BAB 5
Tugas 5.1
(Adopsi Subramanyam)
Cuplikan dari laporan Land’s End adalah sebagai berikut (dalam ribuan dollar)
Tahun 8 Tahun 9
Catatan 1. Jika metode akuntansi untuk persediaan menggunakan FIFO persediaan diperkirakan akan bernilai
$26,9 juta dan $25,1 juta lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang disajikan pada masing-masing tahun 8
dan tahun 9
Diminta :
1. Berapakah nilai persediaan akhir pada tahun 9 dan tahun 8 jika menggunakan metode FIFO?
3. Diskusikan manfaat penyajian kembali dari LIFO menjadi FIFO untuk tujuan analisis!
Jawab :
1 Tahun 8
Pembelian 754.661
Barang Tersedia
Persediaan Akhir 25.100.000
Tahun 9
Pembelian 754.661
Tarif pajak
3 Tujuan analisis utama dalam membuat LIFO menjadi penyajian kembali FIFO adalah :
• Menggunakan metode inventaris yang berbeda untuk memperoleh komparabilitas yang lebih baik antara
perusahaan
• Menggunakan biaya yang diperbarui untuk mendapatkan metric nilai inventaris neraca yang lebih baik
Tugas 5.2
Asumsikan suatu mesin berharga $300.000 dengan masa manfaat 5 tahun tanpa nilai sisa akan menghasilkan
laba tahunan sebelum penyusutan dan pajak sebesar $100.000
Diminta :
Hitunglah tingkat pengembalian tahunan mesin ini (dengan menggunakan nilai buku awal tahun sebagai
basis) untuk tiap metode penyusutan berikut (asumsi pajak 25%) :
Jawab:
100.000-25.000= 75.000
Tugas 5.3
Gunakan laporan keuangan pada tugas 1.2 angka 1) untuk menjawab pertanyaan berikut :
1. Identifikasi metode yang digunakan perusahaan dalam menyajikan nilai aktiva kas, piutang, persediaan
berdasarkan informasi yang anda temukan dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan
2. Identifikasi jenis aktiva tetap perusahaan sehubungan dengan pemilihan metode penyusutan yang
digunakan, masa manfaat dan nilai sisa. Gunakan informasi tersebut untuk membuat perbandingan terhadap
penetapan masa manfaat yang tidak sesuai dengan pengelompokan menurut ketentuan perpajakan. Kemudian
jelaskan dampaknya terhadap laba perusahaan dan pajak terutang
Jawab :
1. Aset Tetap
Penyusutan atau amortisasi aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat
ekonomis aset tersebut sebagai berikut:
• Alat-alat transportasi
• Galon
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak untuk Perusahaan dan Entitas
Anak tertentu yaitu IDLK dan IFM, serta metode rata-rata tertimbang (weighted-average) untuk Entitas Anak
lainnya. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
2. aktiva tetap wajib dicatat sebesar biaya perolehan yang meliputi beberapa unsur di bawah ini.
1. Harga beli yang didalamnya termasuk pajak pembelian dikurangi dengan potongan serta diskon
pembelian.
2. Biaya yang dikeluarkan seperti biaya pengangkutan barang dari lokasi awal hingga ke tujuan.
3. Memperkirakan awal biaya pembongkaran serta perakitan aset hingga siap untuk dipergunakan.
4. Dalam kegiatan pembelian tanah beserta bangunannya, pencatatan wajib dilakukan secara
terpisah antara harga masing-masing.
Metode garis lurus adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap di mana beban penyusutan tetap
per tahunnya sama hingga akhir umum ekonomis aktiva tetap tersebut.
Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode
garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh
oleh besar kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan seperti bangunan dan peralatan
kantor.
Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya akumulasi penyusutan dengan metode garis
lurus yaitu:
Bukan hanya itu, dengan manajemen aset, Anda juga dapat menjaga nilai aset
Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Taksiran Hasil Unit Produksi