Anda di halaman 1dari 9

WELCOME TO

KELOMPOK 1
DOSEN PENGAMPU : Arip Pebrianto, M.Pd.I
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Surani (22144600002)
2. Nur aziza (22144600013)
3. Nur Annisa Salsabila (22144600022)
4. Averos Iswanda (22146000026)
5. Insan Esa Azyfah (22144600035)
6. Arum Sekar Farida (22144600239)
7. Cony Fahriza DP (22144600251)
SUMBER AJARAN
ISLAM
1. Al-Qur'an
Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Tulisannya berbahasa Arab dengan perantaraan Malaikat
Jibril. Yang mana alquran ini merupakan pedoman hidup manusia serta di alquran terdapat hukum" Yang wajib dilaksanakan.

2. Al hadist
Sunnah (hadis) merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al Quran.Sunnah juga menempati posisi yang sangat penting dan strategis
dalam kajian-kajian keislaman. Keberadaan dan kedudukannya tidak diragukan lagi. Sunnah menurut para ahli hadist merupakan ucapan
nabi dan perbuatan nabi.

3. Ijma
ijma’ adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum hukum dalam agama berdasarkan alquran dan hadist dalam suatu
perkara yang terjadi.

4. Qiyas
merupakan persamaan suatu hukum dalam suatu masalah untuk mencari hukum masalah lama agar bisa dipersatukan hukumnya.
Pengertian Alquran
Alquran merupakan sumber hukum utama atau primer dalam Islam. Akan tetapi dalam
realitasnya, ada beberapa hal atau perkara yang sedikit sekali Alquran membicarakanya, atau
Alquran membicarakan secara global saja atau bahkan tidak dibicarakan sama sekali dalam Alquran.
Nah jalan keluar untuk memperjelas dan merinci keuniversalan Alquran tersebut, maka diperlukan
Hadits atau Sunnah. Di sinilah peran dan kedudukan Hadits sebagai tabyin atau penjelas dari
Alquran atau bahkan menjadi sumber hukum sekunder atau kedua setelah Alquran. Menurut bahasa
(lughat), hadits dapat berarti baru, dekat (qarib) dan cerita(khabar). Sedangkan menurut istilah ahli
hadist ialah “segala ucapan Nabi, segala perbuatan beliau dan segala keadaan beliau”. Akan tetapi
para ulama Ushul Hadits, membatasi pengertian hadits hanya pada ”Segala perkataan, segala
perbuatan dan segala taqrir Nabi Muhammad SAW, yang bersangkut paut dengan hukum.
Al-Quran
sebagai
sumber
ajaran Islam

Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah SWT. yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW.Sebagai petunjuk
serta pedoman umat manusia. Kita sebagai umat Islam Tentu harus meyakini isi dalam Al-Qur’an itu sendiri
sebagai Bekal kita Hidup di dunia. Al-Qur'an juga memerintah kita untuk bersyukur dengan telah diberikan
alam semesta dan sejarah umat manusia dengan secara mendalam untuk bisa diambil hikmahnya di
pengetahuannya agar dapat bisa diterapkan di kehidupan. Al-Qur’an juga banyak sekali mengandung hukum
serta fungsi bagi mereka yang mempelajarinya, dan semua itu sudah jelas. Maka tanpa di ragukan kembali
kebenarannya. Maka dari itulah Al-Qur’an bisa di katakan sebagai sumber Ajaran Islam.
Hadits sebagai sumber
hukum kedua ajaran Islam

Hadist/Sunnah adalah sumber hukum Islam kedua setelah Al Qur'an. Hadist menjadi penjelas atas ayat-ayat Al
Qur'an yang tak sepenuhnya dipahami oleh umat Islam. Hal tersebut dimungkinkan karena Al Qur'an tak hanya
berisi ayat-ayat yang qathi(jelas), tetapi ada juga yang zhanni(samar) sehingga membutuhkan penjelasan terperinci.
Kedudukan hadits menjadi penting terhadap kandungan ayat-ayat Al Qur'an. Karena itu,para ulama menyepakati
untuk menempatkannya sebagai sumber hukum Islam kedua setelah Al Qur'an. Setelah sepeninggal Rasulullah tak
ada lagi tokoh yang menjelaskan kandungan ayat Al Qur'an secara detail,tetapi disaat wukuf di Padang Arafah,9
Dzulhijjah tahun 10H Rasulullah bersabda telah aku tinggalkan kepadamu dua perkara dan tidak akan tersesat kalian
selamanya bila berpegang teguh pada keduanya,yakni kitabullah (Al Qur'an) dan Sunnah Rasulullah. (HR.Imam
Malik).
Ijtihad sebagai sumber hukum ajaran Islam setelah Al-Qur’an dan Hadits

Ijtihad merupakan petunjuk hukum yang sangat penting dalam perumusan hukum Islam sebagai
upaya menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan yang konkrit serta penjabaran konsepsi Islam
dalam segala aspeknya. Selian itu, ijtihad adalah salah satu hal yang dalam menyelesaikan
permasalahan dalam Islam dan penganutnya. Ruang lingkup permasalahan yang boleh dijadikan
lapangan ijtihad adalah mengenai hukum-hukum yang di dalamnya tidak ada nash. Yakni suatu
ketetapan hukum yang bersumber dari alquran dan al sunnah. yang qath’I (pasti). Untuk dasar
penetapan ijtihad sebagai sumber hukum Islam adalah al-Qur’an dan al-Sunnah. Hal itu karena jika
dalam berijtihad dan di dalamnya terjadi perselisihan diperintahkan kembali merujuk kepada al-
Qur’an dan al-Sunnah. Seorang faqih yang akan melakukan ijtihad harus memenuhi kriteria tertentu
untuk dapat mencapai derajat mujtahid. Secara umum adalah memahami ilmu al-Qur’an dan al-
Sunnah serta nash-nash hukum di dalamnya, mengetahui metode penemuan hukum, menguasai bahasa
Arab, dan beberapa syarat lainnya.
Salah satu hadist di dalam alquran

ْ .‫ َعلَّ َم‬..‫ َم ْن َت‬.‫ ْي ُر ُك ْم‬.‫ َخ‬ . “Sebaik-baik kalian adalah


ُ.‫ن َو َعلَّ َمه‬.َ ‫لقُ ْرآ‬..‫ا‬
orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
Dapat disimpulkan bahwa sumber hukum Islam adalah wahyu Allah SWT, yang dituangkan di
dalam Al-Qur'an dan sunnah rasul jika di telaah ayat ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan
hukum, ternyata tidak sebanding dengan jumlah ayat Al-Qur'an. Demikian pula apabila
dibandingkan dengan ayat ayat yang berhubungan dengan masalah masalah dalam kehidupan di
dunia ini. Akan tetapi secara umum Allah SWT menerangkan bahwa semua masalah (pokok-
pokoknya) terdapat di dalam Al-Qur'an. Untuk mempelajari agama Islam perlu bersumber dari
beberapa sumber terpercaya yakni Al-Qur'an, As-sunnah dan ijtihad. 3 sumber ini merupakan
kiblat utama untuk umat muslim dalam mempelajari agama nya.

Anda mungkin juga menyukai