Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN PROFESI GURU ANGKATAN IV TAHUN 2021

UNIVERISTAS HALU OLEO


MODUL 1
NAMA INSTANSI
TARUNA WIJAYA, S.Pd. SMA Negeri 2 Tana Tidung

LK 2: Lembar Kerja Refleksi Modul Bidang Studi/Jurnal Harian

Judul Modul Tata Bahasa


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ejaan dan Tanda Baca
2. Kata dan Proses Pembentukannya
3. Kalimat dan Proses Pembentukannya
4. Kalimat Efektif

No Uraian Respon/Jawaban
1 Uraikan hasil diskusi bersama teman dan 1. Frasa :
dosen mengenai pemecahan masalah dalam Kesulitan : Materi ini dianggap sulit di mana
memahami materi yang mengalami kesulitan siswa mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi frasa. Kesulitan tersebut
berasal dari pengetahuan siswa maupun faktor
internal dan faktor eksternal siswa.
Penjelasan mengenai frasa :
Frase adalah satuan gramatikal yang terdiri
atas dua kata atau lebih yang tidak terdiri dari
subjek dan predikat (nonpredikatif). Satuan
gramatikal akan menulis dan menyampaikan
berita merupaka frase karena anggota
pembentuk satuan bahasa tidak menjabat
subjek dan juga tidak menjabat predikat. Istilah
lain yang sering digunakan dalam linguistik
Indonesia adalah kelompok kata. Menurut
Ramlan (1985), frase adalah satuan gramatik
yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak
melampaui batas fungsi unsur klausa. Yang
dimaksud dengan tidak melampaui unsur
klausa adalah unsur S, P, O, pelengkap dan
keterangan.

Adapun beberapa ciri-ciri frasa antara lain


yaitu:
• Frasa minimal terdiri dari dua kata bahkan
lebih.
• Frasa bersifat non-predikatif.
• Frasa mempunyai fungsi gramatikal
“makna yang berubah-ubah
menyesuaikan dengan konteks”.

2. Kata tugas interjeksi


kesulitan : Guru mengalami kesulitan dalam
memahami modul karena tidak ada penjabaran
yang lengkap.
Kata seru ialah jenis kata dalam bahasa
Indonesia yang digunakan untuk
mengungkapkan isi perasaan penulis atau
pembicara. Kata seru digunakan untuk
menegaskan perasaan tersebut. Perasaan
yang dimaksud dapat berupa perasaan marah,
sedih, gembira, sakit, kagum, terkejut. Dalam
penggunaannya kata seru memiliki intonasi
yang khas agar dapat menggambarkan
perasaan tersebut dengan baik.

3. Kalimat majemuk
kesulitan : Siswa mengalami kesulitan dalam
menentukan kalimat majemuk.
penjelasan :
kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata
yang memiliki struktur kalimat yang di
dalamnya terdapat beberapa kalimat dasar.
Dalam kalimat majemuk, konjungsi memegang
peranan penting. Konjungsi atau kata
penghubung, berperan penting untuk menjadi
jembatan antardasar kalimat dalam satu
kalimat majemuk.

4. Kategorisasi Kata
kesulitan : siswa dan guru kesulitan
menentukan kategori kelas jika sudah
mengalami proses afiksasi.
penjelasan :
Kata memiliki kedudukan sebagai subjek,
predikat, objek, dan keterangan, dalam suatu
kalimat. Keempat kedudukan tersebut disingkat
dengan SPOK. Terkait dengan jabatan yang
ada di dalam kalimat dan hubungannya dengan
fungsi dan makna yang ditunjukkan, kata dapat
dikategorikan ke dalam kelas kata. Kelas kata
dibagi menjadi 5 jenis.
Jenis – jenis tersebut yaitu kata kerja atau
verba; kata sifat atau adjektiva; kata
keterangan atau adverbia; kata benda atau
nomina, kata bilangan atau numeralia, dan kata
ganti atau pronomina; serta kelompok kata
tugas.
Kelompok kata tugas masih memiliki bagian
tersendiri. Dalam artian masih memiliki anak –
anak cabang atau jenisnya. Jenis dari
kelompok kata tugas, yaitu artikel atau kata
sandang, preposisi atau kata depan, konjungsi
atau kata penghubung, partikel, dan interjeksi
atau kata seru.
2 Uraikan hasil diskusi bersama teman dan 1. Penggunaan Titik Dua
dosen mengenai miskonsepsi di modul ini Kesulitan : Siswa mengalami miskonsepsi
dalam penggunaan tanda titik dua dalam
pembelajaran.
penjelasan :
 Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
 Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau
ungkapan yang memerlukan pemerian.
 Tanda titik dua dipakai dalam naskah
drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
 Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid
atau nomor dan halaman, (b) surah dan
ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak
judul suatu karangan, serta (d) nama kota
dan penerbit dalam daftar pustaka.

2. Kalimat Versi dan Inversi


kesulitan :guru mengalami miskonsepsi dalam
mengidentifikasi kalimat versi dan inversi.
Kalimat versi adalah kalimat yang memiliki
unsur atau pola kalimat yang membentuk pola
berurutan, yakni S-P-O-K. Sedangkan kalimat
inversi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, adalah kalimat yang predikatnya
mendahului subjeknya. Dengan kata lain
kalimat inversi merupakan kebalikan dari
susunan kalimat versi. Biasanya penulisan
kalimat inversi selalu beriringan dengan kalimat
versi, dan merupakan penekanan terhadap
makna dari sebuah kalimat.

3. Tanda hubung dan tanda pisah


kesulitan : Siswa mengalami miskonsepsi
dalam penggunaan tanda hubung dan tanda
pisah.
Penjelasan :
Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
membedakan antara tanda hubung dan tanda
pisah dalam ragam tulisan. Meskipun keduanya
tampak mirip karena sama-sama berupa garis
horizontal, fungsi dan bentuk mereka berbeda.
Tanda hubung berfungsi untuk menyambung
atau merangkai dan lebih pendek daripada
tanda pisah yang berfungsi untuk memberi
pembatasan.
3 Hambatan yang dialami pada pembelajaran 1. Banyaknya isi materi dalam modul yang
analisis materi pembelajaran berbasis dianalisis dalam jangka waktu yang relatif
masalah di modul ini singkat.
2. Beberapa materi dalam modul yang tidak
disajikan secara lengkap.

4 Hal yang akan dilakukan untuk sukses di Mencatat, mengulas dan menelaah kembali
pembelajaran modul berikutnya materi-materi yang sulit dipahami dalam modul,
sehingga dapat dijdikan bahan referensi untuk
proses diskusi dan analisis modul berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai