Anda di halaman 1dari 11

BAB

I PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang


Dengan perkembangan zaman, tindakan seksual di luar nikah semakin sering dilakukan
dan lebih parahnya lagi para pelaku berganti-ganti pasangan. Bahkan daerah untuk
 bermukimnya WTS (wanita tuna susila) semakin banyak dibangun. Hal ini menjadi pemacu
kuat dalam meningkatnya penyakit menular seksual (PMS). Selain itu, kurangnya higienitas
dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan juga menjadi faktor pemicu dalam
meningkatnya PMS. Penyakit-penyakit kelamin tersebut salah satunya adalah chancroid
(ulkusmole).
Chancroid adalah penyakit menular seksual (PMS) yang akut, ulseratif dan biasanya
terlokalisasi di genetalia atau anus dan sering disertai pembesaran kelenjar di daerah
inguinal. Chancroid diketahui menyebar dari satu orang ke orang lain melalui hubungan
seksual. Penyebaran infeksi chancroid (ulkus mole) dari kontak seksual dengan wanita
pekerja seks yang memiliki ulkus genital, kemungkinan chancroid setelah seseorang
berhubungan seksual adalah 0,35%.
Chancroid termasuk golongan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual,
ditetapkan sesuai dengan postulat KOCH pada tahun 1889. Penyakit ini lebih banyak
terdapat
 pada daerah-daerah dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Laporan-laporan hanya datang
dari beberapa negara yang sudah berkembang karena kesukaran menemukan
 penyebabnya.Kemudian penyakit ini juga banyak ditemukan di negara berkembang,
khususnya di negara tropis dan subtropis. Chancried paling banyak terjadi dibagian dunia
yang memiliki sarana kesehatan yang kurang misalnya di afrika, asia dan karibia.Untuk
mencegah perkembangan chancroid yang disebabkan oleh hemophilus Ducrey,  maka harus
 pahami lebih jauh tentang penyakit chancroid (ulkus mole).

ASKEP ULKUS MOLE Page 1


BAB
II PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Chancroid biasanya dinamakan kanker lunak (Ulcus Mole), berbeda dengan
kanker keras (Ulcus Durum) pada Sifilis. Chancroid adalah infeksi menular seksual yang
ditandai dengan ulkus pada daerah genetalia disertai dengan pembengkakan kelenjar
limfe inguinal dan penanahan yangdisebabkan oleh  streptobacillus ducrey (haemophilus
ducreyi), bakteri tersebut mempunyai sifat mati pada suhu 500C selama 1 jam dan mati
dengan antiseptik.
Ucus Mole adalah penyakit infeksi genital  –  akut, lokalisata, disebabkan oleh
kuman Streptobacillus ducreyi ( Haemophilus ducreyi).
Gejala khas  –  ulkus nekrotik, nyeri  –  di tempat inokulasi & srg disertai dg
supurasi KGB regional
2.2 ETIOLOGI
Penyebabnya adalah  streptobacillus ducrey (haemophilus ducreyi) merupakan
 bakteri gram negative, anaerobic fakultatif, berbentuk batang pendek dengan ujung
bulat, tidak bergerak, tidak membentuk spora dan memerlukan hemin untuk
pertumbuhannnya dan penyakit ini hanya mengenai orang dewasa yang aktif serta
mayoritas lebih pada kaum pria.
2.3 PATOFISIOLOGI
Setelah bakteri masuk ke dalam tubuh sekitar 7 hari muncul pustula yang
kemudian pecah dan meninggalkan ulkus yang dalam. Luka infeksi mengakibatkan
kematian jaringan di sekitarnya. Penyakit ditularkan secara langsung melalui hubungan
seksual, predileksi pada genital, jari mulut dan dada.

ASKEP ULKUS MOLE Page 2


2.4 EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini bersifat endemik dan tersebar di daerah tropik dan subtropik, terutama
dikota dan pelabuhan.Selain itu dapat terjadi di daerah yang memiliki sarana kesehatan

ASKEP ULKUS MOLE Page 3


yang kurang misalnya di Afrika, Asia, dan Karibia. Di Afrika bagian selatan dan timur,
dimana yangmelakukan sirkumsisi agak rendah dan prevalensi HIV yang tinggi,
menyebabkan daerah iniendemik terhadap ulkus mole.
2.5 TANDA DAN GEJALA
Setelah masa inkubasi satu hingga dua minggu, chancroid atau ulkus mole
menimbulkan benjolan kecil yang kemudian menjadi borok/lesi dalam satu hari dan
 benjolan berwarna abu-abu kekuningan serta jika dilukai atau dikikis misal dengan kuku
maka akan keluar darah, terasa nyeri yang sangat hebat.
2.6 CIRI KHAS ULKUS MOLE
  Bentuk bulat / lonjong
  Kecil, multipel
  Dikelilingi halo eritematosa & edematus
  Berbentuk seperti cawan
  Tepi ulkus tidak teratur / tidak rata
  Dinding bergaung
  Dasar ulkus - jaringan granulasi - mudah berdarah, isi sekret keruh, tertutup sekret
kotor berwarna kuning, jaringan nekrotik
  Perabaan ulkus - lunak, tanpa indurasi, mudah berdarah & terasa nyeri.

2.7 TEMPAT PREDILEKSI LESI DI DAERAH EKSTRA GENITAL

Lidah  Umbilikus 
Jari atngan Bbri Payudaar   Abdomen Pubis Paha 
Konjungtiva  Dada 

Faktor Resiko 
Kulit berwarna lebih sering terkena penyakit ini. Banyak terdapat di daerah tropis dan
subtropis. Kebersihan dan hygiene berperan penting dalam penyebaran penyakit.
Pria yang tidak disunat/khitan memiliki risiko tiga kali dibanding pria yang disunat
untuk kemungkinan terkena penyakit ini. Mengidap Chancroid menjadi faktor risiko
untuk tertular HIV karena Chancroid membuka jalan bagi masuknya HIV ke dalam
tubuh (melalui iritasi pada kulit).
Pencegahan

ASKEP ULKUS MOLE Page 4


Gunakan kondom dengan cara yang benar dan jika ada kulit yang menutupi kepala
 penis maka sebaiknya dihilangkan (disunat/khitan) untuk mengurangi resiko terjangkit.
Lebih baik lagi untuk pencegahan jangan berganti-ganti pasangan seks karena penyakit ini
 banyak terjadi pada praktek-praktek prostitusi.
2.8 PENGOBATAN
Untuk pembaca umum jangan coba beli obat sendiri tanpa resep dokter karena bisa
membuat kuman resisten (kebal) terhadap obat. Harap ditanyakan pada dokter atau medis
yang berkompeten.
Terapi
1.   Terapi sitemik
Pasien dengan ulkus genitalia sebaiknya diterapi dengan pengobatan sifilis
dan ulkus mole. Terapi pada granuloma inguinale diberikan pada area endemik
dan terapi limfogranuloma venerum sebaiknya diberikan jika ada pembesaran
kelenjar getah bening inguinal (bubo) . Berikut adalah tabel pemberian obat pada
ulkus mole:(14)
a)   Azitromycin 1 gr, oral, single dose.
 b)  Seftriakson 250 mg dosis tunggal, injeksi IM.
c)  Siprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari.
d)   Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.
e)   Amoksisilin + asam klavunat 3x125 mg selama 7 hari.
f)   Streptomisin 1 gr sehari selama 10 hari.
g)   Kotrimoksasol 2x2 tablet selama 7 hari.
2.   Topikal
Terapi lokal dilakukan dengan membersihkan dan mengkompres bubo untuk
mengurangi edema. Pemberian antiseptik seperti povidon yodium. Limfadenitis
tidak boleh diinsisi. Bila perlu diaspirasi untuk mencegah rupture spontan. Pasien
dengan bubo yang tidak berfluktuasi dan berespon baik terhadap antibiotik tidak
 perlu dilakukan drainase pada lesinya.
2.9 CIRI KHAS ULKUS MOLE
1)  Bentuk bulat atau lonjong
2)  Kecil, multiple
3)  Dikelilingi halo eritematosa dan edematus

ASKEP ULKUS MOLE Page 5

Anda mungkin juga menyukai