Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEMU’JIZATAN ALQUR’AN SAINS


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Study Qur’an
Dosen: Achmad Beadie busyroel Basyar M.pd.I

Oleh:

Anna Farida M.
Ulfa Qomariyah

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM
Jl. Raya putat lor Gondanglegi Malang
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Dalam kesempatan ini kami, ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang
– orang yang langsung atau tidak telah terlibat dalam kelancaran penulisan makalah ini.
Karya tulis ini bertujuan agar kita dapat memahami materi tentang mukjizat ilmiah sains Al
qur’an.
Demikian yang dapat kami sampaikan atas segala kekurangan dalam tulisan ini kami mohon
maaf sebesar – besarnya.

Malang, 14 januari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kemukjizatan sains Alqur’an
B. Mukjizat ilmiah (sains) al qur’an
C. Contoh kemukjizatan ilmiah Al qur’an

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tafsir ilmiah Alquran memiliki sejarah yang panjang dalam dunia Islam. Disebutkan
yang pertama kali mencocokkan beberapa proposisi filosofis dengan ayat-ayat Alquran
adalah Ibnu Sina (370-428 H/981-1037). Ia segenap kemampuan menafsirkan sebagian ayat-
ayat Alquran dengan teori-teori ilmiah. Fakhrurazi (544-606 H/1149-1210) menafsirkan
kalimat Alquran ‫( َسب َع َسماوات‬tujuh lapisan langit) dengan keberadaan tujuh planet yang
ditemukan dalam astronomi Yunani kuno. Namun, pada kurun terakhir, mukjizat ilmiah
Alquran menjadi fokus pembicaraan disebabkan sering ditemukannya fakta-fakta baru dalam
ilmu sain.1

Banyak dari mufasir dan ilmuan Sunni dan Syiah yang berupaya keras membuktikan
mukjizat ilmiah Alquran, dilihat dari banyaknya buku-buku yang ditulis dalam bidang tafsir
ilmiah Alquran dan kemukjizatannya.2Muhammad bin Ahmad Iskandarani, Rasyid Ridha dan
Thanthawi adalah diantara ilmuan pertama yang menulis banyak karya dalam bidang ini. Di
Iran, penggagas dari studi semacam ini adalah Muhammad Taqi Syariati, Sayid Muhammad
Thaliqani dan Mahdi Bazargan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Kemukjizatan Al qur’an?
2. Mukjizat Ilmiah (sains) Al qur’an
3. Contoh Ilmiah Kemukjizatan Alqur’an
C. Tujuan
1. Untuk Menjelaskan Pengertian Kemukjizatan Al qur’an
2. Untuk Menjelaskan Mukjizat ilmiah (sains) Al qur’an
4. Untuk menjelaskan Contoh Ilmiah Kemukjizatan Alqur’an

BAB II
1

2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEMU’JIZATAN ALQUR’AN

Menurut bahasa kata Mu’jizat berasal dari katai’jaz diambil dari kata kerja a’jaza-


i’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang
melemahkan) dinamai mu’jiz. Bila kemampuannya melemahkan pihak lain amat
menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia dinamai mu’jizat.
Menurut istilah Mukjizat adalah  peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang
mengaku Nabi, sebagai bukti kenabiannya. Dengan redaksi yang
berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai suatu yang luar biasa yang diperlihatkan
Allah SWT. Melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan
kenabian dan kerasulannya.
Kata I’jaz dalam bahasa Arab berarti menganggap lemah kepada orang lain. Sebagimana
Allah berfirman:
)31 :‫ي َسوْ َءةَ أَ ِخ ْي(المائدة‬ ُ ِ ‫اال ُغ َرا‬
ْ ‫ت أَ ْن أَ ُكوْ نَ ِم ْث َل هَ َذ‬
ُ ‫أَ ْع َج َز‬
ِ ‫ب فَأ َو‬
َ ‫ار‬
“…Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat
menguburkan mayat saudaraku ini” (QS. Al Maidah (5): 31)
Maksud kumukjizatan Al-Qur’an bukan semata mata untuk melemahkan manusia atau
menyadarkan mereka atas kelemahanya untuk mendatangkan semisal Al-Qur’an akan
tetapi tujuan yang sebenarnya adalah untuk menjelaskan kebenaran Al-Qur’an dan Rasul
yang membawanya dan sekaligus menetapkan bahwa sesuatu yang dibawa oleh mereka
hanya sekedar menyampaikan risalah Allah SWT, mengkhabarkan dan menyerukan.

B. MUKJIZAT ILMIAH (SAINS) AL QUR’AN

Al Quran dalam pandangan Islam memiliki dua keistimewaan. yaitu sebagai wahyu
Allah dan mukjizat. Al Quran banyak berisi hal-hal yang ilmiah. Penemuan terbaru yang
ditemukan dalam kitab yang masih terjamin asli ini adalah fakta-fakta ilmiah. Penemuan ini
membuktikan bahwa mustahil Al Quran buatan manusia.

Ketika kitab-kitab terdahulu berisi banyak kekeliruan akibat campur tangan manusia,
Al Quran sama sekali tidak tercemar dengan kontradiksi-kontradiksi itu. Bagi para peneliti Al
Quran, secara objektif dan melakukan -perbandingan dengan ilmu pengetahuan pasti akan
menemukan bayak keselarasan dengan berbagai temuan ilmiah di zaman sekarang. Sangat
mustahil apabila AL Quran dibuat oleh orang-orang di zaman Nabi Muhammad SAW.

Al Quran diturunkan sekitar 1400 tahun silam, namun banyak bukti ilmiahnya yang
justru baru ditemukan di era sekarang menggunakan teknologi modern.Kami hanya
menampilkan sebagian kecil fakta-fakta ilmiah dalam Al Quran karena terlalu banyaknya
contoh-contoh lain untuk ditampilkan dalam waktu yang terlalu singkat.
Diantaranya yaitu:

1. Teori Bing Bang


2. Perluasan Alam Semesta
3. Bentuk Bumi yang Bulat seperti bola
4. Komunikasi Semut
5. Pembatas Antara dua laut
6. Air sebagai sumber kehidupan
7. Tahapan Pertumbuhan Embrio dll.

Dalam penelitian diatas Al Quran dan Hadits selama 4 tahun ini, telah terungkap
sistem untuk mengklasifikasikan embrio dan sangat menakjubkan karena telah ada sejak abad
ke-7 sebelum masehi.

Belum ada sejarahnya dalam ilmu embriologi, hanya ada sangat sedikit sekali yang
mempunyai pengetahuan tentang tahapan-tahapan dan klasifikasi embrio manusia sampai
abad ke-20. Karena alasan inilah bahwa penjelasan tentang embrio manusia dalam Al Quran
tidak mungkin berasal dari pengetahuan ilmiah pada abad ke-7. Dan satu-satunya alasan yang
paling masuk akal adalah bahwasanya Allah menurunkan wahyu melalui Muhammad. Dan ia
tidak mungkin mengetahui detail tersebut karena Muhammad buta huruf.Tidak ada karya
seseorang sebelum era modern yang bisa disejajarkan dengan Al Quran yang mengeluarkan
statemen yang lebih detail tentang fakta-fakta ilmiah dan apa yang terdapat di

C. CONTOH KEMUKJIZATAN ILMIAH AL QUR’AN


Mufassir Alquran banyak mengungkap konten Alquran yang mengandung muatan ilmiah
yang sesuai dengan teori-teori sains dan menjadikannya bukti mukjizat ilmiah Alquran.
Diantaranya rotasi dan orbit bumi, asal mula kehidupan dari air, gaya gravitasi bumi,
berpasang-pasangannya tumbuhan dan hewan, serta gerak planet pada orbitnya secara pasti.

Berikut ini beberapa contoh ayat yang menunjukkan mukjizat ilmiah Alquran:

 ‫ َو َج َع ْلنَا ِمنَ ْال َما ِء ک َّل َشی ٍء َحی‬.

"Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup."

Sebagian ahli dengan bersandar pada temuan-temuan baru dari sains yang menyebutkan
bahwa kehidupan berasal dari air, menganggap ayat ini sebagai mukjizat ilmiah Alquran.3

 ‫ت َج َع َل فِيهَا زَ وْ َج ْي ِن ْاثنَي ِْن‬


ِ ‫َو ِمن ُك ِّل الثَّ َم َرا‬

"Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan." (Qs. Ar-Ra'ad: 3)

Menurut Tafsir al-Amtsal, sejak dulu diketahui beberapa tanaman memiliki pasangan (jenis
laki-laki dan perempuan), namun baru pada pertengahan abad ke-18, ilmuan sains
menemukan bahwa hukum berpasangan-pasangan berlaku untuk semua tanaman.[10]

 ٌ ‫ثُ َّم ا ْست ََو ٰى إِلَى ال َّس َما ِء َو ِه َي د‬


‫ُخَان‬

"Kemudian Dia menuju langit dan (langit) itu masih berupa asap." (Qs. Fussilat: 11)

Sebagian mufassir berpendapat ayat ini menunjuk pada teori Big Bang yang berkaitan dengan
asal usul alam semesta. Mereka percaya asap yang disebutkan dalam ayat ini mengacu pada
massa besar uap yang disebutkan oleh para ilmuan telah dihasilkan sebagai akibat dari Big
Bang (ledakan besar).[11]

 ‫يرد هللا أن يهديه– يشرح صدره لإلسالم ومن يرد أن يضله يجعل صدره ضيقا ح كأنميصعد في السماء‬

"Barangsiapa yang dikehendaki Allah, akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan
membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi

3
sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit."
(Qs. Al-An'am: 125)

Dibuktikan, bahwa siapapun yang melakukan perjalanan dengan mendaki dan naik lebih
tinggi dari permukaan bumi, maka ia akan menjadi lebih sulit bernafas, sampai akhirnya bisa
pingsan karena kekurangan oksigen. Dengan demikian, yang disampaikan pada ayat ini
dianggap sebagai mukjizat ilmiah Alquran.[12]

dalam al Quran. Selaras dengan apa yang baru ditemukan oleh para ilmuwan zaman ini,
Maurice Bucaille

Al Quran bukanlah sebuah buku sciende (s-c-i-e-n-c-e) tapi merupakan buku signs (s-i-g-n-s)
– petunjuk. Sains merupakan sebuah alat untuk menambah keimanan kepada Allah SWT.

BAB III
PENUTUP
Mukjizat adalah  peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku
Nabi, sebagai bukti kenabiannya. Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat didefinisikan pula
sebagai suatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah SWT. Melalui para Nabi dan Rasul-
Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya. Sedangkan
mukjizat Al qur’an menurut ilmu sains yaitu mengandung muatan ilmiah yang sesuai dengan
teori-teori sains dan menjadikannya bukti mukjizat ilmiah Alquran. Diantaranya rotasi dan
orbit bumi, asal mula kehidupan dari air, gaya gravitasi bumi, berpasang-pasangannya
tumbuhan dan hewan, serta gerak planet pada orbitnya secara pasti.

DAFTAR PUSTAKA

Abû Thâlib, Masmû Ahmad, Khulashah al-Bayân fî Mabâhits min ‘Ulûm al-Qur’ân,Cairo: Dâr al-
Thibâ’ah al-Muhammadiyah, cet. I, 1994.
Al-‘Aqqâd, ‘Abbâs Mahmûd, al-Falsafah al-Qur’âniyah,Cairo: Dâr al-Hilâl, tt.
Al-Ghazâlî, Muhammad, al-Mahâwir al-Khamsah lî al-Qur’ân al-Karîm, Mansoura: Dâr al-Wafâ`,
cet. I, 1989.
Al-Qaththân, Mannâ’, Mabâhits fî ‘Ulûm al-Qur’ân,Beirut: Mansyûrât al-‘Ashr al-Hadîts, cet. III,
1973.
Al-Shabûnî, Muhammad ‘Alî, al-Tibyân fî ‘Ulûm al-Qur’ân,Beirut: Mu`assasah Manâhil al-‘Irfân,
cet. II, 1980.
Al-Suyûthî, Jalâluddîn, al-Itqân fî ‘Ulûm al-Qur’ân,Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah, cet. III, 1995.
Baiquni, Achmad, al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman,Yogyakarta: PT. Dana Bhakti
Primayasa, cet. I, 1996.
Ismâ’îl, Fâthimah, al-Qur’ân wa al-Nazhr al-‘Aqlî, Virginia: International Institute of Islamic
Though, cet. I, 1993.     
Khalaf, ‘Abdul Wahhâb, ‘Ilm Ushûl al-Fiqh,Cairo: Maktabah al-Da’wah al-Islâmiyah, cet. VIII,
1990.

Anda mungkin juga menyukai