No.UKG : 202100112534 Nama Istansi : SMAS AL-MALIKI LPTK : Universitas Halu Oleo
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)
Judul Modul TATA BAHASA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ejaan Dan Tanda Baca 2. Kata Dan Proses Pembentuknya 3. Kalimat Dan Proses Pembentukanya 4. Kalimat Efektif No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar (KB) 01 1. Ejaan merupakan ragam bahasa yang memiliki kaidah dalam mengambarkan bunyi seperti,kata kalimat frase dan sebagainya dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda baca. Penggunaan ejaan dalam bahasa indonesia seperti penggunaan huruf kapital, huruf miring, huruf cetak tebal. Penggunaan ejaan yang juga harus diperhatikan terkait penulisan gabungan kata, partikel, singkatan, akronim,dan penulisan istilah. 2. Tanda baca Tanda baca merupakan simbol yang digunakan dalam suatu sistem ejaan,tanda baca meliputi Pengunaan Tanda Titik,Tanda Koma,Titik Koma,Titik Dua ,Tanda Hubung,Tanda Tanya,Tanda Seru,Tanda Petik Tunggal,Tanda Petik Dua,Tanda Kurung Dan Garis Miring.
Kegiatan belajar (KB) 02
1. Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas. Kata terdiri atas dua yaitu a. Kata dasar Kata dasar merupakan jenis kata yang dapat berdiri sendiri dan tersusun atas morfem atau gabungan morfem. Contoh kata dasar antara lain: makan, mandi,sapu, cantik, tampan, hormat, b. Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah diberi imbuhan, baik itu awalan, sisipan, akhiran, maupun awalan-akhiran Contoh kata berimbuhan yaitu, memakan, makanan,memandikan, bermandikan, menyapu, kecantikan, ketampanan, menghormati,terhormat. 2. Pembentukan kata berimbuhan/ turunan terjadi melalui proses morfologis. a. Afiksasi merupakan proses pembentukan kata,yang terdiri dari prefiks, infiks, sufiks, konfiks b. Reduplikasi merupakan proses pembentukan kata dengan mengulang satuan bahasa baik secara keseluruhan maupun sebagian. c. Pemajemukan merupakan penggabungan dua kata atau lebih dalam membentuk kata yang menimbulkan makna baru 3. Kategorisasi Kata a. Kata Verba merupakan kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan,tindakan, proses atau keadaan. b. Nomina merupakan kata benda c. Adjektiva merupakan kata sifat atau keadaan yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang, dalam hal ini kategori nomina. d. Adverbia merupakan kata keterangan e. Preposisi merupakan kata penunjuk arah atau tempat. f. Konjungsi merupakan kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotasis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. g. Pronomina merupakan kata yang dipakai untukm mengacu pada nomina lain h. Kata Tugas merupakan kelas kata 4. Kosakata baku dan tidak baku a. Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman ataukaidah bahasa yang telah di tentukan atau kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama daribahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku biasanya digunakan untuk kegiatan berikut. Membuat karya ilmiah. Membuat surat lamaran pekerjaan. Membuat surat dinas, surat edaran, dan surat resmi lainnya. Membuat laporan. Membuat nota dinas. Saat berpidato dan rapat dinas. Saat musyawarah atau diskusi. b. Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan.
Kegiatan belajar (KB) 03
1. Fungtor (kalimat )merupakan fungsi satuan gramatik yang membangun kalimat atau bahasa, meliputi subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K). 2. Frasa gabungan dua atau lebih yang bersifat nonpredikatif . Fungsi yang dimaksud adalah subjek, predikat, objek, dan keterangan Jenis-Jenis Frasa a. Frasa endosentris adalah frasa yang memili unsur pusat.contohnya Sekelompok mahasiswa (S) meneliti (P) khasiat daun jambu (O). b. Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Contoh: di sekolah, ke gedung bioskop, dari desa. 3. Klausa merupakan satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang - kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P) Jenis – Jenis Klausa a. Penggolongan klausa berdasarkan struktur internnya Contohnya : Badan orang itu (S) sangat besar (P) b. Penggolongan klausa berdasarkan ada tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P. Contohnya : c. Penggolongan klausa berdasarkan kategori kata atau frasa yang menduduki fungsi 4. Kalimat merupakan satuan bahasa akhir yang memuat pikirian secara utuh yang memiliki intonasi. Jenis –jenis kalimat a. Kalimat perintah bertujuan meemberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Secara tertulis, kalimat ini diakhiri dengan tanda seru (!). b. Kalimat berita merupakan kalimat yang sekadar memberikan informasi dalam penulisan, kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.) c. Kalimat tanya bertujuan memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban). d. Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaan „yang kuat‟ atau ungkapan untuk peristiwa mendadak Penggolongan kalimat a. Pengucapan: kalimat langsung dan tidak langsung. b. Struktur gramatikal (jumlah klausa): kalimat tunggal, majemuk setara,dan majemuk tidak setara c. Unsur kalimat: kalimat lengkap dan tidak lengkap d. Susunan Subjek – Predikat: kalimat inversi dan versi Kegiatan belajar (KB) 04 1. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis atau pembicara. Suatu kalimat dapat dikatakan efektif jika si penerima pesan dapat menyampaikan kembali gagasan, pesan, perasaan, ataupun pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi pesan. Jenis kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (SPOK). Biasanya, kalimat efektif digunakan dalam sebuah teks ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan sejenisnya. 2. Ciri-ciri kalimat efektif a. Memiliki unsur pokok, minimal tersusun atas subjek dan predikat. b. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis serta sistematis c. Memperhatikan penggunaan kata, yaitu penghematan penggunaan kata. d. Menggunakan variasi struktur kalimat. e. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa 3. Syrat kalimat efektif a. Sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD), Kalimat efektif harus menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. b. Sitematis Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga Keterangan c. Tidak boros dan bertele-tele susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah memahami gagasan dalam kalimat d. Tidak ambigu 4. Prinsip-prinsip kalimat efektif a. Kesepadanan, adalah keseimbangan pikiran dan struktur kalimat yang digunakan. b. Kepararelan/kesejajaran adalah kesamaan bentuk dan struktur yang digunakan dalam kalimat efektif harus paralel, sama,atau sederajat. c. Ketegasan, adalah penekanan pada ide pokok kalimat d. Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata,frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. e. Kecermatan Kecermatan artinya kalimat yang dibuat tidak menimbulkan tafsiran ganda (ambigu). f. Kepaduan, Kepaduan berkaitan dengan keselerasan pernyataan dalam kalimat agar informasi yang disampaikan tidak terpecah- pecah. g. Kepaduan berkaitan dengan keselerasan pernyataan dalam kalimat agar informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah 2 Daftar materi yang sulit dipahami di Ejaan dan tanda baca modul ini 3 Daftar materi yang sering mengalami Pengunaan jenis klusa,frasa beserta dengan miskonsepsi pegolompokan kalimat berdasarkan struktur gramatikalnya didalam sebuah kalimat. Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd. No.UKG : 202100112534 Nama Istansi : SMAS AL-MALIKI LPTK : Universitas Halu Oleo
LK 0.2: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)
Judul Modul SEMANTIK DAN WACANA Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. Hubungan bentuk dan makna 6. Eufimisme 7. Wacana 8. Pragmatik No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang dipelajari Lembar Kerja (KB) 01 5. Makna adalah konsep abstrak pengalaman manusia tentang sesuatu, tetapi maknabukan pengalaman setiap individu (Wijana dan Rohmadi, 2008: 11). 6. Ferdinand de Saussure mengatakan bahwa setiap tanda linguistik terdiri dari dua unsur, yaitu a. Signifie mengacu pada konsep atau makna dari suatu tanda bunyi b. Signifiant mengacu pada bunyi-bunyi yang terbentuk dari fonem-fonem dalam bahasa yang bersangkutan. Oleh karena itu, setiap bentuk kebahasaan terdiri dari dua unsur, yaitu bentuk dan makna. 7. Berikut ini jenis-jenis makna yang dikemukan oleh para ahli a. Makna Leksikal diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, leksem,kata,makna sesungguhnya, sesuai dengan referennya, sesuai dengan penglihatan pancaindra. b. Makna gramatikal adalah gabungan unsur kebahasaan dengan antarunsur bahasa dalam satuan yang lebih besar,misalnya kata turunan, frasa, atau klausa. c. Makna referensial adalah makna yang berkaitan langsung dengan sumber yang menjadi acuan yang mempunyai hubungan dengan makna yang telah disepakati bersama. d. Makna nonreferensial adalah makna yang tidak memiliki acuan. e. Makna denotatif adalah makna yang sesungguhnya, makna dasar yang merujuk pada makna yang lugas atau dasar dan sesuai dengan kesepakatan. f. Makna konotatif merupakan seperangkat gagasan atau perasaan yang berhubungan dengan nilai rasa hormat,suka/senang, jengkel, benji, dan sebagainya. g. Makna literal berhubungan dengan makna harfia atau makna lugas. Dalammakna literal, makna sebuah satuan bahasa belum mengalami perpindahan makna pada referen yang lain h. Makna figuratif adalah makna yang menyimpan i. Makna primer menjelaskan bahwa makna- makna yang dapat diketahui tanpa bantuan konteks disebut makna primer.Makna primer misalnya terdapat pada kata lantai, tembok, jendela yang mengacu pada bagian dari sebuah rumah. j. Makna skunder merupakan makna kesatuan kebahasaan. 8. Hubungan bentuk dan makna a. Sinonim adalah bentuk bentuk bahasa yang memiliki makna kurang lebih sama atau mirip, atau sama dengan bentuk lain.Kesamaan makna tersebut berada pada tataran kata, frasa, klausa, atau kalimat. b. Antonim merupakan menunjukkan bahwa hubungan dua buah kata yang berlawan bersifat dua arah. c. homonimi adalah hubungan antara kata yang ditulis dan atau dilafalkan dengan cara yang sama dengan kata yang lain, tetapi maknanya tidak saling berhubungan. d. Polisemi adalah satuan bahasa yang memiliki lebih dari satu. e. Ambiguitas dapat diartikan dengan ‘makna ganda’ f. Redundansi sering diartikan sebagai sesuatu yang belebih-lebihan,misalnya berlebihan pemakaian unsur segmental dalam kalimat.
Lembar Kerja (KB) 02
1. Perubahan makna adalah Bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan dapat membentuk kalimat atau ujaran yang tidak terbatas. 2. Jenis-jenis perubahan makna a. Perluasan makna bahasa dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, begitu juga dengan maknanya.misalnya ibu,adik ,bapak b. Penyempitan makna terjadi ketika sebuah kata yang pada awalnya mempunyai makna yang luas kemudian maknanya berubah menjadi lebih sempit.misalnya madrasah,pendeta,sarjana c. Peninggian makna atau ameliorasi berhubungan dengan nilai rasa yang lebih baik atau sopan.misalnya mantan dan bekas. d. Penurunan makna atau peyorasi Proses perubahan makna ini dapat dilihat dari makna kata atau yang mempunyai makna lebih rendah, kasar, atau kurang sopan.misalnya pelayan toko ,bini e. Pertukaran makna disebut sinestesia. Perubahan makna ini disebabkan karena pertukaran tanggapan indra, seperti pendengaran, pengecapan, dan penglihatan.misalnya dingin ,manis ,tajam,berat,haus,tajam f. Persamaan makna atau asosiasi adalah makna yang berupa perumpamaan karena kesamaan sifat.misalnya amplop,merah,mengocok,mengekor g. Metafora berkaitan dengan pemakaian kata kiasan yang memiliki kemiripan makna. 3. eufemisme berasal dari bahasa Yunani eu bermakna ‘bagus’ dan phemeoo bermakna ‘berbicara’. Dengan demikian, eufemisme bermakna berbicara dengan menggunakan perkataan yang halus dan sopan sehingga memberikan kesan yang baik. a. Referensi eufemisme yaitu nama binatang,benda,organ vital manusia,peristiwa keadaan,profesi,penyakit,aktifitas b. Manfaat eufemisme yaitumenghaluskan kalimat,sarana pendidikan.alat berdoplimasi,merahasiakan sesuatu dan penolakan bahaya. Lembar Kerja (KB) 03 wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan dan menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain Agar membentuk satu kesatuan wacana yang padu dan utuh, aspek kohesi dan koherensi juga perlu diperhatikan agar wacana agar terbentuk teks yang baik.. 1. Kohesi merupakan aspek formal dalam sebuah teks. Kohesi digunakan sebagai penanda hubungan antarkalimat dalam teks. Alwi dkk. (2014: 440) menyatakan bahwa kohesi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat- kalimat yang membentuk wacana. 2. koherensi menurut Widdowson (melalui Rani dkk, 2000: 134) mengacu pada aspek tuturan, yaitu bagaimana proposisi yang terselubung disimpulkan untuk menginterpretasikan tindakan ilokusinya dalam membentuk sebuah wacana. Lembar Kerja (KB) 04 1. Paragmatik dapat disimpulkan bahwa untuk memahami sebuah ungkapan atau ujaran bahasa, diperlukan juga suatu pengetahuan di luar makna dan hubungan tata bahasanya, yaitu hubungan dengan konteks pemakai bahasa. 2. Jenis-jenis maksim dalam Prinsip kajian pragmatik a. Maksim Kuantitas Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. b. Maksim Kualitas Informasi yang diberikan harus benar atau sesuai fakta c. Maksim Relevansi Informasi yang diberikan memiliki hubungan atau relevansi dengan topik d. Maksim Cara Informasi yang diberikan mudah dimengerti. 3. Prinsip kesantunan Salah satu ahli bahasa yang menjelaskan prinsip kesantunan adalah Brown dan Levinson (1978). Dalam teorinya, ia mengatakan bahwa kesantunan berbahasa itu berkaitan dengan nosi muka (face).Berikut ini berbagai macam strategi kesantunan yang dapat digunakan oleh penutur. a. Gunakan tuturan tidak langsung Contohnya : Apa boleh saya meminta tolong Bapak menutup kembali pintu itu? b. Gunakan pagar (hedge) Contohnya : Dari kemarin saya berpikir, kira-kira Bapak mau tidak membantu mengerjakan tugas-tugas ini. c. Tunjukan sikap pesimis Contohnya : Sebenarnya dari tadi saya memperhatikan Bapak, tapi saya khawatir Bapak tidak berkenan jika saya bantu. d. Minimalkan paksaan Contohnya: Apakah Bapak ada waktu dan berkenan saya wawancarai? e. Berikan penghormatan Contohnya : f. Banyak orang selalu berkata tentang pribadi Bapak yang suka menolong.Sudilah kiranya Bapak menolong anak ini. g. Mintalah maaf Sebelumnya Contohnya: saya mohon maaf atas kelancangan saya datang ke kantor ini. h. Pakailah bentuk nonpersonal Contohnya : Lantai ini nampaknya perlu dibersihkan. i. Ujarkan tindak tutur sebagai kesantunan yang bersifat umum contohnya : Para penumpang kereta api diharapkan tidak merokok selama dalam perjalanan. 2 Daftar materi yang sulit dipahami di Wacana modul ini 3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Penggunaan hubungan makna dan jenis makna miskonsepsi dalam kalimat. 2. wacana yang melibatkan unsur segmental dan nonsegmental beserta aspek kohesi dan koherensi,sebagai wujud pengunaan bahasa dalam kegiatan berkomunisasi serta hubungan antarkalimat dalam sebuah kalimat. 3. Konsep Pragmatik dan prinsip kerja sama di dalam berkomunikasi. Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd. No.UKG : 202100112534 Nama istansi : SMAS AL-MALIKI LPTK : Universitas Halu Oleo
LK 0.3: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)
Judul Modul KESASTRAAN Judul Kegiatan Belajar (KB) 9. Genre Puisi dalam Pembelajaran Sastra Kurikulum 2013 10. Genre Prosa Fiksi dalam Pembelajaran Sastra Kurikulum 2013 11. Genre Drama dalam Pembelajaran Sastra Kurikulum 2013 12. Perangkat Pembelajaran Sastra Kurikulum 2013 No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang Kegiatan belajar (KB)01 dipelajari 1. Puisi adalah sebentuk pengucapan bahasa yang mempertimbangkan adanya aspek bunyi-bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya, yang diungkapkan dengan teknik pilihan 5 tertentu, sehingga puisi itu mampu membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengar-pendengarnya. 2. Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang memiliki bentuk tertentu, biasanya terdiri dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama (Danandjaja, 1991:46). struktur puisi rakyat a. Pantun merupakan puisi lama yang tumbuh dan berkembang hingga sekarang dalam budaya masyarakat. b. Karmina merupakan pantun pendek yang hanya terdiri dari 2 baris. Karmina sering juga disebut pantun kilat. c. Gurindam merupakan puisi yang terdiri dari dua baris yang kesemuanya merupakan isi dan menunjukkan hubungan sebab akibat. d. Syair merupakan puisi lama yang berasal dari Arab dan berkembang di kalangan masyarakat Melayu. 3. Unsur pembangun puisi a. Unsur fisik adalah unsur yang secara fisik tampak dapat dilihat, seperti rima, gaya bahasa, imaji, diksi, struktur, dan perwajahan. Rima, gaya bahasa, imaji, dan diksi tampak melalui kata atau frase yang digunakan dalam puisi. Rima (persajakan)‟‟perulangan bunyi yang sama. Diksi merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan. Gaya bahasa‟‟keindahan puisi‟‟ Imajinasi merupakan rangkaian kata yang mampu menggugah pengalaman keindraan (membentuk gambaran angan-angan). Perwajahan merupakan bagian dari wujud visual puisi. Hal ini terkait dengan pengaturan bait dan baris dalam puisi. b. Unsur batin ini merupakan makna yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Tema „‟gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair Perasaan merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ditampilkannya. Nada berhubungan dengan suasana karena nada menimbulkan suasana tertentu pada pembacanya Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Kegiatan belajar (KB)02 1. Istilah fiksi digunakan untuk menandai karya sastra dalam bentuk prosa, seperti cerpen, dongen, dan novel. Prosa fiksi sering juga disebut cerita rekaan atau cerita khayalan, artinya cerita yang tidak sungguh-sungguh terjadi atau bersifat imajinatif. 2. Menurut Stanton (2007), unsur pembangun prosa fiksi terdiri dari fakta cerita, sarana cerita, dan tema. Fakta cerita merupakan fakta yang ada dalam cerita, terdiri dari alur, tokoh, dan latar. Sarana cerita merupakan alat untuk bercerita, terdiri dari antara lain sudut pandang, judul, dan bahasa. a. Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disusun berdasar hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat (Sayuti, 2002). b. Tokoh Cerita digerakkan oleh tokoh. Tokoh ini bisa berupa manusia, binatang, mainan, hantu, dan sebagainya c. Latar cerita merupakan unsur fiksi yang mengacu pada tempat, waktu, dan kondisi sosial cerita itu terjadi 3. Jenis-Jenis Fiksi dalam Kurikulum 2013 a. Fabel merupakan prosa fiksi yang menggunakan tokoh binatang. b. Legenda setempat tidak sama dengan fabel. Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap sebagai kejadian yang sungguh-sungguh terjadi. c. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang- undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta, misalnya Hikayat Hang Tuah,Hikayat Perang Palembang, Hikayat Seribu Satu Malam d. anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya e. Cerpen, Novelet, dan Novel Cerpen adalah cerita yang pendek, novelet adalah cerpen yang panjang tetapi lebih pendek dari novel. f. Cerita fantasi memanfaatkan unsur imajinasi dan fantasi yang diolah dengan menarik. 4. Menulis prosa fiksi menurut tompkins (2004) a. tahap pre-writing (pramenulis). Pada tahap ini penulis menentukan tujuan penulisan, sasaran pembaca, ide atau gagasan tulisan, dan kerangka tulisan. b. tahap menulis draf (drafting). Tahap menulis drat adalah tahap menulis ide-ide ke dalam bentuk tulisan yang kasar. c. tahap merevisi (revising). Tahap merevisi adalah tahap memperbaiki ulang atau menambahkan ide-ide baru terhadap karya. d. tahap menyunting (editing). Pada tahap ini kita harus memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain. e. tahap publikasi (publishing). Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain dengan memublikasikannya
Kegiatan belajar (KB)03
1. Drama merupakan salah satu genre sastra dengan kekhasan pada unsur dialog. 2. Unsur Drama a. Alur atau plot atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan (Waluyo, 2001:8). b. Tokoh adalah pelaku yang menggerakkan alur drama. c. Latar adalah tempat kejadian cerita d. Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama e. Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh seseorang didalam karyanya. f. Dialog g. Lakuan adalah gerak-gerik diatas pentas h. Teks samping atau karamagung 3. Usur pementasan drama a. Naskah drama b. Pemain (aktor dan aktris)merupakan orang yang memerankan cerita di atas pentas. c. Sutradara d. Tata rias e. Tata busana f. Tata pentas g. Tata lampu h. Tata suara i. Penonton 4. Jenis drama a. Drama tradisional Menurut Siswanto (2008:165), drama tradisional atau drama rakyat (folk drama) adalah drama yang lahir dan diciptakan masyarakat tradisional. Drama ini digunakan untuk kegiatan sosial dan keagamaan seperti menyambut datangnya panen, menyambut tamu, sarana ritual atau mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Contoh drama tradisional di antaranya wayang orang, wayang ludruk, ketoprak, lenong, dan tari topeng. b. Drama Modern Menurut Siswanto (2008:165), drama modern adalah drama yang lahir pada masyarakat industri 5. Apresiasi drama Menginterpretasi drama merupakan kegiatan menafsirkan makna drama yang dibaca atau pementasan drama yang ditonton. Setiap pembaca akan memiliki interpretasi yang berbeda, yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman intelektual, emosional, dan imajinasi masing-masing penafsir. Menginterpretasi atau menafsirkan drama/film ini sangat diperlukan untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan pengarang. Satu hal yang harus dilakukan untuk menginterpretasi drama adalah membaca dengan cermat dan berulang keseluruhan teks drama atau menonton keseluruhan pementasan drama.
Kegiatan belajar (KB)04
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) Sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 20016, RPP harus disusun secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Contoh format RPP Identitas Nama Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi C. Tujuan Pembelajaran D. Materi Pembelajaran E. Metode Pembelajaran F. Alat dan Media Pembelajaran G. Sumber Belajar H. Langkah-langkah Pembelajaran I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 2. Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan rumusan kemampuan yang menunjukkan ketercapaian KD. IPK ini menjabarkan KD ke dalam unit-unit yang lebih kecil dan rinci. IPK ini akan menjadi acuan untuk menentukan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, langkah pembelajaran, lembar kerja peserta didik, dan instrumen penilaian. Karena itu, ketepatan merumuskan IPK menjadi penentu bagi keberhasilan pencapaian KD. 3. Menentukan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran ini menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki oleh siswa. Karena itu, tujuan pembelajaran harus dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 4. Menyusun Materi Pembelajaran Sastra Sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, materi pembelajaran dalam RPP harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir- butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. Materi ini relevan dengan dimensi pengetahuan yang dirumuskan oleh Anderson dan Krathwoll (Kemdikbud, 2018:6-8). 5. Menyusun Langkah Kegiatan Pembelajaran Langkah kegiatan pembelajaran disusun menyesuaikan dengan KD, IPK, dan metode pembelajaran. Secara umum langkah pembelajaran meliputi bagian pendahuluan, inti, dan penutup. Metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran sastra antara lain a. Sintak scientific learning adalah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. b. Sintak discovery learning adalah pemberian rangsangan (stimulation) pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement) pengumpulan data (data collection) pengolahan data (data processing); pembuktian (verification) menarik simpulan/generalisasi (generalization) 6. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Menurut Depdiknas (2008), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran- lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Menurut Depdiknas (2008), struktur LKPD meliputi: Judul petunjuk belajar kompetensi yang dicapai informasi pendukung tugas dan langkah-langkah kerja, dan penilaian 7. Menyusun Penilaian dalam Pembelajaran Sastra Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dijelaskan bahwa penilaian dalam pembelajaran meliputi penilaian proses dan penilaian hasil belajar. Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. 2 Daftar materi yang sulit Mengembangkan media /alat dan sumber belajar serta dipahami di modul ini cara mengembangkan penilaian pembelajaran. 3 Daftar materi yang Media /alat dan sumber belajar dalam sering mengalami mengembangkan media perangkat pembelajaran. miskonsepsi Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd. No.UKG : 202100112534 Nama istansi : SMAS AL-MALIKI LPTK : Universitas Halu Oleo
LK 0.4: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)
Judul Modul KETERAMPILAN BERBAHASA
RESEPTIF Judul Kegiatan Belajar (KB) 13. Dasar dan Prinsip Keterampilan Menyimak 14. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Keterampilan Menyimak … 15. Dasar dan Prinsip Keterampilan Membaca 16. Pembelajaran Keterampilan Membaca di Sekolah No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar (KB) 01 dipelajari 9. Menyimak (Listening) adalah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja menangkap rangsangan bunyi untuk memperoleh sebuah informasi . 10. Proses menyimak Merupakan proses yang cukup kompleks karena merupakan serangkaian proses penerimaan sekaligus penyimpanan informasi yang disampaikan secara lisan baik menggunakan media audio maupun audiovisual atau bahkan tanpa media. Ahli menggolongkan proses menyimak yang demikian rumit ke dalam tiga tahap secara garis besar yaitu sebagai berikut (Anderson via Goh, 2004). a. Persepsi (Perception) Fase mempersepsi rangsangan yang ditangkap oleh telinga dan ditambahkan signal berupa gambar oleh mata. b. Segmentasi (Parsing) Fase berikutnya adalah pembagian ke dalam segmen- segmen tertentu sesuai dengan unit-unit kebahasaan (sintactic structure atau syntactic meaning) yang dikenal atau dikuasai oleh penyimak. c. Pemanfaatan (Utilisation) Fase ini merupakan fase yang menentukan pemahaman lebih lanjut karena penyimak mencoba mencocokkan dan menghubungkan pemahaman penyimak yang disusun berdasarkan persepsi terhadap pesan yang baru saja diperoleh dengan persepsi yang timbul setelah dikaitkan dengan pesan yang sudah ada sebelumnya. 11. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menyimak a. Faktor internal, yaitu penyimak sebagai penerima pesan. b. faktor eksternal berupa segala sesuatu di luar penyimak yang dapat memengaruhi pemahaman terhadap pesan yang disampaikan di dalam kegiatan menyimak tersebut yaitu: pembicara, media yang digunakan dalam menyampaikan pesan dapat berupa bahasa lisan/audio maupun gambar/visual, serta lingkungan di sekitar berlangsungnya proses menyimak. 12. Jenis-jenis menyimak a. Diskriminatif (discriminative) Menyimak diskriminatif merupakan menyimak yang bertujuan untuk membedakan rangsang bunyi atau visual yang merupakan dasar dari tujuan menyimak. b. Menyimak komprehensi ini bertujuan untuk memahami pesan. Menyimak komprehensi ini merupakan menyimak yang mendasari jenis menyimak yang lain yaitu menyimak terapeutik, menyimak kritis, dan menyimak apresiatif c. Menyimak terapeutik merupakan menyimak untuk menyediakan kesempatan untuk berbicara melalui sebuah pemasalahan. Hal ini tampak pada percakapan antar pasien dan dokter, atau psikolog dengan pasiennya. d. Menyimak kritis merupakan menyimak yang bertujuan untuk mengevaluasi pesan. e. Menyimak apresiatif merupakan jenis menyimak yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan melalui karya atau pengalaman orang lain. 13. Strategi dan Teknik Menyimak a. Strategi kognitif di dalam menyimak merupakan strategi yang fokus pada proses, interpretasi, penyimpanan dan recall (pemanfaatan) ingatan dalam menyimak b. strategi metakognitif (metacognitive), yaitu strategi yang berfungsi untuk mengelola dan memfasilitasi proses mental, serta mengatasi kesulitan selama menyimak (Goh, 2002:7). c. sosial-afektif merupakan strategi menyimak yang melibatkan pihak lain dalam prosesnya. Dalam hal ini selama proses menyimak, penyimak memerlukan bantuan orang lain untuk membantu pemahaman.
Kegiatan Belajar (KB) 02
1. Pembelajaran Menyimak dalam Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar (KD) Bahasa Indonesia SMA bermuatan pembelajaran keterampilan reseptif menyimak/memirsa seperti yang terdapat dalam KD berikut ini.. a. KD 3.1 Kelas X: mengidentifikasi laporan observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis . b. KD 3.3 Kelas X: mengidentifikasi (permasalahan,argumentasi,pengetahua n, dan rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca . c. KD 3.7 Kelas X: mengidentifikasi nilai- nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis. d. KD 3.10 Kelas X: mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis. e. KD 3.18 Kelas XI: mengidentifikasi alur teks cerita babak demi babak, dan konteks dalam drama yang dibaca atau ditonton. f. KD 3.19 Kelas XI: menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton. g. KD 3.3 Kelas XII: mengidentifikasi informasi yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi,dalam cerita sejarah lisan atau tulis. 2. Strategi Pembelajaran Menyimak dalam Kurikulum 2013 Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menyimak adalah penerapan strategi metakognitif yang dapat diimplementasikan 28 menjadi tiga tahapan yaitu: a. Kegiatan Pramenyimak, b. Pada Saat Menyimak, c. Pascamenyimak 3. Penilaian Keterampilan Menyimak 4. Implementasi Keterampilan Menyimak dalam Pembelajaran menyimak mengacu pada implementasi proses pembelajaran yang dirancang dalam sebuah Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah disusun sebelumnya
Kegiatan Belajar (KB) 03
1. Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berperan penting bagi kehidupan seseorang sebagai sarana komunikasi serta informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan 2. Tujuan Membaca a. Memahami secara detail dan menyeluruh isi bacaan. b. Menangkap ide pokok/gagasan utama buku secara cepat. c. Mendapatkan informasi tentang sesuatu. d. Mengenai makna kata. e. Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh dunia. f. Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membaca Faktor-faktor yang berada di dalam diri pembaca meliputi a. kemampuan linguisik (kebahasaan), b. minat (seberapa besar kepedulian pembaca terhadap bacaan yang dihadapinya), c. motivasi (seberapa besar kepedulian pembaca terhadap tugas membaca). d. kemampuan membaca (seberapa baik pembaca dapat membaca). 4. Jenis-Jenis Membaca a. Membaca Nyaring Tarigan (2015:23) mendefiisikan membaca nyaring sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi pembaca atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan penulis. b. Membaca dalam Hati pembaca menggunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan karena tujuan utamanya adalah untuk memperoleh informasi c. Membaca Intensif kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami secara mendalam isi atau informasi dalam bacaan 5. Berbagai Jenis Membaca dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca di Sekolah a. Membaca Cepat sebagai bagian dari membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tanpa mengabaikan pemahaman. Artinya, dalam proses menbaca kecepatan membaca harus disertai dengan pemahaman isi bacaan secara keseluruhan. b. Membaca Pemahaman merupakan proses pemerolehan makna secara aktif dengan melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pembaca dan dihubungkan dengan isi bacaan. c. Membaca Kritis kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan baik makna tersurat maupun tersirat melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai 6. Metode dan Strategi Membaca a. DRTA (Directed reading–thinking activity) memprediksi beberapa informasi yang mungkin ditemukan atau membuat beberapa pertanyaan yang diharapkan mendapatkan jawaban dari teks, membaca teks dengan cermat, dengan senantiasa memikirkan apa yang sudah diprediksikan dan dipertanyakan, membuktikan – dengan disertai bukti-bukti yang diperoleh dari teks – apa yang telah diprediksi dan dipertanyakan serta membuat kesimpulan-kesimpulan yang didasarkan pada hasil membaca. b. Strategi K-W-L (Know. Want to know. Learned) c. Strategi 3H (Here, Hidden, In my Head) d. Strategi PQRS a. P = preview (meninjau) b. Q= question (mempertanyakan) c. R = read (membaca) d. S = summarise (meringkas)
Kegiatan Belajar (KB) 04
1. Pembelajaran Keterampilan Membaca dalam Kurikulum 2013 2. Penilaian Pembelajaran Keterampilan Membaca 3. Implementasi Keterampilan Membaca dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 2 Daftar materi yang sulit Implementasi Keterampilan Menyimak dalam dipahami di modul ini Pembelajaran dalam kurikulum2013 3 Daftar materi yang sering 4. Pembelajaran menyimak dalam kurikulum 2013 mengalami miskonsepsi 5. Strategi membaca 6. Implementasi Keterampilan Membaca dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd. No.UKG : 202100112534 Nama istansi : SMAS AL-MALIKI LPTK : Universitas Halu Oleo
LK 0.5: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)
Judul Modul KETERAPILAN BERBAHASA
PRODUKTIF Judul Kegiatan Belajar (KB) 17. Keterampilan Berbicara 18. Pembelajaran Keterampilan Berbicara 19. Keterampilan Menulis 20. Pembelajaran Keterampilan Menulis No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar (KB) 01 dipelajari 14. Hakikat keterampilan berbicara Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada orang lain. 15. Faktor Pendukung Keterampilan Berbicara a. Faktor Kebahasaa Ketepatan Ucapan (Tata Bunyi) Penempatan Tekanan, Nada, Sendi, dan Durasi Pilihan Kata (Diksi) b. Faktor Non Kebahasaan Sikap yang wajar dan tenang Melakukan kontak mata dengan audiens Gerak dan mimik Kenyaringan suara Kelancaran Relevansi/penalaran 16. Persiapan dan Strategi Keterampilan Berbicara a. menganalisis tujuan dalam berbicara dapat dirumuskansebagai proses transfer pengetahuan secara akurat, menumbuhkan minat,mendorong perubahan berperilaku dan merangsang imajinasi/kreativitas. b. menentukan kata kunci artinya pembicara menentukan katakunci secara detail dengan cara menggarisbawahi setiap kata penting. Katakata penting yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin disampaikan. c. pemahaman suasana teks dapat membantu penafsiran dengan tepat. Pemahaman suasana teks seperti riang, sopan, serius, kagum, dan humor harus dimiliki oleh seorang pembicara. d. penggunaan bahasa tubuh (gesture) ketika berbicara akan membantu penyampaian pesan secara jelas kepada audiens e. pemilihan strategi berbicara dapat dibedakan berdasarkan ada dan tidaknya teks. Strategi-strategi tersebut adalah sebagai berikut. Impromptu (spontan)Artinya pembicara tidak ada persiapan untuk bicara, jadi sifatnyaspontan. Hafalan Artinya sebelum bicara pembicara telah mempersiapkan naskahpidatonya, kemudian menghafalkannya kata demi kata. Naskah Artinya ketika bicara pembicara membacakan naskah/teks yang telah disusunnya. Ekstemporan (tanpa teks)Artinya pembicara hanya membawa catatan-catatan penting yang akan disampaikan ketika di panggung. 17. Ragam Keterampilan Berbicara a. Berbicara Retorika suatu istilah secara tradisional yang diberikan pada suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik Contohnya :pidato,bercerita,ceramah. b. Berbicara Dialektika keterampilan menuangkan hasil pemikiran secara teratur, logis, dan teliti yang diawali dengan tesis, antitesis,dan sintesis melalui Bahasa lisan. Contohnya : dikusi ,seminar,wawancara,percakapan,debat .
Kegiatan Belajar (KB) 02
1. Pembelajaran keterampilan berbicara Berbicara adalah keterampilan berbahasa yang bersifat produktif berbentuk ucapan kata-kata dari pendapat atau pikiran penuturnya.Tujuan berbicara untuk mengekspresikan, menyatakan, sertamenyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Selain itu, tujuan utama berbicara adalah berkomunikasi, memberi informasi kepada pendengar, mengajak dan mempengaruhi pendengar, dan menyakinkan lawan bicara. 2. Metode dan Media Pembelajaran Keterampilan Berbicara a. Metode Saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supayapeserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melaluikegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan (Hosnan, 2014). b. Metode Two Stay Two Stray Kelompok Membaca Berdiskusi Pemaparan Presentasi c. Metode Bermain Peran (role playing) Persiapan Pelaksanaan Penutup d. Media Kartu Bergambar (Flash Card) Membaca Mengambar Bercerita 3. Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Penilaian pembelajaran dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu: a. Penilaian merupakan suatu proses untuk mengetahui apakah keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang sudah ditentukan. b. pengukuran adalah penilaian yang berupa data-data kuantitatif. c. tes adalah cara untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik Ada dua jenis penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbicara,yaitu a. Penilaian proses dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk menilai sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam penilaian proses digunakan lembar penilaian sikap (afektif) yang terdiri dari aspek: (1) kedisiplinan; (2) minat; (3) kerja sama; (4) keaktifan; dan (5)tanggung jawab. b. Penilaian hasil digunakan rubrik penilaian untukmengetahui kompetensi siswa dalam berbicara. Ada beberapa aspek yang dinilai,yaitu (1) kelancaran menyampaikan pendapat/tanggapan; (2) kejelasan vokal; (3)ketepatan intonasi; (4) ketepatan pilihan kata (diksi); (5) struktur kalimat (tuturan);(6) kontak mata dengan pendengar; (7) ketepatan mengungkapkan gagasan disertai data tekstual. 4. Implementasi Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Kegiatan Belajar (KB) 03
7. Konsep dasar menulis Menulis merupakan kemampuan seseorang menuangkan ide, gagasan atau gambaran yang ada di dalam pikiran manusia dalam bentuk karya tulis yang dapat dibaca, dipahami dan dimengerti orang lain 8. Faktor-faktor Pendukung Menulis a. Pilihan Kata (Diksi) kata merupakan unsur pembentuk kalimat.Sebagai unsur pembentuk kalimat, kata digunakan untuk mewadahi dan menyampaikan pesan. Dengan demikian, kata menjadi salah satu unsur pembentuk kalimat yang menentukan tingkat keefektifan kalimat b. Kalimat Efektif Kalimat efektif merupakan satuan bahasa (kata-kata) untuk menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan sesuai dengan maksud penulis dan kaidah penulisan kalimat c. Paragraf Efektif Paragraf merupakan susunan beberapa kalimat atau satuan bahasa yang saling berhubungan dan padu. Kalimat-kalimat di dalam suatu paragraph hendaknya disusun secara sistematis,sehingga dapat dijelaskan hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lainnya dalam paragraf. 9. Persiapan dan Strategi Keterampilan Menulis a. Cara Menggali Ide b. Pendekatan Proses Menulis 10. Ragam Tulisan secara umum dibedakan menjadi dua jenis yaitu ragam ilmiah dan faktual. Karya tulis ilmiah merupakan karangan yang ditulis dengan mengikuti kaidah-kaidah keilmiahan baik dari segi isi, bahasa dan sistematikanya. Karya ilmiah terdiri atas esai, artikel, makalah, proposal, dan laporan penelitian.
Kegiatan Belajar (KB) 04
1. Pembelajaran Keterampilan Menulis Kurikulum 2013 berisi empat aspek Kompetensi Inti (KI) yang meliputi KI 1 spiritual, KI 2 sikap, KI 3 pengetahuan, dan KI 4 keterampilan atau unsur afektif, kognitif, dan psikomotorik. Aspek-aspek tersebut termuat dalam semua jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pendekatan pembelajaran siswa aktif (Kemendikbud, 2013:4). 2. Model Pembelajaran Menulis a. Model Pembelajaran Saintifik - Mengamati(observing) - Menanya(questioning - Mencoba (eksperimen ) - Menalar (assosiacting) - Mencoba (Eksperimen) - Mengkomuniksikan (communication) b. Model Pembelajaran Problem Based Learning - Orientasi masalah - Menorganisasikan untuk belajar - Membinmbing penyelidikan individu dan kelompok - Mengembangkan dan menyajikan hasil karya - Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah c. Model Project Based Learning - Pertnyaan mendasar - Mendesain perencanaan produk - Memonitoring perkembangan proyek - Menguji hasil - Evaluasi pengalaman belajar d. Model Pembelajaran Discovery Learning/ Inquiry - Merumuskan pertanyaan - Merancanakan - Mengumpulkan dan menganalisis data - Menarik simpulan - Aplikasi dan tindak lanjut e. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) - Pengenalan konsep - Ekplorasi dan aplikasi - Publikasi f. Think Pair and Share (TPS) - Berfikir - Berpasangan - Berbagi 3. Penilaian Keterampilan Menulis 4. Implementasi Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran 2 Daftar materi yang sulit 1. Persiapan dan strategi keterampilan dipahami di modul ini menulis 2. Metode dan Media Pembelajaran Keterampilan Berbicara 3. Implementasi Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran 3 Daftar materi yang sering 1. Faktor penunjang keterampilan berbicara mengalami miskonsepsi 2. Faktor-faktor Pendukung Menulis Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd. No.UKG : 202100112534 Nama Istansi : SMAS AL-MALIKI LPTK : Universitas Halu Oleo
LK 0.6: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)
Judul Modul GENRE TEKS DALAM BAHASA
INDONESIA Judul Kegiatan Belajar (KB) 21. Konsep Dasar Teks Berbasis Genre 22. Genre Teks Fiksi dalam Kurikulum 2013 23. Genre Teks Nonfiksi Kurikulum 2013 24. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Teks Berbasis Genre No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang dipelajari KEGIATAN BELAJAR (KB)01
18. Hakikat Teks dan Pendekatan Berbasis Genre
pendekatan yang menekankan pada hubungan antara jenis teks dan konteksnya Berbagai Jenis Teks Berbasis Genre dalam Kurikulum 19. Berbagai Jenis Teks Berbasis Genre dalam Kurikulum Genre dengan tipe teksnya diklasifikasikan menjadi 5 kelompok yakni a. menggambarkan (describing) dengan tipe teks laporan serta deskripsi, b. menjelaskan(explaining) dengan tipe teks eksplanasi, c. memerintah (instructing) dengan tipe teks instruksi/prosedur, d. berargumen (arguing) dengan tipe teks eksposisi dan diskusi, e. serta menceritakan (narrating) dengan tipe teks rekon (recount), narasi, dan puisi. Jenis Teks Berbasis Genre Dalam Kurikulum a. Teks Laporan Hasil Observasi merupakan teks yang memberikan informasi secara umum tentang sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung. Teks laporan hasil observasi bersifat - Bersifat Informatif, artinya isi teksnya memberikan sebuah informasi - Bersifat Komunikatif, artinya isi teksnya mudah dipahami atau dimengerti - Bersifat Objektif, artinya isi teksnya disajikan/ditulis secara faktual atau dengan fakta/kenyataan apa adanya dan bisa dibuktikan kebenarannya. b. Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau karangan yang di dalamnya mengandung sejumlah informasi yang isi dari paragraf tersebut ditulis dengan tujuan untuk menjabarkan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat,padat dan akurat. jenis-jenis teks eksposisi - Teks Eksposisi definisi merupakan suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi atau pengertian suatu topik tertentu. - Teks Eksposisi proses merupakan tahapan-tahapan atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. - Teks Eksposisi ilustrasi merupakan sebuah paragraf yang menyajikan informasi atau penjelasan-penjelasan tertentu dengan cara memberikan gambaran atau penjelasan yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang mempunyai kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu. - Teks Eksposisi laporan adalah paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah peristiwa atau penelitian tertentu. - Teks Eksposisi perbandingan merupakan paragraf eksposisi yang ide atau gagasan utamanya dipaparkan dengan cara membandingkan dengan yang lain. - Teks Eksposisi pertentangan merupakan sebuah paragraf atau karangan yang berisi mengenai hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya c. Teks Prosedur sebagai teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Teks prosedur dibagi menjadi 3 macam. - Teks Prosedur Sederhana,merupakan suatu prosedur yang bisa dilakukan hanya dengan dua hingga tiga aksi / langkah saja. Contohnya : cara menggunakan kipas angin - Teks prosedur Kompleks, merupakan prosedur yang didalamnya itu terdapat aksi / langkah-langkah yang banyak atau bisa dibilang cukup rumit. Contohnya: prosedur pengurusan KTP. - Teks Prosedur Protokol, merupakan prosedur yang aksi atau tata cara atau juga langkah-langkahnya tidak terlalu rumit sehingga mudah untuk dipahami d. Teks Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. teks eksplanasi mempunyai ciri-ciri - Strukturnya itu terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat, serta juga interpretasi. - Informasi yang dimuat itu dengan berdasarkan fakta (faktual). - Faktual tersebut memuat informasi yang sifatanya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti sains. - Sifatnya itu informatif serta tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk bisa percaya terhadap hal yang dibahas. - Memiliki/menggunakan sequence markers. contohnya pertama, kedua, ketiga,dan sebagainya e. teks cerpen atau cerita pendek adalah bentuk karya fiksi berupa kisah tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek. f. Puisi adalah suatu karya sastra yang isinya mengandung ungkapan kata-kata bermakna kiasan dan penyampaiannya disertai dengan rima, irama, larik dan bait, dengan gaya bahasa yang dipadatkan. g. Teks drama adalah suatu teks cerita yang dipentaskan di atas panggung atau biasa disebut teater ataupun tidak dipentaskan di atas panggung seperti drama radio, televisi, dan film.
KEGIATAN BELAJAR (KB) 02
5. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre
Teks Fiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat SMP/MTs Genre teks fiksi a. Cerita imajinasi/fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alurcerita yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata. Struktur cerita fantasi - Orientasi Pengenalan atau orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang memberikan pengenalan tentang penokohan, tema, dan sedikit alur cerita kepada pembacanya - Konflik merupakan bagian dimana terjadi permasalahan dimulai dari awal permasalahan hingga menuju ke puncak permasalahan. - Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang tejadi. - Ending merupakan penutup b. Puisi rakyat mempunyai nilai-nilai yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat.Contohnya: pantun, gurindam, syair, dan cerita rakyat anonim. c. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). - Struktur :Orientasi,Komplikasi,Resolusi,Koda - Kebahasaan : Kata Kerja,kata kerja aktif transitif,kata kerja intransitif,kata sandang si dan sang ,keterangan tempat dan waktu ,konjungsi d. Puisi - Struktur fisik puisi:tipografi,diksi,imsjiasi,kata kongkret,gaya bahasa,irama/rima - Struktur batin :tema,nada ,amanat e. Drama - Struktur naskah drama :plot,tokoh,dialog,setting,tema,irama dan teks samping - Ciri kebahasaan: kata urutan waktu,kata kerja yang mengambarkkan urutan kejadian,kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dirasakan tokoh dan kata sifat. f. Cerpen - Bagian-bagian cerpen :abstrak,orientasi,komplikasi,evaluasi,resol usi dan koda - Unsur kebahasaan cerpen :bahasa sehari- hari,kosakata,majas dan kalimat deskripsi. g. Cerita inspirtif merupakan teks yang berisi cerita fiksi maupun pengalaman yang benar- benar terjadi yang mampu menggugah inspirasi dan semangat seseorang yang membacanya. Struktur cerita inspiratif :bagian orientasi,bagian rangkaian peristiwa,bagian komplikasi dan bagian koda. 6. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre Teks Fiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat SMA/MA/SMK a. Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks yang dipakai untuk membuat teks cerita dari pengalaman seseorang, dimana teks tersebut berisikan cerita singkat dan juga menghibur. Selain berisi cerita yang menghibur, terdapat juga cerita peristiwaperistiwa menarik, ataupun ungkapan tentang kebenaran. Bagian stuktur teks anekdot : Bagian Abstraksi, Bagian Orientasi, Bagian Event/rangkaian peristia, Bagian Krisis, Bagian Reaksi dan bagian koda. b. Teks Hikayat Hikayat menyampaikan kisah manusia (legendaris) dan seringkali juga tentang hewan yang bersifat layaknya manusia, seperti kemampuan untuk berbicara . Struktur hikayat :tema,penokohan,latar dan sudut pandang. c. Novel sebagai „karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku‟ - Struktur : abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda. - Kaidah kebahasaan : menggugah emosi pembacanya, berbentuk tulisan ilmiah populer, subjektivitas pengarang, bermakna denotatif, gaya bahasa ironi atau sindiran, gaya bahasa sinisme dan gaya bahasa sarkasme.
KEGIATAN BELAJAR (KB) 03
11. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre
Teks Nonfiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat SMP/MTs a. Teks Deskripsi sebagai tulisan dimana gagasan utamanya itu disampaikan dengan cara menggambarkan dengan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik atau tema kepada pembaca sehingga si pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan di dalam teks tersebut. Ada 3 (tiga) macam teks deskripsi yang sering dikenal - subjektif (penggambaran objek oleh kesan penulis), - spatial (penggambaran objek yang berupa tempat, benda, atau ruang), dan - objektif(penggambaran keadaan pada objek tanpa penambahan suatu opini penulis). Ada empat (4) struktur yang menyusun teks deskripsi agar menjadi satu keutuhan, yakni sebagai berikut. - Identifikasi Penentu identitas seseorang, benda, dan sebagainya. - Klasifikasi Penyusunan secara bersistem dalam sebuah kelompok dengan menurut kaidah atau standar yang sudah ditetapkan. - Deskripsi bagian Bagian teks yang berisi mengenai gambaran-gambaran bagian didalam teks tersebut atau lebih mudahnya, deskripsi bagian ini adalah pengklasifikasian yang dijelaskan secara lebih rinci dengan memberikan suatu gambarangambaran yang jelas - Penutup Kesimpulan atau penegasan hal-hal yang penting. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi - Menggunakan kata benda sesuai dengan topik yang dideskripsikan, misalnya:Buku- buku itu tertata rapi di rak. - Menggunakan frasa yang mengandung kata benda, contohnya: Beliau adalah orang tua asuh yang baik hati, dll. - Mengandung kata sifat yang menggambarkan sesuatu, misalnya: Siswa- siswa tampak serius mendengarkan penjelasan guru. - Mengandung kata kerja transitif untuk dapat memberikan informasi subjek.Seperti: Siswi itu mengenakan seragam pramuka. - Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan ialah mengungkapkan sebuah pandangan pribadi si penulis mengenai/tentang sebuah subjek, contohnya: Saya pikir tulisan ini menginspirasi anak muda. - Mengandung kata keterangan untuk memberikan sebuah informasi tambahan mengenai suatu objek, seperti: Dia berlari dengan kencang karena takut terlambat masuk kelas. - Mengandung bahasa kiasan merupakan sebuah perumpamaan atau metafora. Seperti: Kulitnya putih bersih seperti kapas putih b. Teks Prosedur sebagai teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan struktur teks prosedur yakni: tujuan, material, dan langkahlangkah. kaidah kebahasaan : Konjungsi temporal, Kata c. Teks Laporan Hasil Observasi merupakan teks yang memberikan informasi secara umum tentang sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung Struktur teks aporan hasil observasi - Definisi Umum, adalah pembukaan yang berisi pengertian tentang sesuatu yang dibahas dalam teks. - Definisi Bagian, adalah bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf(penjelasan rinci). - Definisi Manfaat, bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yangdilaporkan - Penutup, adalah bagian rincian akhir dari teks. kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi - Menggunakan frasa nomina - Menggunakan verba relasional, - Menggunakan verba aktif alam - Menggunakan kata penghubung, - Menggunakan paragraf dengan kalimat utama, - Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, d. Teks Berita adalah teks yang berisi tentang segala peristiwa yang terjadi didunia yang disebarkan melalui berbagai media seperti radio, televisi, internet, situs web, maupun media yang lainnya. Struktur teks berita : - Orientasi Berita yaitu berisi pembuka dari peristiwa yang diberitakan di teks tersebut. - Peristiwa yaitu berisi tentang proses kejadian dari awal sampai akhir berdasarkan peristiwa yang terjadi dan menjelaskan berdasarkan fakta yang ada - Sumber Berita yaitu dari mana asal sumber berita tersebut muncul. Sumber berita tidak selamanya ditulis di bagian akhir berita e. Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau karangan yang di dalamnya mengandung sejumlah informasi yang isi dari paragraf tersebut ditulis dengan tujuan untuk menjabarkan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat. Struktur teks eksposisi - Judul: menggambarkan sesuatu yang dibahas Judul harus ditulis dengan katakata yang singkat, menarik dan sarat akan makna. - Pernyataan Umum atau Tesis: berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada posisi tertentu. - Argumentasi atau alasan: berisi argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini tergantung pada jumlah argumen yang ada dalam pernyataan umum, kemudian menjabarkan argumen tersebut dalam paragraf-paragraf. - Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan): pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks eksposisi memiliki. kaidah kebahasaan teks eksposisi, - Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. - Nomina dan Verba Nomina (kata benda): merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll. Verba (kata kerja): merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. - Konjungsi: merupakan kata hubung baik antarklausa maupun antarkalimat f. Teks Eksplanasi tentang fenomena latar belakang dan proses kronologis sebuah kejadian. Struktur teks eksplanasi - Pernyataan Umum berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. - Deretan Penjelas berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. - Interpretasi/penutup (Opsional) tidak harus ada dalam teks. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. kaidah kebahasaan - Fokus pada hal umum “generic” bukan partisipan manusia (nonhuman participants) misalnya gempa bumi, banjir, hujan dan udara. - Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah. - Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional “kata kerja aktif”. - Menggunakan konjungsi waktu dan kausal misalnya jika, bila, sehingga,sebelum, pertama dan kemudian. - Menggunakan kalimat pasif. - Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar. g. Pidato persuasif adalah pidato yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk melakukan sesuatu. Pidato persuasif berisi pesan yang disampaikan kepada masyarakat oleh seorang pembicara yang hadir untuk mempengaruhi atau mengajak masyarakat prinsip penyusunan pidato persuasif yaitu: - Membujuk demi konsistensi - Membujuk demi perubahan-perubahan kecil - Membujuk demi keuntungan - Membujuk demi pemenuhan kebutuhan 12. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre Teks Nonfiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat SMA/MA/SMK a. Teks Negosiasi dilakukan karena adanya pihak- pihak yang berkepentingan perlu membuat kesepakatan mengenai permasalahan yang menuntut penyelesaian bersama. Struktur teks negosisi - rientasi: Kalimat pembuka, biasanya dibubuhi salam. - Permintaan: Suatu hal berupa barang ataupun jasa yang ingin dibeli oleh pembeli atau konsumen - Pemenuhan: Pemenuhan hal berupa barang atau jasa dari pemberi jasa atau penjual yang diminta oleh pembeli atau konsumen - Penawaran: Puncaknya Negosiasi terjadi tawar menawar - Persetujuan: Keputusan antara dua belah pihak untuk penawaran yang sudah dilakukan - Pembelian: Keputusan konsumen jadi menerima/menyetujui penawaran itu atau tidak - Penutup: Kalimat penutup atau salam penutup Kaidah kebahasaan - menggunakan bahasa yang santun; - terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk) - berisi pasangan tuturan - Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak; - bersifat memerintah dan memenuhi perintah; - tidak berargumen dalam 1 waktu; - didasari argumen yang kuat disertai fakta; - mintaalasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak); - tidak menyela argumen b. resensi ialah sebagai pertimbangan atau juga perbincanganmengenai sebuah buku yang menilai kelebihan atau jugakekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema serta isibuku, kritikan, dan juga memberi dorongan kepada khalayakmengenai perlu tidaknya buku tersebut untuk dibaca dan juga dimiliki atau dibeli. Jenis resensi - Resensi Informatif, yakni suatu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi dengan secara singkat serta umum dari keseluruhan isi buku. - Resensi Deskriptif, merupakan suatu resensi yang membahas dengan secara detail/ lengkap pada setiap bagian atau babnya. - Resensi Kritis merupakan suatu resensi yang berbentuk ulasan detail/lengkap dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. struktur teks resensi - Identitas, melingkupi judul, pengarang, tahun terbit, tebal halaman,penerbit, dan juga ukuran buku. Bagian diatas mungkin saja tidak dinyatakan dengan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film serta juga juga lagu. - Orientasi, biasanya letaknya itu pada paragraf pertama, yakni penjelasan mengenai/tentang keunggulan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi. - Sinopsis, yakni ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel. - Analisis, berisi paparan mengenai atau tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan juga alur. - Evaluasi, adalah paparan mengenai kelebihan/keunggulan serta juga kekurangan suatu karya c. Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah politik, sosial, maupun masalah ekonomi yang berkaitan dengan politik. Struktur teks editorial - Pernyataan pendapat (tesis), bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas, berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen - rgumentasi, merupakan alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis. - Pernyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration), merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta yang biasanya berada di bagian akhir teks Kaidah kebahasaan - Adverbia,bertujuan agar pembaca meyakini teks yang dibahas dengan menggunakan kata keterangan seperti selalu, sering, biasanya, kadang-kadang, jarang dan lain sebagainya. - Konjungsi yaitu kata penghubung pada teks, seperti bahkan dan lain sebagainya. - Verba material yaitu verba yang menunjukan perbuatan fisik atauperistiwa. - Verba rasional yaitu verba yang menunjukan hubunganintensitas(Pengertian B adalah C) dan milik (Mengandung pengertian B memiliki - Verba mental yaitu verba yang menunjukan persepsi (melihat, dan lainnya), afeksi (khawatir dan lainnya), dan kognisi (mengerti dan lainnya). Pada verba mental ada partisipan pengindera dan fenomena.
KEGIATAN BELAJAR (KB) 04
1. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Penetuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan rumusan kemampuan yang menunjukkan ketercapaian KD. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai dengan perilaku yang dapat dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. - LOTS merupakan keterampilan berpikir tingkat rendah, dimana fokus utama yang perlu dipenuhi adalah mampu menyalin, meniru, menghafal, mengingat, dan mengikuti berbagai arahan. - HOTS merupakan kemampuan berpikir strategis untuk menggunakan informasi dalam menyelesaikan masalah, menganalisa argumen, negosiasi isu, atau membuat prediksi (Sani, 2019:2). 2. Penyusunan Silabus Pembelajaran Teks Berbasis Genre Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Permen No 59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013). Kompetensi sikap secara terpadu dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa. Ketiga hal lingkup materi - bahasa (pengetahuan tentang Bahasa Indonesia); - sastra (pemahaman, apresiasi, tanggapan, analisis, dan penciptaan karya sastra); dan - literasi (perluasan kompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan, khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis) 3. Komponen dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Format RPP Identitas Nama Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi C. Tujuan Pembelajaran D. Materi Pembelajaran E. Metode Pembelajaran F. Alat dan Media Pembelajaran G. Sumber Belajar H. Langkah-langkah Pembelajaran I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar b. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran harus dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran biasa dikenal dengan singkatan ABCD. - (audience) yaitu siswa atau peserta didik - (behaviour) yaitu kemampuan yang akan dicapai setelah mengikuti pembelajaran - (condition) yaitu aktivitas yang akan dilakukan dalam pembelajaran - (degree) yaitu tingkatan atau perilaku yang diharapkan. c. Materi Pembelajaran harus dirumuskan dalam materi - Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui oleh para peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan sesuatu. - Pengetahuan konseptual meliputi skema- skema, model-model mental, atau teori- teori eksplisit dan implisit dalam model- model psikologi kognitif yang berbeda. - Pengetahuan prosedural berisi pengetahuan mengenai bagaimana melakukan sesuatu. - Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran secara umum tentang kesadaran pribadi seseorang. - Pengetahuan metakognitif menekankan peserta didik untuk lebih sadar dan bertanggung jawab pada pengetahuan dan pemikiran mereka sendiri sehingga muncul kesadaran untuk bertindak dan belajar lebih baik. d. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran e. Alat dan Media Pembelajaran f. Sumber Belajar g. Langkah-langkah Pembelajaran h. Penilaian Proses dan Hasil Belajar pembelajaran teks berbasis genre 2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Penyusunan Silabus Pembelajaran Teks Berbasis modul ini Genre. 2. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre Teks Fiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat SMP/MTs Genre teks fiksi. 3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Berbagai Jenis Teks Berbasis Genre dalam miskonsepsi Kurikulum. 2. Penyusunan Silabus Pembelajaran Teks Berbasis Genre.