Anda di halaman 1dari 6

Nama : WINARNI

Nomor UKG : 201508434876@guruku.id


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Lembaga : SMK NU Petarukan

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Tata Bahasa


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ejaan dan tanda baca
2. Kata dan Proses
Pembentukannya
3. Kalimat dan Proses
pembentukannya
4. Kalimat Efektif
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Ejaan dan tanda baca
dipelajari a. Ejaan
Ejaan merupakan cara
menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
kalimat dan sebagainya) dalam
bentuk tulisan (huruf-huruf) serta
menggunakan tanda baca (KBBI V)
1) Huruf kapital
2) Huruf miring
3) Huruf cetak tebal
4) Gabungan kata
5) Partikel
6) Singkatan
7) Akronim
8) Penulisan Istilah
b. Tanda baca
Tanda baca merupakan tanda yang
dipakai dalam sistem ejaan (seperti
titik, koma, titik dua). (KBBI V)
1) Tanda titik (.)
2) Tanda koma (,)
3) Titik koma (;)
4) Titik (:))
5) Tanda hubung (-)
6) Tanda tanya (?)
7) Tanda seru (!)
8) Tanda petik tunggal (
9) Tanda petik dua (“……”)
10) Tanda kurung ((…..))
11) Tanda garis miring (/)

2. Kata dan proses pembentukannya


a. Kata merupakan satuan bahasa
terkecil yang dapat berdiri sendiri
dengan makna bebas.
1) Kata dasar diartikan sebagai dasar
dari pembentukan kata yang lebih
besar
2) Kata berimbuhan adalah kata
dasar yang telah diberi imbuhan
3) Afiksasi merupakan proses yang
mengubah leksem menjadi
kompleks
a) Prefiks yaitu imbuhan yang
ditambahkan pada bagian awal
pembentukan kata dasar
b) Infiks yaitu sisipan yang
ditambahkan pada bagian
tengah bentuk kata dasar
c) Sufiks yaitu imbuhan yang
ditambahkan pada akhir
bentuk kata dasar
d) Konfiks yaitu imbuhan yang
ditambahkan pada awal dan
akhir bentuk kata dasar.
4) Reduplikasi merupakan proses
pembentukan kata kompleks
dengan cara penggulangan bentuk
kata
5) Pemajemukan adalah
penggabungan dua kata atau lebih
dalam membentuk kata
6) Kosakata merupakan kumpulan
beragam kata dalam bahasa
Indonesia.
a) Kata verba merupakan kata
yang menyatakan makna
perbuatan, pekerjaan,
tindakan, proses atau keadaan
b) Kata nomina sering disebut
kata benda.
c) Kata adjektiva adalah kata sifat
atau keadaan yang dipakai
untuk mengungkapkan sifat
atau keadaan orang, benda
atau binatang, dalam hal ini
kategori nomina
d) Kata adverbia atau kata
keterangan merupakan kata
yang menjelaskan verba,
adjektiva atau adverbialain.
e) Kata preposisi adalah kata
penunjuk arah atau tempat.
f) Kata konjungsi merupakan
kategori yang berfungsi untuk
meluaskan satuan yang lain
dalam konstruksi hipotesis dan
selalu menghubungkan dua
satuan lain atau lebih dalam
konstruksi.
g) Pronomina merupakan kata
yang dipakai untuk mengacu
pada nomina lain.
h) Kata tugas merupakan istilah
bagi kelas kata yang tidak
termasuk kelas kata verba,
nomina, adjektiva, dan
numeralia.
i) Kata baku adalah kata yang
digunakan sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang
telah ditentukan.
j) Kata tidak baku adalah kata
yang digunakan tidak sesuai
dengan kaidah Bahasa
Indonesia yang ditentukan.

3. Kalimat dan proses pebentukannya


a. Fungtor adalah kata (butir gramatika
seperti penanda jamak-es atau -s
dalam bahasa Inggris) yang tidak
mempunyai fungsi gramatikal dalam
sintaksis.
1) Subjek atau pokok kalimat
merupakan unsur utama kalimat.
Subjek menentukan kejelasan
makna kalimat
2) Predikat memperjelas pikiran atau
gagasan yang diungkapkan dan
menentukan kejelasan makna
kalimat
3) Objek dalam kalimat bergantung
pada jenis predikat kalimat dan
ciri khas objek itu sendiri.
4) Keterangan kalimat berfungsi
memperjelas atau melengkapi
informasi pesan-pesan kalimat.
b. Frasa adalah gabungan dua atau
lebih kata yang bersifat nonprediktif.
Frasa sering disebut pula gabungan
kata yang mengisi salah satu fungsi
kalimat.
1) Frasa endosentris memiliki
distribusi unsur-unsur setara
dalam kalimat.
2) Frasa eksosentris adalah frasa
yang tidak mempunyai distribusi
yang sama dengan semua
unsurnya.
3) Klausa merupakan satuan
gramatikal berupakan kelompok
kata yang sekurang-kurangnya
terdiri atas subjek (s) dan predikat
(p). Klausa ini berpotensi menjadi
kalimat.
c. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang memuat pikiran secara utuh
1) Kalimat perintah bertujuan
memberikan perintah kepada
orang lain untuk melakukan
sesuatu
2) Kalimat berita merupakan kalimat
yang sekadar memberikan
informasi.
3) Kalimat tanya bertujuan
memperoleh satuan informasi atau
reaksi (jawaban)
4) Kalimat seruan adalah kalimat
yang digunakan untuk
mengungkapkan perasaan yang
kuat atau ungkapan untuk
peristiwa mendadak.
d. Penggolongan kalimat
1) Pengucapan
a) Kalimat langsung adalah
kalimat yang secara cermat
menirukan ucapkan orang.
b) Kalimat tidak langsung adalah
kalimat yang menceritakan
kembali ucapan atau
perkataan orang lain.
2) Struktur gramatikal (jumlah
klausa)
a) Kalimat tunggal adalah kalimat
yang memiliki satu klausa dan
terdiri atas satu subjek serta
predikat.
b) Kalimat majemuk terdiri atas
dua atau lebih kalimat tunggal
yang saling berhubungan baik
kordinasi maupun subordinasi.
c) Kalimat majemuk bertingkat
terdiri atas satu suku kalimat
bebas dan satu suku kalimat
yang tidak bebas.
3) Unsur kalimat
a) Kalimat lengkap sekurang-
kurangnya terdiri dari satu
subjek dan satu predikat.
b) Kalimat tidak lengkap adalah
kalimat yang tidak sempurna
karena hanya memiliki subjek
saja, atau predikat saja, atau
objek saja, atau keterangan
saja.
4) Susunan subjek dan predikat
a) Kalimat inversi adalah kalimat
yang prediketnya mendahului
subjeknya.
b) Kalimat versi adalah kalimat
yang susunan dari unsur-
unsur kalimatnya sesuai
dengan pola kalimat dasar
Bahasa Indonesia (S-P-O-K)
4. Kalimat efektif
a. Kalimat efektif merupakan
penggunaan kalimat yang baik dan
benar.
b. Ciri-ciri kalimat efektif
1) Memiliki unsur pokok, minimal
tersusun atas subjek dan prediket.
2) Menggunakan diksi yang tepat.
3) Menggunakan kesepadanan antara
struktur bahasa dan jalan pikiran
yang logis serta sistematis.
4) Menggunakan tata aturan ejaan
yang berlaku
5) Memperhatikan penggunaan kata,
yaitu penghematan penggunaan
kata.
6) Mengunakan variasi struktur
kalimat.
7) Menggunakan kesejajaran bentuk
bahasa.
c. Syarat-syarat kalimat efektif
1) Sesuai dengan ejaaan yang
disempurnakan
2) Sistematis
3) Tidak bertele-tele
4) Tidak ambigu (memiliki makna
ganda)
d. Prinsip-prinsip kalimat efektif
1) Kesepadanan adalah kesimbangan
pikiran dan struktur kalimat yang
digunakan.
2) Keparalelan (kesejajaran)
merupakan kesamaan bentuk dan
struktur-struktur yang digunakan
dalam kalimat efektif harus
paralel, sama, sederajat.
3) Ketegasan adalah penekanan pada
ide pokok kalimat
4) Kehematan dalam bentuk kalimat
efektif adalah hemat
mempergunakan kata, frasa atau
bentuk lain yang dianggap tidak
perlu.
5) Kecermatan artinya kalimat yang
dibuat tidak menimbulkan tafsir
ganda.
6) Kepaduan berkaitan dengan
keselarasan pernyataan dalam
kalimat agar informasi yang
disampaikan tidak terpecah-
pecah.
7) Kelogisan adalah bahwa ide
kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisannya sesuai
dengan ejaaan yang berlaku.

2 Daftar materi yang sulit 1. Klausa


dipahami di modul ini 2. Frasa

3 Daftar materi yang sering 1. Frasa


mengalami miskonsepsi 2. Klausa

Anda mungkin juga menyukai