Anda di halaman 1dari 46

Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd.

No.UKG : 202100112534
Nama Istansi : SMAS AL-MALIKI
LPTK : Universitas Halu Oleo

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)

Judul Modul TATA BAHASA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ejaan Dan Tanda Baca
2. Kata Dan Proses Pembentuknya
3. Kalimat Dan Proses Pembentukanya
4. Kalimat Efektif
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar (KB) 01
1. Ejaan merupakan ragam bahasa yang memiliki
kaidah dalam mengambarkan bunyi
seperti,kata kalimat frase dan sebagainya
dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda
baca.
Penggunaan ejaan dalam bahasa indonesia
seperti penggunaan huruf kapital, huruf miring,
huruf cetak tebal. Penggunaan ejaan yang
juga harus diperhatikan terkait penulisan
gabungan kata, partikel, singkatan,
akronim,dan penulisan istilah.
2. Tanda baca Tanda baca merupakan simbol
yang digunakan dalam suatu sistem
ejaan,tanda baca meliputi Pengunaan Tanda
Titik,Tanda Koma,Titik Koma,Titik Dua
,Tanda Hubung,Tanda Tanya,Tanda
Seru,Tanda Petik Tunggal,Tanda Petik
Dua,Tanda Kurung Dan Garis Miring.

Kegiatan belajar (KB) 02


1. Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat
berdiri sendiri dengan makna yang bebas.
Kata terdiri atas dua yaitu
a. Kata dasar Kata dasar merupakan jenis kata
yang dapat berdiri sendiri dan tersusun atas
morfem atau gabungan morfem. Contoh kata
dasar antara lain: makan, mandi,sapu, cantik,
tampan, hormat,
b. Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah
diberi imbuhan, baik itu awalan, sisipan,
akhiran, maupun awalan-akhiran Contoh kata
berimbuhan yaitu, memakan,
makanan,memandikan, bermandikan,
menyapu, kecantikan, ketampanan,
menghormati,terhormat.
2. Pembentukan kata berimbuhan/ turunan terjadi
melalui proses morfologis.
a. Afiksasi merupakan proses pembentukan
kata,yang terdiri dari prefiks, infiks, sufiks,
konfiks
b. Reduplikasi merupakan proses pembentukan
kata dengan mengulang satuan bahasa baik
secara keseluruhan maupun sebagian.
c. Pemajemukan merupakan penggabungan
dua kata atau lebih dalam membentuk kata
yang menimbulkan makna baru
3. Kategorisasi Kata
a. Kata Verba merupakan kata yang menyatakan
makna perbuatan, pekerjaan,tindakan, proses
atau keadaan.
b. Nomina merupakan kata benda
c. Adjektiva merupakan kata sifat atau keadaan
yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau
keadaan orang, benda, atau binatang, dalam
hal ini kategori nomina.
d. Adverbia merupakan kata keterangan
e. Preposisi merupakan kata penunjuk arah atau
tempat.
f. Konjungsi merupakan kategori yang berfungsi
untuk meluaskan satuan yang lain dalam
konstruksi hipotasis, dan selalu
menghubungkan dua satuan lain atau lebih
dalam konstruksi.
g. Pronomina merupakan kata yang dipakai
untukm mengacu pada nomina lain
h. Kata Tugas merupakan kelas kata
4. Kosakata baku dan tidak baku
a. Kata baku adalah kata yang digunakan sudah
sesuai dengan pedoman ataukaidah bahasa
yang telah di tentukan atau kata baku
merupakan kata yang sudah benar dengan
aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia
dan sumber utama daribahasa baku yaitu
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata baku biasanya digunakan untuk kegiatan
berikut.
 Membuat karya ilmiah.
 Membuat surat lamaran pekerjaan.
 Membuat surat dinas, surat edaran,
dan surat resmi lainnya.
 Membuat laporan.
 Membuat nota dinas.
 Saat berpidato dan rapat dinas.
 Saat musyawarah atau diskusi.
b. Kata tidak baku adalah kata yang digunakan
tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah
bahasa sudah ditentukan.

Kegiatan belajar (KB) 03


1. Fungtor (kalimat )merupakan fungsi satuan gramatik
yang membangun kalimat atau bahasa, meliputi
subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel),
dan keterangan (K).
2. Frasa gabungan dua atau lebih yang bersifat
nonpredikatif . Fungsi yang dimaksud adalah subjek,
predikat, objek, dan keterangan
Jenis-Jenis Frasa
a. Frasa endosentris adalah frasa yang memili
unsur pusat.contohnya Sekelompok
mahasiswa (S) meneliti (P) khasiat daun jambu
(O).
b. Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak
mempunyai distribusi yang sama dengan semua
unsurnya. Contoh: di sekolah, ke gedung
bioskop, dari desa.
3. Klausa merupakan satuan gramatikal berupa
kelompok kata yang sekurang - kurangnya terdiri
atas subjek (S) dan predikat (P)
Jenis – Jenis Klausa
a. Penggolongan klausa berdasarkan struktur
internnya
Contohnya : Badan orang itu (S) sangat besar
(P)
b. Penggolongan klausa berdasarkan ada tidaknya
kata negatif yang secara gramatik menegatifkan
P.
Contohnya :
c. Penggolongan klausa berdasarkan kategori kata
atau frasa yang menduduki fungsi
4. Kalimat merupakan satuan bahasa akhir yang
memuat pikirian secara utuh yang memiliki intonasi.
Jenis –jenis kalimat
a. Kalimat perintah bertujuan meemberikan
perintah kepada orang lain untuk melakukan
sesuatu. Secara tertulis, kalimat ini diakhiri
dengan tanda seru (!).
b. Kalimat berita merupakan kalimat yang sekadar
memberikan informasi dalam penulisan, kalimat
ini diakhiri dengan tanda titik (.)
c. Kalimat tanya bertujuan memperoleh suatu
informasi atau reaksi (jawaban).
d. Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan
untuk mengungkapakan perasaan „yang kuat‟
atau ungkapan untuk peristiwa mendadak
Penggolongan kalimat
a. Pengucapan: kalimat langsung dan tidak
langsung.
b. Struktur gramatikal (jumlah klausa): kalimat
tunggal, majemuk setara,dan majemuk tidak
setara
c. Unsur kalimat: kalimat lengkap dan tidak
lengkap
d. Susunan Subjek – Predikat: kalimat inversi dan
versi
Kegiatan belajar (KB) 04
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang
diharapkan oleh penulis atau pembicara. Suatu
kalimat dapat dikatakan efektif jika si penerima
pesan dapat menyampaikan kembali gagasan,
pesan, perasaan, ataupun pemberitahuan
sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi
pesan.
Jenis kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat,
Objek, dan Keterangan (SPOK). Biasanya, kalimat
efektif digunakan dalam sebuah teks ilmiah seperti
makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi,
dan sejenisnya.
2. Ciri-ciri kalimat efektif
a. Memiliki unsur pokok, minimal tersusun atas
subjek dan predikat.
b. Menggunakan kesepadanan antara struktur
bahasa dan jalan pikiran yang logis serta
sistematis
c. Memperhatikan penggunaan kata, yaitu
penghematan penggunaan kata.
d. Menggunakan variasi struktur kalimat.
e. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa
3. Syrat kalimat efektif
a. Sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD),
Kalimat efektif harus menggunakan ejaan
maupun tanda baca yang tepat.
b. Sitematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang
memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian
ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga
Keterangan
c. Tidak boros dan bertele-tele
susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti
dan ringkas agar orang yang membacanya
mudah memahami gagasan dalam kalimat
d. Tidak ambigu
4. Prinsip-prinsip kalimat efektif
a. Kesepadanan, adalah keseimbangan pikiran
dan struktur kalimat yang digunakan.
b. Kepararelan/kesejajaran adalah kesamaan
bentuk dan struktur yang digunakan dalam
kalimat efektif harus paralel, sama,atau
sederajat.
c. Ketegasan, adalah penekanan pada ide pokok
kalimat
d. Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif
adalah hemat mempergunakan kata,frasa, atau
bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
e. Kecermatan Kecermatan artinya kalimat yang
dibuat tidak menimbulkan tafsiran ganda
(ambigu).
f. Kepaduan, Kepaduan berkaitan dengan
keselerasan pernyataan dalam kalimat agar
informasi yang disampaikan tidak terpecah-
pecah.
g. Kepaduan berkaitan dengan keselerasan
pernyataan dalam kalimat agar informasi yang
disampaikan tidak terpecah-pecah
2 Daftar materi yang sulit dipahami di Ejaan dan tanda baca
modul ini
3 Daftar materi yang sering mengalami Pengunaan jenis klusa,frasa beserta dengan
miskonsepsi pegolompokan kalimat berdasarkan struktur
gramatikalnya didalam sebuah kalimat.
Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd.
No.UKG : 202100112534
Nama Istansi : SMAS AL-MALIKI
LPTK : Universitas Halu Oleo

LK 0.2: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)


Judul Modul SEMANTIK DAN WACANA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. Hubungan bentuk dan makna
6. Eufimisme
7. Wacana
8. Pragmatik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari Lembar Kerja (KB) 01
5. Makna adalah konsep abstrak pengalaman
manusia tentang sesuatu, tetapi maknabukan
pengalaman setiap individu (Wijana dan
Rohmadi, 2008: 11).
6. Ferdinand de Saussure mengatakan bahwa
setiap tanda linguistik terdiri dari dua unsur,
yaitu
a. Signifie mengacu pada konsep atau makna
dari
suatu tanda bunyi
b. Signifiant mengacu pada bunyi-bunyi yang
terbentuk dari fonem-fonem dalam bahasa
yang bersangkutan.
Oleh karena itu, setiap bentuk kebahasaan
terdiri dari dua unsur, yaitu bentuk dan
makna.
7. Berikut ini jenis-jenis makna yang dikemukan
oleh para ahli
a. Makna Leksikal diartikan sebagai makna
yang bersifat leksikon, leksem,kata,makna
sesungguhnya, sesuai dengan referennya,
sesuai dengan penglihatan pancaindra.
b. Makna gramatikal adalah gabungan unsur
kebahasaan dengan antarunsur bahasa dalam
satuan yang lebih besar,misalnya kata
turunan, frasa, atau klausa.
c. Makna referensial adalah makna yang
berkaitan langsung dengan sumber yang
menjadi acuan yang mempunyai hubungan
dengan makna yang telah disepakati
bersama.
d. Makna nonreferensial adalah makna yang
tidak memiliki acuan.
e. Makna denotatif adalah makna yang
sesungguhnya, makna dasar yang merujuk
pada makna yang lugas atau dasar dan
sesuai dengan kesepakatan.
f. Makna konotatif merupakan seperangkat
gagasan atau perasaan yang berhubungan
dengan nilai rasa hormat,suka/senang,
jengkel, benji, dan sebagainya.
g. Makna literal berhubungan dengan makna
harfia atau makna lugas. Dalammakna
literal, makna sebuah satuan bahasa belum
mengalami perpindahan makna pada referen
yang lain
h. Makna figuratif adalah makna yang
menyimpan
i. Makna primer menjelaskan bahwa makna-
makna yang dapat diketahui tanpa bantuan
konteks disebut makna primer.Makna
primer misalnya terdapat pada kata lantai,
tembok, jendela yang mengacu pada bagian
dari sebuah rumah.
j. Makna skunder merupakan makna kesatuan
kebahasaan.
8. Hubungan bentuk dan makna
a. Sinonim adalah bentuk bentuk bahasa yang
memiliki makna kurang lebih sama atau
mirip, atau sama dengan bentuk
lain.Kesamaan makna tersebut berada pada
tataran kata, frasa, klausa, atau kalimat.
b. Antonim merupakan menunjukkan bahwa
hubungan dua buah kata yang berlawan
bersifat dua arah.
c. homonimi adalah hubungan antara kata yang
ditulis dan atau dilafalkan dengan cara yang
sama dengan kata yang lain, tetapi
maknanya tidak saling berhubungan.
d. Polisemi adalah satuan bahasa yang
memiliki lebih dari satu.
e. Ambiguitas dapat diartikan dengan
‘makna ganda’
f. Redundansi sering diartikan sebagai sesuatu
yang belebih-lebihan,misalnya berlebihan
pemakaian unsur segmental dalam kalimat.

Lembar Kerja (KB) 02


1. Perubahan makna adalah Bunyi-bunyi
bahasa yang dihasilkan dapat membentuk
kalimat atau ujaran yang tidak terbatas.
2. Jenis-jenis perubahan makna
a. Perluasan makna bahasa dapat
berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman, begitu juga
dengan maknanya.misalnya ibu,adik
,bapak
b. Penyempitan makna terjadi ketika
sebuah kata yang pada awalnya
mempunyai makna yang luas
kemudian maknanya berubah menjadi
lebih sempit.misalnya
madrasah,pendeta,sarjana
c. Peninggian makna atau ameliorasi
berhubungan dengan nilai rasa yang
lebih baik atau sopan.misalnya mantan
dan bekas.
d. Penurunan makna atau peyorasi Proses
perubahan makna ini dapat dilihat dari
makna kata atau yang mempunyai
makna lebih rendah, kasar, atau kurang
sopan.misalnya pelayan toko ,bini
e. Pertukaran makna disebut sinestesia.
Perubahan makna ini disebabkan
karena pertukaran tanggapan indra,
seperti pendengaran, pengecapan, dan
penglihatan.misalnya dingin ,manis
,tajam,berat,haus,tajam
f. Persamaan makna atau asosiasi adalah
makna yang berupa perumpamaan
karena kesamaan sifat.misalnya
amplop,merah,mengocok,mengekor
g. Metafora berkaitan dengan pemakaian
kata kiasan yang memiliki kemiripan
makna.
3. eufemisme berasal dari bahasa Yunani eu
bermakna ‘bagus’ dan phemeoo
bermakna ‘berbicara’. Dengan
demikian, eufemisme bermakna
berbicara dengan menggunakan perkataan
yang halus dan sopan sehingga
memberikan kesan yang baik.
a. Referensi eufemisme yaitu nama
binatang,benda,organ vital
manusia,peristiwa
keadaan,profesi,penyakit,aktifitas
b. Manfaat eufemisme
yaitumenghaluskan kalimat,sarana
pendidikan.alat
berdoplimasi,merahasiakan sesuatu dan
penolakan bahaya.
Lembar Kerja (KB) 03
wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan
dan menghubungkan proposisi yang satu dengan
proposisi yang lain Agar membentuk satu
kesatuan wacana yang padu dan utuh, aspek
kohesi dan koherensi juga perlu diperhatikan agar
wacana agar terbentuk teks yang baik..
1. Kohesi merupakan aspek formal dalam
sebuah teks. Kohesi digunakan sebagai
penanda hubungan antarkalimat dalam
teks. Alwi dkk. (2014: 440) menyatakan
bahwa kohesi merupakan hubungan
perkaitan antarproposisi yang dinyatakan
secara eksplisit oleh unsur-unsur
gramatikal dan semantik dalam kalimat-
kalimat yang membentuk wacana.
2. koherensi menurut Widdowson (melalui
Rani dkk, 2000: 134) mengacu pada aspek
tuturan, yaitu bagaimana proposisi yang
terselubung disimpulkan untuk
menginterpretasikan tindakan ilokusinya
dalam membentuk sebuah wacana.
Lembar Kerja (KB) 04
1. Paragmatik dapat disimpulkan bahwa
untuk memahami sebuah ungkapan atau
ujaran bahasa, diperlukan juga suatu
pengetahuan di luar makna dan hubungan
tata bahasanya, yaitu hubungan dengan
konteks pemakai bahasa.
2. Jenis-jenis maksim dalam Prinsip kajian
pragmatik
a. Maksim Kuantitas Informasi yang
diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan.
b. Maksim Kualitas Informasi yang
diberikan harus benar atau sesuai fakta
c. Maksim Relevansi Informasi yang
diberikan memiliki hubungan atau
relevansi dengan topik
d. Maksim Cara Informasi yang diberikan
mudah dimengerti.
3. Prinsip kesantunan Salah satu ahli bahasa
yang menjelaskan prinsip kesantunan
adalah Brown dan Levinson (1978). Dalam
teorinya, ia mengatakan bahwa kesantunan
berbahasa itu berkaitan dengan nosi muka
(face).Berikut ini berbagai macam strategi
kesantunan yang dapat digunakan oleh
penutur.
a. Gunakan tuturan tidak langsung
Contohnya :
Apa boleh saya meminta tolong
Bapak menutup kembali pintu itu?
b. Gunakan pagar (hedge)
Contohnya :
Dari kemarin saya berpikir, kira-kira
Bapak mau tidak membantu
mengerjakan tugas-tugas ini.
c. Tunjukan sikap pesimis
Contohnya :
Sebenarnya dari tadi saya
memperhatikan Bapak, tapi saya
khawatir Bapak tidak berkenan jika
saya bantu.
d. Minimalkan paksaan
Contohnya:
Apakah Bapak ada waktu dan
berkenan saya wawancarai?
e. Berikan penghormatan
Contohnya :
f. Banyak orang selalu berkata tentang
pribadi Bapak yang suka
menolong.Sudilah kiranya Bapak
menolong anak ini.
g. Mintalah maaf Sebelumnya
Contohnya:
saya mohon maaf atas
kelancangan saya datang ke kantor ini.
h. Pakailah bentuk nonpersonal
Contohnya :
Lantai ini nampaknya perlu
dibersihkan.
i. Ujarkan tindak tutur sebagai
kesantunan yang bersifat umum
contohnya :
Para penumpang kereta api diharapkan
tidak merokok selama dalam
perjalanan.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di Wacana
modul ini
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Penggunaan hubungan makna dan jenis makna
miskonsepsi dalam kalimat.
2. wacana yang melibatkan unsur segmental dan
nonsegmental beserta aspek kohesi dan
koherensi,sebagai wujud pengunaan bahasa
dalam kegiatan berkomunisasi serta hubungan
antarkalimat dalam sebuah kalimat.
3. Konsep Pragmatik dan prinsip kerja sama di
dalam berkomunikasi.
Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd.
No.UKG : 202100112534
Nama istansi : SMAS AL-MALIKI
LPTK : Universitas Halu Oleo

LK 0.3: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)


Judul Modul KESASTRAAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 9. Genre Puisi dalam Pembelajaran
Sastra Kurikulum 2013
10. Genre Prosa Fiksi dalam Pembelajaran
Sastra Kurikulum 2013
11. Genre Drama dalam Pembelajaran
Sastra Kurikulum 2013
12. Perangkat Pembelajaran Sastra
Kurikulum 2013
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Kegiatan belajar (KB)01
dipelajari 1. Puisi adalah sebentuk pengucapan bahasa yang
mempertimbangkan adanya aspek bunyi-bunyi di
dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman
imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang
ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya,
yang diungkapkan dengan teknik pilihan 5
tertentu, sehingga puisi itu mampu
membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam
diri pembaca atau pendengar-pendengarnya.
2. Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang
memiliki bentuk tertentu, biasanya terdiri dari
beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan
mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek
suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya
berdasarkan irama (Danandjaja, 1991:46).
struktur puisi rakyat
a. Pantun merupakan puisi lama yang tumbuh
dan berkembang hingga sekarang dalam
budaya masyarakat.
b. Karmina merupakan pantun pendek yang
hanya terdiri dari 2 baris. Karmina sering
juga disebut pantun kilat.
c. Gurindam merupakan puisi yang terdiri dari
dua baris yang kesemuanya merupakan isi
dan menunjukkan hubungan sebab akibat.
d. Syair merupakan puisi lama yang berasal
dari Arab dan berkembang di kalangan
masyarakat Melayu.
3. Unsur pembangun puisi
a. Unsur fisik adalah unsur yang secara fisik
tampak dapat dilihat, seperti rima, gaya
bahasa, imaji, diksi, struktur, dan
perwajahan. Rima, gaya bahasa, imaji, dan
diksi tampak melalui kata atau frase yang
digunakan dalam puisi.
 Rima (persajakan)‟‟perulangan bunyi
yang sama.
 Diksi merupakan pemilihan kata yang
dilakukan oleh penyair untuk
mengekspresikan gagasan dan
perasaan-perasaan.
 Gaya bahasa‟‟keindahan puisi‟‟
 Imajinasi merupakan rangkaian kata
yang mampu menggugah
pengalaman keindraan (membentuk
gambaran angan-angan).
 Perwajahan merupakan bagian dari
wujud visual puisi. Hal ini terkait
dengan pengaturan bait dan baris
dalam puisi.
b. Unsur batin ini merupakan makna yang
ingin disampaikan penyair dalam puisinya.
 Tema „‟gagasan pokok yang
dikemukakan oleh penyair
 Perasaan merupakan sikap penyair
terhadap pokok persoalan yang
ditampilkannya.
 Nada berhubungan dengan suasana
karena nada menimbulkan suasana
tertentu pada pembacanya
 Amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan penyair kepada
pembaca.
Kegiatan belajar (KB)02
1. Istilah fiksi digunakan untuk menandai karya
sastra dalam bentuk prosa, seperti cerpen,
dongen, dan novel. Prosa fiksi sering juga
disebut cerita rekaan atau cerita khayalan,
artinya cerita yang tidak sungguh-sungguh
terjadi atau bersifat imajinatif.
2. Menurut Stanton (2007), unsur pembangun
prosa fiksi terdiri dari fakta cerita, sarana
cerita, dan tema. Fakta cerita merupakan fakta
yang ada dalam cerita, terdiri dari alur, tokoh,
dan latar. Sarana cerita merupakan alat untuk
bercerita, terdiri dari antara lain sudut pandang,
judul, dan bahasa.
a. Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa
yang disusun berdasar hubungan kausalitas
atau hubungan sebab akibat (Sayuti, 2002).
b. Tokoh Cerita digerakkan oleh tokoh. Tokoh
ini bisa berupa manusia, binatang, mainan,
hantu, dan sebagainya
c. Latar cerita merupakan unsur fiksi yang
mengacu pada tempat, waktu, dan kondisi
sosial cerita itu terjadi
3. Jenis-Jenis Fiksi dalam Kurikulum 2013
a. Fabel merupakan prosa fiksi yang
menggunakan tokoh binatang.
b. Legenda setempat tidak sama dengan
fabel. Legenda adalah cerita prosa rakyat
yang dianggap sebagai kejadian yang
sungguh-sungguh terjadi.
c. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu
berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-
undang, dan silsilah bersifat rekaan,
keagamaan, historis, biografis, atau
gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur
lara, pembangkit semangat juang, atau
sekadar untuk meramaikan pesta, misalnya
Hikayat Hang Tuah,Hikayat Perang
Palembang, Hikayat Seribu Satu Malam
d. anekdot merupakan cerita singkat yang
menarik karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang penting atau
terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya
e. Cerpen, Novelet, dan Novel
 Cerpen adalah cerita yang pendek,
 novelet adalah cerpen yang panjang
tetapi lebih pendek dari novel.
f. Cerita fantasi memanfaatkan unsur imajinasi
dan fantasi yang diolah dengan menarik.
4. Menulis prosa fiksi menurut tompkins (2004)
a. tahap pre-writing (pramenulis). Pada tahap
ini penulis menentukan tujuan penulisan,
sasaran pembaca, ide atau gagasan tulisan,
dan kerangka tulisan.
b. tahap menulis draf (drafting). Tahap menulis
drat adalah tahap menulis ide-ide ke dalam
bentuk tulisan yang kasar.
c. tahap merevisi (revising). Tahap merevisi
adalah tahap memperbaiki ulang atau
menambahkan ide-ide baru terhadap karya.
d. tahap menyunting (editing). Pada tahap ini
kita harus memperbaiki karangan pada
aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik
yang lain.
e. tahap publikasi (publishing). Tulisan akan
berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca
orang lain dengan memublikasikannya

Kegiatan belajar (KB)03


1. Drama merupakan salah satu genre sastra
dengan kekhasan pada unsur dialog.
2. Unsur Drama
a. Alur atau plot atau kerangka cerita
merupakan jalinan cerita atau kerangka dari
awal hingga akhir yang merupakan jalinan
konflik antara dua tokoh yang berlawanan
(Waluyo, 2001:8).
b. Tokoh adalah pelaku yang menggerakkan
alur drama.
c. Latar adalah tempat kejadian cerita
d. Tema merupakan gagasan pokok yang
terkandung dalam drama
e. Amanat adalah pesan yang disampaikan
oleh seseorang didalam karyanya.
f. Dialog
g. Lakuan adalah gerak-gerik diatas pentas
h. Teks samping atau karamagung
3. Usur pementasan drama
a. Naskah drama
b. Pemain (aktor dan aktris)merupakan orang
yang memerankan cerita di atas pentas.
c. Sutradara
d. Tata rias
e. Tata busana
f. Tata pentas
g. Tata lampu
h. Tata suara
i. Penonton
4. Jenis drama
a. Drama tradisional Menurut Siswanto
(2008:165), drama tradisional atau drama
rakyat (folk drama) adalah drama yang lahir
dan diciptakan masyarakat tradisional.
Drama ini digunakan untuk kegiatan sosial
dan keagamaan seperti menyambut
datangnya panen, menyambut tamu, sarana
ritual atau mengungkapkan rasa syukur
kepada Tuhan. Contoh drama tradisional di
antaranya wayang orang, wayang ludruk,
ketoprak, lenong, dan tari topeng.
b. Drama Modern Menurut Siswanto
(2008:165), drama modern adalah drama
yang lahir pada masyarakat industri
5. Apresiasi drama
Menginterpretasi drama merupakan kegiatan
menafsirkan makna drama yang dibaca atau
pementasan drama yang ditonton. Setiap
pembaca akan memiliki interpretasi yang
berbeda, yang dipengaruhi oleh pengetahuan
dan pengalaman intelektual, emosional, dan
imajinasi masing-masing penafsir.
Menginterpretasi atau menafsirkan drama/film
ini sangat diperlukan untuk mengungkapkan
makna yang tersembunyi atau sengaja
disembunyikan pengarang. Satu hal yang harus
dilakukan untuk menginterpretasi drama adalah
membaca dengan cermat dan berulang
keseluruhan teks drama atau menonton
keseluruhan pementasan drama.

Kegiatan belajar (KB)04


1. Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP)
Sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud
Nomor 22 Tahun 20016, RPP harus disusun
secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa,kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Contoh format RPP
Identitas
Nama Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
F. Alat dan Media Pembelajaran
G. Sumber Belajar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
2. Menentukan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
merupakan rumusan kemampuan yang
menunjukkan ketercapaian KD. IPK ini
menjabarkan KD ke dalam unit-unit yang lebih
kecil dan rinci. IPK ini akan menjadi acuan untuk
menentukan tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, langkah pembelajaran, lembar
kerja peserta didik, dan instrumen penilaian.
Karena itu, ketepatan merumuskan IPK menjadi
penentu bagi keberhasilan pencapaian KD.
3. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini menunjukkan
kecakapan yang harus dimiliki oleh siswa.
Karena itu, tujuan pembelajaran harus
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
4. Menyusun Materi Pembelajaran Sastra
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016, materi pembelajaran dalam RPP harus
memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi. Materi ini relevan
dengan dimensi pengetahuan yang dirumuskan
oleh Anderson dan Krathwoll (Kemdikbud,
2018:6-8).
5. Menyusun Langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah kegiatan pembelajaran disusun
menyesuaikan dengan KD, IPK, dan metode
pembelajaran. Secara umum langkah
pembelajaran meliputi bagian pendahuluan,
inti, dan penutup.
Metode pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran sastra antara lain
a. Sintak scientific learning adalah
mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
b. Sintak discovery learning adalah
 pemberian rangsangan (stimulation)
 pernyataan/Identifikasi masalah
(problem statement)
 pengumpulan data (data collection)
 pengolahan data (data processing);
 pembuktian (verification)
 menarik simpulan/generalisasi
(generalization)
6. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Menurut Depdiknas (2008), Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik.
Menurut Depdiknas (2008), struktur LKPD
meliputi:
 Judul
 petunjuk belajar
 kompetensi yang dicapai
 informasi pendukung
 tugas dan langkah-langkah kerja, dan
 penilaian
7. Menyusun Penilaian dalam Pembelajaran
Sastra
Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
dijelaskan bahwa penilaian dalam pembelajaran
meliputi penilaian proses dan penilaian hasil
belajar. Penilaian proses pembelajaran
menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan
peserta didik, proses, dan hasil belajar secara
utuh. Hasil penilaian otentik digunakan guru
untuk merencanakan program perbaikan
(remedial) pembelajaran, pengayaan
(enrichment), atau pelayanan konseling. Selain
itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran
sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
2 Daftar materi yang sulit Mengembangkan media /alat dan sumber belajar serta
dipahami di modul ini cara mengembangkan penilaian pembelajaran.
3 Daftar materi yang Media /alat dan sumber belajar dalam
sering mengalami mengembangkan media perangkat pembelajaran.
miskonsepsi
Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd.
No.UKG : 202100112534
Nama istansi : SMAS AL-MALIKI
LPTK : Universitas Halu Oleo

LK 0.4: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)

Judul Modul KETERAMPILAN BERBAHASA


RESEPTIF
Judul Kegiatan Belajar (KB) 13. Dasar dan Prinsip Keterampilan
Menyimak
14. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Keterampilan Menyimak …
15. Dasar dan Prinsip Keterampilan
Membaca
16. Pembelajaran Keterampilan
Membaca di Sekolah
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar (KB) 01
dipelajari 9. Menyimak (Listening) adalah kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja menangkap
rangsangan bunyi untuk memperoleh sebuah
informasi .
10. Proses menyimak
Merupakan proses yang cukup kompleks karena
merupakan serangkaian proses penerimaan
sekaligus penyimpanan informasi yang
disampaikan secara lisan baik menggunakan
media audio maupun audiovisual atau bahkan
tanpa media.
Ahli menggolongkan proses menyimak yang
demikian rumit ke dalam tiga tahap secara garis
besar yaitu sebagai
berikut (Anderson via Goh, 2004).
a. Persepsi (Perception) Fase mempersepsi
rangsangan yang ditangkap oleh telinga dan
ditambahkan signal berupa gambar oleh
mata.
b. Segmentasi (Parsing) Fase berikutnya
adalah pembagian ke dalam segmen-
segmen tertentu sesuai dengan unit-unit
kebahasaan (sintactic structure atau
syntactic meaning) yang dikenal atau
dikuasai oleh penyimak.
c. Pemanfaatan (Utilisation) Fase ini
merupakan fase yang menentukan
pemahaman lebih lanjut karena penyimak
mencoba mencocokkan dan
menghubungkan pemahaman penyimak
yang disusun berdasarkan persepsi
terhadap pesan yang baru saja diperoleh
dengan persepsi yang timbul setelah
dikaitkan dengan pesan yang sudah ada
sebelumnya.
11. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Menyimak
a. Faktor internal, yaitu penyimak sebagai
penerima pesan.
b. faktor eksternal berupa segala sesuatu di
luar penyimak yang dapat memengaruhi
pemahaman terhadap pesan yang
disampaikan di dalam kegiatan menyimak
tersebut yaitu: pembicara, media yang
digunakan dalam menyampaikan pesan
dapat berupa bahasa lisan/audio maupun
gambar/visual, serta lingkungan di sekitar
berlangsungnya proses menyimak.
12. Jenis-jenis menyimak
a. Diskriminatif (discriminative) Menyimak
diskriminatif merupakan menyimak yang
bertujuan untuk membedakan rangsang
bunyi atau visual yang merupakan dasar dari
tujuan menyimak.
b. Menyimak komprehensi ini bertujuan untuk
memahami pesan. Menyimak komprehensi
ini merupakan menyimak yang mendasari
jenis menyimak yang lain yaitu menyimak
terapeutik, menyimak kritis, dan menyimak
apresiatif
c. Menyimak terapeutik merupakan menyimak
untuk menyediakan kesempatan untuk
berbicara melalui sebuah pemasalahan. Hal
ini tampak pada percakapan antar pasien
dan dokter, atau psikolog dengan pasiennya.
d. Menyimak kritis merupakan menyimak yang
bertujuan untuk mengevaluasi pesan.
e. Menyimak apresiatif merupakan jenis
menyimak yang bertujuan untuk
memperoleh kesenangan melalui karya atau
pengalaman orang lain.
13. Strategi dan Teknik Menyimak
a. Strategi kognitif di dalam menyimak
merupakan strategi yang fokus pada proses,
interpretasi, penyimpanan dan recall
(pemanfaatan) ingatan dalam menyimak
b. strategi metakognitif (metacognitive), yaitu
strategi yang berfungsi untuk mengelola dan
memfasilitasi proses mental, serta
mengatasi kesulitan selama menyimak
(Goh, 2002:7).
c. sosial-afektif merupakan strategi menyimak
yang melibatkan pihak lain dalam
prosesnya. Dalam hal ini selama proses
menyimak, penyimak memerlukan bantuan
orang lain untuk membantu pemahaman.

Kegiatan Belajar (KB) 02


1. Pembelajaran Menyimak dalam
Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar (KD) Bahasa Indonesia
SMA bermuatan pembelajaran keterampilan
reseptif menyimak/memirsa seperti yang
terdapat dalam KD berikut ini..
a. KD 3.1 Kelas X: mengidentifikasi laporan
observasi yang dipresentasikan dengan
lisan dan tulis .
b. KD 3.3 Kelas X: mengidentifikasi
(permasalahan,argumentasi,pengetahua
n, dan rekomendasi) teks eksposisi yang
didengar dan atau dibaca .
c. KD 3.7 Kelas X: mengidentifikasi nilai-
nilai dan isi yang terkandung dalam
cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun
tulis.
d. KD 3.10 Kelas X: mengevaluasi
pengajuan, penawaran, dan persetujuan
dalam teks negosiasi lisan maupun
tertulis.
e. KD 3.18 Kelas XI: mengidentifikasi alur
teks cerita babak demi babak, dan
konteks dalam drama yang dibaca atau
ditonton.
f. KD 3.19 Kelas XI: menganalisis isi dan
kebahasaan drama yang dibaca atau
ditonton.
g. KD 3.3 Kelas XII: mengidentifikasi
informasi yang mencakup orientasi,
rangkaian kejadian yang saling
berkaitan, komplikasi dan resolusi,dalam
cerita sejarah lisan atau tulis.
2. Strategi Pembelajaran Menyimak dalam
Kurikulum 2013
Salah satu strategi yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran keterampilan menyimak
adalah penerapan strategi metakognitif yang
dapat diimplementasikan 28 menjadi tiga
tahapan yaitu:
a. Kegiatan Pramenyimak,
b. Pada Saat Menyimak,
c. Pascamenyimak
3. Penilaian Keterampilan Menyimak
4. Implementasi Keterampilan Menyimak
dalam Pembelajaran menyimak mengacu
pada implementasi proses pembelajaran
yang dirancang dalam sebuah Rencana
Program Pembelajaran (RPP) yang sudah
disusun sebelumnya

Kegiatan Belajar (KB) 03


1. Membaca merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang berperan
penting bagi kehidupan seseorang sebagai
sarana komunikasi serta informasi dalam
rangka pengembangan pengetahuan
2. Tujuan Membaca
a. Memahami secara detail dan menyeluruh
isi bacaan.
b. Menangkap ide pokok/gagasan utama
buku secara cepat.
c. Mendapatkan informasi tentang sesuatu.
d. Mengenai makna kata.
e. Ingin mengetahui peristiwa penting yang
terjadi di seluruh dunia.
f. Ingin mengetahui peristiwa penting yang
terjadi di masyarakat sekitar.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Membaca
Faktor-faktor yang berada di dalam diri
pembaca meliputi
a. kemampuan linguisik (kebahasaan),
b. minat (seberapa besar kepedulian
pembaca terhadap bacaan yang
dihadapinya),
c. motivasi (seberapa besar kepedulian
pembaca terhadap tugas membaca).
d. kemampuan membaca (seberapa baik
pembaca dapat membaca).
4. Jenis-Jenis Membaca
a. Membaca Nyaring Tarigan (2015:23)
mendefiisikan membaca nyaring sebagai
suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi pembaca atau
pendengar untuk menangkap serta
memahami informasi, pikiran, dan
perasaan penulis.
b. Membaca dalam Hati pembaca
menggunakan ingatan visual yang
melibatkan pengaktifan mata dan ingatan
karena tujuan utamanya adalah untuk
memperoleh informasi
c. Membaca Intensif kegiatan membaca
yang bertujuan untuk memahami secara
mendalam isi atau informasi dalam
bacaan
5. Berbagai Jenis Membaca dalam
Pembelajaran Keterampilan Membaca di
Sekolah
a. Membaca Cepat sebagai bagian dari
membaca ekstensif adalah kegiatan
membaca yang mengutamakan
kecepatan dengan tanpa mengabaikan
pemahaman. Artinya, dalam proses
menbaca kecepatan membaca harus
disertai dengan pemahaman isi bacaan
secara keseluruhan.
b. Membaca Pemahaman merupakan
proses pemerolehan makna secara aktif
dengan melibatkan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh pembaca
dan dihubungkan dengan isi bacaan.
c. Membaca Kritis kemampuan pembaca
mengolah bahan bacaan secara kritis
untuk menemukan keseluruhan makna
bahan bacaan baik makna tersurat
maupun tersirat melalui tahap mengenal,
memahami, menganalisis, mensintesis,
dan menilai
6. Metode dan Strategi Membaca
a. DRTA (Directed reading–thinking
activity)
 memprediksi beberapa informasi
yang mungkin ditemukan atau
membuat beberapa pertanyaan
yang diharapkan mendapatkan
jawaban dari teks,
 membaca teks dengan cermat,
dengan senantiasa memikirkan
apa yang sudah diprediksikan dan
dipertanyakan,
 membuktikan – dengan disertai
bukti-bukti yang diperoleh dari
teks – apa yang telah diprediksi
dan dipertanyakan serta membuat
kesimpulan-kesimpulan yang
didasarkan pada hasil membaca.
b. Strategi K-W-L (Know. Want to know.
Learned)
c. Strategi 3H (Here, Hidden, In my Head)
d. Strategi PQRS
a. P = preview (meninjau)
b. Q= question (mempertanyakan)
c. R = read (membaca)
d. S = summarise (meringkas)

Kegiatan Belajar (KB) 04


1. Pembelajaran Keterampilan Membaca
dalam Kurikulum 2013
2. Penilaian Pembelajaran Keterampilan
Membaca
3. Implementasi Keterampilan Membaca dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia
2 Daftar materi yang sulit Implementasi Keterampilan Menyimak dalam
dipahami di modul ini Pembelajaran dalam kurikulum2013
3 Daftar materi yang sering 4. Pembelajaran menyimak dalam kurikulum 2013
mengalami miskonsepsi 5. Strategi membaca
6. Implementasi Keterampilan Membaca dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd.
No.UKG : 202100112534
Nama istansi : SMAS AL-MALIKI
LPTK : Universitas Halu Oleo

LK 0.5: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)

Judul Modul KETERAPILAN BERBAHASA


PRODUKTIF
Judul Kegiatan Belajar (KB) 17. Keterampilan Berbicara
18. Pembelajaran Keterampilan
Berbicara
19. Keterampilan Menulis
20. Pembelajaran Keterampilan
Menulis
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar (KB) 01
dipelajari 14. Hakikat keterampilan berbicara
Berbicara merupakan keterampilan
berbahasa yang bertujuan untuk
mengungkapkan ide, gagasan, serta
perasaan secara lisan sebagai proses
komunikasi kepada orang lain.
15. Faktor Pendukung Keterampilan
Berbicara
a. Faktor Kebahasaa
 Ketepatan Ucapan (Tata Bunyi)
 Penempatan Tekanan, Nada,
Sendi, dan Durasi
 Pilihan Kata (Diksi)
b. Faktor Non Kebahasaan
 Sikap yang wajar dan tenang
 Melakukan kontak mata dengan
audiens
 Gerak dan mimik
 Kenyaringan suara
 Kelancaran
 Relevansi/penalaran
16. Persiapan dan Strategi Keterampilan
Berbicara
a. menganalisis tujuan dalam berbicara
dapat dirumuskansebagai proses
transfer pengetahuan secara akurat,
menumbuhkan minat,mendorong
perubahan berperilaku dan merangsang
imajinasi/kreativitas.
b. menentukan kata kunci artinya
pembicara menentukan katakunci
secara detail dengan cara
menggarisbawahi setiap kata penting.
Katakata penting yang dipilih harus
disesuaikan dengan tujuan yang ingin
disampaikan.
c. pemahaman suasana teks dapat
membantu penafsiran dengan tepat.
Pemahaman suasana teks seperti riang,
sopan, serius, kagum, dan humor harus
dimiliki oleh seorang pembicara.
d. penggunaan bahasa tubuh (gesture)
ketika berbicara akan membantu
penyampaian pesan secara jelas
kepada audiens
e. pemilihan strategi berbicara dapat
dibedakan berdasarkan ada dan
tidaknya teks. Strategi-strategi tersebut
adalah sebagai berikut.
 Impromptu (spontan)Artinya
pembicara tidak ada persiapan
untuk bicara, jadi
sifatnyaspontan.
 Hafalan Artinya sebelum bicara
pembicara telah mempersiapkan
naskahpidatonya, kemudian
menghafalkannya kata demi kata.
 Naskah Artinya ketika bicara
pembicara membacakan
naskah/teks yang telah
disusunnya.
 Ekstemporan (tanpa teks)Artinya
pembicara hanya membawa
catatan-catatan penting yang
akan disampaikan ketika di
panggung.
17. Ragam Keterampilan Berbicara
a. Berbicara Retorika suatu istilah secara
tradisional yang diberikan pada suatu
teknik pemakaian bahasa sebagai seni
yang didasarkan pada suatu
pengetahuan yang tersusun baik
Contohnya :pidato,bercerita,ceramah.
b. Berbicara Dialektika keterampilan
menuangkan hasil pemikiran secara
teratur, logis, dan teliti yang diawali
dengan tesis, antitesis,dan sintesis
melalui Bahasa lisan.
Contohnya : dikusi
,seminar,wawancara,percakapan,debat .

Kegiatan Belajar (KB) 02


1. Pembelajaran keterampilan berbicara
Berbicara adalah keterampilan berbahasa
yang bersifat produktif berbentuk ucapan
kata-kata dari pendapat atau pikiran
penuturnya.Tujuan berbicara untuk
mengekspresikan, menyatakan,
sertamenyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan. Selain itu, tujuan utama
berbicara adalah berkomunikasi, memberi
informasi kepada pendengar, mengajak dan
mempengaruhi pendengar, dan
menyakinkan lawan bicara.
2. Metode dan Media Pembelajaran
Keterampilan Berbicara
a. Metode Saintifik adalah suatu proses
pembelajaran yang dirancang
supayapeserta didik secara aktif
mengkonstruksi konsep, hukum, atau
prinsip melaluikegiatan mengamati,
merumuskan masalah,
mengajukan/merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data,menarik
kesimpulan, dan mengkomunikasikan
(Hosnan, 2014).
b. Metode Two Stay Two Stray
 Kelompok
 Membaca
 Berdiskusi
 Pemaparan
 Presentasi
c. Metode Bermain Peran (role playing)
 Persiapan
 Pelaksanaan
 Penutup
d. Media Kartu Bergambar (Flash Card)
 Membaca
 Mengambar
 Bercerita
3. Penilaian Pembelajaran Keterampilan
Berbicara
Penilaian pembelajaran dapat dilakukan
melalui tiga cara yaitu:
a. Penilaian merupakan suatu proses untuk
mengetahui apakah keluaran suatu
program telah sesuai dengan tujuan
atau kriteria yang sudah ditentukan.
b. pengukuran adalah penilaian yang
berupa data-data kuantitatif.
c. tes adalah cara untuk mendapatkan
informasi tentang peserta didik
Ada dua jenis penilaian yang digunakan
dalam pembelajaran berbicara,yaitu
a. Penilaian proses dilakukan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung
untuk menilai sikap siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dalam penilaian proses digunakan
lembar penilaian sikap (afektif) yang
terdiri dari aspek: (1) kedisiplinan; (2)
minat; (3) kerja sama; (4) keaktifan;
dan (5)tanggung jawab.
b. Penilaian hasil digunakan rubrik
penilaian untukmengetahui kompetensi
siswa dalam berbicara. Ada beberapa
aspek yang dinilai,yaitu (1) kelancaran
menyampaikan pendapat/tanggapan;
(2) kejelasan vokal; (3)ketepatan
intonasi; (4) ketepatan pilihan kata
(diksi); (5) struktur kalimat
(tuturan);(6) kontak mata dengan
pendengar; (7) ketepatan
mengungkapkan gagasan disertai
data tekstual.
4. Implementasi Keterampilan Berbicara
dalam Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Kegiatan Belajar (KB) 03


7. Konsep dasar menulis
Menulis merupakan kemampuan seseorang
menuangkan ide, gagasan atau
gambaran yang ada di dalam pikiran
manusia dalam bentuk karya tulis yang
dapat
dibaca, dipahami dan dimengerti orang lain
8. Faktor-faktor Pendukung Menulis
a. Pilihan Kata (Diksi) kata merupakan
unsur pembentuk kalimat.Sebagai unsur
pembentuk kalimat, kata digunakan
untuk mewadahi dan
menyampaikan pesan. Dengan
demikian, kata menjadi salah satu unsur
pembentuk
kalimat yang menentukan tingkat
keefektifan kalimat
b. Kalimat Efektif Kalimat efektif
merupakan satuan bahasa (kata-kata)
untuk menyampaikan pesan, gagasan,
dan perasaan sesuai dengan maksud
penulis dan kaidah penulisan kalimat
c. Paragraf Efektif Paragraf merupakan
susunan beberapa kalimat atau satuan
bahasa yang saling berhubungan dan
padu. Kalimat-kalimat di dalam suatu
paragraph
hendaknya disusun secara
sistematis,sehingga dapat dijelaskan
hubungan antara kalimat yang satu dan
kalimat yang lainnya dalam paragraf.
9. Persiapan dan Strategi Keterampilan
Menulis
a. Cara Menggali Ide
b. Pendekatan Proses Menulis
10. Ragam Tulisan secara umum dibedakan
menjadi dua jenis yaitu ragam
ilmiah dan faktual. Karya tulis ilmiah
merupakan karangan yang ditulis dengan
mengikuti kaidah-kaidah keilmiahan baik
dari segi isi, bahasa dan sistematikanya.
Karya ilmiah terdiri atas esai, artikel,
makalah, proposal, dan laporan penelitian.

Kegiatan Belajar (KB) 04


1. Pembelajaran Keterampilan Menulis
Kurikulum 2013 berisi empat aspek
Kompetensi Inti (KI) yang meliputi KI
1 spiritual, KI 2 sikap, KI 3 pengetahuan,
dan KI 4 keterampilan atau unsur afektif,
kognitif, dan psikomotorik. Aspek-aspek
tersebut termuat dalam semua jenjang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti adalah kemampuan yang
harus dimiliki seorang peserta didik untuk
setiap kelas melalui pembelajaran
Kompetensi
Dasar yang diorganisasikan dalam
pendekatan pembelajaran siswa aktif
(Kemendikbud, 2013:4).
2. Model Pembelajaran Menulis
a. Model Pembelajaran Saintifik
- Mengamati(observing)
- Menanya(questioning
- Mencoba (eksperimen )
- Menalar (assosiacting)
- Mencoba (Eksperimen)
- Mengkomuniksikan
(communication)
b. Model Pembelajaran Problem Based
Learning
- Orientasi masalah
- Menorganisasikan untuk belajar
- Membinmbing penyelidikan
individu dan kelompok
- Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
- Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
c. Model Project Based Learning
- Pertnyaan mendasar
- Mendesain perencanaan produk
- Memonitoring perkembangan
proyek
- Menguji hasil
- Evaluasi pengalaman belajar
d. Model Pembelajaran Discovery
Learning/ Inquiry
- Merumuskan pertanyaan
- Merancanakan
- Mengumpulkan dan menganalisis
data
- Menarik simpulan
- Aplikasi dan tindak lanjut
e. Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC)
- Pengenalan konsep
- Ekplorasi dan aplikasi
- Publikasi
f. Think Pair and Share (TPS)
- Berfikir
- Berpasangan
- Berbagi
3. Penilaian Keterampilan Menulis
4. Implementasi Keterampilan Menulis dalam
Pembelajaran
2 Daftar materi yang sulit 1. Persiapan dan strategi keterampilan
dipahami di modul ini menulis
2. Metode dan Media Pembelajaran
Keterampilan Berbicara
3. Implementasi Keterampilan Berbicara dalam
Pembelajaran
3 Daftar materi yang sering 1. Faktor penunjang keterampilan berbicara
mengalami miskonsepsi 2. Faktor-faktor Pendukung Menulis
Nama Mahasiswa : Miftahurrahman, S.Pd.
No.UKG : 202100112534
Nama Istansi : SMAS AL-MALIKI
LPTK : Universitas Halu Oleo

LK 0.6: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul Profesional)

Judul Modul GENRE TEKS DALAM BAHASA


INDONESIA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 21. Konsep Dasar Teks Berbasis Genre
22. Genre Teks Fiksi dalam Kurikulum
2013
23. Genre Teks Nonfiksi Kurikulum 2013
24. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Teks Berbasis Genre
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari KEGIATAN BELAJAR (KB)01

18. Hakikat Teks dan Pendekatan Berbasis Genre


pendekatan yang menekankan pada hubungan
antara jenis teks dan konteksnya
Berbagai Jenis Teks Berbasis Genre dalam
Kurikulum
19. Berbagai Jenis Teks Berbasis Genre dalam
Kurikulum
Genre dengan tipe teksnya diklasifikasikan menjadi
5 kelompok yakni
a. menggambarkan (describing) dengan tipe teks
laporan serta deskripsi,
b. menjelaskan(explaining) dengan tipe teks
eksplanasi,
c. memerintah (instructing) dengan tipe teks
instruksi/prosedur,
d. berargumen (arguing) dengan tipe teks
eksposisi dan diskusi,
e. serta menceritakan (narrating) dengan tipe teks
rekon (recount), narasi, dan puisi.
Jenis Teks Berbasis Genre Dalam Kurikulum
a. Teks Laporan Hasil Observasi merupakan teks
yang memberikan informasi secara umum
tentang sesuatu berdasarkan fakta dari hasil
pengamatan secara langsung.
Teks laporan hasil observasi bersifat
- Bersifat Informatif, artinya isi teksnya
memberikan sebuah informasi
- Bersifat Komunikatif, artinya isi teksnya
mudah dipahami atau dimengerti
- Bersifat Objektif, artinya isi teksnya
disajikan/ditulis secara faktual atau dengan
fakta/kenyataan apa adanya dan bisa
dibuktikan kebenarannya.
b. Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau
karangan yang di dalamnya mengandung
sejumlah informasi yang isi dari paragraf
tersebut ditulis dengan tujuan untuk
menjabarkan atau memberikan pengertian
dengan gaya penulisan yang singkat,padat dan
akurat.
jenis-jenis teks eksposisi
- Teks Eksposisi definisi merupakan suatu
paragraf eksposisi yang memaparkan
definisi atau pengertian suatu topik
tertentu.
- Teks Eksposisi proses merupakan
tahapan-tahapan atau cara-cara untuk
melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
- Teks Eksposisi ilustrasi merupakan sebuah
paragraf yang menyajikan informasi atau
penjelasan-penjelasan tertentu dengan
cara memberikan gambaran atau
penjelasan yang sederhana mengenai
suatu topik dengan topik lainnya yang
mempunyai kesamaan sifat atau kemiripan
dalam hal-hal tertentu.
- Teks Eksposisi laporan adalah paragraf
eksposisi yang mengemukakan laporan
dari sebuah peristiwa atau penelitian
tertentu.
- Teks Eksposisi perbandingan merupakan
paragraf eksposisi yang ide atau gagasan
utamanya dipaparkan dengan cara
membandingkan dengan yang lain.
- Teks Eksposisi pertentangan merupakan
sebuah paragraf atau karangan yang berisi
mengenai hal pertentangan akan suatu hal
dengan hal lainnya
c. Teks Prosedur sebagai teks yang berisi cara,
tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu
hal dengan langkah demi langkah yang tepat
secara berurutan sehingga menghasilkan
suatu tujuan yang diinginkan.
Teks prosedur dibagi menjadi 3 macam.
- Teks Prosedur Sederhana,merupakan
suatu prosedur yang bisa dilakukan
hanya dengan dua hingga tiga aksi /
langkah saja. Contohnya : cara
menggunakan kipas angin
- Teks prosedur Kompleks, merupakan
prosedur yang didalamnya itu terdapat
aksi / langkah-langkah yang banyak atau
bisa dibilang cukup rumit. Contohnya:
prosedur pengurusan KTP.
- Teks Prosedur Protokol, merupakan
prosedur yang aksi atau tata cara atau
juga langkah-langkahnya tidak terlalu rumit
sehingga mudah untuk dipahami
d. Teks Eksplanasi adalah teks yang berisi
tentang proses mengapa dan bagaimana
suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial,
budaya, dan juga lainnya bisa
terjadi.
teks eksplanasi mempunyai ciri-ciri
- Strukturnya itu terdiri dari pernyataan
umum, urutan sebab akibat, serta juga
interpretasi.
- Informasi yang dimuat itu dengan
berdasarkan fakta (faktual).
- Faktual tersebut memuat informasi yang
sifatanya itu ilmiah/keilmuan,
contohnya seperti sains.
- Sifatnya itu informatif serta tidak berusaha
untuk mempengaruhi pembaca untuk bisa
percaya terhadap hal yang dibahas.
- Memiliki/menggunakan sequence markers.
contohnya pertama, kedua, ketiga,dan
sebagainya
e. teks cerpen atau cerita pendek adalah bentuk
karya fiksi berupa kisah tentang manusia dan
seluk beluknya lewat tulisan pendek.
f. Puisi adalah suatu karya sastra yang isinya
mengandung ungkapan kata-kata bermakna
kiasan dan penyampaiannya disertai dengan
rima, irama, larik dan bait, dengan gaya bahasa
yang dipadatkan.
g. Teks drama adalah suatu
teks cerita yang dipentaskan di atas panggung
atau biasa disebut teater ataupun
tidak dipentaskan di atas panggung seperti
drama radio, televisi, dan film.

KEGIATAN BELAJAR (KB) 02

5. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre


Teks Fiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat SMP/MTs
Genre teks fiksi
a. Cerita imajinasi/fantasi merupakan sebuah
karya tulis yang dibangun menggunakan
alurcerita yang normal, namun memiliki sifat
imajinatif dan khayalan semata.
Struktur cerita fantasi
- Orientasi Pengenalan atau orientasi
merupakan sebuah bagian dimana
pengarang memberikan pengenalan
tentang penokohan, tema, dan sedikit alur
cerita kepada pembacanya
- Konflik merupakan bagian dimana terjadi
permasalahan
dimulai dari awal permasalahan hingga
menuju ke puncak permasalahan.
- Resolusi merupakan penyelesaian dari
permasalahan atau konflik
yang tejadi.
- Ending merupakan penutup
b. Puisi rakyat mempunyai nilai-nilai yang
berkembang di dalam kehidupan
masyarakat.Contohnya: pantun, gurindam,
syair, dan cerita rakyat anonim.
c. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan
belaka (fantasi).
- Struktur
:Orientasi,Komplikasi,Resolusi,Koda
- Kebahasaan : Kata Kerja,kata kerja aktif
transitif,kata kerja intransitif,kata sandang
si dan sang ,keterangan tempat dan waktu
,konjungsi
d. Puisi
- Struktur fisik
puisi:tipografi,diksi,imsjiasi,kata
kongkret,gaya bahasa,irama/rima
- Struktur batin :tema,nada ,amanat
e. Drama
- Struktur naskah drama
:plot,tokoh,dialog,setting,tema,irama dan
teks samping
- Ciri kebahasaan: kata urutan waktu,kata
kerja yang mengambarkkan urutan
kejadian,kata kerja yang menyatakan
sesuatu yang dirasakan tokoh dan kata
sifat.
f. Cerpen
- Bagian-bagian cerpen
:abstrak,orientasi,komplikasi,evaluasi,resol
usi dan koda
- Unsur kebahasaan cerpen :bahasa sehari-
hari,kosakata,majas dan kalimat deskripsi.
g. Cerita inspirtif merupakan teks yang berisi
cerita fiksi maupun pengalaman yang benar-
benar terjadi yang mampu menggugah
inspirasi dan semangat seseorang yang
membacanya.
Struktur cerita inspiratif :bagian orientasi,bagian
rangkaian peristiwa,bagian komplikasi dan
bagian koda.
6. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre
Teks Fiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat
SMA/MA/SMK
a. Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks
yang dipakai untuk membuat teks cerita dari
pengalaman seseorang, dimana teks tersebut
berisikan cerita singkat dan juga menghibur.
Selain berisi cerita yang menghibur, terdapat
juga cerita peristiwaperistiwa menarik, ataupun
ungkapan tentang kebenaran.
Bagian stuktur teks anekdot : Bagian Abstraksi,
Bagian Orientasi, Bagian Event/rangkaian
peristia, Bagian Krisis, Bagian Reaksi dan
bagian koda.
b. Teks Hikayat Hikayat menyampaikan kisah
manusia (legendaris) dan seringkali juga
tentang hewan yang bersifat layaknya manusia,
seperti kemampuan untuk berbicara .
Struktur hikayat :tema,penokohan,latar dan
sudut pandang.
c. Novel sebagai „karangan prosa yang panjang,
mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang di sekelilingnya
dengan menonjolkan watak dan sifat
setiap pelaku‟
- Struktur : abstrak, orientasi, komplikasi,
evaluasi, resolusi dan koda.
- Kaidah kebahasaan : menggugah emosi
pembacanya, berbentuk tulisan ilmiah
populer, subjektivitas pengarang,
bermakna denotatif, gaya bahasa ironi atau
sindiran, gaya bahasa sinisme dan gaya
bahasa sarkasme.

KEGIATAN BELAJAR (KB) 03

11. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre


Teks Nonfiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat
SMP/MTs
a. Teks Deskripsi sebagai tulisan dimana gagasan
utamanya itu disampaikan dengan cara
menggambarkan dengan secara jelas objek,
tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi
topik atau tema kepada pembaca sehingga si
pembaca seolah-olah merasakan langsung apa
yang sedang diungkapkan di dalam teks
tersebut.
Ada 3 (tiga) macam teks deskripsi yang sering
dikenal
- subjektif (penggambaran objek oleh kesan
penulis),
- spatial (penggambaran objek yang berupa
tempat, benda, atau ruang), dan
- objektif(penggambaran keadaan pada
objek tanpa penambahan suatu opini
penulis).
Ada empat (4) struktur yang menyusun teks
deskripsi agar menjadi satu keutuhan, yakni
sebagai berikut.
- Identifikasi Penentu identitas seseorang,
benda, dan sebagainya.
- Klasifikasi Penyusunan secara bersistem
dalam sebuah kelompok dengan menurut
kaidah atau standar yang sudah
ditetapkan.
- Deskripsi bagian
Bagian teks yang berisi mengenai
gambaran-gambaran bagian didalam teks
tersebut atau lebih mudahnya, deskripsi
bagian ini adalah pengklasifikasian
yang dijelaskan secara lebih rinci dengan
memberikan suatu gambarangambaran
yang jelas
- Penutup
Kesimpulan atau penegasan hal-hal yang
penting.
Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
- Menggunakan kata benda sesuai dengan
topik yang dideskripsikan, misalnya:Buku-
buku itu tertata rapi di rak.
- Menggunakan frasa yang mengandung
kata benda, contohnya: Beliau adalah
orang tua asuh yang baik hati, dll.
- Mengandung kata sifat yang
menggambarkan sesuatu, misalnya: Siswa-
siswa tampak serius mendengarkan
penjelasan guru.
- Mengandung kata kerja transitif untuk
dapat memberikan informasi
subjek.Seperti: Siswi itu mengenakan
seragam pramuka.
- Mengandung kata kerja (perasaan,
pendapat) dengan tujuan ialah
mengungkapkan sebuah pandangan
pribadi si penulis mengenai/tentang sebuah
subjek, contohnya: Saya pikir tulisan ini
menginspirasi anak muda.
- Mengandung kata keterangan untuk
memberikan sebuah informasi tambahan
mengenai suatu objek, seperti: Dia berlari
dengan kencang karena takut
terlambat masuk kelas.
- Mengandung bahasa kiasan merupakan
sebuah perumpamaan atau metafora.
Seperti: Kulitnya putih bersih seperti kapas
putih
b. Teks Prosedur sebagai teks yang berisi cara,
tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu
hal dengan langkah demi langkah yang tepat
secara berurutan sehingga menghasilkan suatu
tujuan yang diinginkan
struktur teks prosedur yakni: tujuan, material,
dan langkahlangkah.
kaidah kebahasaan : Konjungsi temporal, Kata
c. Teks Laporan Hasil Observasi merupakan teks
yang memberikan informasi secara umum
tentang sesuatu berdasarkan fakta dari hasil
pengamatan secara langsung
Struktur teks aporan hasil observasi
- Definisi Umum, adalah pembukaan yang
berisi pengertian tentang sesuatu
yang dibahas dalam teks.
- Definisi Bagian, adalah bagian yang berisi
ide pokok dari setiap paragraf(penjelasan
rinci).
- Definisi Manfaat, bagian yang menjelaskan
manfaat dari sesuatu yangdilaporkan
- Penutup, adalah bagian rincian akhir dari
teks.
kaidah kebahasaan teks laporan hasil
observasi
- Menggunakan frasa nomina
- Menggunakan verba relasional,
- Menggunakan verba aktif alam
- Menggunakan kata penghubung,
- Menggunakan paragraf dengan kalimat
utama,
- Menggunakan kata keilmuwan atau teknis,
d. Teks Berita adalah teks yang berisi tentang
segala peristiwa yang terjadi didunia yang
disebarkan melalui berbagai media seperti
radio, televisi, internet, situs web, maupun
media yang lainnya.
Struktur teks berita :
- Orientasi Berita yaitu berisi pembuka dari
peristiwa yang diberitakan di teks
tersebut.
- Peristiwa yaitu berisi tentang proses
kejadian dari awal sampai akhir
berdasarkan peristiwa yang terjadi dan
menjelaskan berdasarkan fakta yang ada
- Sumber Berita yaitu dari mana asal sumber
berita tersebut muncul. Sumber
berita tidak selamanya ditulis di bagian
akhir berita
e. Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau
karangan yang di dalamnya mengandung
sejumlah informasi yang isi dari paragraf
tersebut ditulis dengan tujuan untuk
menjabarkan atau memberikan pengertian
dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan
akurat.
Struktur teks eksposisi
- Judul: menggambarkan sesuatu yang
dibahas Judul harus ditulis dengan
katakata yang singkat, menarik dan sarat
akan makna.
- Pernyataan Umum atau Tesis: berfungsi
untuk memperkenalkan topik
sekaligus menempatkan pembaca pada
posisi tertentu.
- Argumentasi atau alasan: berisi argumen
atau alasan. Panjang dan pendeknya
bagian ini tergantung pada jumlah argumen
yang ada dalam pernyataan umum,
kemudian menjabarkan argumen tersebut
dalam paragraf-paragraf.
- Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan):
pengulangan opini bersifat pilihan,
sehingga tidak semua teks eksposisi
memiliki.
kaidah kebahasaan teks eksposisi,
- Pronomina atau kata ganti adalah jenis
kata yang menggantikan nomina atau frasa
nomina.
- Nomina dan Verba
 Nomina (kata benda): merupakan
kata yang mengacu pada benda,
baik nyata maupun abstrak.
contohnya gambar, meja, rumah,
pisau. Nomina turunan contohnya
perbuatan, pembelian, kekuatan,
dll.
 Verba (kata kerja): merupakan kata
yang mengandung makna dasar
perbuatan,
proses, atau keadaan yang bukan
sifat.
- Konjungsi: merupakan kata hubung baik
antarklausa maupun
antarkalimat
f. Teks Eksplanasi tentang fenomena latar
belakang dan proses kronologis sebuah
kejadian.
Struktur teks eksplanasi
- Pernyataan Umum berisi tentang
penjelasan umum tentang fenomena yang
akan dibahas, bisa berupa pengenalan
fenomena tersebut atau penjelasannya.
- Deretan Penjelas berisi tentang penjelasan
proses mengapa fenomena tersebut bisa
terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih
dari satu paragraf.
- Interpretasi/penutup (Opsional) tidak harus
ada dalam teks. Teks penutup yang
dimaksud adalah, teks yang merupakan
intisari atau
kesimpulan dari pernyataan umum dan
deretan penjelas.
kaidah kebahasaan
- Fokus pada hal umum “generic” bukan
partisipan manusia (nonhuman
participants) misalnya gempa bumi, banjir,
hujan dan udara.
- Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
- Lebih banyak menggunakan kata kerja
material dan relasional “kata kerja
aktif”.
- Menggunakan konjungsi waktu dan kausal
misalnya jika, bila, sehingga,sebelum,
pertama dan kemudian.
- Menggunakan kalimat pasif.
- Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi
bahwa sesuatu yang diterangkan secara
kausal itu benar.
g. Pidato persuasif adalah pidato yang berisi
ajakan kepada masyarakat untuk melakukan
sesuatu. Pidato persuasif berisi pesan yang
disampaikan kepada masyarakat oleh seorang
pembicara yang hadir untuk mempengaruhi
atau mengajak
masyarakat
prinsip penyusunan pidato persuasif yaitu:
- Membujuk demi konsistensi
- Membujuk demi perubahan-perubahan
kecil
- Membujuk demi keuntungan
- Membujuk demi pemenuhan kebutuhan
12. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre
Teks Nonfiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat
SMA/MA/SMK
a. Teks Negosiasi dilakukan karena adanya pihak-
pihak yang berkepentingan perlu
membuat kesepakatan mengenai permasalahan
yang menuntut penyelesaian
bersama.
Struktur teks negosisi
- rientasi: Kalimat pembuka, biasanya
dibubuhi salam.
- Permintaan: Suatu hal berupa barang
ataupun jasa yang ingin dibeli oleh pembeli
atau konsumen
- Pemenuhan: Pemenuhan hal berupa
barang atau jasa dari pemberi jasa atau
penjual yang diminta oleh pembeli atau
konsumen
- Penawaran: Puncaknya Negosiasi terjadi
tawar menawar
- Persetujuan: Keputusan antara dua belah
pihak untuk penawaran yang sudah
dilakukan
- Pembelian: Keputusan konsumen jadi
menerima/menyetujui penawaran itu
atau tidak
- Penutup: Kalimat penutup atau salam
penutup
Kaidah kebahasaan
- menggunakan bahasa yang santun;
- terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk
membujuk)
- berisi pasangan tuturan
- Kesepakatan yang dihasilkan tidak
merugikan dua belah pihak;
- bersifat memerintah dan memenuhi
perintah;
- tidak berargumen dalam 1 waktu;
- didasari argumen yang kuat disertai fakta;
- mintaalasan dari pihak mitra negosiasi
(mengapa ya/tidak);
- tidak menyela argumen
b. resensi ialah sebagai pertimbangan atau juga
perbincanganmengenai sebuah buku yang menilai
kelebihan atau jugakekurangan buku tersebut,
menarik-tidaknya tema serta isibuku, kritikan,
dan juga memberi dorongan kepada
khalayakmengenai perlu tidaknya buku tersebut
untuk dibaca dan juga dimiliki atau dibeli.
Jenis resensi
- Resensi Informatif, yakni suatu
resensi yang hanya menyampaikan isi dari
resensi dengan secara singkat serta
umum dari keseluruhan isi buku.
- Resensi Deskriptif, merupakan suatu
resensi
yang membahas dengan secara detail/
lengkap pada setiap bagian atau babnya.
- Resensi Kritis merupakan suatu resensi
yang berbentuk ulasan detail/lengkap
dengan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu.
struktur teks resensi
- Identitas, melingkupi judul, pengarang,
tahun terbit, tebal halaman,penerbit, dan
juga ukuran buku. Bagian diatas mungkin
saja tidak dinyatakan dengan secara
langsung, seperti yang tampak pada teks
ulasan film serta juga juga lagu.
- Orientasi, biasanya letaknya itu pada
paragraf pertama, yakni penjelasan
mengenai/tentang keunggulan buku seperti
penghargaan yang pernah didapatkan oleh
buku yang diresensi.
- Sinopsis, yakni ringkasan yang
menggambarkan pemahaman penulis
terhadap isi novel.
- Analisis, berisi paparan mengenai atau
tentang keberadaan unsur-unsur
cerita, seperti tema, penokohan, dan juga
alur.
- Evaluasi, adalah paparan mengenai
kelebihan/keunggulan serta juga
kekurangan suatu karya
c. Teks editorial adalah sebuah artikel dalam
surat kabar yang merupakan pendapat atau
pandangan redaksi terhadap suatu
peristiwa yang aktual atau sedang menjadi
perbincangan hangat pada saat surat
kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu
dapat berupa masalah politik,
sosial, maupun masalah ekonomi yang
berkaitan dengan politik.
Struktur teks editorial
- Pernyataan pendapat (tesis), bagian yang
berisi sudut pandang penulis tentang
masalah yang dibahas, berisi sebuah teori
yang akan diperkuat oleh argumen
- rgumentasi, merupakan alasan atau bukti
yang digunakan guna memperkuat
pernyataan dalam tesis.
- Pernyataan/Penegasan ulang pendapat
(Reiteration), merupakan bagian yang
berisi penegasan ulang pendapat yang
didukung oleh fakta yang biasanya berada
di bagian akhir teks
Kaidah kebahasaan
- Adverbia,bertujuan agar pembaca meyakini
teks yang dibahas dengan menggunakan
kata
keterangan seperti selalu, sering, biasanya,
kadang-kadang, jarang dan lain
sebagainya.
- Konjungsi yaitu kata penghubung pada
teks, seperti bahkan dan lain
sebagainya.
- Verba material yaitu verba yang
menunjukan perbuatan fisik atauperistiwa.
- Verba rasional yaitu verba yang
menunjukan
hubunganintensitas(Pengertian B adalah
C) dan milik (Mengandung pengertian B
memiliki
- Verba mental yaitu verba yang menunjukan
persepsi (melihat, dan lainnya),
afeksi (khawatir dan lainnya), dan kognisi
(mengerti dan lainnya). Pada verba
mental ada partisipan pengindera dan
fenomena.

KEGIATAN BELAJAR (KB) 04


1. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Penetuan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan
rumusan kemampuan
yang menunjukkan ketercapaian KD. Indikator
merupakan penanda pencapaian KD yang
ditandai dengan perilaku yang dapat dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
- LOTS merupakan keterampilan berpikir
tingkat
rendah, dimana fokus utama yang perlu
dipenuhi adalah mampu menyalin, meniru,
menghafal, mengingat, dan mengikuti
berbagai arahan.
- HOTS merupakan kemampuan berpikir
strategis untuk menggunakan informasi
dalam menyelesaikan masalah,
menganalisa argumen, negosiasi isu, atau
membuat prediksi (Sani, 2019:2).
2. Penyusunan Silabus Pembelajaran Teks Berbasis
Genre
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada
suatu mata pelajaran yang mencakup Kompetensi
Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber belajar (Permen No 59 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013).
Kompetensi sikap secara terpadu dikembangkan
melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan dan
kompetensi keterampilan berbahasa.
Ketiga hal lingkup materi
- bahasa (pengetahuan tentang Bahasa
Indonesia);
- sastra (pemahaman, apresiasi, tanggapan,
analisis, dan penciptaan karya sastra); dan
- literasi (perluasan kompetensi berbahasa
Indonesia dalam berbagai tujuan,
khususnya yang berkaitan dengan
membaca dan menulis)
3. Komponen dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
a. Format RPP
Identitas
Nama Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
F. Alat dan Media Pembelajaran
G. Sumber Belajar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran biasa
dikenal dengan singkatan ABCD.
- (audience) yaitu siswa atau peserta didik
- (behaviour) yaitu kemampuan yang akan
dicapai setelah mengikuti pembelajaran
- (condition) yaitu aktivitas yang akan
dilakukan dalam pembelajaran
- (degree) yaitu tingkatan atau perilaku yang
diharapkan.
c. Materi Pembelajaran harus dirumuskan dalam
materi
- Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen
dasar yang harus diketahui oleh para
peserta didik jika mereka akan dikenalkan
dengan sesuatu.
- Pengetahuan konseptual meliputi skema-
skema, model-model mental, atau teori-
teori eksplisit dan implisit dalam model-
model psikologi kognitif yang berbeda.
- Pengetahuan prosedural berisi
pengetahuan mengenai bagaimana
melakukan sesuatu.
- Pengetahuan metakognitif adalah
pengetahuan mengenai kesadaran secara
umum tentang kesadaran pribadi
seseorang.
- Pengetahuan metakognitif menekankan
peserta didik untuk lebih sadar dan
bertanggung jawab pada pengetahuan dan
pemikiran mereka sendiri sehingga muncul
kesadaran untuk bertindak dan belajar
lebih baik.
d. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
e. Alat dan Media Pembelajaran
f. Sumber Belajar
g. Langkah-langkah Pembelajaran
h. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
pembelajaran teks berbasis genre
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Penyusunan Silabus Pembelajaran Teks Berbasis
modul ini Genre.
2. Struktur Retorik dan Kaidah Kebahasaan Genre
Teks Fiksi dalam Kurikulum 2013 Tingkat SMP/MTs
Genre teks fiksi.
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Berbagai Jenis Teks Berbasis Genre dalam
miskonsepsi Kurikulum.
2. Penyusunan Silabus Pembelajaran Teks Berbasis
Genre.

Anda mungkin juga menyukai