yang memeriksa semua
ikan beku dari kontaminasi transportasi yang dilengkapi bahan baku menyimpang dari laporan yang terkait
silang yang system refrigrasi sehingga bisa ikan. standar mutu dan dengan kegiatan
mungkin terjadi menahan suhu pusat ikan keamanan pangan penerimaan bahan
selama tahapan minimal −10o C . yang telah ditetapkan baku, dan Manager
penerimaan  Suhu ruang container diperiksa oleh perusahaan, QA akan
 Untuk memperoleh oleh petugas QC. Suhu standar petugas QC akan memverifikasi setiap
bahan baku yang untuk ruang container adalah membuat laporan hari.
sesuai dengan −18o C . ketidaksesuaian dan  Setiap tiga bulan
standar mutu  Sebelum dibongkar dilakukan laporan tindakan sekali Manager
(kesegaran) dan pengecekan qualitas oleh QC perbaikan Plant akan
menjamin semua dengan tes organoleptic dan  Manager pengadaan memverifikasi
bahan baku ikan kimia. atau wakilnya yang kinerja dari pada
bebas dari bahaya  Bahan baku berbentuk blok ditunjuk akan menolak Manager Pengadaan,
mikrobiologi dan dengan kemasan polybag dan setiap bahan baku Manager QA, dan
kimia. master karton. yang tidak sesuai semua personel yang
 Berat ikan 10-15 kg per blok. dengan standar mutu terlibat dalam
 Dilakukan pengujian dan keamanan pangan. tahapan penerimaan
organoleptik dengan hasil  Melakukan proses bahan baku.
minimal 7 dan histamin analisis laboratorium  Setiap setahun
dengan batas maksimal 50 untuk melakukan sekali, Direktur akan
ppm pada sampel ikan. proses kualifikasi memeriksa semua
terkait dengan rekaman yang
parameter mutu dan berkaitan dengan
keamanan produk tahapan penerimaan
dalam selang waktu bahan baku yang
tertentu. telah diverifikasi
oleh Manager QA.

2. Pelelehan Agar mempermudah  Kegiatan thawing dilakukan di Setiap kegiatan  Petugas QC akan  Supervisor QC akan
(thawing) proses penyiangan dalam ruangan preparasi bahan thawing mengambil tindakan memeriksa semua
dan pada proses baku yang terpisah dengan berlangsung.  Apabila ditemukan laporan yang terkait
pemasakan ruangan pengolahan atau penyimpangan- dengan kegiatan
ruangan pengemasan produk penyimpangan dalam thawing, dan
akhir. proses thawing, akan Manager QA akan
 Metode yang digunakan untuk dilaporkan memverifikasi setiap
thawing ada 2 macam, yaitu ketidaksesuaian dan hari.
metode thawing kering jenis tindakan  Setiap tiga bulan
(bantuan udara) dan thawing perbaikan pada sekali Manager Plant
basah (dengan bantuan air). laporan tindakan akan memverifikasi
 Air yang digunakan untuk perbaikan. kinerja dari pada
metode thawing basah harus Manager Pengadaan,
bersih bebas dari cemaran Manager QA, dan
biologi, kimia, dan fisik. semua personel yang
 Waktu delay untuk bahan baku terlibat dalam
yang dilelehkan dengan tahapan thawing.
metode kering maksimal 10  Setiap setahun
jam dengan asumsi suhu pusat sekali, Direktur akan
ikan naik menjadi maksimal memeriksa semua
+ 4,4O C . rekaman yang
berkaitan dengan
tahapan thawing
yang telah
diverifikasi oleh
Manager QA.

3. Penyiangan Membersihkan  Bahan baku diletakan di meja, Setiap proses  Pengawas kegiatan  Supervisor QC akan
(cutting) bagian ikan yang dilakukan pemotongan pada pemotongan kepala memeriksa semua
tidak ada dagingnya bagian kepala, dan ekor. dan petugas QC akan laporan yang terkait
(kepala, ekor, isi Diusahakan isi perut terambil menginstruksikan dan dengan kegiatan
perut dan kotoran). pada saat pemotongan kepala. melakukan training pencucian, dan
 Ikan di meja pengguntingan ulang untuk karyawan Manager QA akan
ditambahkan es untuk menjaga yang ditemukan memverifikasi setiap
suhu ikan tetap rendah. melakukan tindakan hari.
 Suhu pusat ikan dipertahankan yang berpengaruh  Setiap tiga bulan
pada suhu maksimal + 4,4o C pada keamanan sekali Manager Plant
selama pengguntingan. pangan tidak akan memverifikasi

 Proses pengguntingan memperhatikan rantai kinerja dari pada

dilakukan dengan cepat dan dingin dan tidak Manager Pengadaan,

sesuai dengan standar. memperhatikan bahan Manager QA, dan

 Pengguntinan digunakan baku. semua personel yang

menggunakan gunting dari  Melarang terlibat dalam

bahan stainless steel yang menggunakan alat tahapan pencucian.

bebas dari benda asing. proses yang tidak  Setiap setahun


standar, seperti guting sekali, Direktur akan
yang sudah berkarat. memeriksa semua
rekaman yang
berkaitan dengan
tahapan pencucian
yang telah
diverifikasi oleh
Manager QA.

4. Pencucian Untuk  Suhu air selama pencucian Setiap kegiatan  Setiap QC akan  Supervisior QC
membersihkan ikan tetap rendah (mendekati suhu pencucian memeriksa kondisi akan memeriksa
dari sisa-sisa darah es). kelayakan mesin semua laporan
dan kotoran yan  Suhu pusat ikan pencucian ikan ata yang terkait
menempel pada dipertahankan pada suhu bak pencucian ikan dengan kegiatan
daging ikan maksimal 100C selama apabila ditemukan pencucian, dan
pencucian. hasil pencucian yang manager QA akan
tidak memenuhi memverifikasi
standar setiap hari
 Petugas QC dan  Setiap tiga bulan
operator pencucian sekali, manager
akan mengganti air plan akan
pencucian setiap satu memverifikasi
jam sekali atau kinerja daripada
apabila air sudah manajer
terlihat kotor pengadaan,
 Petugas QC dan manager QA dan
operator pencucian semua personil
akan menambah es yang terlibat dalam
untuk air pencucian tahapan pencucian.
apabila suhu ai  Setiap setahun
pencucian tidak sekali diektur akan
memenuhi syarat memeriksa semua
 Apabila ditemukan rekaman yang
penyimpanan dalam berkaitan dengan
proses, petugas QC tahapan pencucian
akan melaporkan yang telah
penyimpangan diverifikasi oleh
tersebut pada laporan manager QA
ketidaksesuaian dan
jenis tindakan
perbaikan pada
laporan tindakan
perbaikan
5. Pengisian Untuk menjalankan  Melakukan proses Random dan  Melakukan kegiatan  Menjalankan proses
ikan dalam prosedur pemasukan pemeriksaan terhadap kondisi disesuaikan reproses yang terkait dan program
kaleng ikan ke dalam kaleng fisik dari ikan yang dimaksud dengan dengan prosedur kalibrasi yang terkait
berdasarkan proses sebelum dimasukkan ke dalam prosedur pemasukan produk ke dengan proses
operasional/prosedur kaleng sesuai dengan pengambilan dalam kaleng terkait pengukuran
pesyaratan pelanggan atau sampel. dengan beban/berat.
spesifikasi. ketidaksesuaian yang  Untuk mejalankan
 Memastikan bahwa proses muncul dalam proses kegiatan validasi
yang ada dijalankan sesuai pengisian produk yang external untuk
dengan prosedur penanganan dimaksud. memastikan
produk yang baik sehingga  Staff QC akan kesesuaian dari
dapat meminimalkan resiko menjalankan program aplikasi yang
kontaminasi silang ke dalam pelatihan kepada pihak dijalankan.
produk. produksi terkait  Memastikan adanya
 Untuk memastikan kesesuain dengan proses evaluasi yang terkait
produk selama inspeksi operasional pengisisan dengan parameter
random untuk memastikan ke dalam kaleng. kualitas dan aspek
bahwa produk yang  Untuk menjalankan keamanan
dimaksudkan sesuai dengan kegiatan koreksi pangannya terkait
spesifikasi produk/pesyaratan proses yang dianggap dengan proses
yang distandarkan. perlu untuk pengisian produk.
 Untuk memastikan adanya menjalankan proses
pemeriksaan produk secara operasional yang ada
random untuk memastikan di lapangan.
potensi adanya kontaminasi di  Melakukan proses
dalam produk investigasi yang
dianggap perlu terkait
dengan setiap
kontaminasi yang
muncul dalam produk
sesuai dengan
persyaratan yang
ditetapkan dalam
prosedur.

6. Pemasakan Pemasakan  Kaleng disusun dengan talan Setiap jam.  Petugas QC akan  Supervisor akan
Pendahuluan pendahuluan lalu dimasukkan ke dalam melakukan proses melakukan kegiatan
dilakukan untuk exhause box. pemeriksaan yang verifikasi yang
mengurangi  Waktu pemasakan terkait dengan output terkait dengan
kandungan air, pendahuluan dalam exhaust dari proses pre cacatan terhadap
minyak dalam ikan box adalah 15 menit pada suhu cooking. Kegiatan proses pre-cooking
dan menghentikan 90 o-100o C . pemeriksaan ini yang dijalankan di
reaksi enzimatis.  Kaleng keluar dari exhaust box meliputi pemeriksaan lapangan.

mengikuti jalannya konveyor. fisik, organoleptik dan  Dalam periode

 Pemasakan dalam exhaust box visual. waktu tertentu,

pada suhu 90 o-100o C selama  Melakukan kegiatan kalibrasi

15 menit. pemeriksaan dengan dan verifikasi


temperature daging dijalankan terhadap
 Semua air dan minyak harus
sebelum dan sesudah peralatan yang
terbuang agar tidak
dilakukan proses pre- menjadi indikator
mempengaruhi viscositas/ cooking. Memastikan waktu dan
kekentalan medium. bahwa minimum temperatur.
 Suhu ikan keluar dari exhaust temperature tercapai  Setiap satu tahun
box adalah minimum 70o C terkait dengan standar sekali, QA Manager
ketika keluar dari exhaust box. temperature. akan melakukan
 Petugas QC verifikasi yang
melakukan terkait dengan
pemeriksaan terkait análisis external dari
dengan waktu kontak produk.
dari produk dengan
temperature exhaust
untuk memastikan
kesesuaian terkait
dengan standar
persyaratan yang ada.
 Apabila ditemukan
penyimpangan yang
terkait dengan proses
yang dimaksud,
petugas QC akan
menahan produk dan
menjalakan
rekomendasi yang
berkaitan dengan
status penanganan re-
proses dari produk
yang dimaksud.

7. Penirisan Membuang air dan  Kaleng diletakkan dalam Proses kontinyu  Manager T&M  QC Finished produk
minyak ikan dalam kaleng dengan sudut 45 o C melakukan proses melakukan proses
kaleng agar tidak untuk memastikan adanya pemeriksaan dan verifikasi yang
mempengaruhi proses dripping air dan minyak inspeksi yang terkait terkait dengan
viskositas medium. dari kaleng. dengan operasional identifikasi
 Semua kaleng dilewatkan proses mesin. kesesuaian dari
melalui konveyor miring untuk  Supervisor QC proses dripping.
mengeluarkan air dan minyak memastikan bahwa air  QC sanitasi
ikan dalam kaleng. dripping yang ada melakukan proses
 Supervisor produksi mengalir ke instalasi verifikasi yang
memastikan bahwa air pengolahan limbah. terkait dengan status
dripping yang dibuang masuk  Supervisor produksi proses dripping.
ke dalam sarana pengolahan melakukan kegiatan
limbah. re-proses yang
 Supervisor produksi dijalankan apabila
memastikan bahwa proses kegiatan dripping tidak
dripping dijalankan sesuai dilakukan berdasarkan
dengan standar persyaratan standar persyaratan
yang ada. yang ada.
 Apabila ditemukan
pennyimpangan yang
terkait dengan proses
yang dimaksud,
petugas QC akan
menahan produk dan
menjalankan
rekomendasi yang
berkaitan dengan
status penanganan
proses dripping ulang.

8. Pengisian  Untuk menambah  Kaleng yang terisi ikan Secara terus  Supervisor produksi  Petugas QC akan
media rasa dan aroma dilewatkan di bawah pipa menerus per akan melakukan melakukan proses
dari produk yang dialirkan medium (saus) jamnya. kegiatan re-proses pemeriksaan berat
pengalengan yang sudah dimasukkan kegiatan pengisian medium secara
 Untuk memberi terlebih dahulu. media ke dalam random untuk
media pada  Kaleng yang sudah terisi produk memastikan
produk kaleng. medium dimiringkan (30o ¿  Supervisor QC kesesuaian dengan
untuk memberikan head memastikan bahwa air kualitas.
space. dripping yang  Kalibrasi akan
 QC mengecek secara acak mengalir ke instalasi dilakukan untuk
semua jenis saus yang akan pengolahan limbah. memastikan
digunakan.  Supervisor produksi kesesuaian standar

 Saus dipanasi pada melakukan kegiatan pesyaratan dari

temperature 80-90 o C dan re-proses yang proses pengukuran

diisikan ke dalam kaleng. berkaitan dengan timbangan.

 Suhu media (saus) pengisian media yang  Pengujian

dikalengkan sebelum proses berkaitan dengan organoleptik

penutupan kaleng minimum prosedur operasional. dijalankan untuk


 Apabila ditemukan memastikan
70o .
ketidaksesuaian yang kesesuaian produk.
berkaitan dengan
proses penimbangan
berat dalam produk,
maka kegiatan filling
akan diproses ulang.
9. Penutupan  Menutup kaleng  Kaleng yang terisi ikan dan Secara terus  Supervisor produksi  QC finished produk
Kaleng agar produk tidak media ditutup menggunakan menerus per 30 akan melakukan akan melakukan
terkontaminasi mesin penutup kaleng menit. kegiatan re-proses kegiatan inspeksi
bakteri pathogen. (seamer) terkait dengan status teardown untuk
 Untuk  Untuk menghindari ketidaksesuaian cacat memastikan
membentuk terjadinya pembusukan dan produk yang muncul. kesesuaian kualitas
kondisi vacuum. oksidasi, kaleng yang sudah  QC sanitasi melakukan dari proses seaming
terisi segera ditutup. verivikasi kebersihan pada setiap jamnya
 Jarak waktu pencucian dan dari area seaming (minimal).
penutupan kaleng tidak boleh untuk mencegah  Verifikasi dilakukan
lebih dari 2 jam. program ysng terkait dalam kegiatan
 Kaleng yang sudah terisis dengan resiko aplikasi program
saus segera ditutup untuk kontaminasi silang. seaming. Kegiatan
menghindari terjadinya  Manager T&M verifikasi ditetapkan
penggembungan dan menjaga melakukan proses juga di dalamnya
suhu awal produk yang siap evaluasi terkait dengan termasukjuga proses
untuk sterilisasi. status perbaikan yang inspeksi visual dan
 Untuk mendapatkan kualitas dilakukan terkait fisik hasil seaming.
tutup yang sesuai, maka dengan program  Uji profesiensi
dilakukan proses inspeksi pemeliharaan. dilakukan untuk
visual 30 menit sekali dan  Supervisor produksi memastikan
inspeksi secara teardown melakukan kesesuaian dari
setiap 2 jam sekali, kelng pemantauan terkait hasil-hasil evaluasi
proses pemeriksaan
ditutup harus secara visual dengan proses parameter seamer.
untuk melihat adanya operasional yang
kerusakan tutup. Beberapa berhubungan dengan
kerusakan fisik yang kegiatan seaming.
ditemukan pada kaleng,
secepatnya dilakukan
tindakan koreksi, menyuruh
operator mesin penutup
untuk menghentikan dan
memperbaiki/ mengatur
ulang standar aturan mesin
penutup.

10. Pencucian Untuk  Kaleng yang sudah ditutup Kontinyu setiap  QC sanitasi melakukan  QC proses
Produk membersihkan sisa dimasukkan ke mesin proses proses inspeksi yang melakukan proses
Kaleng medium pada bagian pencucian kaleng. pergantian air. terkait dengan verifikasi yang
samping dan tutup  Menggunakan mesin kebersihan air terkait dengan status
kaleng. pencucian kaleng yang  QC Inspector kebersihan dari
ditambah air dan sabun melakukan proses parameter produk
 Prosedur pencucian harus verifikasi yang terkait yang ada untuk
dilakukan sesuai dengan dengan status memastikan
produk kaleng yang dimaksud kesesuaian dari kesesuaian dari
bersih, tanpa adanya parameter fisik yag proses kebersihan.
kontaminasi saus, minyak dan ada dalam kualitas  QC sanitasi
lemak. produk. melakukan proses
 Proses pencucian terkait  Supervisor produksi pemeriksaan terkait
dengan kebersihan kaleng melakukan fungsi dengan kebersihan
harus dilakukan per 2 jam atau koordinasi yang terkait dari air yang
tergantung pada status dengan kegiatan re- digunakan untuk
kebersihan produk yang ada. proses dari melakukan
pembersihan kaleng pencucian kaleng.
yang terkait dengan  QC sanitasi
proses kebersihan dari melakukan proses
penampilan fisik. kegiatan evaluasi
 Supervisor produksi yang terkait dengan
anak melakukan efektisitas
proses pemeriksaan re- kebersihan yang
proses terkait dengan dilakukan dalam
status pencucian larutan.
kaleng.

11. Sterilisasi Melakukan proses  Kaleng diangkat dari bak Kontinyu setiap  Supervisor produksi  Program inkubasi
sterilisasi pada pencucian dengan kerangjang jam melakukan kegiatan yang dijalankan
produk agar kondisi lalu dimasukkan ke dalam re-proses untuk untuk melakukan
dalam kaleng retort. memastikan proses evaluasi pada
vacuum dan tidak  Suhu inisial untuk produk terpenuhinya retain sampel.
ada potensi kaleng sebelum disterilisasi persyaratan sterilisasi  QC sanitasi
pertumbuhan adalah 40 o C . Pengukuran yang berkaitan dengan melakukan proses
mikroba. suhu harus menggunakan deviasi yang muncul. pemeriksaan terkait
hand thermometer yang sudah  Manager T&M dengan kebersihan
dukalibrasi. melakukan program dari air yang
 Waktu antara kaleng pertama pemeliharaan digunakan untuk
dimasukkan dalam keranjang (preventive melakukan
retort hingga proses maintenance) untuk pencucian kaleng.
pemasakan dimulai ketika memastikan  Supervisor QC
retort dibuka maksimal 2 jam kesesuaian operasional menjalankan proses
untuk menghindari dari peforma retort. evaluasi terhadap
pembusukan.  Melakukan proses pengendalian catatan
 Katub pembuangan dibuka pemeriksaan produk dalam proses
pada saat retort terbuka secara external untuk sterilisasi.
maksimal 10 menit stelah uap memastikan  Manager QC akan
dialirkan hingga thermometer kesesuaian dari menjalankan proses
menunjukkan 225o F (107o C ¿ informa yang analisis produk yang

. ditetapkan dalam berbeda pada kisaran

 Ven valve, drain valve dan persyaratan. batas pengendalian


blender bawah bawah, belnder  Supervisor QC pada selang waktu
atas dan blender samping melakukan proses tertentu.
harus posisi terbuka sebelum penyimpanan sampel  Supervisor QC akan
uap dialirkan masuk kedalm yang terkait dengan menjalankan
retort. pengendalian prosedur kegiatan validasi
 Setelah venting selesai tutup inspeksi program. external yang
kran venting dan biarkan uap  Supervisor QC akan bertujuan untuk
mengalir terus dan menjalankan program memastikan
temperature naik sampai kalibrasi dan verifikasi terpenuhinya panas
dengan temperature yang yang bertujuan untuk dalam proses
ditentukan (188± 1o C ¿ . mengendalikan sterilisasi.
 Ketika keranjang diangkat program pengukuran  Supervisor QC
dari retort, dilkukan sterilisasi. melakukan proses
pengecekan untuk pemeriksaan uji F0
memastikan bahwa produk yang terkait dengan
tersebut sudah melalui retort. kelayakan proses
 Kaleng dari retort didinginkan pemanasan.
dengan air tanah dengan suhu  Manager QC

105o F (45 o C ¿ atau lebih melakukan kajian

rendah lagi agar tidak terkait dengan

terbentuk bercak air pada pemeriksaan kondisi


kaleng dan karet. proses operasional
 Semua pemakaian retort harus retort dan sterilisasi
dicatat dan diperiksa oleh untuk memastikan
orang yang terampil untuk kesesuaian program
sehari pemakaian produk pemeliharaan.
untuk menjamin bahwa
produk yang dihasilkan sudah
layak. Produk hasil retort
yang berbeda harus
dipertahankan oleh manager
QA/QC dan tidak boleh
dikirim hingga produk
tersebut normal kembali.
12. Pendinginan  Bertujuan untuk  Setelah menyelesaikan proses Kontinyu  Supervisor produksi  Proses pengendalian
memastikan sterilisasi, air, dialirkan ke berdasarkan melakukan kegiatan terkait dengan fisik
proses dalam retort sehingga kaleng pada proses re-proses terkait kaleng setelah
pendinginan menjadi tertutup dengan air. operasional. dengan proses proses pendinginan.
dalam produk  Lakukan proses pendinginan operasional  Supervisor QC akan
berjalan cepat secara cepat. pendinginan. melakukan proses
untuk mencegah  Melakukan penangan proses  Supervisor QC akan pemeriksaan
proses kelebihan pengeluaran produk setelah melakukan proses terhadap produk
pmanasan dalam pendinginan. pemantauan untuk yang berkaitan
produk. memastikan dengan pemeriksaan
 Untuk kebersihan air dari produk akhir untuk
memastkan proses pendinginan. parameter
adanya tekanan  Manager produksi mikrobiologi pada
udara yang ada akan melakukan laboratorium
dalam kemasan kegiatan pelatihan external.
kaleng dan luar terkait dengan dalam  Supervisor QC
kaleng untuk retort. menjalankan proses
mencegah adanya  Pendiaman produk evaluasi terhadap
kerusakan fisik kaleng dalam produk setelah
dalam kaleng. keranjang dilakukan program inkubasi.
selama minimal 12
jam dalam ruangan
post retort dengan
suhu kamar.
 Untuk memastikan
kesesuaian produk
yang dimaksud sesuai
dengan spesifikasi
produk/ persyaratan
yang distandarkan
pemahaman personel
produksi yang
berhubungan dengan
proses pendinginan.
 Supervisor QC
melakukan proses
pemeriksaan yang
terkait dengan
kesesuaian proses
pendinganan.

13. Post Retort Untuk mendapatkan  Semua produk kaleng yang Kontinyu  QC Retort melakukan  Proses pemeriksaan
kerapatan tutup telah disterilisasi dan masih berdasarkan pengecekan dan ulang terkait dengan
kaleng yang berada di dalam keranjang. pada proses inspeksi yang terkait kondisi kerapatan
maksimal setelah  Pendiaman produk kaleng operasional operasional. kaleng.
proses sterilliasi dan dalam keranjang dilakukan  Supervisor QC  Proses pemeriksaan
pendinginan. selama minimal 12 jam dalam memastikan bahwa kondisi ruang retort
ruangan post retort dengan proses retort berjalan terkait dengan
suhu kamar. dengan baik standar yang
 Untuk memastikan kesesuaian  Apabila ditemukan dibutuhkan.
produk yang dimaksud sesuai penyimpangan yang
dengan spesifikasi produk/ terkait dengan proses
persyaratan yang distandarkan. yang dimaksud,
petugas QC akan
Manahan produk dan
menjalankan
rekomendasi yang
berkaitan dengan
status penanganan
proses post retort
ulang.

14. Pembersihan  Bertujuan untuk  Seluruh kaleng dipastikan Kontinyu  Supervisor produksi  Proses pemeriksaan
dan pengemasan memastikan dibersihkan dengan berdasarkan melakukan kegiatan ulang terkait dengan
produk kebersihan fisik menggunakan kain lap untuk pada proses re-proses terkait kegiatan wipping.
kaleng setelah memastikan tidak adanya debu operasional. dengan proses  Supervisor QC
melalui proses yang menempel di permukaan. operasional wipping. melakukan
pendinginan  Produk kaleng yang berada  Supervisor QC akan pemeriksaan
 Utuk memastikan pada bagian bawah palet akan melakukan proses terhadap kondisi
tidak adanya diklasifikasi berdasarkan kode pemeriksaan visual kualitas dari kain
kotoran yang ada kaleng yang berisi kode yang terkait dengan wipping.
pada permukaan kaleng, nama produk, tanggal hasil proses wipping.  Supervisor QC
kaleng. produksi, jumlah produk  Supervisor produksi menjalankan proses
 Menyiapkan setelah menyelesaikan proses akan melakukan evalusi terhadap
kaleng sebelum inkubasi. proses pemeriksaan produk setelah
proses pemberiaan yang berkaitan dengan program inkubasi.
kode. kualitas dari proses
wipping.

15. Pelabelan Untuk meberikan  Prosedur pelabelan tediri dari Kontinyu  Pemberhentian proses  Supervisor QC akan
informasi mengenai dua jenis, yaitu manual dan berdasarkan pelabelan apabila melakukan proses
spesifikasi produk otomatis pada proses ditemukan kesalahan. verifikasi label
 Label yang diberikan operasional.  Perbaikan atau sesuai dengan
disesuaikan dengan spesifikasi preparasi mesin spesifikasi
 Memastikan isi dari produk palabelan.  Supervisor QC
sesuai dengan isinya melakukan
 Label harus dipastikan pemeriksaan
menempel pada kaleng terhadap informasi
 Label harus menjelaskan tipe yang tertera pada
produk, berat dan persetujuan label.
nomer merk, shelf life/batasan
tanggal kadaluarsa, tujua
export, negara dan nama
perusahaan.

16. Inkubasi  Untuk mengetahui  Mengatur kaleng dalam Setiap kode  Supervisor produksi  Proses pemeriksaan
potensi kerusakan kemasan karton dalam kondisi produk mengabil produk yang external dalam
produk selama terbalik tidak sesuai dari produk terkait
masa inkubasi  Memastikan kaleng diinkubasi produk lainnya. dengan aspek
 Untuk menjalankan dalam temperature ruangan.  Supervisor produksi keenam produk.
proses indentifikasi  Area lokasi inkubasi harus akan melakukan  QA manager
terkait dengan dipastikan bersih. proses sortir setelah melakukan proses
yang bersifat kritis  Setelah proses inkubasi program inkubasi pengkajian terkait
(bocor, buckling) dilakukan selama 5-7 hari pada  Supervisor QC dengan catatan
temperature ruangan di area mengambil sampel inspeksi
tertutup, produk yang ada untuk memastikan  Supervisor QC akan
dalam pallet harus diambil 8% kesesuaian dari proses melakukan proses
untuk melakukan evaluasi sortir yang dijalankan. verifikasi terkait
ketidaksesuaian produk dan  QA manager dengan proses sortir
produk dalam pallet tersebut melakukan proses dan re-inspeksi
dilepas setelah memenuhi kajian terkait dengan terkait dengan
standar persyaratan yang telah kesesuaian proses proses inkubasi.
ditetapkan: melalui verifikasi.  Supervisor QC
1. Tidak ditemukan adanya mengambil sampel
defct kritis (0%) apabila dari produk untuk
ditemukan satu atau lebih program inkubasi.
kaleng yang mengandung
defect, pallet dan produk
lainnya yang memiliki kode
produksi sama harus dihold
total dan disortir.
2. Jumlah ketidaksesuaian
produk non kritis tidak boleh
melebihi jumlah 5%, apabila
jumlah ketidaksesuaian
melebihi jumlah 5% dari
pallet maka keseluruhan
produk disortir.
 Kriteria ketidaksesuaian kritis
adalah ketidaksesuaian yang
mana memiliki kemungkinan
yang kuat menyebabkan
kerusakan kaleng atau
ketidaksesuaian dalam proses
penggunaannya. Kriteria
penyimpanan produk yang
muncul dapat dijelaskan
sebagai berikut: false seam,
droop, sharp dept, nicked
seam, cutover, swell/buckle,
side seam defects metal defect,
die mark, skidder dan overfill.
 Kriteria ketidaksesuaian non
defect adalah ketidaksesuaian
yang muncul atau memiliki
potensi ketidaksesuaian untuk
dijual, dimanan menyebabkan
kerusakan atau ketidakamanan
dalam produk kaleng.

17. Pengepakan  Untuk melindungi  Kaleng telah diberikan label Setiap kode  Supervisor produksi  Proses pengkajian
produk dari pada kemasan karton produk melakukan kegiatan yang telah terkait
kerusakan fisik  Pallet yang diberi tanda re-proses yang terkait dengan verifikasi
selama proses identifikasi yang terkait dengan proses catatan dan program
distribusi dengan kesesuaian produk pelabelan yang terkait operasional.
 Memberikan harus diberikan label sesuai dengan  QA Manager
penjelasan kepada dengan persyaratan pelanggan ketidaksesuaian status melakukan proses
pelanggan. dan penetapan program  Supervisor QC evaluasi yang terkait
 Untuk melindungi pemeriksaan kualitas harus mengambil sampel dengan program
produk dari dipastikan dilakukan proses untuk memastikan pemberian label.
ketidaksesuaian pemeriksaan kesesuaian produk  Manager QA akan
yang muncul yang  Kaleng yang telah diberi label sesuai dengan status melakukan kejian
diakibatkan dari dikemas dalam karton re-proses. terikat dengan status
potensi berkarat corrugated  Supervisor melakukan lagi dari label terkait
dan menyebabkan  Proses evaluasi terkait dengan proses pengambilan dengan persyaratan
ketidaksesuaian kualitas dilakukan untuk sampel terkait dengan label yang ada.
pengukuran dan mengidentifikasi kualitas kegiatan administrasi
proses produk dana tau cacat label dari system
pengambilan melalui sampling dengan 8 pencatatan.
produk. pallet pada setiap boxnya,
dimana tidak ditemukan
adanya defect yang melebihi
nilai 7,5% pallet yang
bersangkutan ditahan dan
dilakukan proses sortir.

18.  Mempertaha  Simpan produk dengan cepat  Cold  Apabila terjadi  Pencatatan
Penyimpanan nkan mutu udang dan hati-hati agar produk tidak storage penyimpangan suhu cold
dalam jangka waktu rusak. dimonitor suhu segera storage
yang lama  Mempertahankan suhu ruangan setiap 1 dicatat dan  Pencatatan
Menjaga produk cold storage -20ºC ± 2ºC jam oleh dilaporkan ke hasil
agar tidak  Cold storage harus selalu petugas bagian mekanik penyimpanan 
mengalami dalam keadaan bersih.  Suhu untuk ditindak  Pencatatan
penurunan mutu  Susun produk sedemikian dimonitori lanjuti. form kontrol
selama menunggu rupa dengan rapih dan diberi ng dengan  Pembersihan cold storage
distribusi atau jarak antara tumpukkan indikator bunga es secara  Pencatatan
pemasaran. paling atas dengan langit- suhu pada rutin waktu simpan
Mencegah langit maupun tembok agar cold
kontaminasi mempermudah proses storage
Memudahkan loading atau
identifikasi  Penyimpanan sesuai jenis menggunak
produk saat akan dan permintaan an
diekspor. termometer
 Cold
storage
dalam
keadaan
bersih dan
dilakukan
pembersiha
n secara
berkala
Pengecekan
kode dan
label
produk
sebelum
disimpan
19. Pengiriman Melakukan proses  Memastikan produk akhir Setiap kali  Supervisor gudang  Proses analisis uji
transfer produk dari ditata secara sesuai di atas proses melakukan proses coba yang terkait
gudang ke container pallet, dipastikan produk pengiriman pemisahan produk dengan proses
ditransfer ke container dengan terkait dengan pengiriman barang
menggunakan forklift. penetapan standar  QA Manager
 Melakukan proses transfer kualitas dari produk melakukan proses
produk sesuai standar secara yang dimaksud. proses verifikasi
hati-hati untuk mencegah  Supervisor melakukan terkait dengan
kemunculan kerusakan produk proses re-sampling prosedur pengiriman
secara fisik dalam produk. sebelum proses produk melalui
 Produk akhir yang dilakukan pengiriman dilakukan. pihak eksternal
proses stuffing harus  Supervisor gudang  Manager Logistic
dipastikan dijalankan melakukan proses melakukan proses
berdasarkan pada system FIFO koordinasi yang tekait seleksi dan evaluasi
yang terkait dengan kode dengan pananganan terkait dengan
produksi pada pallet tag. proses kebersihan dari performa logistic
 Apabila memungkinkan, container
seluruh produk memiliki kode  Supervisor QC
produksi yang sam dipastikan melakukan proses
termuat ke dalam container pemeriksaan yang
 Melakukan proses terkait dengan
pemeriksaan terhadap status pemeriksaan dari
kebersihan container dan prosedur evaluasi dari
melakukan proses pemeriksaan pemasok distribusi.
terkait dengan kesesuaian bau
dari kondisi container.

Anda mungkin juga menyukai