Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ejaan dan Tanda Baca 2. Kata dan Proses Pembentukannya 3. Kalimat dan Proses Pembentukannya 4. Kalimat Efektif No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang dipelajari 1. Ejaan dan Tanda Baca Di Indonesia, ejaan yang pernah berlaku adalah 1) Ejaan van Opuijsen (1901), 2) Ejaan Soewandi (1947), dan 3) Ejaan Yang Disempurnakan (1972). Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) digunakan sampai saat ini. Peraturan terbaru mengenai EYD tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015. Penggunaan ejaan yang harus diperhatikan antara lain pemakaian huruf, seperti: huruf kapital, huruf miring, huruf cetak tebal. Penggunaan ejaan yang juga harus diperhatikan terkait penulisan gabungan kata, partikel, singkatan, akronim, dan penulisan istilah. 2. Kata dan Proses Pembentukannya Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas. Kata terdiri atas kata dasar dan kata berimbuhan. Pembentukan kata berimbuhan/ turunan terjadi melalui proses morfologis. Terdapat tiga proses morfologis yaitu proses afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan. Afiksasi merupakan proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks. Afiksasi terdiri atas prefiks, infiks, sufiks, konfiks. Reduplikasi adalah proses pembentukan kata dengan mengulang satuan bahasa, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Pemajemukan adalah penggabungan dua kata atau lebih dalam membentuk kata yang menimbulkan makna baru. Penggabungan dua morfem bebas atau lebih membentuk kata kompleks (kata majemuk). Berdasarkan deskripsi sintaksis, kata dikategorisasi menjadi sembilan, yaitu: 1) verba, 2) nomina, 3) adjektiva, 4) numeralia, 5) adverbia, 6) preposisi, 7) konjungsi, 8) pronomina, dan 9) kata tugas
3. Kalimat dan Proses Pembentukannya
Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata dan frasa yang terdiri dari satu struktur atau lebih. Frasa sering disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi kalimat. Berdasarkan kesetaraan distribusi unsur- unsurnya, frasa terdiri atas dua jenis, yaitu frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. Berdasarkan kesetaraan distribusi dengan golongan atau kategori kata, frasa terdiri atas frasa nominal, verbal, adjektival, pronominal, dan numeralia. Fungtor dalam bahasa Indonesia meliputi unsur-unsur kalimat yaitu subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap (S-P-O-K- Pel). 4. Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat (Widjono, 2012: 205). Ciri kalimat efektif adalah memiliki unsur pokok, minimal tersusun atas subjek dan predikat; menggunakan diksi yang tepat; menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis serta sistematis; menggunakan tata aturan ejaan yang berlaku; memperhatikan penggunaan kata yaitu penghematan penggunaan kata; menggunakan variasi struktur kalimat; serta menggunakan kesejajaran bentuk bahasa. Kalimat efektif memiliki beberapa syarat, yaitu sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD), sistematis, tidak boros dan bertele-tele, serta tidak ambigu. Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan, dan kelogisan kalimat.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Fungtor dalam bahasa Indonesia.
di modul ini 3 Daftar materi yang sering 1. Fungtor dalam bahasa Indonesia. mengalami miskonsepsi 2. Kalimat efektif.