Anda di halaman 1dari 1

Nabi Ayyub

Nabi Ayyub memiliki harta yang banyak dengan bermacam jenisnya,


seperti: hewan ternak, budak, dan tanah. Ia juga memiliki istri yang
saleh dan keturunan yang baik. Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin
mengujinya, dan Allah apabila mencintai suatu kaum, maka Dia menguji
mereka, barangsiapa yang ridha dengan ujian tersebut, maka dia
mendapatkan keridhaan-Nya dan barangsiapa yang marah terhadap
ujian tersebut, maka dia mendapatkan kemurkaan-Nya (sebagaimana
dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah,
dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 2110).

Ayyub adalah orang yang sabar dalam menghadapi ujian tersebut,


hartanya yang banyak habis, anak-anaknya meninggal dunia, semua
ternaknya binasa, dan Nabi Ayyub ‘alaihis salam sendiri menderita
penyakit yang sangat berat, tidak ada satu pun dari anggota badannya
kecuali terkena penyakit selain hati dan lisannya yang ia gunakan untuk
berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam menghadapi musibah itu, ia tetap bersabar dan mengharap


pahala, serta berdzikir di malam dan siang, pagi dan petang.

Hari pun berlalu, namun tidaklah berlalu hari itu kecuali penderitaan
Ayyub semakin berat, dan saat penderitaan yang dialaminya semakin
berat, maka kerabatnya menjauhinya, demikian pula kawan-kawannya,
tinggallah istrinya yang sabar mengurusnya dan memenuhi haknya.
Istrinya terus mengurusnya, dan memenuhi keperluannya, sampai ia
rela bekerja dengan upah tidak seberapa untuk menafkahi suaminya.

Ayyub terus merasakan sakitnya, namun ia tetap sabar sambil


mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, memuji-Nya dan
bersyukur kepada-Nya, sehingga jadilah Ayyub sebagai imam dan
teladan dalam kesabaran.

Abu Ya’la dan Al Bazzar meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

Anda mungkin juga menyukai