PENDAHULUAN
1
Mutu dan Anti Korupsi yang kemudian dapat disingkat menjadi ANEKA.
Oleh karena itu peserta Latihan Dasar CPNS mampu menjadi Aparatur
Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayanan publik dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Konsep
ANEKA diharapkan dapat tertanam didalam setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh ASN. Menurut UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN dan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No 24 tahun 2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II, Pelatihan Dasar (Latsar) merupakan pendidikan
strategis untuk melahirkan ASN yang berkualitas dan lebih jauh dapat
meningkatkan kualitas pelayanan publik instansi tempatnya bekerja. Nilai-
nilai mulia yang tersirat dalam ANEKA diharapkan tertanam dalam calon-
calon ASN melalui habituasi. Dalam proses tersebut dibutuhkan rancangan
aktualisasi sebagai pedoman melaksanakan habituasi (pembiasaan) di unit
kerja. Sehingga, makalah ini akan membahas mengenai rancangan
aktualiasasi nilai-nilai ANEKA di unit pelaksana teknis Lapas Kelas II A
Bengkulu.
2
Kemampuan tersebut diperoleh melalui pembelajaran mata
Pelatihan Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Setelah mempelajari mata
Pelatihan tersebut, peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan
untuk memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS.
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
Kemampuan tersebut diperoleh melalui pembelajaran mata
Pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government. Setelah peserta mempelajari mata Pelatihan tersebut,
peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk
memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran Pengetahuan
tentang Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.
d. Agenda Habituasi
Agenda pembelajaran ini memfasilitasi agar peserta melakukan
proses aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi
yang telah diperolehnya melalui berbagai mata Pelatihan yang telah
dipelajari.
3
kelas 2 A bengkulu kebersihan lingkungan kerjanya dinilai masih kurang
terutama pada pos atas. Karena masih banyak terdapat sampah, debu dan
juga bekas rokok baik itu puntung rokok ataupun abu rokok di pos atas.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya sarana penunjang kebersihan yang ada
di pos, sehingga sampah dan debu semakin banyak yang menyebabkan
kenyamanan saat bekerja berkurang. Harapan penulis dengan adanya
susunan rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan kebersihan
lingkungan kerja pada pos atas di Lapas kelas 2A Bengkulu demi
tercapainya kinerja yang optimal pada pos penjagaan atas. Oleh karenanya
penulis menitikberatkan rancangan aktulisasi ini dengan judul
“Peningkatan Pengawasan Sarana Penunjang Kebersihan Di Pos Atas
Lapas Kelas IIA Bengkulu”.
1. Tujuan
4
Pelatihan dasar kali ini adalah pegawai Lembaga Pemasyarakatan di
lingkungan kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah
Bengkulu maka Pelatihan Dasar tersebut akan menjadi dasar bagi para
pegawai lembaga Pemasyarakatan untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawab masing-masing di tempat bekerja.
2. Manfaat
1. Bagi Peserta Diklat
Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA
sebagai landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN.
2. Bagi Lapas Klas II A Bengkulu
Rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efesiensi,
inovasi, serta mutu pelayanan dan keamanan Lapas Klas II A
Bengkulu.
3. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendapatkan pelayanan yang
lebih PRIMA dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Bengkulu.
4. Masyarakat
Masyarakat merasa tenang karena keluarganya yang berada di dalam
Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Bengkulu mendapatkan
pelayanan yang baik.