Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Lembaga : SMK NU Petarukan
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Tata Bahasa
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ejaan dan tanda baca 2. Kata dan Proses Pembentukannya 3. Kalimat dan Proses pembentukannya 4. Kalimat Efektif No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang 1. Ejaan dan tanda baca dipelajari a. Ejaan Ejaan merupakan cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta menggunakan tanda baca (KBBI V) 1) Huruf kapital 2) Huruf miring 3) Huruf cetak tebal 4) Gabungan kata 5) Partikel 6) Singkatan 7) Akronim 8) Penulisan Istilah b. Tanda baca Tanda baca merupakan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). (KBBI V) 1) Tanda titik (.) 2) Tanda koma (,) 3) Titik koma (;) 4) Titik (:)) 5) Tanda hubung (-) 6) Tanda tanya (?) 7) Tanda seru (!) 8) Tanda petik tunggal ( 9) Tanda petik dua (“……”) 10) Tanda kurung ((…..)) 11) Tanda garis miring (/)
2. Kata dan proses pembentukannya
a. Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna bebas. 1) Kata dasar diartikan sebagai dasar dari pembentukan kata yang lebih besar 2) Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah diberi imbuhan 3) Afiksasi merupakan proses yang mengubah leksem menjadi kompleks a) Prefiks yaitu imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal pembentukan kata dasar b) Infiks yaitu sisipan yang ditambahkan pada bagian tengah bentuk kata dasar c) Sufiks yaitu imbuhan yang ditambahkan pada akhir bentuk kata dasar d) Konfiks yaitu imbuhan yang ditambahkan pada awal dan akhir bentuk kata dasar. 4) Reduplikasi merupakan proses pembentukan kata kompleks dengan cara penggulangan bentuk kata 5) Pemajemukan adalah penggabungan dua kata atau lebih dalam membentuk kata 6) Kosakata merupakan kumpulan beragam kata dalam bahasa Indonesia. a) Kata verba merupakan kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses atau keadaan b) Kata nomina sering disebut kata benda. c) Kata adjektiva adalah kata sifat atau keadaan yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda atau binatang, dalam hal ini kategori nomina d) Kata adverbia atau kata keterangan merupakan kata yang menjelaskan verba, adjektiva atau adverbialain. e) Kata preposisi adalah kata penunjuk arah atau tempat. f) Kata konjungsi merupakan kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotesis dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. g) Pronomina merupakan kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. h) Kata tugas merupakan istilah bagi kelas kata yang tidak termasuk kelas kata verba, nomina, adjektiva, dan numeralia. i) Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. j) Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang ditentukan.
3. Kalimat dan proses pebentukannya
a. Fungtor adalah kata (butir gramatika seperti penanda jamak-es atau -s dalam bahasa Inggris) yang tidak mempunyai fungsi gramatikal dalam sintaksis. 1) Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat 2) Predikat memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat 3) Objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat dan ciri khas objek itu sendiri. 4) Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. b. Frasa adalah gabungan dua atau lebih kata yang bersifat nonprediktif. Frasa sering disebut pula gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi kalimat. 1) Frasa endosentris memiliki distribusi unsur-unsur setara dalam kalimat. 2) Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. 3) Klausa merupakan satuan gramatikal berupakan kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (s) dan predikat (p). Klausa ini berpotensi menjadi kalimat. c. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang memuat pikiran secara utuh 1) Kalimat perintah bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu 2) Kalimat berita merupakan kalimat yang sekadar memberikan informasi. 3) Kalimat tanya bertujuan memperoleh satuan informasi atau reaksi (jawaban) 4) Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang kuat atau ungkapan untuk peristiwa mendadak. d. Penggolongan kalimat 1) Pengucapan a) Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapkan orang. b) Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. 2) Struktur gramatikal (jumlah klausa) a) Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu klausa dan terdiri atas satu subjek serta predikat. b) Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. c) Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas satu suku kalimat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. 3) Unsur kalimat a) Kalimat lengkap sekurang- kurangnya terdiri dari satu subjek dan satu predikat. b) Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki subjek saja, atau predikat saja, atau objek saja, atau keterangan saja. 4) Susunan subjek dan predikat a) Kalimat inversi adalah kalimat yang prediketnya mendahului subjeknya. b) Kalimat versi adalah kalimat yang susunan dari unsur- unsur kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia (S-P-O-K) 4. Kalimat efektif a. Kalimat efektif merupakan penggunaan kalimat yang baik dan benar. b. Ciri-ciri kalimat efektif 1) Memiliki unsur pokok, minimal tersusun atas subjek dan prediket. 2) Menggunakan diksi yang tepat. 3) Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis serta sistematis. 4) Menggunakan tata aturan ejaan yang berlaku 5) Memperhatikan penggunaan kata, yaitu penghematan penggunaan kata. 6) Mengunakan variasi struktur kalimat. 7) Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa. c. Syarat-syarat kalimat efektif 1) Sesuai dengan ejaaan yang disempurnakan 2) Sistematis 3) Tidak bertele-tele 4) Tidak ambigu (memiliki makna ganda) d. Prinsip-prinsip kalimat efektif 1) Kesepadanan adalah kesimbangan pikiran dan struktur kalimat yang digunakan. 2) Keparalelan (kesejajaran) merupakan kesamaan bentuk dan struktur-struktur yang digunakan dalam kalimat efektif harus paralel, sama, sederajat. 3) Ketegasan adalah penekanan pada ide pokok kalimat 4) Kehematan dalam bentuk kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. 5) Kecermatan artinya kalimat yang dibuat tidak menimbulkan tafsir ganda. 6) Kepaduan berkaitan dengan keselarasan pernyataan dalam kalimat agar informasi yang disampaikan tidak terpecah- pecah. 7) Kelogisan adalah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaaan yang berlaku.