Anda di halaman 1dari 62

KALIMAT EFEKTIF

Anggota :
• Ghina Fadhila
• Gizka Fazhira
• Mutiara Fajriati
• Salsabila
• Septia Yusmini
• Syerly Andica Desela
• Viki Vanboi
Hakikat Syarat-Syarat

Ciri-Ciri Unsur-Unsur

Pengertian
Kalimat
Jenis - Jenis
Efektif
HAKIKAT KALIMAT EFEKTIF

(Razak[1988:2]) : kalimat
Kalimat yang benar dan jelas yang mampu mewakili
yang mudah dipahami orang gagasan yang disampaikaikan
lain secara tepat oleh pengarangsehingga
tergambar jl.

(Keraf[1991:185]) : kalimat
adalah bagian ujaran yang
didahului dan diikuti
kesenyapan ,sedangkan
intonasinya sudah
menunjukkan bahwa bagian
ujaran itu sudah lengkap.
Pengertian
Kalimat Efektif

Joko Kuncoro(1987) Atar Semi (1998)

Kalimat efektif : kalimat


Kalimat efektif : kalimat
yang mampu memenuhi
yang memiliki syarat
sasaran,menimbulkan
“jelas,ringkas,enak
pengaruh,meniggalkan
dibaca,dan sesuai kaidah
kesan,dan menerbitkan
tata bahasa
selera pembaca
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif

Adanya koherensi antar kalimat dan antar paragraf

Tidak berlebihan ,sedikit kata dapat


mengungkapkan banyak gagasan

Pemakaian bahasa yang sesuai dengan kaidah-


kaidah tata bahasa,jelas

Harus sesuai dengan tuntunan bahasa baku


Tidak ada kata yang tidak berfungsi

Kalimat harus hidup

Ringkas

Mudah dipahami oleh pembaca


Syarat-Syarat
Kalimat Efektif

• Artinya, kalimat itu harus memiliki


Kesatuan unsur-unsur subyek dan predikat yang
melahirkan keterpautan arti

• Yaitu hubungan timbal-balik yang baik


dan jelas antara unsur-unsur ( yang
Koherensi membentuk kata itu.

• Keparalelan atau kesejajaran adalah


kesamaan bentuk kata atau imbuhan
Keparalellan yang digunakan dalam kalimat itu
• Kehematan itu menyangkut soal gramatikal
dan makna kata. Unsur-unsur kehematan yaitu
Kehematan frase pada awal kalimat dan pengurangan
subjek

• Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat


membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada
Kevariasian kalimat yang dimulai dengan subyek, predikat
atau keterangan.

• Gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan


oleh pembicara biasanya dilakukan dengan
Penekanan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan
sebagainya pada bagian kalimat tadi
UNSUR – UNSUR KALIMAT EFEKTIF

Menurut Manaf([1999:99])menyatakan ada 6


unsur yang membuat kalimat menjadi
efektif,yaitu apabialmempunyai(a)ketepatan
pilihan kataa,(b)ketepatan tata bahasa,
(c)kekompleksitasan dan struktur kalimat,
(d)kecukupan unsur kalimat,(e)tidak ada unsur
yang mubazir,dan ketepatan lafal.
1. KETEPATAN PILIHAN KATA

Untuk memilih pilihan kata yang tepat ,diperlukan:


 Ketepatan konsep harus menggambarkaan

gagasan penulis
 Ketepatan nilai rasa
 Kepaatan konteks
2. KETEPATAN TATA BAHASA

Hal yang perlu diperhatikan adalah :


 Ketepatan kelas kata

 Ketepatan morfem

Ketepatan morfem mencakup morfem bebas(kata


yang bisa berdiri sendiri) dan morfem
terikat(prefiks,infiks,sufiks,simulfiks,dan konfiks)
 Ketepatan penggabungan morfem
3, KOMPLEKSITAS DAN STRUKTUR KALIMAT

Struktu kalimat yang kompleks (berbelit-


belit)umumnya disebabkan oleh penerapan tata
bahasa yang tidak tepat dan penempatan gagasan
yang tidak runtut
Cara mengatasinya yaaiu dengan memperhatikan
kaidah morfologis dan sintaksisnya.
4. KECUKUPAN UNSUR KALIMAT
 Manaf([1993:130])mengemukakan bahwa
cakupan unsur kalimat ini yaitu :
• Kata(mencakupi
verba,nomina,adjektiva,adnerbial,dan kata tugas)
• Fungsi sintaksis(mencakup
subjek,prediket,objek,dan pelengkap)
• Tanda baca
5,TIDAK ADA UNSUR YANG MUBAZIR
 Suatu unsur kalimat yang dianggap mubazir
apabila unsur itu ada tapi tidak mempunyai
makna atau fungsi apapun.Unsur ini terjadi
diakibatkan karrena unsur itu memberikan
informasi yang sama dan mempunyai fungsi yang
sama.
6. KETEPATAN LAFAL
 Kekeliruan pelafalan disebabkan oleh bahasa ibu
penutur. Kesalahan lafal itu akan mengubah
makna yang kontras sehingga makan menjadi
rancu.Contoh :
 Kafan dilafalkan menjadi kapan
 Folio dilafalkan menjadi polio
BENTUK- BENTUK KESALAHAN

1. Kata- kata yang tidak berfungsi


(kata mubazir)
Contoh :
 Bagi mahasiswa tidak berkepentingan

dilarang masuk
 Tujuan daripada pemberian mata kuliah

ini adalah yaitu untuk meningkatkan


wawasan ilmiah dari mahasiswa
2. Pengulangan subjek yang tidak perlu
Contoh :
 Saya telah mengatakan persetujuan saya tentang keputusan

itu
Revisi : Saya telah menyetujui persetuuan itu
 Rina segera mengubah proposalnya setelah ia berkonsultasi

dengan pembimbing
Revisi : Rina segera mengubah proposal setelah berkonsultasi
dengan pembimbing
3. Pemakaian kata ulang pengulangan
Contoh : Direktur mengundang seluruh dosen-dosen jurusan
gizi
Revisi : Direktur mengundang seluruh dosen jurusan gizi
4. Kontruksi yang tidak paralel (keparalelan)
mencakup
 Pemakaian bentuk-bentuk bahan yang sama

sama dalam suatu susunan serial


 Bila suatu ide/gagasan dinyatakan dalam bentuk

frase, gagasan lain yang sederajat dinyatakan


juga dalam bentuk frase
 Bila suatu ide dinyatakan dalam dalam bentuk

me-kan,di-kan,pe-an,ke-an.gagasan lain yang


sederajat dinyataakaan dalam bentuk yang sama .
Contoh :
 Penyakit AIDS berbahaya dan mengerikan sebab

perawatan dan cara mengobatinya belum diketahui


Revisi : Penyakit AIDS membahayakan dan
mengerikan sebab perawatan dan pengobatannya
belum diketahui.
 Sasaran proyek ini yakni pemecahan masalah

ketenaga kerjaan meningkatkan produksi ,dan


pengeksporan komoditi non migas.
 Susi senang memancing,bernyanyi dan

tari-tarian
Revisi : Susi senang memancing,menyanyi,dan menari.
5. Pengungkapan yang lemah (kurang padu)

Contoh :
 Yang menjadi sebab kematiannya adalah

penyakit jantung
Revisi : penyebab kematiannya adalah penyakit
jantung
 Mahasiswa memainkan peran dalam

pembangunan
Revisi : Mahasiswa beperan dalam
pembangunan
Lemah kuat
Melakukanpenguraian Menguraikan
Menjalankan tindakan Menindak
Mengambil keputusan Memutiuskan
Memakai kaca mata Berkaca mata
Menyatakan persetujuan Menyetujui
6. Ide /gagasan yang tidak logis/salah nalar
Contoh :
 Acara selanjutnya kata sambutan dari Direktur

Poltekkes Padang waktu dan tempat kami


persilahkan
Revisi : Acara selanjutnya kat sambutan dari direktur
Poltekkes Padang,kepada Bapak Sunardi
dipersilahkan
 Barang siapa yang menemukan SIM di jalan raya

Siteba supaya diserahkan kepada Satpam


Revisi : Siapa yang menemukan SIM dijalan raya
SITEBA agar enyerahkannya kepada Satpam
7. Diksi yang Kurang tepat
Contoh :
 Pengungkapan teks Pancasila diiikuti oleh segenap

(revisi : seluruh)peserta upacara


 Air llimbah pabrik kimia mengotori (revisi :

mencemari) lingkungan.
8. Kesalahan Struktur
Contoh :
 Tubuh kita untuk menggantikan bagian-bagian yang

rusak memerlukan zat-zat makanan yang benar.


Revisi : kita memerlukan zat-zt makanan untuk
menggantikan bagian-bagaian tubuh yang rusak
9. Adanya unsur kata yang lupa/tertinggal
Contoh :
 Pinjaman 250 juta dolar diberikan Palestina

Revisi : pinjaman 250 juta dolar diberikan


kepada Palestina
Berdasarkan
Berdasarkan Pengucapan Berdasarkan
jumlah frasa Subjeknya

Jenis – Jenis
Berdasarkan
Isi atau Kalimat Berdasarkan
Bentuk Gaya
Fungsinya Penyajiannya
(Retorikanya)

Berdasarkan
Berdasarkan Susunan Subjek
Unsur – Predikat
Kalimat
Berdasarkan pengucapan

Kalimat langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat


menirukan ucapan orang.

Kalimat Tk Langsung

Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan


kembali ucapan atau perkataan orang lain.
Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur
Gramatikal)
Kali
Kali
mat
mat
Maj
Tun
emu
ggal
k
Kalimat Tunggal

adalah kalimat yang memiliki


satu pola (klausa) yang terdiri
dari satu subjek dan satu
predikat.

* KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)


Contoh: Victoria bernyanyi
S P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh: Ika sangat rajin
S P
* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)
Contoh: Masalahnya seribu satu.
S P
Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata benda.
Contoh : Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata kerja.
Contoh : Adik bernyanyi.
Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk terdiri atas


dua atau lebih kalimat tunggal
yang saling berhubungan baik
kordinasi maupun subordinasi
Kalimat Majemuk Setara
(KMS)

Kalimat
Majemuk

Kalimat Majemuk Kalimat Majemuk


Bertingkat (KMB) Campuran
Kalimat Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat
tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat.
Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa bagian, yaitu:

* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat


tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.
Contoh:
- Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh
kata tetapi, sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut
menunjukkan hubungan pertentangan.
Contoh:
- Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan jepang termasuk
negara yang sudah maju.

* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan


oleh kata atau.
Contoh:
- Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.

* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan


dengan kata bahkan.
Contoh:
- Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat
tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan
kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang
berurutan.
Contoh:
- Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis
tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara
melukis tingkat SMP.
Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)

Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas


dan satu suku kalimat yang tidak bebas.Kedua kalimat tersebut
memiliki pola hubungan yang tidak sederajat.Bagian yang memiliki
kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama
(induk kalimat).Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut
dengan klausa sematan (anak kalimat).

Contoh:
- Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para
hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data
komputer itu.
Anak kalimat: Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat
modern.
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara
dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.

Contoh:
- Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
KMS: Kami berhenti dan langsung pulang.
KMC: Kami berhenti karena hari sudah malam.
. Kami langsung pulang karena hari sudah malam.h
- Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya
belum selesai.
KMS: Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.
KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
.
Berdasarkan Isi atau Fungsinya

Kalimat
Perintah

Kalimat
Berita ? Kalimat
Seruan

Kalimat
Tanya
Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan


perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah
biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya.Sedangkan
dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.

Macam-macam kalimat perintah :


* Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : Gantilah bajumu !
* Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
* Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan


sesuatu.Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan
dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun.Kalimat ini
mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
* Kalimat berita kepastian
Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
* Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
* Kalimat berita kesangsian
Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
* Kalmat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.
Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk


memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan.
Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan
dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang
dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.
Contoh:
- Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
- Kapan Becks kembali ke Inggris?
Kalimat Seruan

Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk


mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak.Kalimat
seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam
pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam
penulisannya.
Contoh:
- Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
- Bukan main, eloknya.
Berdasarkan Unsur Kalimat

Kalimat lengkap Kalimat tidak lengkap


adalah kalimat yang adalah kalimat yang
sekurang- Kali tidak sempurna karena
kurangnya terdiri Kali mat hanya memiliki
subyek saja, atau
dari satu buah mat Tid predikat saja, atau
subyek dan satu Len ak objek saja atau
buah predikat. gka Len keterangan saja.
Kalimat Majas p gka Kalimat tidak lengkap
termasuk ke dalam p biasanya berupa
kalimat lengkap. semboyan, salam,
Contoh : perintah, pertanyaan,
- Mahasiswa ajakan, jawaban,
berdiskusidi dalam seruan, larangan,
kelas. sapaan dan
kekaguman.
Contoh:
- Selamat sore
E. Berdasarkan Susunan Subjek –
Predikat
Kalimat versi adalah
kalimat yang
predikatnya
mendahului Kali Kali
subjeknya. Kata atau Kalimat inversi
mat mat
frasa tertentu yang adalah kalimat yang
pertama muncul akan
Vers Inve
susunan dari unsur-
menjadi kunci yang i rsi unsur kalimatnya
akan mempengaruhi sesuai dengan pola
makna untuk kalimat dasar
menimbulkankesan bahasa Indonesia
tertentu, (S-P-O-K).
dibandingkan jika
kata atau frasa
ditempatkan pada
urutan kedua.
Kalimat
Versi
- Sepakat kami untuk berkumpul
di taman kota.

Kalimat
Inversi
- Penelitian ini dilakukan
merekasejak 2 bulan yang lalu.
Berdasarkan Bentuk Gaya
Penyajiannya (Retorikanya)

Kalimat Yang
Melepas

Kalimat
yang
Klimaks

Kalimat Yang
Berimbang
Kalimat Yang
Melepas

Kalimat yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut


disusun dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti
oleh unsur tambahan (anak kalimat).Unsur anak kalimat ini seakan-
akan dilepaskan saja oleh penulisnya.Jika unsur anak kalimat tidak
diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Contoh;
- Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.
Kalimat yang
Klimaks

Kalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun


dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk
kalimat.Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca anak
kalimatnya.Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada sesuatu
yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu, penyajian
kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.
Contoh:
 Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
Kalimat Yang
Berimbang

Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat


majemuk setara dan kalimat majemuk campuran, Struktur kalimat
ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke
dalam bangun kalimat yang simetri.
Contoh:
Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan
domestik berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.
Berdasarkan Bentuk Gaya
Penyajiannya (Retorikanya)

Kalimat Yang Melepas

Kalimat yang Klimaks

Kalimat Yang Berimbang


Kalimat Yang Melepas

Kalimat Yang Melepas

Kalimat yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut


disusun dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan
diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat).Unsur anak kalimat
ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya.Jika unsur anak
kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Contoh;
- Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian
sarjana.
Kalimat yang Klimaks

Kalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut


disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk
kalimat.Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca
anak kalimatnya.Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada
sesuatu yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu,
penyajian kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk
ketegangan.
Contoh:
 Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
Kalimat Yang Berimbang

Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat


majemuk setara dan kalimat majemuk campuran, Struktur
kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan
dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri.
Contoh:
Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing
dan domestik berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik
tajam.
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu
pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja
yang berawalan me- dan ber-. Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata
kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan me–saja), misalnya pergi, tidur,
mandi, dll (kecuali makan dan minum).
Contoh:
 Mereka akan berangkat besok pagi.

Kalimat Aktif
Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai


pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja
berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata depan oleh.
Kalimat Aktif
Transitif

Aktif
Kalimat Kalimat
Aktif Semi
Intransitif Transitif
1.Kalimat Aktif Transitif

Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh


objek penderita (O1).Predikat pada kalimat ini biasanya berawalam me-
dan selalu dapatt dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh: Enimencucipiring.
S P O

2.Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak dapatdiikuti


oleh objek penderita (O). Predikat pada kalimat ini biasanya berawaln
ber-.Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti dengan O. Kalimat ini
tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh:
Merekaberangkatminggu depan.
S P K
 Amelmenangis tersedu-sedudi kamar
S P K
3.Kalimat Semi Transitif

Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kal pasif karena


disertai oleh pelengkap bukan objek.
Contoh:
Diankehilanganpensil.
S P Pel.
Kalimat Pasif
Biasa

Pasif

Kalimat Pasif
Zero
Kalimat Pasif
Biasa

Kalimat pasif ini biasanya diperoleh dari


kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini
berawalan di-,ter-,ke-an.
Contoh:
 PiringdicuciEni.
S P O
Kalimat Pasif
Zero

Kalimat pasif zero adalah kalimat yang objek


pelakunya(O) melekat berdekatan dengan O tanpa disisipi
dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran -
kan dan akan terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya
juga dapat berupa kata dasar berkelas kerja kecuali kata
kerja aus. Kalimat pasif zero ini berhubungan dengan
kalimat baku.
Contoh:
 Kupukuladik.
O P S
KRITIK DAN SARAN
 Winda
Kritik : banyak terjadi kesalahan dalam penulisan
 Franchifi

Kritik : pemberian dan pembaca judul pada slide oleh


pembaca berikutnya
 Sri harianisa

Kritik : lebih perhatian kepada pendengar


 Zulfah

Saran : sebaiknya penyaji memahami makalah


PERTANYAAN
 Siti : kalimat yang hidup dan contohnya?
 Rima : morfem bebas dan morfem terikat beserta
contohnya?
 Diana : jelaskan secara spesifik mengenai
keparalellan!
PERTANYAAN
 Fauziah : apakah kalimat itu bisa dikatakan
efektif?
 Firda : jelaskan pengungkapan lemah,kapan
digunakan dan contohnya!
 Raisa : jelaskan apa itu bahasa ibu penutur dan
berikan contohnya!

Anda mungkin juga menyukai