Anda di halaman 1dari 7

MATERI AJAR BAHASA INDONESIA

MENGIDENTIFIKASI TEKS
CERITA RAKYAT (HIKAYAT))

PPg daljab
Universitas negeri padang
Tahun 2022
MATERI AJAR

MENGIDENTIFIKASI TEKS CERITA RAKYAT (HIKAYAT)

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Sunga Laur


Matapelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Mengidentifikasi Teks
Jumlah Pertemuan : 2x45 Menit
Penyususn : Andika APrianto, S.Pd.

KOMPETENSI INTI

• KI 1 • :• Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


• KI 2 • :• Memahami dan menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humainora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan
peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
• KI 3 • :• Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
• KI 4 • :• Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

• Kompetensi Dasar • Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Mengidentifikasi teks cerita 3.7.1 Mengidentifikasi struktur teks
rakyat (hikayat) baik lisan cerita rakyat (hikayat).
maupun tulis. 3.7.2 Mengidentifikasi isi (nilai-nilai)
teks cerita rakyat (hikayat).
A. Orientasi

Masih ingatkah Ananda, waktu kecil, kita seringkali mendengar cerita dari orang tua kita atau nenek
dan kakek kita tentang kisah kerajaan yang tidak tau entah siapa pengarangnya. Cerita tersebut bisa jadi
hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata.

Cerita tersbut kemudian berkembang dimasyarakat, diwariskan turun temurun kepada anak
cucunya. Bahkan sampai saat ini ada yang membukaknnya. Orang yang bercerita disebut penutur. Karena
cerita ini tidak ada yang tau pengarang aslinya. Sudahkah Ananda mengenal cerita rakyat yang berupa
hikayat?

Pada materi ini, kita akan mempelajari teks cerita rakyat khususnya Hikayat. Sebelum melakukan
pengidentifikasian struktur dan isi teks cerita rakyat (hikayat). Kita terlebih dahulu akan merumuskan konsep
dasar teks terlebih dahulu. Konsep dasar yang akan kita rumuskan adalah (1) apa fungsi komunikatif teks
tersebut, (2) di mana lokasi sosial teks tersebut, (3) apa unsur utama teks tersebut, (4) bagaimana struktur
teks tersebut, dan (5) apa karakteristik penggunaan bahasa pada teks tersebut. Untuk itu, cermati, baca, dan
pahamilah teks berikut ini.

Ikan sepat ikan gabus


Baca yang cermat agar hasilnya bagus

B. Materi
1. Konsep Dasar Teks
Untuk mengtahui konsep dasar teks cerita rakyat (hikayat) bacalah penggalan teks cerita rakyat
(hikayat) berikut ini!
Hikayat Raja Donan
Tersebutlah cerita seorang raja yang terlalu besar kerajaannya. Negeri itu bernama Mandi
Angin. Baginda bernama Raja Besar. Istri baginda bernama Tuan Puteri Lindungan Bulan. Sayang
baginda tidak berputera.
Maka mulailah baginda berkaul, berniat serta memberi sedekah kepada fakir miskin. Selang
berapa lama, Puteri Lindungan Bulan pun hamillah. Maka baginda minta pada ahli nujum yang tujuh
beradik itu meramal putera baginda yang masih dalam kandungan itu.
Malang tidak berbau. Ketujuh ahli nujum itu menaruh khianat kepada raja dan mengatakan
bahwa jika putra baginda ditaruh di dalam negeri, negeri pasti akan binasa. Itulah sebabnya, apalbila
Raja Donan dilahirkan, ia lalu dihanyutkan ke dalam laut. Kelahirannya yang luar biasa, bersama-sama
dengan sebilah pedang dan sebilah keris, tidak dapat menghilangkan rasa bimbang baginda.
Tersebut pula perkataan Bendahara Tua, abang baginda yang tinggal di muara sungai.
Bendahara seolah-olah mengetahui nasib yang menimpa anak saudaranya dan memohon kepada
Tuhan supaya anak saudaranya itu terdampar ke tempatnya. Hal itu benar-benar terjadi. Tetapi apabila
anak itu sudah naik ke perahu, perahu itu terhanyut ke laut pula. Setahun lamanya, sampai Raja Donan
sudah pandai berkata, dia masih belum dapat kembali ke tempat tinggalnya.
Pada suatu hari, perahu mereka berjumpa dengan angkatan laut Raja Camar Laut yang
meminta cukai kerajat dari mereka. Raja Donan enggan membayar cukai. Maka terjadi peperangan.
Raja Camar Laut tewas, adik perempuannya, Cik Ambong, menjadi sahabat Raja Donan dan dibawa
sama dalam perjalanan. Selang berapa lama antaranya, datang pula kapal Raja Pertukal meminta cukai
kepada mereka. Raja Donan menolak membayar cukai yang pula diminta.
Maka terjadi pula peperangan. Dalam peperangan ini, Raja Pertukal juga tewas. Adik perempuannya
dapat pula dibujuk supaya mengikuti pengembaraan bersama-sama.
(Kesusastraan Melayu Klasik, Liaw Yock Fang, Erlangga 1991)
a. Fungsi Komunikatif Teks
Setelah membaca dan memahami teks “Hikayat Raja Donan”, coba Ananda berikan
pendapat, apa sebenarnya fungsi komunikatif teks hikayat. Ya, jelas. Fungsi komunkatif teks
hikayat adalah digunakan penulis untuk untuk menyampaikan pesan moral, kebudayaan, nilai
kearifan lokal, dan nilai-nilai kehidupan lainnya.
Hikayat adalah karya sastra melayu klasik yang berbentuk prosa berisikan sejarah, silsilah, biografi
atau cerita yang mengisahkan kehebatan dan kepahlawanan para anggota kerajaan atau kaum
bangsawan. Hikayat pada umumnya ditulis menggunakan Bahasa Melayu.
b. Lokasi Sosial Teks
Setelah Ananada membaca teks hikayat yang berjudul “Hikayat Raja Donan”, pernahkah Ananda
mendengar cerita yang hamper sama dengan cerita tersebut? Jika pernah, di mana biasanya
Ananda mendengarkan cerita tersebut? Kamu pasti pernah mendengarkan cerita rakyat tersebut
dari orang tua, nenek, ataupun kakek di tempatmu masing-masing.
Jadi, teks yang kita pelajari itu memang benar-benar ada dalam kehidupan kita. Sebagai generasi
penerus sangat penting bagi kita untuk mempelajari teks hikayat tersebut.
c. Unsur Inrinsik Teks Cerita Rakyat (Hikayat)
Setiap karya sastra punya unsur intrinsik, begitu juga dengan hikayat. Unsur intrinsik adalah unsur
utama yang membangun utuhnya sebuah cerita.Unsur intrinsik cerita rakyat di antara lain:
1) Judul, Judul merupakan pemberian nama cerita yang disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa
yang ada dalam cerita.
2) Tokoh dan penokohan, tokoh adalah nama tokoh yang ada dalam cerita sementara
penokohan adalah karakter atau sifat yang melekat pada tokoh atau bisa juga dari segi fisik
tokoh.
3) Latar, membangun sebuah cerita yang meliputi waktu tempat, dan suasana.
4) Alur, alur yang dipakai dalam cerita. Alur dibagi menjadi tiga yaitu alur maju (dari masa lalu
ke masa depan), alur mundur (kilas balik ke cerita masa lalu), alur campuran (gabungan dari
alur maju dan mundur).
5) Sudut pandang, digunakan untuk melihat cara pandang pencerita. Ada sudut pandang orang
pertama sebagai tokoh utama, orang ketiga (orang lain/pengamat), orang ketiga (serba tahu).
6) Amanat, pesan yang ingin disampaikan kepada kita. Nilai-nilai yang ada harus berlaku sampai
sekarang.

d. Struktur Teks Hikayat


Adapun struktur teks hikayat sebagai berikut
1) Abstrak
Abstrak ini sifatnya optional, yaitu boleh ada dan boleh juga tidak.Bagian ini bisa saja tidak
ada dalam hikayat. Abstrak, merupakan gambaran umum tentang keseluruhan isi hikayat.
Contoh: “Hikayat ini mengisahkan tentang perjuangan seorang anak manusia yang ditinggal
ayah ibunya untuk merebut hak-haknya sebagai pewaris kerajaan orang tuanya”.
2) Orientasi
Orientasi atau setting, berisi informasi mengenai latar kisah atau peristiwa. Informasi yang
dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
Contoh: “Maka pada suatu adalah dua orang laki istri berjalan. Maka sampailah ia kepada
suatu sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyeberang, tiada dapat perahu. Maka
dinantinya kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu pun tiada juga ada lalu perahu orang.
Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya. Sebermula adapun istri orang
itu terlalu baik parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkuk
belakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga. Katanya, “Apa
upayaku hendak menyeberang sungai ini”?
3) Komplikasi
Komplikasi berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu,
yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini berisi konflik
yang menjadi daya tarik dalam sebuah cerita.
Contoh: “Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana sungai itu. Maka kata orang
itu, “Hai tuan hamba, seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada
dapat berenang: sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya.” Setelah didengar oleh
Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baik rupanya, maka
orang Bedawi itu pun sukalah, dan berkata di dalam hatinya, “Untunglah sekali ini.”
4) Resolusi
Resolusi, berisi pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan
sebelumnya. Bagian ini juga berisi konflik yang mulai mereda dan sering disebut bagian
pemecahan masalah.
Contoh: “Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka
dipanggil pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, “Hai orang tua sungguhlah
perempuan itu istrimu sebenar-benarnya?” Maka kata orang tua itu, “Daripada mula
awalnya.” Kemudian maka dikatakannya, siapa mertuanya laki-laki dan perempuan dan di
mana tempat duduknya. Maka Masyhudulhakk dengan sekalian orang banyak itu pun
tahulah akan salah Bedawi itu dan kebenaran orang tua itu. Maka hendaklah disakiti oleh
Masyhudulhakk akan Bedawi itu. Maka Bedawi itu pun mengakulah salahnya. Demikian juga
perempuan celaka itu. Lalu didera oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu serta dengan
perempuan celaka itu seratus kali. Kemudian maka disuruhnya tobat Bedawi itu, jangan lagi
ia berbuat pekerjaan demikian itu. Maka bertambah-tambah masyhurlah arif bijaksana
Masyhudulhakk itu”.
5) Koda
Koda merupakan kata-kata penutup yang berfungsi sebagai kesimpulan ataupun penegasan
kembali tentang pesan-pesan penting yang terkandung dalam isi hikayat. Bagian ini juga
termasuk optional.
Contoh: “Demikianlah nasib yang dialami oleh seorang yang gigih di dalam perjuangannya.
Apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan pun akan mengabulkannya; yang
juga memiliki arti penting bagi kehidupan orang itu”.
e. Karakteristik Kebahasaan Teks Hikayat
Secara umum, Bahasa yang digunakan dalam hikayat berbeda dengan teks lainnya. Hal ini
desebabkan hikayat disajikan dengan Bahasa Melayu Klasik. Ciri bahasa yang dominan dalam
hikayat adalah banyak penggunaan konjungsi pada setiap awal kalimat dan penggunaan kata
arkais.
2. Teknik Mengidentifikasi Teks
a. Membaca dan mengamati teks secara seksama
b. Memahami strukstur dari isi teks
c. mengenali bahasa yang digunakan
d. menentukan identifikasi karakteristik teks
3. Contoh Mengidentifikasi Teks Hikayat
a. Mengidentifikasi Struktur dan Isi Teks “Hikayat Raja Donan”

No Paragraf Ringkasan Isi Struktur

1 P1 Tersebutlah cerita seorang raja yang terlalu besar Orintasi


kerajaannya. Negeri itu bernama Mandi Angin. Baginda
bernama Raja Besar. Istri baginda bernama Tuan Puteri
Lindungan Bulan. Sayang baginda tidak berputera.

2 P2 Maka mulailah baginda berkaul, berniat serta memberi Komplikasi


sedekah kepada fakir miskin. Selang berapa lama, Puteri
Lindungan Bulan pun hamillah.

3 P3 Malang tidak berbau. Ketujuh ahli nujum itu menaruh Komplikasi


khianat kepada raja dan mengatakan bahwa jika putra
baginda ditaruh di dalam negeri, negeri pasti akan
binasa.

4 P4 Tersebut pula perkataan Bendahara Tua, abang baginda Komplikasi


yang tinggal di muara sungai. Bendahara seolah-olah
mengetahui nasib yang menimpa anak saudaranya dan
memohon kepada Tuhan supaya anak saudaranya itu
terdampar ke tempatnya.

5 P5 Raja Donan enggan membayar cukai. Maka terjadi Komplikasi


peperangan. Raja Camar Laut tewas, adik
perempuannya, Cik Ambong, menjadi sahabat Raja
Donan dan dibawa sama dalam perjalanan.

6 P6 Maka terjadi pula peperangan. Dalam peperangan ini, Resolusi


Raja Pertukal juga tewas. Adik perempuannya dapat pula
dibujuk supaya mengikuti pengembaraan bersama-sama.

b. Pengidentifikasian Unsur Intrinsik Teks “Hikayat Raja Donan”


No Unsur Intrinsik Keterangan Kutipan

Ditemukan Tidak Ditemukan

1 Judul v Hikayat Raja Donan

2 Tokoh v Raja Besar, Puteri Lindungan


Bulan, ahli nujum, Bendahara
Tua, Raja Donan, Raja Camar,
Cik Ambong, Raja Pertukal

3 Latar v Tempat: Istana Raja Besar,


Muara sungai, Laut Lepas

Waktu: Bebrapa abad yang lalu


Suasana: Sedih, Perperangan

4 Alur v Menggunakan alur maju

5 Sudut Pandang v Orang ketiga serna tahu

6 Amanat v Jangan terlalu percaya dengan


ralamalan orang lain

c. Pengidentifikasian Karakteristik Kebahasaan Teks “Hikayat Raja Donan”

No Kata Arkais Makna dalam Kamus


berkaul Berjanji hendak melakukan sesuatu
Baginda gelar atau sapaan untuk raja
Ahli Nujum Peramal kerajaan

C. Evaluasi
Untuk mengikat pemahaman Ananda tentang materi “mengidentifikasi teks hikayat”, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut. Tuliskan jawaban Ananda di selembar kertas jika kolom yang tersedia
tidak mencukupi. Kumpulkan ya, pada saat pembelajaran di dalam kelas. Tetapi, bahasa yang Ananda
gunakan untuk menjawab pertanyaan (termasuk pilihan kata dan kalimat) , jangan Ananda contek atau
tiru dari materi ajar. Pergunakanlah bahasa Ananda sendiri. Pasti Ananda bisa! Terima kasih.

Pertanyaan:
1. Fungsi komunikatif teks cerita hikayat adalah:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Lokasi sosial teks cerita hikayat adalah:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Unsur Intrinsik teks cerita hikayat adalah:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Struktur teks cerita hikayat adalah:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai