Anda di halaman 1dari 4

MODUL

(BAHASA INGGRIS)
KELAS X

KOMPETENSI DASAR

3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, 4.8 Menyajikan teks naratif pendek dan
dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif sederhana terkait legenda rakyat secara lisan
lisan dan tulis dengan memberi dan meminta dan tulis dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait legenda rakyat sederhana, social, struktur teks dan unsur kebahasaan
sesuai dengan konteks penggunaannya secara benar dan sesuai konteks

MATERI

NARRATIVE TEXT

DISUSUN OLEH:

SITI NURUL JANAH, S.Pd


Pengertian

Narrative Text merupakan sebuah jenis teks yang menceritakan suatu cerita khayal/ fiktif dengan
tujuan menghibur secara kronologis yang saling berkaitan.

Sebagai suatu cerita khayal, maka Narrative Text belum tentu benar, sebab hal tersebut hanya
berdasarkan imajinasi dari seseorang ataupun sekelompok masyarakat yang tidak terbukti
kebenarannya.

A narrative text is an imaginative story to entertain people (teks narasi merupakan suatu kisah
imajinatif dengan tujuan menghibur orang – orang).

Struktur Umum (Generic Structure)

Untuk membuat suatu Narrative Text, maka diusahakan harus mengandung struktur umum dari
Narrative Text itu sendiri, seperti:

 Orientasi: Pada bagian ini berisi paragraf pembuka yang mana karakter cerita mulai
diperkenalkan. (Berisi mengenai tempat, tokoh, serta waktu membaca cerita, siapa dan juga
kapan) (
 Komplikasi: Bagian masalah dalam cerita mulai berkembang. (Permasalahan mulai muncul
atau mulai terjadi serta mulai berkembang)
 Resolusi: Bagian masalah dalam cerita mulai diselesaikan. Masalah selesai, baik secara
“happy ending” bahagia maupun “bad ending” atau buruk.
 Coda/ reorientasi (opsional): Bagian yang menjelaskan pelajaran yang dapat dipetik dari
cerita.

Unsur Kebahasaan (The Characteristics/ Language Feature)

Berikut ini adalah unsur kebahasaan dari Narrative Text/ The Characteristics / Language Feature of
Narrative Text:

 Past tense: (Killed, drunk, went, won, sent, etc)(terbunuh, mabuk, pergi, menang, mengirim,
dll).
 Keterangan waktu (Adverb of time): (Once upon a time, today, one day, will, yesterday,
later, etc) (Pada suatu waktu, hari ini, suatu hari, akan, kemaren, nanti, dll).
 Konjungsi waktu (Time conjunction): (When, then, suddenly, before, after, until, a soon as,
etc) (kapan, kemudian, tiba-tiba, sebelum, sesudah, sampai, segera, dll).
 Karakter spesifik (Specific character)/ penggunaan karakter cerita yang spesifik, bukan
umum. (Cinderella, Alibaba, Putri Salju, Tangled, Ariel, dll)
 Kata kerja aksi (Action verbs)/ kata kerja yang menunjukkan suatu tindakan: (Killed,
walked, wrote, stayed, dug, etc) (terbunuh, berjalan, menulis, tinggal, digali, dll)
 Membacakan pidato langsung untuk membuat ceritanya seakan lebih hidup (Direct speech).
(Princess said,”My name is Princess) (Princess berkata, “Namaku Princess). Pidato langsung
memakai present tense.
 Saying and thinking verb: Kata kerja yang menunjukan ujaran atau pelaporan. (Said, told,
thought, etc) (berkata, bercerita, berpikir, dll).

Ciri-Ciri

Berikut ciri – ciri dari Narrative Text, antara lain:

1. Narrative Text menceritakan kisah di masa lalu.


2. Memakai noun (kata benda) untuk menggantikan kata ganti hewan, orang, atau benda dalam
cerita. (The dwarfs, Carriage, etc) (Kurcaci, Gerbong, dll).
3. Lebih merupakan cerita rakyat atau sudah diketahui dan berkembang pada masyarakat
sebagai cerita bersama meski dapat diceritakan secara ulang dalam versi cerita yang
berbeda. (Malin Kundang/ Indonesia: Tanggang/ Malaysia)
4. Unsur cerita terdiri atas setting waktu serta tempat, tema cerita, tokoh cerita, suasana cerita,
konflik serta penyelesaian.
5. Bisa disusun kedalam sebuah sekuen sederhana maupun tersusun dari beberapa sekuen yang
kompleks.
*)Sekuen merupakan rentetan pernyataan yang pelaksanaan eksekusinya secara urut/ runtut.
Yang lebih dahulu ditemukan akan dikerjakan terlebih dulu serta jika urutan pernyataan
dibalik maka akan memiliki arti yang berbeda.

Jenis

Berikut ini adalah beberapa jenis dari Narrative Text, antara lain:

1. Fable (fabel): Cerita yang mengisahkan mengenai binatang.


2. Myth (mite): Cerita atau mitos ini banyak berkembang pada masyarakat serta umumnya
dianggap menjadi cerita yang faktual atau benar – benar terjadi.
3. Legend (legenda): Cerita rakyat yang mengisahkan bagaimana asal usul dari sebuah tempat
itu ada.
4. Folk tale (cerita rakyat): Cerita yang diceritakan secara turun temurun sehingga menjadi
suatu bagian dari tradisi masyarakat.
5. Fairy tales (dongeng): Cerita rakyat atau cerita anak – anak yang di dalamnya mengandung
unsur keajaiban/ ketidakmungkinan terhadap para tokoh ceritanya serta pada bagian akhir
mengandung pesan moral.
6. Love story: Cerita cinta lebih menegaskan tema ceritanya yang isinya perjuangan untuk
memperoleh cinta untuk si tokoh utama.
7. Selain itu juga ada jenis lain seperti: Science fiction, Horror, Mystery, History, Slice of life,
Personal experience, dll.

Legend (Legenda)

The Legend of Surabaya


A long time ago, there were two animals, Sura and Baya. Sura was the name of a shark and Baya
was a crocodile. They lived in a sea.

Once Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat “Yummy, this is
my lunch,” said Baya. “No way! This is my lunch. You are greedy” said Sura. Then they fought
for the goat. After several hours, they were very tired.

Feeling tired of fighting, they lived in the different places. Sura lived in the water and Baya lived
in the land. The border was the beach, so they would never fight again.

One day, Sura went to the land and looked for some food in the river. He was very hungry and
there was not much food in the sea. Baya was very angry when he knew that Sura broke the
promise. They fought again.

They both hit each other. Sura bit Baya’s tail. Baya did the same thing to Sura. He bit very hard
until Sura finally gave up and went back to the sea. Baya was happy.

Terjemahan: 

Legenda Surabaya

Dahulu kala, ada dua ekor binatang, Sura dan Baya. Sura merupakan nama untuk hiu serta Baya
merupakan buaya. Mereka hidup di dalam laut.

Suatu ketika Sura dan juga Baya tengah mencari makanan. Tiba – tiba, Baya menjumpai ada seekor
kambing “Enak, ini makan siang saya,” kata Baya. “Tak mungkin! Ini makan siang saya. Kamu
serakah, ”kata Sura. Lalu mereka merebutkan kambing. Selepas beberapa jam, mereka kemudian
capek.

Merasa sudah capek berkelahi, mereka tinggal di tempat yang berbeda. Sura tinggal di air serta
Baya tinggal di tanah. Perbatasannya berupa pantai, sehingga mereka tak akan pernah berkelahi
lagi.

Suatu hari, Sura pergi ke tanah serta mencari makanan di sungai. Dia merasa kelaparan serta tidak
ada banyak makanan di laut. Baya sangat marah pada saat ia mengetahui jika Sura mengingkari
janji. Mereka pun berkelahi lagi.

Mereka berdua kemudian saling pukul. Sura menggigit ekor Baya. Baya pun melakukan hal yang
sama pada Sura. Dia menggigit sangat keras hingga Sura akhirnya menyerah serta kembali ke laut.
Baya senang.

Anda mungkin juga menyukai