Anda di halaman 1dari 22

Cash Flow dan Inflasi

Analisa Cash Flow dan Inflasi


• Untuk keperluan cash flow yad, diperlukan
parameter inflasi, tujuannya untuk memperkirakan
biaya yad dan berbeda besarnya dari tahun ketahun
serta semakin besar.
• Secara prinsip masing-masing item casf flow di
pengaruhi secara berbeda oleh inflasi.
• Pada banyak kejadian seperti biaya pembangunan
plat form di tengah laut harganya akan di pengaruhi
oleh harga baja dan biaya/jasa pekerja.
• Secara sama biaya pemboran sumur dipengaruhi
oleh moving rig dan driling hardware dan pemakaian
bahan (casing, tubing, bit, lumpur pemboran)
• Secara praktis dalam membuat cash flow
dengan memasukkan inflasi diperbolehkan.
• Jika di lakukan asumsi tingkat inflasi 5%
pertahun, cash flow akan melakukan inflasi
biaya capital dan operating/operasi di mulai
tahun depan dari saat ini.
Sebagai Ilustrasi :

Diperkirakan pengembangan suatu lapangan migas sebesar


$250 MM selama 2 tahun, dengan biaya operasi saat ini
sebesar $20 MM biaya ini adalah biaya riil (biaya riil adalah
biaya saat ini dan tidak di pengaruhi oleh inflasi).

Dengan asumsi tingkat inflasi (dapat di sebut laju escalasi)


sebesar 5% per tahun, perkirakan biaya tahun berikutnya
dengan data:
Biaya Yang Dikenakan Escalasi

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5


Real Capex ($ MM) 100 150
Real opex ($ MM) 20 20 20
Escalasi Rate (% Pa) 5% 5% 5% 5%
Escalasi Factor 1.000 1.050 1.103 1.158 1.216
Escalasi Capex ($
MM) 100 157.5
Escalasi Opex ($ MM) 0 0 22.1 23.2 24.3

thn ke

Esc Rate Fac Esc 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0.050 1.050 1.000 1.050 1.103 1.158 1.216 1.276 1.340 1.407 1.477 1.551
Depreciation dan Escalation

• Hanya capital expenditur yang dilakukan depresiasi.


• Tidak umum melakukan escalasi annual depreciation
• Cara melakukan spreading capital expenditur dalam
perioda tahunan tergantung regulasi yang menyangkut
tax, perhitungan ekonomi (accounting).
• Dalam analisa cash flow, perkiraan biaya capital tahun
mendatang diperkirakan dengan menggunakan escalasi,
proses ini menentukan besarnya capital expenditur pada
tahun yang bersangkutan.
• Jika aktual capital expenditure setiap tahun diketahui,
kemudian berdasarkan regulasi di tentukan jenis
deprisiasinya.
• Secara prinsip, depresiasi total adalah jumlah deprisiasi
tahunan yang besarnya sama dengan capital
expenditure (yg dideprisiasikan).
• Umumnya regulasi membolehkan tambahan depresiasi
sehingga meniadakan biaya investasi (principle),
sehingga semua biaya capital expenditure dapat habis
dideprisiasikan, artinya regulasi tidak
menetapkan/membolehkan annual depresiasi dilakukan
escalasi dalam kontek inflasi (menurunnya nilai uang
terhadap waktu).
Nominal dan Real Cash Flow
• Biaya yang di eskalasi, harga dan aliran dana tunai yg dibicarakan
pada bagian 7, pada kondisi “nominal”, atau “aliran uang pada saat
yang bersangkutan ” (money of the day), harga, dan cash flow, hal
yang membedakan dari saat ini ( “to day”) adalah real atau
diistilahkan sebagai biaya, price dan cash flow yang kena inflasi,
nilai real ini merupakan sejumlah uang yang kena inflasi, dan
dinyatakan sebagai pembelian energi dimasa yad dari sejumlah
uang saat ini.
• Nominal cash flow adalah uang bersih yang dihasilkan dari suatu
analisa (perhitungan) berdasarkan harga dan biaya yang dieskalasi,
sehingga sudah melibatkan pengertian inflasi.
• Real cash flow adalah aliran dana bersih, menggambarkan
pembelian energy saat ini, besarnya akan sama dengan nominal
cash flow yang dikenai inflasi, laju deflasi ini tidak berarti sama
dengan laju inflasi yang digunakan terhadap capital expenditure,
biaya operasi atau harga migas.
• Ilustrasi penggambaran konversi dari nominal net cash flow ke real
cash flow dpt dilihat pada tabel dibawah ini.
Nominal And Real (or Deflated) Net Cash Flow
Tahun Year 1 Year 2 Year 3
Nominal Net Cash Flow ($ MM) -100 105 110
Deflation Rate, % (Pa) 0 5 5
Deflation Factor (number) 1.00 1.05 1.10
Deflated Net Cash Flow ($ MM) -100 100 100
Deriving Real Net After Tax Cash Flow
• Asal real net cash flow yang di jelaskan pada bab 19,
berdasarkan penggunaan biaya dan harga yang di escalasi
dengan mengalami penurunan nilai (inflating) sehingga akan
menghasilkan nominal net cash flow.
• Asal penurunan real cash flow berbeda seperti yang
diterangkan pada bab terdahulu yang sering digunakan pada
industri.
• Alternatif metoda ini tidak melakukan escalasi terhadap biaya
dan harga, sehingga menghilangkan kesemuan untuk
melakukan deflasi terhadap net cash flow.
• Dua pendekatan yang dapat dilakukan, hasilnya akan sama dalam
menghasilkan net cash flow, dengan dua alasan:
• Alasan ke 1: escalasi rate dilakukan terhadap biaya dan harga dan
escalasi rate yang digunakan pada net cash flow besarnya tidak
perlu sama.
• Alasan ke 2 : pengaruh tax dalam kenyataanya dinyatakan sebagai
fenomena “Fiscal drag”, selalu dilibatkan untuk menjamin, bahwa
real net cash flow berasal dari nominal cash flow yang telah
mengalami deflasi dan harganya lebih rendah dari real cash flow
berdasarkan biaya dan harga yang tidak di escalasi.
• Ilustrasinya
Real Tax Calculation - Version 1 ($MM)
Real Data Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Income 0.0 40.0 40.0 40 40
Capex 100
Opex 0 10 10 10 10

Tax Calculation
Income 0 40 40 40 40
Depreciation 25 25 25 25
Opex 0 10 10 10 10
Net Revenue (NR) -25 5 5 5 30
Lost Carry Forward (LCF) -25 -20 -15 -10 20
Taxable Income 0 0 0 0 20
Real Tax Liability (40%) 0 0 0 0 8
• Akan dilakukan real tax yang berbeda dengan
cara melakukan escalasi pendapatan (income)
dan biaya sebesar 5%, juga dengan melakukan
nominal tax liability dan deflating dengan rate
deflator 5% pertahun
Real tax calculation - Version 2 ($MM)
Real Data Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Income 0.0 42.0 44.1 46.3 48.6
Capex 100.0
Opex 0 10.5 11.0 11.6 12.2

Tax Calculation
Income 0 42.0 44.1 46.3 48.6
depreciation 25 25 25 25
opex 0 10.5 11.0 11.6 12.2
Net Revenue -25 6.5 8.1 9.7 36.5
Lost Carry Forward -25 -18.5 -10.4 -0.7 35.8
Nominal Taxable Income 0 0 0 0 14.3
Deflator 1 1.05 1.10 1.16 1.22
Real Tax Liability 0 0 0 0 11.77
• Jika dibandingkan dua perhitungan diatas, bahwa real
tax liability, menyatakan besarnya real tax liability paling
rendah ($8 MM) dari pendekatan versi ke 2 ($11.7 MM).
• Secara nyata, bahwa versi 1, tax liability di bawah harga
(underestamate), karena menggunakan perkiraan real
depreciation terlalu tinggi (overs etimate), ini sebagai
potongan (korting) dalam menghitung tax.
• Versi ke 1, menggunakan nominal deprisiasi sebagai
gantinya deflasi, ini kenyataan di dunia industri.
• Versi ke 2, dikoreksi dengan penggunaan nominal
depriciation sebagai bagian dari perhitungan nominal
tax liability, yang akhirnya mengkonversi nominal tax
menuju real tax.
• Tidak valid/logis menyesuaikan real cash flow
dengan menggunakan biaya dan harga yang
tidak di eskalasi.
• Cara mengoreksi/mengatur real cash flow
adalah melakukan eskalasi biaya dan harga
untuk menghitung tax, pendekatan ini
membolehkan menggunakan escalation rate
yang berbeda, terhadap komponen cash flow
Cash Flow dan Project Financing

• Pendanaan dalam proyek migas berasal dari


shareholder equity, namun sejak 1970-an pendanaan
sepenuhnya di tanggung bank, berupa pinjaman, bank
akan melihat apakah project tsb bisa mengembalikan
pinjaman yang di berikan, keuangan yang demikian
disebut project financing atau nonsource financing (krn
tidak mendapatkan sumber dana dari sekumpulan
perusahaan).
• Pengaruh project financing terhadap keekonomian
proyek, untuk meringankan beban keuangan, dinyatakan
sebagai beban keuangan total (large front-end capital
expenditures) ditanggung oleh pemberi pinjaman.
• Pinjaman akan mulai di bayarkan dengan tingkat bunga tertentu,
pada saat terjadi net cash flow positif saat produksi.
• Perusahaan pemberi pinjaman akan mendapatkan sebagian net
cash flow (karena pembayaran bunga pinjaman), harus dihindari
distribusi casf flow yang melebihi waktu kontrak (karena sejumlah
pembayaran diawal dan diakhir kontrak yang cukup besar.
• Tabel dibawah akan mengilustrasikan kondisi diatas dengan interest
rate 10%.
• Diasumsi pada tabel di bawah ini, semuanya capital expenditure,
yang menarik selama tahun ke nol masih harus membayar
depresiasi (capital).
• Angsuran kapital (principal) dilakukan selama 4 tahun, dimulai dari
tahun awal dari income.
Cash Flow With Project Financing
Years Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Field Data
Income 100.0 100.0 100.0 100.0
Capex 100
Opec 10 10 10 10
Net Cash Flow -100 90 90 90 90

Financing Calculation
Loan 100
Balance at Start 100 110.0 82.5 55.0 27.5
Interest During year 11 8.3 5.5 2.8
Repayment of principal 27.50 27.50 27.50 27.50
Balance at end 110 82.5 55 27.5 0.00
Tax Calculation
Income 100 100 100 100
Depreciation 25 25 25 25
Opex 10 10 10 10
Interest 11 8.3 5.5 2.8
Net Revenue -25 54 56.7 59.5 87.3
Loss Carry Forward -25 29
Taxable Income 0 29 56.7 59.5 87.3
Tax Payments (40%) 0 11.6 22.6 23.8 34.9
Net Cash Flow
Calculation
Income from project 100 100 100 100
Fund Borrowed 100
Total Cash in 100 100 100 100 100
Capex 100
Opex 10 10 10 10
Loan Repayment 27.5 27.5 27.5 27.5
Loan Interest 11 8.3 5.5 2.8
Tax 11.6 22.6 23.8 34.9
Total Cash Out -100 -60.1 -68.4 -66.8 -75.2
Net Cash Flow 0 39.9 31.6 33.2 24.8
Soal:
Berdasarkan hasil simulasi di perkirakan peramalan produksi dari
suatu rencana pengembangan lapangan di ketahui sbb:
Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Prod oil, MMBO 0 3 5 7 9 11 10 9 5.5 4.5 3.5
Investasi, MM
250 150
USD

Investasi terdiri dari 60% kapital dan 40% non-kapital, Harga minyak sebesar
45 USD/BBL, Operating Cost sebesar 12 USD/BBL, Harga, Kapital dan
Operating Cost mengalami escalasi 2.5 % per thn, Perusahaan di kenakan
pajak sebesar 40%. Dengan menggunakan depresiasi decline balance selama
5 tahun, dimulai dari awal produksi minyak, hitunglah:

a.Net Cash Flow (NCF) pertahun (setelah Pajak)


b.Indikator ekonomi : POT, NPV (dengan discount rate 10%), IRR,DPR dan
PIR.
c.Bagaimana analisa saudara tentang prospek pengembangan lapangan ini.
Terima-Kasih

Anda mungkin juga menyukai