Anda di halaman 1dari 19

Referat

Juni 2016

ULKUS MOLE
Arbi Ardiani Hamzah
K1A112 058

PEMBIMBING
dr. Shinta Novianti barnas, M.Kes.,Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
Pendahuluan
Ulkus mole ditularkan
Lebih banyak terdapat
melalui hubungan
pada tingkat sosial
seksual sesuai
ekonomi rendah
dengan postulat Koch

Sekitar 10%
Kofaktor untuk
chancroid di Amerika
penularan HIV, seperti
Serikat adalah
herpes genital &
koinfeksi dengan
sifilis.
Treponema pallidum.
Definisi
Ulkus mole adalah penyakit infeksi
genitalia akut, setempat, dapat
berinokulasi sendiri (autoinoculable)

Ulkus mole sering juga disebut


chancroid, soft chancre, soft sore.
Epidemiologi
Terjadi penurunan kejadian chancroid setelah
ulkus genital teridentifikasi sebagai faktor
risiko terjadinya HIV pada akhir 1980-an.

Penyakit ini bersifat endemik dan tersebar di


daerah tropik dan subtropik

insidennya meningkat 10x akibat


penyalahgunaan narkotik dan seks terbukti
menjadi faktor risiko utamanya.

Transmisi non-seksual telah dilaporkan,


Haemophilus ducreyi telah dibuktikan carrier,
biasanya wanita tunasusila.
Etiologi
 Kuman gram negatif
 Batang pendek, ramping dengan ujung membulat,
 Sering kali berkelompok dan berderet seperti rantai, disebut
juga Streptobacillus ducreyi.
 Tidak bergerak
 Tidak membentuk spora
 Bersifat fakultatif anaerob
 Butuh faktor X (hemin) untuk tumbuh
 Mereduksi nitrat menjadi nitrit
 Oksidase (+)
 Katalase (-)
 Menghasilkan alkali.
Patogenesis
Terdapat 3 faktor yang nampak penting dalam patogenesis
ulkus mole antara lain: 8
a. Keutuhan permukaan epitel kulit
b. Jumlah produksi eksotoksin seperti cytolethal discending
toxin
c. Mekanisme resistensi imunitas host

Sitotoksik
Adhesi Invasi (cytolethal
discending
toxin)
Pada lesi ditemukan

a. leukosit polimorfonuklear

b. sel T

c. makrofag

d. bakteri

e. sel langerhans

f. HLA-DR pada keratinosit.


Gambaran Klinis

Masa inkubasi sekitar 3


sampai 7 hari Tidak ada gejala prodromal

Awalnya papul yang lembut


24-48 jam menjadi pustul,
dan dikelilinginya eritema erosi dan ulkus.

Kuman masuk melalui daerah yang mudah abrasi,


erosi, atau ekskoriasi akibat trauma, infeksi lain, atau
iritasi yang berhubungan dengan higiene perorangan
Ulkus
bervariasi antara 1 mm sampai 2 cm
lunak dalam perabaan
tidak terdapat indurasi
berbentuk cawan
pinggir tidak rata dan bergaung.
Dasar ulkus granulomatosa dengan eksudat purulen
kotor dan rapuh
nyeri dan mudah berdarah
Predileksi
preputium, sulkus koronal,
frenulum dan glans penis, uretra,
skrotum, perineum atau anus.

labia minora, vestibuli, anus,


klitoris dan fourchette

Lesi ekstragenital jarang


mulut, jari, payudara dan paha
bagian dalam
Adenitis inguinal (bubo supuratif)

50% pada laki-laki

Terjadi beberap hari-2 minggu setelah onset lesi


awal

Bubo supuratif
Dapat ruptur
Unilateral Lunak Pus kental
spontan
Jenis- jenis
 Ulkus mole folikularis

 Ulkus mole papular

 Dwarf chancroid

 Transient chancroid (Chancre mou valent)

 Giant chancroid

 Phaegedenic chancroid

 Tipe serpiginosa
Diagnosis
Pemeriksaan sediaan hapus

Biakan Kuman

Tes ELISA dengan menggunakan whole lysed Haemophilus


ducreyi

Biopsi

Tes Kulit ito-Reenstierna


Diagnosis Banding

Herpes Genital Sifilis

Limfogranuloma venerium Granuloma inguinale


Terapi
Komplikasi
 Mixed Chancre

 Abses kelenjar inguinal

 Fimosis dan parafimosis

 Fistula Uretra

 Infeksi campuran
PENCEGAHAN / PROMOSI KESEHATAN

 Tawarkan skrining kesehatan seksual secara teratur

 Pasien harus kembali dites untuk sifilis dan HIV tiga bulan
setelah diagnosis chancroid

 Penggunaan kondom harus dibuktikan dan disosialisasikan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai