Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“ KUTIPAN ”

Di Susun Oleh :
Kelompok IX
Azmi Abrar 221410075
Brilian Fikri 221410076
Ahmad Al Hafidz 221410067

FAKULTAS USHULUDDIN
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul "Kutipan" ini dapat diselesaikan. Shalawat serta
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sahabatnya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.

Makalah ini merupakan materi yang disajikan sebagai panduan pembuatan kutipan dan
diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk kita semua mengenai kutipan.

Dengan kemampuan yang sangat terbatas dan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dalam pengetikan maupun isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan


wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta,17 November 2022

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 2

BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
A. Definisi Kutipan .................................................................................................................. 3

B. Fungsi Kutipan .................................................................................................................... 4

C. Prinsip-prinsip Mengutip .................................................................................................... 5

D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip ............................................................. 7

E. Jenis Kutipan ....................................................................................................................... 8

BAB III .......................................................................................................................................... 9


PENUTUP ..................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................10

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengutip adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari dalam menulis sebuah karya ilmiah.
Karena, sangat membuang waktu bila sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan oleh
seorang ahli dan sudah dimuat secara luas dalam sebuah buku atau majalah, harus diselidiki
kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan yang sama. Di samping itu dalam
keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak punya waktu untuk menyelidiki suatu segi
kecil dari tulisannya secara mendalam. Maka, penulis cukup mengutip pendapat yang dianggapnya
benar itu dengan menyebutkan di mana pendapat itu dibaca, sehingga pembaca dapat
mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.

Meskipun kutipan atas pendapat seorang ahli diperkenankan, namun kutipan yang
terlampau banyak, dapat menyeret seorang penulis pada tuduhan kalau ia melakukan plagiat.
Penulis harus bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu banyak mempergunakan kutipan supaya
karangannya tidak dianggap sebagai suatu himpunan dari berbagai macam pendapat.

Sebaliknya, jika penulis tidak mengutip sama sekali, akan dipertanyakan apakah seluruh
gagasan, informasi, fakta, serta temuan yang ditulisnya benar merupakan gagasan orisinalnya?

Sebuah karya ilmiah sebaiknya garis besar kerangka karangan, serta kesimpulan-
kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri, sedangkan kutipan-kutipan hanya
berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapatnya itu.

Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah adalah sebuah tuntutan untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu kita juga dilatih untuk membuat

1
makalah yang baik dan benar agar nantinya dalam memenuhi tugas akhir (skripsi) tidak banyak
terjadi kesalahan disana-sini terkait dengan metodologi penulisannya.

Untuk itu, demi menghindari pelanggaran hak cipta dan dengan mempertimbangkan etika
dalam penulisan karya ilmiah, penulis perlu mengetahui tentang kaidah-kaidah dalam mengutip.
Dalam makalah ini akan dipaparkan definisi, fungsi kutipan dan prinsip-prinsip mengutip.

Sungguh ironis jika sampai saat ini masih banyak para terpelajar yang kadang masih salah
dalam melakukan kutipan. Karena pentingnya mengutip dengan cara yang benar, maka atas
keprihatinan akan hal inilah yang mendorong kami untuk membuat makalah mengenai kutipan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan bahwa nantinya dalam pembuatan karya tulis mahasiswa
dan para terpelajar lainnya dalam mengutip bisa mengutip dengan cara yang benar berdasarkan
sumber rujukan yang diambil.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dan jenis dalam kutipan?


2. Bagaimana teknik mengutip dalam kutipan?
3. Bagaimana kiat-kiat mengutip sebuah kutipan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dan jenis kutipan.


2. Untuk mengetahui teknik mengutip dalam kutipan yang benar.
3. Untuk mengetahui kiat-kiat mengutip sebuah kitipan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kutipan

Dalam penulisan-penulisan ilmiah −baik penulisan artikel-artikel ilmiah, karya-karya tulis,


maupun penulisan skripsi dan disertasi− seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk
menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dikatakan.

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang
yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain itu kutipan juga
dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti TV, radio, internet, dan
lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat
dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil
karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau
pendapat tersebut dari diri sendiri.

Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran
menggunakan sumber penulisan. Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam
penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap
penulis karya ilmiah tanpa kecuali.

Dengan menggunakan kutipan, seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk
menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup
mengutip karya orang lain tersebut.

3
B. Fungsi Kutipan

Fungsi kutipan diantaranya :


1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Penulisan kutipan berfungsi:


1. Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang
sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan.
2. Untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang dikemukakan dalam
teks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat.

Selain fungsi di atas, kutipan juga memiliki fungsi tersendiri. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6. Meningkatkan estetika penulisan.
7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan
naskah yang terkait dengan data pustaka.

Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau
membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari
literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan

4
dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir
(endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :


1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.[1[8]]

C. Prinsip-prinsip Mengutip

Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran
kutipan tersebut.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:

1. Jangan mengadakan perubahan


Pada waktu melakukan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau
teknik dari teks aslinya. Bila pengarang menganggap perlu untuk mengadakan perubahan
tekniknya, maka ia harus menyatakan atau memberi keterangan yang jelas bahwa telah diadakan
perubahan tertentu. Misalnya dalam naskah asli tidak ada kalimat atau bagian kalimat yang
diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris-bawahi, tetapi oleh pertimbangan penulis kata-
kata atau bagian kalimat tertentu itu diberi huruf tebal, huruf miring, atau diregangkan.
Pertimbangan untuk merubah teknik itu bisa bermacam-macam untuk memberi aksentuasi, contoh,
pertentangan dan sebagainya.

5
Dalam hal yang demikian penulis harus memberi keterangan dalam tanda kurung segi empat
[. . .] bahwa perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks aslinya.
Keterangan dalam kurung segi empat itu misalnya berbunyi sebagai berikut: [huruf miring dari
saya, Penulis].

2. Bila ada kesalahan


Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan ejaan maupun
dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Ia
hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula halnya kalau penulis tidak setuju dengan
suatu bagian dari kutipan itu.

Dalam hal ini kutipan tetap dilakukan, hanya penulis diperkenankan mengadakan perbaikan
atau catatan terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan itu dapat ditempatkan sebagai
catatan kaki, atau dapat pula ditempatkan dalam tanda kurung segi empat [. . .] seperti halnya
dengan perubahan teknik sebagai telah dikemukakan di atas. Catatan dalam tanda kurung segi
empat itu langsung ditempatkan di belakang kata atau unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan,
atau yang tidak disetujui itu. Misalnya, kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka biasanya
diberi catatan singkat: [sic!] –kata sic! yang ditempatkan dalam kurung segi empat menunjukkan
bahwa penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai dengan apa
yang terdapat dalam naskah aslinya.

Contoh
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusaha mencari
bentuk kata yang mengandung makan [sic! ] sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari
daftar Swadesh.”

Kata makan dalam kutipan di atas sebenarnya salah cetak; seharusnya makna. Namun dalam
kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Ia harus memberi catatan bahwa
ada kesalahan, dan ia sekedar mengutip sesuai dengan teks aslinya. Untuk karya-karya ilmiah
penggunaan sic! Dalam tanda kurung segi empat yang ditempatkan langsung di belakang kata atau
bagian yang bersangkutan, dirasakan lebih mantap.

6
3. Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan
syarat bahwa penghilangan bagian itu boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna
keseluruhannya. Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi
[. . .]. Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi
itu ditambahkan sesudah titik yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri
dari satu alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu
baris halaman. Dalam hal ini sama sekali tidak diperkenankan untuk menggunakan garis
penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda kutip, maka titik-titik itu –baik pada
awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur yang
dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.

Contoh

Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi juga
sebagai pemimpin upacara-upacara keagamaan. Kata Mallinckrodt: “… in primitieve streken is
werkzaamheid van het hoofd met betrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en
de rechspraak, op bovenbedoelde wijze opgevat, word teen ten deele religiuze verricthing, die het
magisch evenwicht der gemeenschap herstellen moet.”

D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip, diantaranya:


1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaintannya dengan sumber rujukan.

7
E. Jenis Kutipan

1. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah salinan yang sama dengan bentuk aslinya yang dikutip dalam hal
susunan kata dan tanda bacanya. Kutipan langsung tidak boleh lebih dari satu halaman.

2. Kutipan tidak langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti sauran,
ringkasan atau parafrase.
Kutipan isi atau parafrase yaitu kutipan yang hanya mengambil isi atau maksud dari
kalimat-kalimat dari kalimat-kalimat yang ditulis dalam buku sumber.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kutipan merupakan salah satu kelengkapan dalam penulisan makalah yang dapat
memberikan penegasan bahwa suatu karya baik makalah ataupun karya ilmiah yang ditulis atau
disusun oleh penulis tidak sepenuhnya dari pendapat, gagasan, dan materi dari pribadi penulis,
melainkan meminjam atau mengambil sumber lain baik dari buku atau media lain untuk
mendukung materi dan gagasan dari penulis. Dari kutipan tersebut maka suatu karya atau tulisan
dapat diketahui dan dicari kebenarannya. Itulah hakikat dari fungsi kutipan dan penulisan kutipan
dalam suatu karya ilmiah.

Adapun dalam penulisan kutipan mempunyai prinsip yang harus diperhatikan agar sesuai
dengan EYD dan tidak mengabaikan suatu sumber yang telah dikutip.

9
DAFTAR PUSTAKA

Andre Wicaksono, Bahasa Indonesia Kutipan (Online). Tersedia: http://satuhati-


satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html [29 November 2014]

Banaina Sulfa, Bahasa Indonesia “Kutipan” (Online). Tersedia: http://banaina-


zulfa.blogspot.com/2014/02/ma-k-l-h-k-u-t-i-p-n-definisi-fungsi.html [29 November 2014]

Dedi Irawan. “Kutipan dan Daftar Pustaka “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar.

10

Anda mungkin juga menyukai