}{يَاَأيُّ َها الَّ ِذ َين ءَ َامنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق تَُقاتِِه َوال مَتُوتُ َّن ِإال َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن
Belakangan ini kita dihebohkan oleh kampanye segelintir orang yang menuntut pemenuhan hak sebagai sosok
yang memiliki penyimpangan orientasi seksual. Mereka sibuk berkampanye dan melakukan provokasi, serta
mendiskreditkan pihak-pihak yang menolak keberadaaan mereka. Mereka adalah komunitas yang disingkat
dengan istilah LGBT, kepanjangan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.
Keberadaan mereka di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, dari hari ke hari semakin meresahkan. Tidak
sekadar berkampanye, mereka berupaya mempraktekkan aktifitas mereka dengan membuat acara-acara seminar
atau kumpul bersama di kampus-kampus dan hotel-hotel, guna menarik minat dan simpati masyarakat.
Beberapa media seolah tidak mau ketinggalan, ikut mendukung eksistensi kelompok LGBT di Indonesia. Baru-
baru ini, sebuah stasiun televisi nasional, Kompas Tv, ikut meramaikan dan mendukung keberadaan kaum
LGBT. Di sebuah acara di televisi tersebut, mereka mendandani seorang yang mengidap penyakit homo
layaknya ‘ustad’ lengkap dengan kopiah di atas kepalanya dan surban di leher. Seakan-akan hendak
menunjukkan bahwa sekalipun ia adalah seorang pengidap penyakit homo, tapi ia orang yang taat beragama,
orang yang religius. Jika pemirsa dan kita tidak jeli menangkap maksud jahat Kompas Tv ini, kita akan
memiliki anggapan bahwa perilaku homo itu sesuatu yang normal, bukan suatu penyimpangan.
Secara jelas dan terang benderang Allah dan RasulNya telah melarang hubungan sesama jenis. Allah telah
menyiptakan manusia berpasang-pasangan, pria dan wanita. Hubungan antara dua anak Adam ini pun tidak
boleh dilakukan secara serampangan. Harus ada ikatan pernikahan sebagai janji setia untuk membina rumah
tangga.. Dari pernikahan inilah lahir generasi sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang akan meneruskan
kehidupan di masa selanjutnya, mewarnai kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara dengan amal shalih,
prestasi, dan kemuliaan.
Oleh karena itu, merupakan kewajiban bagi setiap pribadi umat Islam untuk kompak satu suara menolak segala
bentuk penyimpangan orientasi seksual. Ada banyak argumentasi yang bisa kita jadikan sebagai pegangan
untuk memantapkan sikap penolakan kita terhadap keberadaan kaum LGBT, sekaligus sebagai alasan mengapa
perbuatan ini merupakan perbuatan tercela, terkutuk, dan tidak dapat dilegalkan, apalagi sekadar alasan HAM
Kita mulai dalil pengharaman LGBT dari Lesbian. Apa lesbian itu? Lesbian adalah hubungan seksual yang
terjadi di antara sesama wanita. Dalam kitab fiqih disebut dengan istilah “as-sihaaq”, “as-sahaaq” atau “al-
musaahaqah.” Suatu hubungan layaknya suami-istri namun dilakukan dengan sesama wanita. Aktifitas lesbian
merupakan perbuatan yang tercela dan haram. Rasulullah SAW bersabda :
ق ِزنَا النِّ َسا ِء بَ ْينَه َُّن
ُ الس َِّحا
“Lesbian itu adalah (bagaikan) zina di antara wanita.” (HR. Thabrani).
Perbuatan ini masuk dalam kategori dosa besar. Artinya, ketika ada diantara wanita melakukan sesama jenis
maka ia telah melakukan dosa besar yang amat berat hukumannya, baik di dunia atau di akhirat.
Kedua, Gay. Gay atau homoseksual adalah hubungan yang terjadi di antara sesama laki-laki. Dalam Islam,
hubungan ini disebut dengan istilah “liwaath.” Hubungan ini juga tidak dibenarkan sama sekali dalam Islam
Disebutkan dalam sebuah hadits shohih dalam riwayat Ahmad, yang artinya :
Hal yang paling aku takutkan akan menimpa kalian adalah perbuatan Kaum Nabi Luth.” Lebih lanjut, Rasul menegaskan
sebanyak tiga kali berturut-turut, “Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan seperti perbuatan kaum Nabi
Luth, Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan seperti perbuatan kaum Nabi Luth, Allah melaknat siapa
saja yang melakukan perbuatan seperti perbuatan kaum Nabi Luth.” (HR. Ahmad)
“Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala Dia berkata kepada mereka:
“Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun
(di dunia ini) sebelummu?’ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada
mereka), bukan kepada wanita,…” (Q.S. Al-A’raaf: 80-81)
Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang menemukan pria pelaku homoseks, maka bunuhlah pelakunya
tersebut.” (HR Abu Dawud, At Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan Al-Baihaki).
Al-Quran dan Sunnah di atas sudah menerangkan dengan jelas bahwa praktik homoseks merupakan satu dosa
besar dan sangat berat sanksinya di dunia. Apabila tidak dikenakan di dunia maka sanksi tersebut akan
diberlakukan di akhirat. Sedangkan hukuman bagi pelaku sihaq (lesbi), menurut kesepakatan para ulama,
adalah ta’zir, di mana pemerintah yang memiliki wewenang untuk menentukan hukuman yang paling tepat,
sehingga bisa memberikan efek jera bagi pelaku perbuatan haram ini (Husaini, hal. 108)
Demikian isi khutbah yang pertama, semoga ALLAH selalu menuntun kita untuk selalu melaksanakan sholat Jumat
Khutbah kedua
Alhamdulillahi katsiron
Ashaduala illahail la LLAH wahdahu laa syarikala…. Wa ash Muhammad.. abduhu wa rasululluh
Allahumma sholli ala Muhammad wa ala alih Muhammad, kama…wabarik…kamabarok taala…
ِ ِ ِ ِ اَأيها الَّ ِذين ءامنوا َّات ُقوا اللَّه وقُولُوا َقوال س ِد ًيدا ي
ً صل ْح لَ ُك ْم َْأع َمالَ ُك ْم َو َي ْغف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُط ِع اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ
}يما ُْ َ ْ ََ َُ َ َ َ ُّ َ{ي
Semoga ALLAH melindungi kita dan keturunan kita dari penyimpangan perilaku yang menimbulkan
kesengsaraan dan azab dari ALLAH