Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ULUMUL QURAN

STUDI KEMUJIZATAN AL QURAN

Dosen pengampu:Dr.mukhrij sidqy M.Ag

DIsusun oleh kelas regular B

Kelompok 7:

Billal abdulloh
Ahmad faza nasution

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
TAHUN AJARAN 2022/2023

MAKALAH STUDI AL-QUR`AN


KEMUKJIZATAN AL-QUR`AN (‫)أعجازالقرأن‬
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Syukur alhamdulillah kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan kami rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
revisi tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Pada revisi tugas makalah ini kami berkesempatan untuk memperbaikinya dengan
tema “Kemukjizatan Al-Qur`an”, kami berharap semoga revisi makalah ini dapat menjadi
salah satu rujukan bagi pembaca. Dalam penyusunan makalah ini kami mengakui masih
banyak kekurangan, karena kami masih kurang berpengalaman. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan yang akan datang.
Kami sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing serta semua pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini.
Kata pengantar…….

Daftar isi……..

BAB I PENDAHULUAN……

1.1 latar belakang…….

1.2 Rumus masalah……

1.3 Tujuan masalah…….

BAB II PEMBAHASAN ……..

2.1 pengertian mukjizat……

2.2 beberapa aspek kemujizatan alquran….

2.3 hikmah pembagian kemujizatan….

BAB III PENUTUPAN

3.1 kesimpulan…..

3.2 kritik dan saran…


MAKALAH STUDI AL-QUR`AN
KEMUKJIZATAN AL-QUR`AN (‫)أعجازالقرأن‬

KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Syukur alhamdulillah kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan kami rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
revisi tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Pada revisi tugas makalah ini kami berkesempatan untuk memperbaikinya dengan
tema “Kemukjizatan Al-Qur`an”, kami berharap semoga revisi makalah ini dapat menjadi
salah satu rujukan bagi pembaca. Dalam penyusunan makalah ini kami mengakui masih
banyak kekurangan, karena kami masih kurang berpengalaman. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan yang akan datang.
Kami sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing serta semua pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Semua yang ada di muka bumi ini adalah ciptaan Allah SWT, tak terkecuali al-Qur`an, al-
Qur`an merupakan salah satu mukjizat terbaik dan terbesar yang diturunkan oleh Allah SWT
melalui perantara malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Allah menurunkan al-
Qur`an dengan tujuan untuk dijadikan sebagai sumber atau landasan hukum islam dan untuk
menantang orang-orang yang tidak percaya atas kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dan pada
kesempatan ini, kami akan menjelaskan tentang “Kemukjizatan Al-Qu`ran” secara ringkas
dan jelas.
1.2  Rumusan Masalah
2.1 Bagaimana pengertian “mukjizat” menurut para ahli
2.2 bebrapa aspek kemujizatan alquran……
2.3 hikmah pembagian kemujizatan……
1.3 Tujuan Masalah
Kita mempelajari “Kemukjizatan Al-Qur`an”, agar kita memiliki wawasan yang cukup
luas tentang ilmu tersebut dan hal ini dapat kita renungkan bahwa Allah sangatlah Maha
Kuasa atas segala ciptaan-Nya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Mukjizat

Secara etimologi mukjizat adalah kata ‫ يعجز‬-‫إعج از أعج ز‬-dari yang bermakna

melemahkan atau menetapkan kelemahan. Sedangkan ‫( إعج از‬kemukjizatan) adalah

ketidakmampuan seseorang melakukan sesuatu yang merupakan lawan dari


ketidakberdayaan.1[1]
Pengertian mukjizat menurut para ahli secara terminologi, antara lain:
a.       Dalam kitab ‫ مباحث يف علوم القرأن‬karangan Mannā` Khalīl al-Qaṭṭān, beliau menjelaskan

bahwa mukjizat ialah sesuatu hal luar biasa yang disertai tantangan dan selamat dari
perlawanan. Nabi Muhammad SAW memiliki mukjizat yang berupa al-Qur`an Al-karim
yang digunakan untuk menantang orang-orang yang tidak mempercayai bahwa Nabi
utusan Allah.2[2]
b.      Menurut Imam as-Suyuṭi “Mukjizat dalam syara` adalah kejadian yang melampaui batas
kebiasaan, didahului oleh tantangan, tanpa ada tandingan”.3[3]
c.       Dalam buku “Sejarah Al-Qur`an” karangan Drs. H.A. Mustofa, beliau menjelaskan
bahwa mukjizat ialah suatu hal atau perbuatan yang luar biasa, yang dijadikan Tuhan
timbul dari Rasul-rasulNya, dan Rasul-rasul tersebut minta tandingan kepada orang-
orang yang tidak mempercayai kerasulannya, supaya orang-orang tersebut mencoba pula
melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukan Rasul-rasul tersebut, dan ternyata orang-
orang itu tidak dapat menandingi keajaiban tersebut. Dengan demikian terbuktilah
kebenaran Rasul-rasul tersebut.4[4]

2.2 beberapa aspek kemujizatan al quran


a.       Segi bahasa

4
Gaya bahasa al-Qur`an membuat orang Arab pada saat itu merasa kagum dan terpesona.
Kehalusan ungkapan bahasanya membuat banyak diantara mereka masuk islam, seperti
masuk islamnya sahabat Umar Bin Khattab, beliau masuk islam dikarenakan membaca

petikan ayat-ayat al-Quran .5[10] Unsur-unsur bahasa dalam al-Qur`an antara lain: ,‫مف ردة‬

‫ بالغة‬,‫أسلوب‬.
Sedangkan, orang Arab tidak memiliki kalam yang mencakup unsur-unsur tersebut. Dan
al-Qur`an yang sedemikian banyak dan panjang, ke-faṣahah-annya senantiasa indah dan
serasi, sesuai dengan apa yang digambarkan Allah, sebagaimana tercantum dalam Q.S. az-
Zumar (39): 23,
ِ ِ ِ ِ ‫هِب‬ ِ ِ ِ
َ ‫اهلل َنَّز َل اَ ْح َس َن احْلَديْث كتَابًا ُّمتَ َشا ًا َّمثَاىِن َت ْق َشعُّر منهُ ُجلُ ْو ُد الَّذيْ َن خَي ْ َش ْو َن َربَّ ُه ْم مُثَّ تَلنْي‬
]۲۳[‫اخل‬.... ‫ُجلُ ْو ُد ُه ْم َو ُقلُ ْوبُ ُه ْم اِىَل ِذ ْك ِراهلل‬

“ Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu
ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.(dan
seterusnya).”
Betapa menakjubkan rangkaian al-Qur`an dan betapa indah susunannya.6[11] Dan pada
hakikatnya lafal, makna, keanekaragaman ajaran, keserasian susunan dan hurufnya
menunjukkan kemukjizatan al-Qur`an. pada setiap lafal al-Qur`an mengandung keindahan
dan pelajaran. Kisah-kisah tentang masa lalu yang dibawakan al-Qur`an, baik cerita pendek
maupun panjang, tidak mungkin dapat ditandingi oleh kisah-kisah yang disampaikan para
pujangga.7[12]
b.      Segi ilmiah
Para pakar selalu berusaha meletakkan metodologi ilmiah untuk mengikat rantai
fenomena-fenomena yang saling berkaitan dalam kehidupan dan di alam semesta ini. Allah

7
telah menyeru manusia untuk melakukan riset dan belajar, sebagaimana tercantum pada surah
yang turun pertama kali kepada Nabi Muhammad, yakni Q.S. al-`Alaq ayat 1-5, yang artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.”
Begitu juga Rasulullah menganjurkan untuk mempelajari al-Qur`an dan mendalaminya
dalam sabdanya,

)‫َخْي ُر ُك ْم َم ْن َت َعلَّ َم الْ ُق ْراَ َن َو َعلَّ َمهَ (رواه البخاري و مسلم و ابو داود‬
“sebaik-baiknya kamu adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya.”(HR.
Bukhāri, Muslim, dan Abū Dāwud).8[13]
Contoh dalam al-Qur`an terdapat ayat yang menerangkan tentang ilmu falak (astronomi),
sebagaimana tercantum dalam Q.S. Yaasiin ayat 38-40, yang artinya:
“Matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui. Telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tanda yang
tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”
Firman Allah ini menjelaskan bahwa matahari bergerak kearah yang ditentukan.
Pengetahuan ini baru terungkap oleh para ilmuwan modern pada permulaan abad ke-20
sebelum abad ke-20 para ilmuwan tersebut bahwa matahari tidak bergerak atau diam di
tempat. Sedangkan, gerakan matahari dari timur ke barat hanyalah gerakan secara lahiriah
saja.9[14]
Dan sesuatu yang paling mengejutkan tentang kesesuaian antara pemahaman
pengetahuan ilmiah tentang matahari sebagai sumber panas dan sinar dengan pemahaman al-
Qur`an tampak dalam firman Allah,

]۱٦:‫اجا [نوح‬ ِ
َ ‫سر‬ َ ‫س‬
َ ‫َّم‬
ْ ‫َو َج َع َل الش‬
“Kami jadikan matahari sebagai pelita yang amat terang.”(Q.S. Nuh:16)10[15]

10
c.       segi tasyri`
Al-Quran menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma, sopan santun, undang-
undang politik, ekonomi, sosial serta hukum-hukum ibadah. Tentang aqidah, al-Qur`an
mengajak kita umat manusia pada aqidah yang suci dan tinggi, yakni beriman kepada Allah
Yang Maha Agung serta meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. 11[16] Apabila
aqidah seorang muslim telah benar, maka ia wajib menerima segala syari`at al-Qur`an baik
menyangkut kewajiban maupun ibadah, sebagaimana tercantum dalam Q.S. al-Muddathir
[74]: 38,

]۳۸[ ‫ت َر ِهْينَة‬
ْ َ‫س مِب َا َك َسب‬
ٍ ‫ُك ُّل َن ْف‬
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.”
Dan al-Qur`an telah menetapkan kaidah-kaidah pemerintahan Islam ini dalam bentuk yang
ideal dan baik. Yaitu suatu pemerintahan yang didasarkan pada musyawarah, persamaan, dan
larangan kekuasaan individual. Sebagaimana tercantum dalam Q.S. Ali Imran [3]: 159,

]۱۵۹[‫االَ ْم ِر‬ ‫َو َشا ِو ْر ُه ْم يِف‬

“ Dan musyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”

]۳۸[ ‫َواَْم ُر ُهم ُش ْو َرى َبْي ُنه ْم‬


“Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka.” (Q.S. ash-
Shura (42): 38).
Dan semua manusia itu sama sederajat, tidak pandang pangkat. Sebagaimana tercantum
dalam Q.S. al-Hujurat [48]: 10,

]۱۰[ٌ‫خوة‬ِ ِ ‫ِمَّن‬
ْ‫ا‬ َ ‫ا َا الْ ُمْؤ مُن ْو َن‬
“ Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara.”
Ringkasnya al-Qur`an merupakan undang-undang syari`at (dustur tasyri`) yang
menegakkan kehidupan manusia di atas dasar konsep yang paling utama.

2.3 Hikmah pembagian Mukjizat :


Imam Jalaludin as-Suyuthi, berkomentar mengenai hikmah pembagian mukjizat tersebut 
dimana beliau berpendapat bahwa kebanyakan maukjizat yang ditanpakkan Allah pada diri
para nabi yang diutus kepada bani Israil adalah mukjizat jenis fisik.  Beliau menambahkan
hal itu dikarenakan atas lemah dan keterbelakangan tingkat intelegensi bani Israil.
11
Sementara, sebab yang melatarbelakangi diberikannya mukjizat rasional atas umat nabi
Muhammad adalah keberadaan mereka yang sudah relative matang dibidang intelektual.
Beliau menambahkan, oleh karena itu al-Quran adalam meukjizat rasional, maka sisi i’jaznya
hanya bisa diketahui dengan kemampuan intelektual, lain halnya dengan mukjizat fisik yang
bias diketahui dengan instrument indrawi.

Meskipun al-Quran diklasifikasian sebagai mukjizat rasional ini tidak serta merta menafikan
mukjizat-mukjizat fisik yang telah dianugerahkan Allah kepadanya untuk memperkuat
dakwahnya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Al-Qur`an merupakan mukjizat terbesar yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
melalui malaikat jibril secara berangsur-angsur dan kemukjizatan al-Qur`an tidak dapat
diragukan lagi. Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui
para nabi dan rasul-Nya. Dan mukjizat berfungsi untuk membuktikan bahwa kekuasaan Allah
berada diatas segala-galanya dan sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan
kerasulan para utusan Allah. Sedangkan, al-Qur`an berfungsi sebagai sumber atau landasan
hukum pertama bagi kehidupan manusia. Kemukjizatan al-Qur`an tidak dapat ditandingi
oleh apapun. Karena dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar semua dibahas dalam al-
Qur`an.

3.2 Kritik dan Saran


Kami sebagai penulis merasa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
kami mengharapkan saran dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai