Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga, sehingga
penulis bisa menulis makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW semoga kita selalu mendapat syafa’at dari-Nya.
Kami menyadari penulisan laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, antara lain:
1. Ibu Siti Aminah selaku dosen mata kuliah Islam di IAIN Laa Roiba Bogor.
2. Ibu dan Bapak tercinta atas limpahan kasih sayang , bimbingan serta memberikan bantuan
materi dan nonmaterial dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapakan demi penyempurnaan
karya ilmiah ini.
Demikian makalah ini saya tulis, semoga dapat menambah referensi pembelajaran
khususnya di IAIN Laa Roiba Bogor dan sekitarnya . Umumnya untuk semua pembaca
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah.............................................................................................................................. 1
Tujuan............................................................................................................................................... 1
BAB II PENJELASAN....................................................................................................................... 2
Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Al Quran................................................................................... 2
Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan Modern dengan Al Quran........................................................3
Kontradiksi Ilmu Pengetahuan dengan Al-Qur’an............................................................................. 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................... 10
Kesimpulan.................................................................................................................................. 10
Saran........................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur ’ an merupakan Kalamullah. Satu-satunya kitab yang menjadi pembenar atas kitab- kitab
sebelumnya. Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Beliau di utus untuk
menyampaikan wahyu yang beliau dapatkan kepada umat. Memberi contoh sikap yang sesuai
dengan tuntunan Al-Qur’an Kalamullah. Al-Qur’an juga memiliki berbagai kemukjizatan yang luar
biasa. Di antaranya adalah jawaban dari segala permasalah kehidupan.
Tentu saja jauh sebelum Ilmu Pengetahuan di temukan, Al-Qur’an lebih dulu menjadi pedoman
hidup masyarakat Arab pada zaman dahulu. Al-Qur’an juga turun secara berangsur- angsur sesuai
dengan permasalah pada masa itu. Hal itu saja sudah cukup membuktikan bahwa Al-Qur’an sudah
membahas soal Ilmu Pengetahuan modern, jauh sebelum di temukannya Ilmu Pengetahuan.
Hal ini tidak membuat Al-Qur’an luput dari masalah kontradiksi dengan Ilmu Pengetahuan Modern.
Dan sebisa mungkin, kami mencoba memberikan jawaban dari beberapa masalah kontradiksi
Al-Qur’an dengan Ilmu Pengetahuan Modern. Seperti kontradiksi tentang bagaimana terciptanya
manusia. Semua yang kami singgung, akan kami sampaikan pada pembahasan selanjutnya.
1
Rumusan Masalah
Tujuan
a. Mengetahui, memahami, dan mengerti hubungan antara Ilmu Pengetahuan dengan AL-Qur’an.
b. Memberikan bukti jelas bahwa Ilmu Pengetahuan Modern dengan Al-Qur ’ an berhubungan
sangat erat.
c. Menjelaskan beberapa kontradiksi tentang Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an dan memberikan
jawaban tentang kontradiksi tersebut secara ilmiah dan bukti dalam Al- Qur’an.
1
BAB II
PENJELASAN
Ilmu Pengetahuan biasa akrab dengan bahasa kita adalah sains atau,
dapat di rumuskan sebagai himpunan pengetahuan manusia yang di
kumpulkan melalui suatu proses pengajian dan dapat di terima oleh
rasio, atau dapat di nalar.
2
Salah satu hal yang menakjubkan Al-Qur ’ an adalah isinya yang
sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Saat diturunkan Al-Qur’an
kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 tidak terbayangkan
oleh masyarakat saat itu bahwa Al-Qur ’ an mengandung ilmu
pengetahuan modern saat ini. Adanya isyarat-isyarat Al-Qur ’ an
tentang ilmu pengetahuan ini secara tidak langsung menunjukkan
bahwa tidak adanya kontradiksi antara agama dan ilmu pengetahuan.
3
2. Keterkaitan antara Ilmu Pengetahuan Modern dengan Al- Qur’an
Berikut adalah beberapa ayat yang menjelaskan keterkaitan Ilmu Pengetahuan Modern
dengan Al-Qur’an :
Al-Qur’an dan Astronomi
Diantara persoalan-persoalan terkait dengan astronomi yang diisyaratkan oleh Al-Qur’an antara
lain adalah :
orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga yang beriman? ” . Ayat ini dijelaskan
bahwasannya matahari, bintang dan bumi merupakan suatu kesatuan kemudian melalui proses
alamiah kemudian berpisah menjadi bagian-bagian yang terpisah dengan lainnya, hal ini menurut
Wahbah az- Zuhayli persis apa yang dikatakan para ahli astronomi bahwa asal mula alam ini
dahulunya menjadi satu.
Saat merujuk kedalam matahari dan bulan didalam Al-Qur’an, dijelaskan bahwa
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. “dan Dialah yang telah menciptakan
malam dan siang, matahari dan bulan masing-masing dan keduanya itu beredar didalam garis
edarnya”.
Disebutkan pula dalam ayat yang lain, bahwa matahari tidak pernah diam, tetapi bergerak dengan
garis edarnya, “dan matahari berjalan di tepat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui
4
c. Langit
Dalam Al-Qur’an Allah mengarahkan perhatian kepada sifat yang sangat menarik tentang langit.
“ dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara,sedang mereka berpaling dari
tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya”.
Ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan persoalan ini adalah Qs. Fussilat : 11 kemudian Dia menuju
kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan
kepada bumi: “ Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa ”.
Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
Terdapat banyak pokok persoalan yang disebutkan dalam Al-Qur’an yang mengundang manusia
untuk beriman atau sebaliknya. Mereka sering diingatkan bagaimana mereka sampai di bumi.
Namun semua kontradiksi yang ada dan membuat sebagian manusia mempertanyakan
kebenarannya, jauh sebelum itu telah dituliskan “ Kami telah menciptakan kamu, maka kenapa
kamu tidak membenarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang
menciptakannya?”
Mengenai banyaknya pertanyaan sebagian manusia, sebenarnya juga telah dijelaskan dalam
Al-Qur’an mengenai penciptaan manusia secara bertahap secara lengkap dan lugas. Fakta bayi lahir
sesudah jangka waktu sembilan bulan tentu saja merupakan peristiwa yang gamblang dan tidak
memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit informasi yang ada itu berada jauh
diluar pengertian orang-orang yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu pengetahuan
abad ke-20.
a. Setetes Mani
“Bukankah Dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)”
.Ayat tersebut menegaskan bahwah nutfah adalah ekstrak dari sperma, informasi ayat ini sejalan
dengan penemuan ilmiah yang menginformasikan bahwa pancaran sperma yang menyembur dari
alat kelamin mengandung sekitar dua ratus benih manusia, sedangkan yang berhasil bertemu
dengan ovum hanya satu, inilah yang dimaksut dalam ayat ini.”
5
b. Segumpal Darah
Pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al-Qur ’ an terungkap saat merujuk pada zigot yang
tumbuh pada rahim ibu, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, dia telah
menciptakan manusia dari ‘ alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah”.
Arti kata “alaq” dalam bahasa arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”. Kata ini
secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk
menghisap darah.
Selanjutnya dalam rahim terdapat tiga tahapan yang berbeda. Sungguh biologi modern
telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda
dalam rahim ibu. Sama halnya yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an “...Dia menjadikan kamu
dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu
Allah, Tuhan Kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”.
Hal ini juga dijelaskan oleh seorang ilmuan, “ kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan:
pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu kedelapan, dan
janin; dari minggu kedelapan sampai kelahiran”
Sehingga dapat dilihat bahwa proses penciptaan manusia dan aspek-aspek yang luar biasa
ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi didalam sebagian ayat-ayat tersebut sangat rinci
sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa diantaranya
sebagai berikut :
1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa)
6
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah al-Mu’minun: 12-14 yaitu :
“dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian
kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Setelah membaca susunan kalimat diatas yang kami buat, kami
berharap susunan itu tidak hanya sekedar menjadi susunan kalimat untuk
pembaca, tetapi juga sebuah sumber ilmu yang bermanfaat, yang juga
tidak berhenti sampai disini begitu saja. Agar manusia dapat mengingat
Allah sebagai Maha Kuasa.
DAFTAR PUSTAKA
Zuhdi Achmad, dkk. 2017. Studi Al-Qur ’ an. Surabaya : UINSA Press.
Cetakan 7. Hermawan, Rika. 2016. Keajaiban Al-Qur ’ an. E-Book :
ALASTA.com.