LABORATORIUM FISIKA
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengukur periode osilasi;
2. Memverifikasi pernyataan teori untuk bandul sederhana.
3. Menggunakan bandul sederhana untuk menentukan percepatan gravitasi.
B. DASAR TEORI
Setiap gerak berulang (bolak-balik atau berosilasi) melalui sebuah titik
setimbangnya yang tetap dalam interval waktu yang tetap dinamakan gerak
periodik di bawah. Jika gerak berulang ini melalui lintasan yang sama, kecil,
dan lurus disebut getaran (Ganijanti:2014).
Gerak harmonik adalah gerak periodik yang persamaan geraknya
merupakan fungsi sinusoidal dalam waktu, sedangkan gerak harmonik
sederhana adalah periodik dengan lintasan yang selalu sama panjan. Gerak
harmonik sederhana (GHS) dapat merupakan gerak: linier atau angular,
bergantung pada bentuk lintasan, pengaruh gaya atau berputar di bawah
pengaruh momen gaya atau kopel (Ganijanti:2014).
Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa,
yang digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur (Halliday:1985).
Gaya- gaya yang bekerja pada bandul sederhana adalah tegangan dalam tali T
dan berat beban-m1 mg. Besar komponen radial dan tangensial dari mg
ditunjukkan dalam gambar.
Komponen tangensialnya bertindak sebagai gaya pemulih yang bekerja
pada m untuk mengembalikan ke titik seimbang. Jadi gaya pemulihnya adalah
F = - mg sin θ
Gaya pemulih tidaklah sebanding dengan simpangan sudut θ, melainkan
dengan sin θ; karena itu gerak yang terjadi bukanlah gerak harmonik
sederhana. Tetapi jika sudut θ kecil, maka sin θ hampir sama dengan θ bila
dinyatakan dalam radian. Pergeseran sepanjang busur adalah x = l θ, dan
untuk sudut yang kecil keadaannya mendekati gerak dalam garis lurus. Jadi
dengan menganggap sin θ ≅ θ memperoleh
𝑥 𝑚𝑔
F = - mgθ = -mg1= - ( )x
1
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil dari percobaan yang kami dapatkan:
L= 0,01 m
Periode Periode
Osilasi % ∆𝑻
Massa Waktu hasil dari teori
(n) 𝑻 𝑻
m(kg) t(s) percobaan
𝑳
=(𝑻𝑬−+𝑻𝑻 × 𝟏𝟎𝟎%
𝑬 𝑻)
𝒕 TT=2𝝅√𝒈
TE =𝒏 (𝒔)
F. ANALISIS DATA
Untuk dapat menghitung percobaan yang pertama periode hasil percobaan
𝑡
sesuai data hasil percobaan, kami menggunakan rumus TE =𝑛 (𝑠) sedangkan
𝐿
untuk periode dari teori kami menggunakan rumus seperti di tabel TT=2𝜋√𝑔
yaitu 0,01 m.
Sedangkan untuk menghitung massa beban yang bercelah yang digunakam
𝑡
0,02 kg juga menggunakan rumus yang sudah ada untuk periode TE =𝑛 (𝑠)
Percobaan 1 𝐿
TT = 2𝜋√𝑔
Diketahui: m = 0,01kg
0,01𝑚
n = 10 = 2x3,14 √9,8𝑛𝑚
⁄𝑠2
t = 7,38 s
=0,628 s
Ditanya: TE, TT dan % ∆𝑇 ?
𝑇 𝑇
𝑡 %∆𝑇 = (𝑇𝐸−+𝑇𝑇 × 100%
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠) 𝐸 𝑇)
0,738 𝑠−0,628 𝑠
7,38 𝑠 = × 100%
= 0,738 𝑠+0,628 𝑠
10
= 8,05%
= 0,738 s
Percobaan 2
Diketahui: m = 0,02kg 0,01𝑚
= 2x3,14 √9,8𝑛𝑚
⁄𝑠2
n = 10
t = 7,06s =0,628 s
𝑇 𝑇
Ditanya: TE, TT dan % ∆𝑇 ? %∆𝑇 = (𝑇𝐸−+𝑇𝑇 × 100%
𝐸 𝑇)
𝑡
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠) =
0,706 𝑠−0,628 𝑠
× 100%
0,706 𝑠+0,628 𝑠
7,06 𝑠
= = 5,8%
10
= 0,706 s
𝐿
TT = 2𝜋√𝑔
Percobaan 3
Diketahui: m = 0,03kg 0,01𝑚
= 2x3,14 √9,8𝑛𝑚
⁄𝑠2
n = 10
t = 7,09s =0,628 s
𝑇 𝑇
Ditanya: TE, TT dan % ∆𝑇 ? %∆𝑇 = (𝑇𝐸−+𝑇𝑇 × 100%
𝐸 𝑇)
𝑡
Jawab: TE = (𝑠) =
0,709 𝑠−0,628 𝑠
× 100%
𝑛
0,709 𝑠+0,628 𝑠
7,09 𝑠
= = 6,05 %
10
= 0,709 s
𝐿
TT = 2𝜋√𝑔
Percobaan 4
Diketahui: m = 0,04kg 𝐿
TT = 2𝜋√𝑔
n = 10
0,01𝑚
t = 7,03s = 2x3,14 √9,8𝑛𝑚
⁄𝑠2
Ditanya: TE, TT dan % ∆𝑇 ?
=0,628 s
𝑡
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠) 𝑇 𝑇
%∆𝑇 = (𝑇𝐸−+𝑇𝑇 × 100%
7,03 𝑠 𝐸 𝑇)
= 10 0,703 𝑠−0,628 𝑠
= × 100%
0,703 𝑠+0,628 𝑠
= 0,703 s
= 5,63 %
Percobaan 5
Diketahui: m = 0,05kg 0,01𝑚
= 2×3,14 √9,8𝑛𝑚
⁄𝑠2
n = 10
t = 7,06s =0,628 s
𝑇 𝑇
Ditanya: TE, TT dan % ∆𝑇 ? %∆𝑇 = (𝑇𝐸−+𝑇𝑇 × 100%
𝐸 𝑇)
𝑡
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠) =
0,706 𝑠−0,628 𝑠
× 100%
0,706 𝑠+0,628 𝑠
7,03 𝑠
= = 5,84%
10
= 0,706 s
𝐿
TT = 2𝜋√𝑔
Percobaan 1
Diketahui: L = 0,15m = 0,738 s
n = 10
4𝜋 2
t = 7,38 s T2 = L
𝑔
Ditanya: TE dan T2 ?
4𝜋 2
= 9,8 𝑚 0,15m
⁄𝑠2
𝑡
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠)
= 0,063 s
7,38 𝑠
= 10
Percobaan 2
Diketahui: L = 0,20m 𝑡
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠)
n = 10
7,06 𝑠
t = 7,06 s = 10
2
Ditanya: TE dan T ?
= 0,706 s
4𝜋 2 = 0,804 s
T2 = L
𝑔
4𝜋 2
= 9,8 𝑚 0,20m
⁄𝑠2
Percobaan 3
Diketahui: L = 0,25m 4𝜋 2
T2 = L
𝑔
n = 10
t = 10,81 s 4𝜋 2
= 0,25m
9,8 𝑚⁄ 2
2 𝑠
Ditanya: TE dan T ?
𝑡 = 0,804 s
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠)
10,81𝑠
= 10
= 1,081s
Percobaan 4
Diketahui: L = 0,30m 4𝜋 2
T2 = L
𝑔
n = 10
t = 11,34s 4𝜋 2
= 9,8 𝑚 0,30m
⁄𝑠2
2
Ditanya: TE dan T ?
𝑡 = 1,206 s
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠)
11,34𝑠
= 10
= 1,134 s
Percobaan 5
Diketahui: L = 0,35m 𝑡
Jawab: TE = 𝑛 (𝑠)
n = 10
12,29 s
t = 12,29 s = 10
2
Ditanya: TE dan T ?
= 1,229 s
4𝜋 2 4𝜋 2
T2 = L = 9,8 𝑚 0,35m
𝑔 ⁄𝑠2
= 1,407 s
G. PERTANYAAN
1. Adakah pengaruh massa bandul terhadap periode bandul sederhana?
Jelaskan jawaban anda!
2. Sesuaikah periode yang diperoleh melalui prediksi teori dengan periode
bandul hasil percobaan?
3. Sebandingkah kuadrat perioda bandul sederhana dengan panjang bandul?
Jelaskan!
H. PEMBAHASAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa massa tidak
mempengaruhi perioda karena periode hanya dipengaruhi oleh waktu,
𝐿
panjang tali, phi, dan gravitasi sesuai dengan rumusnya TT = 2𝜋√𝑔.
I. KESIMPULAN
Gerak harmonik adalah gerak periodik yang persamaan geraknya
merupakan fungsi sinusoidal dalam waktu, sedangkan gerak harmonik
sederhana adalah periodik dengan lintasan yang selalu sama panjan. Bandul
sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa, yang
digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur.
Setelah melakukan percobaan yang pertama dapat diketahui bahwa massa
tidak mempengaruhi pada periode, tatapi pada percobaan ini tidak sama
karena yang mengayunkan beban dan stopwatch tidak singkron.
Setelah melakukan percobaan kedua dapat diketahui bahwa panjang tali
berpengaruh pada periode, semakin panjang tali, periode semakin besar.
J. DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2013. FISIKA untuk SMA/MA kelas XI Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga
Resnick, Halliday.1985. FISIKA. Jakarta:Erlangga
Sarojo, Ganijanti Aby. 2014. Seri Fisika Dasar Mekanika Edisi 5. Jakarta:
Salemba Teknika
K. DOKUMENTASI