Kata Pengantar.......................................................................................... 1
Daftar Isi .................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Makna kata dan jenisnya 4
B. Kata Umum dan Kata Khusus 5
C. Perubahan Makna Kata 8
D. Diksi dalam Kalimat 8
E. Homonim 9
F. Kata Konkret dan Abstrak 10
G. Kata Baku dan Non Baku 11
H. Makna Bersinonim 13
I. Penggunaan Kata Secara Tepat 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Harus diakui saat ini orang sering mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama
dalam tata cara pemilihan kata atau diksi. Kita pun sering mengalami kesalahan. Hal itu terjadi
karena kita tidak mengetahui pentingnya menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penggunaan diksi sangat penting agar terciptanya komunikasi yang efektif. Hal itu agar
terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien dan untuk menghindari kesalah pahaman saat
berkomunikasi. Manusia merupakan makhluk sosial sehingga kita tidak dapat terlepas
dariberkomunikasi dengan sesama dalam setiap aktivitas kehidupan. Tetapi tidak jarang pula
ketika sedang berkomunikasi lawan komunikasi saat berkomunikasi mengalami kesulitan
menangkap informasi, hal ini terjadi karena kata yang digunakan kurang tepat ataupun rancu
sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam
berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih
mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan.
Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam
bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca
mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari baik. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi saat
berkomunikasi.
1.2 Rumusan masalah
- Pengertian Diksi atau pilihan kata
- Pembagian Diksi atau pilihan kata
1.3 Tujuan
- Mengetahui pengertian diksi
- Mampu menggunakan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi.
BAB II
ISI
DIKSI (PILIHAN KATA)
Memilih kata kata yang cocok dan tepat untuk digunakan dalam mengungkapkan gagasan atau
ide. Dan menyangkut persoalan fraseologi (cara memakai kata kata atau frasa didalam
konstruksi yang lebih luas, baik dalam bentuk tulisan maupun ujaran yang mencakup persoalan
kata kata dalam pengelompokkan atau susunannya atau menyangkut cara cara yang khusus
berbentuk ungkapan ungkapan), ungkapan, dan gaya bahasa.
Menurut keraf:
a. Diksi mencakup kata kata yang dipakai untuk meyampaikan suatu gagasan, cara
menggabungkan kata kaat yang tepat dan gaya yang paling baik Digunakan dalam situasi
tertentu.
b. Diksi adalah kemampuan secara tepat membedakan nuansa nuansa makna dari
gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan
situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar atau pembaca.
c. Diksi yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan kosakata yang
banyak[1]
Persyaratan pemilihan kata
1. Bedakan secara cermat kata kata denotatif dan konotatif; bersinonim dan hampir
bersinonim; kata kata yang mirip dalam ejaannya seperti: bawa-bawah-bahwa
2. hindari kata kata ciptaan sendiri atau mengutip kata kata terkenal yang belum diterima
imasyarakat
3. waspadalah dalam menggunakan kata kata yang berakhiran asing atau bersufiks bahasa
asing, seperti: biologi-biologis
4. gunakan kata kata depan secara idiomatik, sepeti kata ingat seharusnya ingat akan bukan
ingat terhadap
5. bedakan kata khusus dan kata umum
6. perhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata kata yang sudah dikenal
7. perhatikan kelangsungan pilihan kata.
Contoh :
Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal manusia.
Makna gramatikal adalah makna baru yang timbul akibat terjadinya proses gramatika
(pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan).
Contoh :
Berumah “mempunyai rumah”
Rumah-rumah ‘banyak rumah’
Rumah makan ‘rumah tempat makan’
Proses morfologis dapat menyebabkan perubahan jenis kata dan timbulnya makna baru.
Misalnya :
a) Sepatu ‘termasuk kata benda’sedangkan bersepatu ‘kata kerja’
b) Bersepatu memiliki makna memakai atau mempunyai sepatu.
Fungsi (a) disebut fungsi gramatikal, fungsi (b) disebut fungsi semantis.
E. Homonim
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama.
Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut
Homofon. Ada dua bentuk Homonim :
· Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan berbeda makna.
Contoh homograf:
1. Apel (buah), Apel (upacara)
Ø Dedi sedang memakan apel
Ø Para TNI sedang mengadakan Apel pagi
2.Bisa(mampu), Bisa( racun ular)
Ø Garuda muda bisa mengaahkan korea selatan
Ø Bisa ular itu sangat mematikan
3.Serang (nama kota), Serang (perang)
Ø Minggu depan saya ingin ke kota Serang.
Ø Pasukan itu di serang oleh musuhnya.
4.Per(benda), Per(pembagian)
Ø Per sepeda itu bekerja dengan baik.
Ø Mahasiswa harus membayar uang Bpp per semester.
5.Tahu(makanan), Tahu(mengetahui)
Ø Irsan tidak suka makan tahu.
Ø saya tahu tentang pelajaran ini.
· Homofon
Homofon adalah kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda
makna. Contoh homofon:
· Kata konkret
Ø APBN RI mengalami kenaikkan lima belas persen.
Ø angka kelulusan SMA tingkat sumatera barat mengalami kenaikan hingga sembilan persen.
Membicarakan membahas, mengkaji
* penambahan fonem
kata baku kata non baku
himbau imbau
handal andal
hutang utang
* pengurangan fonem
*pengubahan fonem
b. Ranah morfologis
Kata baku yang memiliki kata non baku karena hasil proses morfologis.
* pengurangam fonem
kata baku kata non-baku
memfokuskan memokukan
memprotes memrotes
memfitnah memitnah
* pengubahan fonem
Kata baku kata non-baku
Mengubah merubah
* penggantian afiks
kata baku kata non-baku
menangkap nangkap
menatap natap
mengambil ngambil
menahan nahan
* kelebihan fonem
kata baku kata non-baku
beracun berracun
beriak berriak
beribu berribu
becermin bercermin
b. Ranah leksikon
1 kosakata; 2 kamus yg sederhana; 3 daftar istilah dl suatu bidang disusun menurut abjad dan
dilengkapi dng keterangannya; 4 komponen bahasa yg memuat semua informasi tt makna dan
pemakaian kata dl bahasa; 5 kekayaan kata yg dimiliki suatu bahasa. Kata (frasa) baku yang
memiliki kata (frasa) non-baku yang terdapat dalam ragam percakapan.
Cotoh pasangan kata (frasa) baku dan kata (frasa) non-baku sebagai berikut :
frasa baku frasa non-baku
tidak terlalu tidak begitu
belum masak belum matang
tidak mau enggak mau
hanya nasi nasi doang
Selain menggunakan kalimat ragam formal, juga menggunakan ragam percakapan, contoh nya :
Dalam kalimat ragam formal, kita sering membuat kata-kata yang maknanya redundan.
Artinya,kata-kata yang di gunakan sudah melebihi makna, contohnya :
frasa baku frasa non-baku
sangat pedih amat sangat pedih, amat pedih
paling kaya paling terkaya terkaya
.
H. Makna Bersinonim
Kata bersinonim adalah kata yang bentuknya berbeda namun pada dasarnya memiliki makna
yang hampir mirip atau serupa.
Dalam penggunaan kata bersinonim harus memilih kata yang tepat dalam kalimat ragam formal.
Karena meskipun bersinonim pada dasarnya memiliki perbedaan dalam konteks penggunaannya.
Sinonim ini dipergunakan untuk mengalihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga
kalimat itu tidak membosankan.
Ø Sinonim mutlak :
Kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apa pun tanpa mengubahmakna
struktural dan makna leksikal dalam rangkaian kata /frasa / klausa / kalimat.
Contoh Sinonim mutlak :
kosmetik = alat kecantikan
laris = laku, larap
leksikografi = perkamusan
kucing = meong
Ø Sinonim semirip :
Kata-kata yang dapat bertukar tempatdalam konteks kebahasaan tertentu tanpa mengubahmakna
struktural dan leksikal dalam rangkaian kata / frasa /klausa / kalimat tersebut saja.
contoh Sinonim semirip :
melatis = menerobos lahiriah = jasmaniah
Ø Sinonim selingkung :
Kata-kata yang dapat saling menggantidalam satu konteks kebahasaan tertentu saja
secarastruktural dan leksikal.
Contoh Sinonim selingkung :
lemah = lemas
binatang = fauna
bohong = dusta
haus = dahaga
pakaian = baju
bertemu = berjumpa
Cerdas = cerdik
Agung = besar = raya
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Penggunaan ketepatan
pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan
mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang
dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara
efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Indikator ketepatan pilihan kata tersebut adalah
sebagai berikut:[1]
1. Mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
2. Menghasilkan penafsiran atau pemaknaan yang tepat, tidak ambigu dan tidak
menyebabkan salah paham
3. Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai harapan penulis atau pembicara
4. Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan.
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih paham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar
atau pun pembacanya.
Fungsi Diksi
Mengacu pada pengertian diksi di atas, fungsi diksi adalah agar pemilihan kata dan cara
penyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga orang lain mengerti maksud yang
disampaikan.
Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam suatu cerita, dengan
diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara runtut, menjelaskan tokoh-tokoh,
mendeskripsikan latar dan waktu, dan lain sebagainya.
Membantu audiens/ pembaca mengerti apa yang disampaikan penulis atau pembicara.
Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
Menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat.
Menjadi lambang ekspresi yang ada pada suatu gagasan.
Baca juga: 4 Pilar Kebangsaan Indonesia
Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan maknanya dan diksi
berdasarkan leksikal. Berikut penjelasannya:
1. Makna Denotatif
Yang dimaksud dengan denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat.
Berikut ini contoh diksi bermakna denotatif:
Ryan sering “kerja keras” untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Robby adalah seorang yang “gemar membantu”, dia disukai banyak orang.
Carla berinvestasi sejak dulu, sekarang ia mendapatkan “keuntungan melimpah”
2. Makna Konotatfi
Konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Berikut ini contoh
diksi dengan makna konotatif:
1. Sinonim
Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Berikut ini contoh sinonim,
Bahagia = Senang
Matahari = Mentari
Cantik = Elok
Lezat = Enak
Pintar = Pandai
2. Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Berikut contoh antonim:
Naik x Turun
Besar x Kecil
Banyak x Sedikit
Tinggi x Rendah
Gelap x Terang
Cepat x Lambat
Bagus x Jelek
Mahal x Murah
3. Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu sama
lain. Berikut contoh homonim,
Bulan itu terlihat bulat penuh malam ini
Semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan
Kata bulan pada kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda walaupun ejaan dan lafalnya
sama.
4. Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafal sama. Berikut
contoh homofon,
5. Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya sama. Berikut
contoh homograf,
6. Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Berikut contoh polisemi,
Para nasabah yang menabung di Bank akan mendapat bunga setiap bulan
Andini adalah salah satu bunga desa yang paling cantik
Kata “Bunga” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun menggunakan kata yang
sama.
Di kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya, rusa,
kuda, dan lain-lain.
Pada kalimat di atas, binatang liar merupakan hipernim. Sedangkan kata hiponim gajah, singa,
buaya, rusa, kuda, dan lain-lain.
Menurut Gorys Keraf, ada beberapa syarat dalam ketepatan diksi, diantaranya:
Agar lebih memahami apa arti diksi, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli.
Berikut ini adalah pengertian diksi menurut para ahli:
1. Harimurti
Menurut Harimurti pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek
tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam mengarang.
2. Gorys Keraf
Menurut Gorys Keraf definisi diksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Diksi adalah pilihan kata atau mengenai pengertian kata-kata mana yang digunakan
untuk menyampaikan suatu gagasan, penggungkapan yang tepat, dan gaya
penyampaian kata yang lebih baik sesuai situasi.
Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari
gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai
dengan situasi, serta nilai dari suatu rasa yang dimiliki kelompok masyarakat,
pendengar, dan pembaca.
3. Susilo Mansurudin
Menurut Susilo Mansurudin pengertian diksi adalah pilihan kata. Pemakaian diksi yang tepat,
cermat, dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata. Pilihan kata yang sesuai dalam
kata lain adalah tepat untuk mencegah kesalahan penafsiran yang berbeda.
4. Widyamartaya
Menurut Widyamartaya definisi diksi adalah kemampuan seseorang dalam membedakan secara
tepat suatu nuansa-nuansa makna yang tepat dengan gagasan yang disampaikannya, dan
kemampuan tersebut yang sesuai dengan kehendak dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki
kelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca.
5. Enre
Menurut Enre, pengertian diksi adalah penggunaan kata yang sesuai dalam mewakili pikiran dan
juga perasaan yang ingin dinyatakan dalam suatu pola untuk kalimat.
Pengertian diksi menurut KBBI adalah pemilihan kata yang memiliki makna tepat dan selaras atau
dalam penggunannya memiliki kecocokan dalam mengungkapkan gagasan dengan pokok
pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar pilihan kata.
C. Manfaat Diksi
Manfaat dari diksi yaitu supaya pembaca/pendengar dapat membedakan secara baik terhadap kata-
kata denotatif, konotatif, sinonim, antonim, dan juga kata yang hampir memiliki ejaan yang mirip.
Bagi penulis sendiri diksi bermanfaat supaya dapat membedakan kata-kata yang di tulisnya sendiri,
dan kata-kata yang dikutipnya dari orang terkenal.
a. Jenis-Jenis Diksi
1. Jenis Diksi Berdasarkan Maknanya
Denotatif, yaitu menyetakan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Atau disebut
juga dengan makna yang apa adanya.
Contoh:
Rendi “kerja keras”, bekerja pagi sampai sore untuk menghidupi keluarganya.
Lutfi seorang yang “gemar membaca”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan
luas.
Rizal terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat “keuntungan yang melimpah”.
Konotatif, yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya dari suatu
kalimat atau kata.
Contoh:
Rendi “banting tulang”, bekerja pagi sampai sore untuk menghidupi keluarganya. (kata
“banting tulang” diartikan sebagai kerja keras).
Lutfi seorang “kutu buku”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan luas. (kata
“kutu buku” diartikan sebagai gemar membaca buku).
Rizal terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat “durian runtuh”. (kata “durian runtuh”
diartikan sebagai mendapat keuntungan melimpah).
Contoh:
Bahagia – Senang, Matahari – Mentari, Cantik – Elok, Lezat – Enak, Sedih – Murung, Pintar –
Pandai, dan lain-lain.
2.3 Homonim, yaitu kata yang maknanya berbeda, tapi lafal atau ejaannya sama.
Contoh:
Dapat di lihat pada kata “Bulan”, pada kalimat pertama dan kedua kata tersebut memiliki lafal dan
ejaan yang sama tapi memiliki makna yang berbeda. Jika pada kalimat pertama menunjukan
tanggal, sedangkan pada kalimat kedua menunjukan bulan di langit.
2.4 Homofon, yaitu kata yang makna dan ejaan berbeda, tapi dengan lafal yang sama.
Contoh:
Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut bahwa kata “Bank” dan “Bang”, memiliki lafal yang
sama tapi ejaan dan maknanya berbeda. Pada kalimat pertama menunjukan tempat, sedangkan
pada kalimat kedua menunjukan arti saudara.
2.5 Homograf, yaitu Kata yang makna dan lafalnya berbeda, tapi ejaannya sama.
Contoh:
Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut terdapat kata “Tahu” yang memiliki ejaannya sama.
Kalimat yang pertama merupakan makanan, dan kalimat kedua menunjukan lupa akan hari.
Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut terdapat kata “mental”, kalimat yang pertama merupakan
watak, dan kalimat kedua menunjukan memantul ke lantai.
Baca Juga: Pengertian gaya bahasa atau majas dan jenisnya serta contohnya.
Dapat di lihat pada kalimat pertama kata “bunga” merupakan keuntungan jika menabung di bank,
lalu pada kalimat ke dua merupakan perempuan paling cantik, dan pada kalimat ketiga merupakan
bunga pada tanaman. Jadi kata Bunga di sini memiliki banyak sekali pengertian.
Hipernim, yaitu kata yang mewakili banyak kata lain. Jadi suatu kata hipernim dapat menjadi kata
umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan Hiponim, yaitu kata yang terwakili artinya
oleh suatu kata hipernim.
Di hutan banyak hidup berbagai macam binatang liar, misalnya seperti harimau, srigala,
macan tutul, rusa, kera, dll.
Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera,
dll.
Jika mengunjungi akuarium raksasa, maka banyak sekali Jenis Ikan yang dapat kamu lihat
seperti ikan pari, hiu, lumba-lumba, dll.
Kata hipernim: Jenis Ikan. Sedangkan kata hiponim: ikan pari, hiu, lumba-lumba, dll.
Tadi ibu ke supermarket membeli buah-buahan, diantaranya apel, jeruk, semangka dan
anggur.
Kata hipernim: buah-buahan. Sedangkan kata hiponim: apel, jeruk, semangka dan anggur.
Mungkin itulah penjelasan mengenai pengertian diksi, yang dilengkapi dengan fungsinya, jenis-
jenisnya dan contohnya. Sekian pembahasan kali ini semoga dapat di pahami dan semoga
bermanfaat.