Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISASI RESERVOIR BATUPASIR DURI “B2”

UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN RANTAUBAIS


BAGIAN UTARA

TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Magister dari
Institut Teknologi Bandung

Oleh:
DWI BUDI FITRIANTO
NIM: 22005022
Program Studi Pascasarjana Petroleum Geoscience

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2007
KARAKTERISASI RESERVOIR BATUPASIR DURI “B2”
UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN RANTAUBAIS
BAGIAN UTARA

Dwi Budi Fitrianto


NIM: 22005022

ABSTRAK

Dalam usaha meningkatkan produksi minyak yang terus mengalami penurunan


tingkat produksi, dilakukan usaha-usaha untuk memproduksi minyak dengan
metode produksi tingkat lanjut. Lapangan minyak RantauBais merupakan
lapangan minyak dengan tipe minyak berat, saat ini usaha produksinya baru
menggunakan metode primer yang diselingi dengan injeksi panas (uap) dengan
metode Huff&Puff. Tingkat perolehan minyak lapangan RantauBais sampai
dengan Desember 2006 baru mencapai 2,55% dari total cadangan minyak yang
ada di lapangan ini sebesar 240 juta barel.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang karakter dari reservoir minyak


yang ada, studi tentang karakterisasi reservoir perlu dilakukan. Karakterisasi
reservoir ini meliputi pemahaman tentang fasies pengendapan, stratigrafi sikuen,
maupun tentang properti batuan reservoir yang ada.

Studi kali ini akan mempelajari karakterisasi reservoir batupasir Duri “B2” di
lapangan RantauBais bagian utara, yang meliputi studi tentang fasies
pengendapan, stratigrafi sikuen, serta pola penyebaran properti batuan dari
reservoir batupasir Duri “B2”.

Data yang digunakan dalam studi ini adalah inti batuan dan hasil deskripsinya dari
5 sumur, 20 data log sumur yang terdiri dari log sinar gamma (sebagai data
utama), log resistivitas dan log densitas (sebagai data pendukung), data
interpretasi seismik, dan data properti batuan yang terdiri dari porositas dan
saturasi minyak.

Hasil studi menunjukkan bahwa reservoir batupasir Duri “B2” merupakan sebuah
sistem incised valley, yang mempunyai fasis pengendapan berupa tidal channel,
tidal bar, tidal sand ridge, dan transgressive lag. Bagian atas dan bawah dari
reservoir bapasir Duri “B2” dibatasi oleh shallow marine shelf. Hasil karakterisasi
reservoir batupasir Duri “B2” berdasar data properti batuan yang tersedia belum
berhasil memberikan jawaban atas perbedaan tingkat perolehan minyak dari
sumur-sumur yang ada di lapangan ini. Diperlukan tambahan data yang lebih
lengkap untuk dapat lebih memahami karakteristik reservoir batupasir Duri “B2”
ini.

i
DURI “B2” RESERVOIR CHARACTERIZATION
FOR RANTAUBAIS NORTHERN AREA
FIELD DEVELOPMENT

Dwi Budi Fitrianto


NIM: 22005022

ABSTRACT

In order to increase oil production which on decline trend currently, study about
enhanced oil recovery always supported. RantauBais Field is a heavy oil field
which is still using primary method to recover the oil. Temporary steam injection
using Huff&Puff method applied to make reservoir temperature stable to stimulate
oil movement. Until end of last year, RantauBais Field has oil recovery about
2.55% from total oil reserves in this field around 240 million barrels.

Enhanced oil recovery is alternative for RantauBais Field development in order to


increase oil recovery. Steam flood method is one of enhanced oil recovery
methods which potential to apply in this field. Integrated study of reservoir
characterization should conduct to fully understand characterization of the field.
Reservoir characterization study including study about facies sedimentation, high
resolution sequence stratigraphy, and characterization of reservoir poperties and
fluids properties.

A study conducted to understand reservoir characterization of Duri “B2” sand,


especially in Rantaubais Field northern area. This study will covered facies
sedimentation, sequence stratigraphy, and rock properties distribution of Duri
“B2” sand. Core data from five wells, 20 well logs data (gamma ray, resistivity
and density), seismic data, and rock properties (porosity and oil saturation)
available for this study.

The study conclude that Duri “B2” sand is a incised valley fill system, with
sedimentation facies as tidal channel, tidal bar, tidal sand ridge, and transgressive
lag. Top and bottom of Duri “B2” sand bounded with shallow marine shelf. Result
of reservoir characterization avail to answer question about variation of oil
recovery performance of wells in Rantaubais Field northern area. Additional data,
especially related with well production history, permeability, and fluids properties
needed to more understand reservoir characterization of Duri “B2” sand.

ii
KARAKTERISASI RESERVOIR BATUPASIR DURI “B2”
UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN RANTAUBAIS
BAGIAN UTARA

Oleh:
Dwi Budi Fitrianto
NIM: 22005022

Program Studi Teknik Geologi


Institut Teknologi Bandung

Menyetujui:
Tim Pembimbing
Tanggal:...........................

Pembimbing I

( Dr. Djuhaeni )

Pembimbing II Pembimbing III

( Dr. Eddy A. Subroto ) ( Ir. Niniek R. Herdianita, M.Sc. )

iii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut


Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta
ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut
Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi
pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizing pengarang dan harus
disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin


Direktur Program Pascasarjana, Institut teknologi Bandung.

iv
Mungkin ini bukan karya terbaik
Tapi semua ini hanya kupersembahkan kepada :

Isteriku tercinta
Renny Afrianty

Anak-anakku tersayang
Alisha Azzahra Fitrianto dan dhedhe

v
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah swt yang telah


melimpahkan rahmat serta petunjuk-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan
dengan lancar dan tepat waktu. Tesis ini merupakan studi karakterisasi reservoir
batupasir Duri “B2” di Lapangan RantauBais bagian utara, dengan penekanan
pada stratigrafi sikuen resolusi tinggi (orde 4). Lapangan RantauBais terletak di
Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dr. Djuhaeni, Dr. Eddy A. Subroto dan Ir. Niniek R. Herdianita, M.Sc.
selaku dosen pembimbing tugas akhir,
2. Dr. Chalid Idham Abdullah selaku Dosen Wali dan Koordinator Program
Pascasarjana Petroleum Geoscience,
3. Ketua Program Studi Teknik Geologi ITB,
4. Staf Pengajar Program Pascasarjana Petroleum Geoscience,
5. Chris Denison atas konsultasi dan mentoringnya,
6. Manajemen PT CPI,
7. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Petroleum Geoscience
tahun ajaran 2005-2007 (khususnya MYD, PWT, MZA, MYA, ISB, LP,
dan DK)
8. Orang tua dengan segala doa restunya,
9. Isteriku tercinta Renny Afrianty serta anakku tersayang Alisha Azzahra
Fitrianto, yang tak henti-hentinya berdoa dan memberikan semangat buat
Ayah. Ayah minta maaf atas waktu bermain dan bersama yang telah tersita
selama dua tahun ini.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan tesis ini, sehingga kritik
dan saran untuk perbaikan tulisan ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga hasil
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan.

Bandung, 2 Juli 2007


Dwi Budi Fitrianto

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT............................................................................................................ ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL............................................................ xiii
Bab I Pendahuluan .................................................................................................. 1
I.1 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 1
I.2 Lokasi dan Objek Penelitian .......................................................................... 2
I.2.1 Lokasi Penelitian .....................................................................................2
I.2.2 Objek Penelitian......................................................................................5
I.3 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 5
I.4 Asumsi dan Hipotesis .................................................................................... 9
I.5 Peneliti Sebelumnya .................................................................................... 10
I.6 Metodologi Penelitian.................................................................................. 10
I.7 Metode Perolehan Data................................................................................ 13
Bab II Geologi Regional ....................................................................................... 16
II.1. Geologi Regional Cekungan Sumatera Tengah ....................................... 16
II.1.1. Struktur Geologi dan Tektonik Cekungan Sumatera Tengah .............16
II.I.2 Tektonostratigrafi Cekungan Sumatera Tengah ...................................18
II.2 Geologi Lokasi Penelitian .......................................................................... 23
II.2.1 Struktur geologi lapangan RantauBais .................................................23
II.2.2 Stratigrafi sikuen lapangan RantauBais ...............................................24
Bab III Analisis Stratigrafi Sikuen....................................................................... 30
III.1 Analisis Sedimentasi Inti Batuan Batupasir Duri “B2” ............................ 32
III.1.1. Analisis sedimen inti batuan sumur RantauBais#41 dan
RantauBais#42 .............................................................................................. 34
III.2 Korelasi Stratigrafi Sikuen dan Penyebaraan Fasies................................. 38
III.2.1 Stratigrafi sikuen sumur dengan inti batuan .......................................38
III.2.2 Korelasi stratigrafi sikuen seluruh sumur ...........................................47
III.2.3. Komparasi dengan penelitian sebelumnya.........................................52
Bab IV Karakterisasi Reservoir Batupasir Duri “B2”........................................... 53
IV.1 Analisis Ketebalan Reservoir Batupasir Duri “B2”................................. 54
IV.2 Analisis Properti Batuan Resevoir Batupasir Duri ”B2” .......................... 59
IV.2.1. Pemetaan Data Porositas Batuan .......................................................60
IV.2.2. Pemetaan Data Saturasi Minyak ........................................................62
IV.3. Karakterisasi Reservoir Batupasir Duri “B2” ......................................... 63
Bab V Kesimpulan ................................................................................................ 68
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 70

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1. Lokasi lapangan konsesi PT CPI di Cekungan Sumatera Tengah.


Lokasi penelitian adalah lapangan RantauBais, yang terletak sekitar
40 km lapangan minyak Duri............................................................. 2
Gambar I. 2. Pembagian lapangan RantauBais menjadi tiga bagian: utara, tengah,
dan selatan, yang dipisahkan oleh dua garis imajiner. Pembagian ini
berdasarkan variasi stratigrafi dan struktur. Kontur adalah kontur
ketebalan lapisan Duri “B2” (Hazairin, 1999). .................................. 3
Gambar I. 3. Tipikal data log sumur lapangan RantuBais (sumur RantauBais#2),
terdiri dari Formasi Duri, Bekasap, dan Formasi Bangko. Data log
merupakan data log sinar gamma yang dicerminkan......................... 4
Gambar I. 4. Tipikal data log sumur-sumur di lapangan RantauBais bagian utara
dan tipikal data sumur di area tersebut. Objek penelitian adalah
reservoir batupasir Duri “B2”. ........................................................... 5
Gambar I. 5. Akumulasi produksi tiap sumur di lapangan RantauBais bagian
utara, menunjukkan tingkat perolehan minyak masing-masing sumur
dan cadangan yang diperkirakan masih ada....................................... 7
Gambar I. 6. Sistematika korelasi rinci dengan menggunakan metode stratigrafi
sikuen resolusi tinggi (modifikasi dari van Wagoner dkk., 1999). 12
Gambar I. 7. Diagram alir metode penelitian. Data utama penelitian adalah data
deskripsi inti batuan dan data lubang bor, sedang data lainnya dalah
data pendukung dan merupakan data terproses................................ 13
Gambar I. 8. Peta dasar yang memperlihatkan penyebaran data sumur yang
dipakai dalam penelitian ini, termasuk lima sumur dengan data inti
batuan. Nama sumur diwakili oleh nomor sumur. ........................... 14
Gambar II. 1. Peta Cekungan Sumatera Tengah. Daerah yang diarsir merupakan
cekungan yang ada di Sumatera dan Jawa bagian barat. Cekungan
Sumatera Tengah ditunjukkan oleh daerah yang berarsir dan bergaris
merah, beserta batas-batas cekungannya (diadaptasi dari Yarmanto
dan Aulia, 1988)............................................................................... 17
Gambar II. 2. Kolom tektonostratigrafi regional Cekungan Sumatera Tengah.
Objek penelitian terdapat pada Formasi Duri di dalam Kelompok
Sihapas (Heidrick dan Aulia, 1993)................................................. 23
Gambar II. 3. Pola struktur lapangan RantauBais. Di bagian barat dibatasi oleh
rangkaian patahan utama, yang berarah sama dengan arah struktur
antiklinnya (Hazairin, 1999). ........................................................... 24
Gambar II. 4. Model stratigrafi sikuen dari lapangan RantauBais. Batupasir Duri
”B” diinterpretasikan sebagai satu tubuh batuan dan diendapkan
secara selaras di atas rangkaian batu pasir Duri ”C”(Denison dan
Pujiarko, 1999)................................................................................. 27
Gambar II. 5. Batas-batas sikuen yang telah diidentifikasi sebelumnya beserta
interpretasi trek sistem pengendapannya. Ditampilkan pada sumur
RantauBais#2 (Denison dan Pujiarko, 1999)................................... 28

viii
Gambar II. 6. Letak objek penelitian di dalam kerangka stratigrafi sikuen dari
lapangan RantauBais yang telah diidentifikasikan sebelumnya. ..... 29
Gambar III. 1. Letak interval inti batuan pada masing-masing sumur dengan data
inti batuan......................................................................................... 33
Gambar III. 2. Foto inti batuan sumurRantauBais#41 pada interval 698 – 704 kaki.
Pada interval kedalaman 703 kaki dijumpai adanya kenampakan
permukaan glossifungites................................................................. 35
Gambar III. 3. Hasil deskripsi inti batuan pada sumur RantauBais#41 pada
interval 698 – 707,8 kaki. ................................................................ 36
Gambar III. 4. Deskripsi inti batuan sumur RantauBais#41 pada interval 727 –
739,4 kaki. Tampak permukaan glossifungites pada kedalaman 731
kaki yang diinterpretasikan sebagai batas sikuen. ........................... 39
Gambar III. 5. Interpretasi stratigrafi sikuen reservoir Duri ”B2” pada sumur
RantauBais#41. Batas sikuen SB D1-1 diinterpretasikan pada
kedalaman 731 kaki, sedang flooding surface FS pada kedalaman
696 kaki............................................................................................ 41
Gambar III. 6. Deskripsi inti batuan sumur RantauBais#42 pada interval 736,2 –
748,8 kaki. Tampak permukaan glossifungites pada kedalaman 745,5
kaki yang diinterpretasikan sebagai batas sikuen. ........................... 42
Gambar III. 7. Interpretasi stratigrafi sikuen reservoir Duri ”B2” pada sumur
RantauBais#42. Batas sikuen SB D1-1 diinterpretasikan pada
kedalaman 745,5 kaki, sedang flooding surface FS pada kedalaman
706 kaki............................................................................................ 43
Gambar III. 8. Perbandingan respons log sinar gamma dengan hasil deskripsi inti
batuan pada sumur RantauBais#28. (deskripsi inti batuan disarikan
dari Denison dan Pujiarko, 1999). ................................................... 45
Gambar III. 9. Interpretasi stratigrafi sikuen pada sumur RantauBais#15,
RantauBais#25, dan RantauBais#28. ............................................... 46
Gambar III. 10. Korelasi stratigrafi sikuen antara lima sumur dengan inti batuan di
lapangan RantauBais bagian utara. .................................................. 46
Gambar III. 11. Peta dasar lapangan RantauBais bagian utara dengan arah lintasan
delapan penampang sumur............................................................... 47
Gambar III. 12. Korelasi stratigrafi sikuen penampang US2, menunjukkan
interpretasi batas sikuen, flooding surface, dan lapisan pada reservoir
batupasir Duri ”B2”. ........................................................................ 48
Gambar III. 13. Korelasi stratigrafi sikuen penampang BT2, menunjukkan
interpretasi batas sikuen, flooding surface, dan lapisan pada reservoir
batupasir Duri ”B2”. ........................................................................ 49
Gambar III. 14. Korelasi stratigrafi sikuen penampang BT3, menunjukkan
interpretasi batas sikuen, flooding surface, dan lapisan pada reservoir
batupasir Duri ”B2”. ........................................................................ 49

ix
Gambar III. 15. Korelasi stratigrafi sikuen penampang US1, menunjukkan
anomali kenampakan yang ada pada sumur RantauBais#14. .......... 51
Gambar III. 16. Korelasi stratigrafi sikuen penampang BT1, menunjukkan
penyebaran lapisan batupasir yang mengkasar ke atas, dibagian barat
laut lapangan RantauBais bagian utara. ........................................... 51
Gambar III. 17. Perbandingan stratigrafi sikuen hasil studi dengan kerangka
stratigrafi sikuen yang telah ada (disarikan dari Denison dan
Pujiarko, 1999)................................................................................. 52
Gambar IV. 1. Peta struktur puncak reservoir Duri ”B2” di lapangan RantauBais
bagian utara, antiklin berarah barat laut-tenggara dan semakin tinggi
ke arah utara. .................................................................................... 55
Gambar IV. 2. Peta ketebalan reservoir batupasir Duri ”B2” dengan batas atas
adalah permukaan banjir (flooding surface) di atas reservoir
batupasir Duri ”B2” dan batas bawah batas sikuen SB D-11. ......... 56
Gambar IV. 3. Peta ketebalan lapisan tidal channel reservoir batupasir Duri ”B2”.
.......................................................................................................... 56
Gambar IV. 4. Peta struktur puncak reservoir batupasir Duri ”B” lapangan
RantauBais, hasil interpretasi data seismik 3 dimensi. Tampak
struktur antiklin minor di bagian barat laut (NW). .......................... 58
Gambar IV. 5. Penampang seismik 3 dimensi, melintang barat-timur di lapangan
RantauBais bagian utara. Terdapat kenampakan antiklin minor di
bagian barat. ..................................................................................... 58
Gambar IV. 6. Peta porositas rata-rata reservoir batupasir Duri “B2” di lapangan
RantauBais bagian utara, menunjukkan pola penyebaran yang berada
di bagian tengah lapangan................................................................ 61
Gambar IV. 7. Peta porositas maksimum reservoir batupasir Duri “B2” di
lapangan RantauBais bagian utara menunjukkan pola penyebaran
yang berada di bagian tengah lapangan. .......................................... 61
Gambar IV. 8. Peta saturasi minyak rata-rata reservoir batupasir Duri “B2” di
lapangan RantauBais bagian utara. Pola penyebaran dipengaruhi oleh
pola struktur dari batupasir Duri “B2”............................................. 62
Gambar IV. 9. Peta saturasi minyak maksimum reservoir batupasir Duri “B2” di
lapangan RantauBais bagian utara. Pola penyebaran dipengaruhi oleh
pola struktur dari batupasir Duri “B2”............................................. 63
Gambar IV. 10. Penampang sumur yang memotong lapangan RantauBais bagian
utara dengan arah barat laut-tenggara, menunjukkan data log sumur
RantauBais#14 dibandingkan dengan data log sumur yang lain. .... 64
Gambar IV. 11. Ilustrasi model incised valley batupasir Duri “B2” serta perubahan
fasies batupasir ke arah barat laut lapangan RantauBais bagian utara.
.......................................................................................................... 66

x
DAFTAR TABEL

Tabel I. 1. Tabel produksi rata-rata setiap tahun sumur di lapangan RantauBais


bagian utara setelah dinormalisasi. ....................................................... 7
Tabel I. 2. Tabel nilai HPT dan akumulasi minyak rata-rata per tahun per HPT
dari sumur-sumur di lapangan RantauBais bagian utara....................... 8
Tabel III. 1. Hasil identifikasi fasies pengendapan dan ciri-ciri sedimentasinya di
lapangan RantauBais (Denison dan Pujiarko, 1999)........................... 31
Tabel IV. 1. Tabel data properti batuan (porositas dan saturasi minyak) dari
reservoir batupasir Duri “B2” di lapangan RantauBais bagian utara.. 60

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Deskripsi inti batuan sumur RantauBais#41 dan RantauBais#42 ... 71


Lampiran B: Penampang Melintang Sumur di Lapangan RantauBais Bagian Utara
.......................................................................................................... 85

xii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan Nama Pemakaian pertama kali


pada halaman

GAPI Gravity American Petroleum Index 5


HPT Hydrocarbon Pore Thickness 8
PT CPI PT Chevron Pacific Indonesia 14
jtyl juta tahun yang lalu 20
SB Sequence Boundary 28
FS Flooding Surface 28
MFS Maximum Flooding Surface 28
TST Transgressive System Tract 37
HST High-stand System Tract 40

Simbol Nama Pemakaian pertama kali


pada halaman

θ Porositas 8

xiii

Anda mungkin juga menyukai