Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan tentang seluk
beluk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan
dan arti kata Morfologi diseut juga dengan tata kata. Objek pembahasan
morfologi meliputi morfem dan kata. Morfem adalah bagian bentuk bahasa yang
terkecil, yang tidak mempunyai bentuk lain selain urusanya sendiri. Dalam
bahasa indonesia terdapat dua macam morfem yaitu :
1. Morfem bebas atau morfem dasar yaitu morfem yang dapat berdiri
sendiri tanpa bergabung dengan bentuk yang lain.
2. Morfem terikat yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri sebelum
bergabung dengan morfem yang lain.
Proses Morfologi
a) Afiksasi ( imbuhan ),
b) Komposisi ( kata majemuk ) , dan
c) Reduplikasi ( kata ulang ).
Sebagai ilmu yang mengambil salah satu bagian dari kebahasaan, tentu
saja morfologi mempunyai hubungan dengan ilmu kebahasaan lainya, seperti :
a) Dengan leksikologi
Yaitu bahwa morfologi ilmu tentang bentuk dan pembentukan kata,
sedangkan leksikologi adalah ilmu yang mengenai leksikon yang
satuanya disebut leksem.
b) Dengan leksikografi
Yaitu merupakan lanjutan kerja dari leksikologi yang artinya kalau hasil
kerja leksikologi dituliskan, makna proses kerja penulisan itu disebut
leksikografi, dan hasilnya adalah sebuah kamus.
c) Dengan etimologi
Morfo;ogi membicarakan proses pembentukan kata yang berlaku secara
umum sebagai suatu sistem yang berkaidah. Sedangkan etimologi yaitu
pembentukan atau terbentuknya kata atau asal-usul yang tidak berkaidah.
d) Dengan fiologi
Morfologi membicarakan proses pembentukan kata dari sebuah dasar
melalui salah satu proses morfologi sehingga menjadi sebuah kata.
Sedangkan fiologi merupakan membicarakan kata yang terdapat dalam
naskah yang kaitanya dengan sejarah dan budaya.
a) Polimorfemis.
Ialah pembentukan kata dengan cara menggabungkan morfem
yang satu dengan morfem yang lain.
b) Mempunyai makna gramatikal.
Hal ini terjadi sebagai konsekwensi proses bergabungnya morfem
yang satu dengan morfem yang lain dalam proses morfologi.
1) Afiksasi,
2) Reduplikasi, dan
3) Pemajemukan.
SISTEM SINTAKSIS BAHASA INODESIA.
Penegrtian Sintaksis
Frase adalah satuan gramatikal yang terdiri atas dua kelompok kata atau
lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Sedangkat kelompok kata
adalah dua kata yang berbeda atau lebih yang akan membentuk sebuah makna
baru.
Frase Endosentris
Merupakan frase yang mempunyai dostribusi sama dengan unsurnya,
baik semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya, baik semua
unsurnya maupun salah satu dari unsurnya.
Frase Eksosentris
Merupakan frase yang semua unsurnya tidak berdistribusi sama dengan
frasenya.
Pengertian dan Macam-macam Kalimat.
Macam-macam kalimat:
Pengertian Semantik
Jenis makna dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria dan sudut pandang,
yaitu :
Makna Leksikal
Merupakan makna yang memiliki atau ada pada leksikal meski tanpa
konteks apapun.
Makna Gramatikal
Makna gramatikal baru ada kalau terjadi proses gramatikal seperti
afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.
Makna Kontekstual
Merupakan makna sebuah leksen atau kata yang berada dalam satu
konteks.
Makna Referensial
Mrupakan makna yang berkenaan dengan referensi.
Makna non-Referensial
Merukapakan kata-kata yang tidak mempunyai referensi.
Makan Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli. Sedangkan Mankna konotatif adalah
makna makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi tadi yang
berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang yang
menggunakan kata tersebut.
Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna Konseptual adalah makna yang sesuai dengan konsepnya, atau
makna yang bebas dari asosiasi atau hubungan apapun.
Makna Kata dan Makna Istilah
Makna kata adalah makna yang bersifat umum, dan masih tidak jelas.
Sedangkan makna istilah adalah makna yang pasti, serta hanya digunakan
pasa suatu bidang keilmuan atau kegiatan tertentu saja.
Makna Indiom dan Peribahasa
Makna Indiom adalah makna kata yang terdapat pada kelompok kata
tertentu. Sedangkan Peribahasa adalah makna yang masih dapat ditelusuri
atau dilacak dari mkna unsur-unsurnya karena adanya asosiasi antara
makna asli dengan maknanya sebagai peribahasa.
Relasi Makna