س!ا ِء بَ ْل َأ ْنتُ ْمَ ِّش ْه َوةً ِمنْ دُو ِن الن ِّ َسبَقَ ُك ْم ِب َها ِمنْ َأ َح ٍد ِمنَ ا ْل َعالَ ِمينَ ( ) ِإنَّ ُك ْم لَتَْأتُون
َ الر َجا َل َ َولُوطًا ِإ ْذ قَا َل لِقَ ْو ِم ِه َأتَْأتُونَ ا ْلفَا ِح
َ شةَ َما
ُ
َس ِرفون َ
ْ ق ْو ٌم ُم ( )
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata
kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah
dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki
untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan kamu ini adalah
kaum yang melampaui batas.” (TQS. Al ‘Araf: 80-81)
«ضى ا ْل َم ْرَأةُ ِإلَى ِ اح ٍد َوالَ تُ ْف ِ الَ يَ ْنظُ ُر ال َّر ُج ُل ِإلَى ع َْو َر ِة ال َّر ُج ِل َوالَ ا ْل َم ْرَأةُ ِإلَى ع َْو َر ِة ا ْل َم ْرَأ ِة َوالَ يُ ْف
ٍ ضى ال َّر ُج ُل ِإلَى ال َّر ُج ِل فِى ثَ ْو
ِ ب َو
ِ »ا ْل َم ْرَأ ِة ِفى الثَّ ْو.
ب ا ْل َوا ِح ِد
“Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain, dan jangan pula seorang wanita
melihat aurat wanita lain. Dan janganlah seorang laki-laki memakai satu selimut dengan laki-
laki lain, dan jangan pula seorang wanita memakai satu selimut dengan wanita lain”
Terhadap pelaku homoseks, Allah SWT dan Rasulullah SAW benar-benar melaknat perbuatan
tersebut. Al Imam Abu Abdillah Adz-Dzahabiy -Rahimahullah- dalam Kitabnya “Al Kabair”
[hal.40] telah memasukan homoseks sebagai dosa yang besar dan beliau berkata: “Sungguh Allah
telah menyebutkan kepada kita kisah kaum Luth dalam beberapa tempat dalam Al Quran Al Aziz,
Allah telah membinasakan mereka akibat perbuatan keji mereka. Kaum muslimin dan selain
mereka dari kalangan pemeluk agama yang ada, bersepakat bahwa homoseks termasuk dosa
besar”.
Hal ini ditunjukkan bagaimana Allah SWT menghukum kaum Nabi Luth yang melakukan
penyimpangan dengan azab yang sangat besar dan dahsyat, membalikan tanah tempat tinggal
mereka, dan diakhiri hujanan batu yang membumihanguskan mereka, sebagaimana dijelaskan
dalam surat Al Hijr ayat 74:
“Maka kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan kami hujani mereka dengan
batu dari tanah yang keras”
Secarah fitrah, manusia diciptakan oleh Allah SWT berikut dengan dorongan naluri dan
jasmaninya. Salah satu dorongan naluri manusia adalah naluri untuk melestarikan keturunan
yang diantara manifestasinya merupakan rasa cinta dan dorongan seksual antara lawan jenisnya.
Pandangan pria terhadap wanita begitupun pandangan wanita terhadap pria merupakan
pandangan untuk melestarikan keturunan bukan pandangan seksual semata. Tujuan diciptakan
naluri ini adalah untuk melestarikan keturunan dan hanya bisa dilakukan oleh pasangan suami
isteri. Bagaimana jadinya jika naluri untuk melestarikan keturunan ini dilakukan dengan
pasangan yang sesama jenis? Dari sini sudah sangat jelas bahwa homoseks sangat bertentangan
dengan fitrah manusia.
Oleh karena itu, sudah dapat dipastikan akar masalah munculnya penyimpangan kaum LGBT ini
adalah dikarenakan ideologi sekularisme yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.
Sekularisme adalah ideologi yang memisahkan antara agama dan kehidupan. Masyarakat sekuler
memandangan pria atau wanita hanya memiliki sebatas hubungan seksual semata.Oleh karena
itu, mereka dengan sengaja menciptakan fakta-fakta yang menyimpang dari ajaran
agama. Mereka menganggap tidak ada pemuasan naluri ini akan mengakibatkan bahaya pada
manusia, baik itu secara fisik ataupun fisik. Tindakan tersebut menjadi suatu keharusan karena
sudah menjadi bagian dari sitem dan gaya hidup mereka dalam kehidupan sehari-hari. Tidak
puas melampiaskan hasrat kepada lawan jenis, akhirnya pikiran liarnya berusaha untuk mencari
kepuasan yang lainnya melalui hubungan seks sesama jenisnya bahkan dengan hewan sekalipun
Hal ini merupakan kebebasan bagi mereka. Benarlah Allah SWT berfirman:
َس َمعُونَ بِ َها ُأولَِئك ْ َصرُونَ بِ َها َولَ ُه ْم آ َذانٌ ال ي ِ وب ال يَ ْفقَهُونَ بِ َها َولَ ُه ْم َأ ْعيُنٌ ال يُ ْب ِ َولَقَ ْد َذ َرْأنَا لِ َج َهنَّ َم َكثِي ًرا ِمنَ ا ْل ِجنِّ َواإل ْن
ٌ ُس لَ ُه ْم قُل
َض ُّل ُأولَِئكَ ُه ُم ا ْل َغافِلُون
َ َكاأل ْن َع ِام بَ ْل ُه ْم َأ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai.“ (TQS Al ‘Araf: 179)
Capture Sumber: