Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada fisik
benda. Salah satu tujuan fisika adalah untuk mempelajari gerak objek-objek.
Seberapa cepat objek bergerak dan seberapa jauh objek bergerak dalam jangka
waktu tertentu.
Dalam kajian gerak terbagi menjadi dua, yaitu kinematika dan dinamika.
Dimana kinematika membahas gerak tanpa memperhatikan sebab terjadinya gerak,
terbalik dengan dinamika. Pada kesempatan ini kita akan membahas kinematika,
gerak tanpa memperhatikan penyebab geraknya (gerakan satu dimensi yaitu
gerakan sepanjang garis lurus).
Contoh masalah di kehidupan sehari-hari tentang gerakan satu dimensi adalah
sebuah mobil yang bergerak sepanjang jalan datar, lurus, maju atau mundur dari
satu kota ke kota lain dan seterusnya. Berapa jarak yang ditempuh, berapa waktu
yang diperlukan dan lain sebagainya dalam bentuk data.
Pada bagian selanjutnya kelompok kami akan menjelaskan materi dari
kinematika gerak yang kami simpulkan menjadi sebuah makalah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Sesuai latar belakang di atas, maka makalah ini akan membahas tentang :
1. Apa pengertian kinematika?
2. Apa yang dimaksud jarak, perpindahan, kecepatan, laju, percepatan, gerak lurus
beraturan, gerak lurus bebas beraturan dan gaya jatuh bebas?

1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini anatara lain untuk :
1. Mengetahui pengertian kinematika.
2. Mengetahui yang dimaksud jarak, perpindahan, kecepatan, laju, percepatan,
gerak lurus beraturan, gerak lurus bebas beraturan dan gaya jatuh bebas.

1|MAKALAH KINEMATIKA
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan suatu pengetahuan tentang kinematika bagi mahasiswa khususnya
kelas 1A Pendidikan Fisika.
2. Memberikan tambahan wawasan mengenai kinematika.

2|MAKALAH KINEMATIKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KINEMATIKA
Kinematika adalah ilmu/bab yang membahas bagaimana benda bergerak (1).
Gerak benda dibahas tanpa memperhatikan penyebabnya. Kata kinematika diambil
dari bahasa Yunani Kuno dimana kinema berari gerak. Setiap hari kita berangkat
dari rumah ke kampus, tanpa kita sadari kita telah melakukan pergerakan atau
perpindahan kedudukan dari rumah ke kampus. Hal demikian yang disebut dengan
bergerak/mengalamai perpindahan. (1)
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat. Gerak bersifat
relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda
yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebagai contoh meja yang ada di
bumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada di bumi. Tetapi bila
matahari yang digunakan sebagai titik acuan, maka meja tersebut bergerak bersama
bumi mengelilingi matahari.

2.2 JARAK DAN PERPINDAHAN


Jarak adalah seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan
tertentu yang dinyatakan dalam angka(3). Dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat
berupa estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu
(misalnya jarak tempuh antara Kampus I – Kampus II). Dalam bidang matematika,
jarak haruslah memenuhi kriteria tertentu. Berbeda dengan koordinat posisi, jarak
tidak mungkin bernilai negatif. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan
perpindahan merupakan besaran vektor.
Jarak yang ditempuh oleh kendaraan (biasanya ditunjukkan dalam
speedometer), orang atau objek haruslah dibedakan dengan jarak antara titik satu
dengan lainnya. Jadi, jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu
obyek yang bergerak, mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir.
Perpindahan merupakan perubahan posisi suatu benda dalam selang waktu
tertentu. Perpindahan adalah seberapa jauh jarak benda tersebut dari titik awalnya.
(3)

3|MAKALAH KINEMATIKA
Perpindahan adalah besaran yang memiliki besar dan arah (1). Besaran
adalah vektor. Konsep jarak dan perpindahan dapat dijelaskan dengan contoh
sebuah bola yang digulirkan pada sebuah bidang datar lurus yang digambarkan
pada sebuah sumbu koordinat pada gambar 2.3.
A O B

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Gambar 2.2 (3)
(gerak pada satu sumbu kordinat)

Misalkan ada 2 bola yang digulirkan dari O :


- bola pertama digulirkan ke kanan dan berhenti di B
- bola kedua digulirkan ke kiri dan berhenti di A
Kita lihat pada gambar di atas panjang suatu lintasan yang ditempuh oleh dua
bola tersebut adalah sama-sama 3 satuan. Namun, jika diperhatikan arahnya
berbeda (kedua bola berpindah posisi ke arah yang berlawanan).
Mengenai jarak tidak dipersoalkan arah kemana suatu benda bergerak
sementara perpindahan tidak mempersoalkan bagaimanakah lintasan benda tersebut
karena perpindahan hanya memperhitungkan kedudukan, awal, dan akhir benda
tersebut.
Dua buah benda boleh saja menempuh jarak yang sama namun mengalami
perpindahan yang berbeda. Seperti contoh di bawah ini:
C O D

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 2.3 (3)
(perubahan posisi)

Apabila ada bola ketiga yang bergerak dari O ke kanan, sampai di D kemudian
balik bergerak ke kiri melewati O lalu berhenti di C, bagaimanakah jarak dan
perpindahan yang terjadi?

4|MAKALAH KINEMATIKA
Dengan menganalisisnya maka diperoleh:
- Jarak yang ditempuh bola adalah Panjang dari lintasan ODC = OD + DC,

sODC = sOD +sDC


Persamaan 2.1

Dengan menggunakan persamaan 2.1maka jarak (s) = 6 + 9 = 15 satuan


- Perpindahan yang terjadi pada bola adalah OE (kedududan awalnya di O dan
kedudukan akhirnya di C),

xOC = xC– xO
Persamaan 2.2

Dengan menggunakan persamaan 2.2, maka ΔxOC = -3 satuan.

Catatan:
Tanda minus pada Δx menunjukkan arah perpindahan bola ke kiri dari titik acuan.
Perbedaan antara jarak dan perpindahan bukan saja ditandai oleh ada tidaknya arah
namun juga ditandai oleh besar kedua besaran itu (s = 15 satuan sedangkan Δx= 3
satuan).
Suatu jarak dan perpindahan memiliki nilai yang sama besar apabila benda
bergerak ke satu arah tertentu.

Contoh :

Sebuah benda bergerak dari A menuju B kemudian dia kembali ke C.


Pada peristiwa ini jarak yang ditempuh adalah (menggunakan persamaan 2.1) AB
+ BC = 200 m + 90 m = 290 m .
Sedangkan perpindahannya adalah (menggunakan persamaan 2.2) AB – BC = 200
m – 90 m = 110 m.

5|MAKALAH KINEMATIKA
Kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa:
- jarak adalah Panjang lintasan yang ditempuh, sedangkan
- perpindahan dapat diartikan sebagai perubahan posisi/kedudukan benda dari
kedudukan awal sampaipada kedudukan akhir.

2.3 KECEPATAN DAN KELAJUAN


Didalam gerak benda aspek yang paling nyata adalah kecepatan. Kecepatan
merupakan besaran perpindahan suatu benda tiap satuan waktu. Sedangkan
kelajuan yang berasal dari kata “laju” menyatakan seberapa jauh benda /jarak yang
ditempuh tiap satuan waktu (1). Kelajuan hanya memiliki besar saja sehingga
disebut besaran skalar. Sebagai contoh, speedometer sebuah sepeda motor yang
sedang bergerak dan menyatakan bahwa sepeda motor sedang bergerak 40 km/jam,
maka yang dimaksudkan disini adalah kelajuan sepeda motor tersebut. Sedangkan
kecepatan memiliki besar dan arah sehingga disebut besaran vektor. Misalkan
sepeda motor sedang bergerak 40 km/jam ke timur, maka yang dimaksudkan disini
adalah kecepatan sepeda motor tersebut. Jadi, konsep kelajuan tidak sama dengan
kecepatan. Besarnya kecepatan sesaat = kelajuan sesaat pada waktu sesaat. Dalam
selang waktu relatif lama, dan arah gerakan mengalami perubahan disini dikatakan
bahwa kelajuan rata-rata berbeda dengan kecepatan rata-rata. Jika gerakan hanya
terjadi sepanjang garis lurus, maka besarnya kecepatan sama dengan kelajuan.

v=x/t Persamaan 2.3


Keterangan : v= Kecepatan (m/s)
x = Perpindahan (m)
t = Waktu (s)
Alat untuk mengukur kelajuan adalah speedometer. Alat untuk mengukur
kecepatan benda disebut velocimeter. Velocimeter merupakan speedometer jenis
linier yang memiliki skala bergerak dari angka negatif hingga positif.
2.3.1 Kecepatan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata merupakan kecepatan yang besar perpindahan yang
ditempuh dibagi dengan selang waktu yang diperlukan selama benda berpindah.

6|MAKALAH KINEMATIKA
Dan merupaqkan definisi Hubungannya dengan perpindahan bukann dalam jarak
total yang akan di tempuh

Δx
O A B P X
Gambar 2.4 (1)
( Benda bergerak lurus dari A ke B )
Kecepatan rata-rata antara A dan B didefinisikan sebagai berikut:

x x B  x A Persamaan 2.4
v 
t t B  t A

Keterangan : v = kecepatan rata-rata (m/s)


Δx= besar perpindahan (m)
Δt = waktu yang diperlukan untuk berpindah (s)

2.3.2 Kecepatan Sesaat


Kecepatan Sesaat merupakan kecepatan pada suatu waktu tertentu. (1) & (3)
Kecepatan sesaat pada waktu kapanpun adalah kecepatan rata-rata selama selang
waktu sangat kecil. Dalam hal ini, kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata
pada limit Δt yang menjadi sangat kecil, mendekati nol.
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai berikut :
𝑣 = lim 𝑣 rata-rata
∆𝑡→0

∆𝑥
𝑣 = lim ( ) Persamaan 2.5(1) & (3)
∆𝑡→0 ∆𝑡

Kecepatan dan kecepatan sesaat memiliki makna yang sama. Ketika


menyebutkan kata kecepatan, yang kita maksudkan sebenarnya kecepatan sesaat.
Kecepatan atau kecepatan sesaat merupakan perbandingan antara Perpindahan
yang sangat kecil dengan selang waktu yang sangat singkat. Sebaliknya kecepatan

7|MAKALAH KINEMATIKA
rata‐rata merupakan perbandingan antara perpindahan total dengan selang waktu
total selama terjadi perpindahan.
2.3.3 Laju Rata-Rata
Kelajuan rata-rata merupakan hasil bagi antara jarak total yang ditempuh
dengan selang waktu untuk menempuhnya(2). Kita ambil contoh, seorang
mahasiswa berangkat dari rumah menuju kampus dengan jarak 20 km dengan
waktu 1 jam. Untuk contoh ini, kelajuan rata-rata adalah 20 km/1 jam sehingga
menjadi 20 km/jam. Ini adalah kelajuan rata-rata. Itu artinya siswa tersebut tidak
setiap hari pergi berangkat ke sekolah dengan laju 20 km/jam. Pasti ada juga
perlambatan, macet di jalan, dll.

s s B  s A
v 
t t B  t A
Persamaan 2.6

Keterangan : v = kecepatan rata-rata (m/s)


Δx = jarak total yang ditempuh (m)
Δt = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak (s)

2.4 PERCEPATAN
Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan yang terjadi selama
selang waktu tertentu bersifat tetap.
Percepatan rata-rata =perubahan kecepatan
Waktu yang diperlukan
Perubahan kecepatan persatuan waktu. Percepatan menyatakan seberapa
cepat perubahan kecepatan sebuah benda.

v
a
t Persamaan2.7
Dalam keadaan tertentu percepatan pada selang waktu tertentu dan pada Saat itu
muncul lah yang di namakan percepatan rata rata

8|MAKALAH KINEMATIKA
2.4.1 Percepatan Rata-Rata
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi perubahan kecepatan
(v) dengan selang waktu (t) yang diperlukan untuk terjadinya perubahan
kecepatan tersebut. Bila kecepatan sesaat sebuah benda berubah seirirng dengan
berubahnya waktu(5).

a =v2-v11 = Δv
Persamaan 2.8
t2-t1 Δt

2.4.2 Percepatan Sesaat


Percepatan Sesaat didefinisikan sebagai analogi terhadap kecepatan sesaat
dalam suatu saat atau waktu. (1)

∆𝑣 Persamaan 2.9
𝑎 = lim ( )
∆𝑡→0 ∆𝑡

2.5 GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya
selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan dan arah kecepatan
selalu konstan. Karena besar kecepatan dan arah kecepatan selalu konstan maka
bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan
konstan.(4)

Misalnya sebuah sepeda motor bergerak lurus ke arah timur dengan kelajuan
konstan 10 m/s. Ini berarti sepeda motor bergerak lurus ke arah timur sejauh 10
meter setiap sekon. Karena kelajuannya konstan maka setelah 2 sekon, sepeda
motor bergerak lurus ke arah timur sejauh 20 meter, setelah 3 sekon sepeda motor
bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter, dst.

Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama
dengan kecepatan rata‐rata. Mengapa bisa begitu? Dalam gerak lurus beraturan
(GLB) kecepatan benda selalu konstan. Kecepatan konstan berarti besar kecepatan
(besar kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan selalu konstan. Besar kecepatan
atau kelajuan benda konstan atau selalu sama setiap saat karenanya besar kecepatan

9|MAKALAH KINEMATIKA
atau kelajuan pasti sama dengan besar kecepatan rata‐rata. Secara ringkasnya yaitu
sebagai berikut.
Gerak lurus beraturan adalah suatu gerak yang berkecepatan konstan pada
lintasan yang lurus. Gerak lurus beraturan (GLB) memiliki ciri-ciri, yaitu:
a. Bergerak pada lintasan lurus.
b. Kecepatannya konstan.
c. Percepatannya sama dengan nol.
Pada gerak lurus beraturan (GLB), kecepatan rata-rata ( v ) sama dengan kecepatan
sesaat (v), jika kecepatannya konstan, maka notasi vektor yang berupa cetak tebal
atau tanda panah diatasnya tidak perlu lagi ditulis.
Persamaan umum untuk kecepatan pada gerak lurus beraturan, yaitu:

x x  x0
v  Persamaan 2.19
t t  t0

Keterangan :
v= kecepatan benda
x0= kedudukan awal benda
x= kedudukan akhir benda
t0= waktu pada saat benda berada pada kedudukan awal
t= waktu pada saat benda berada pada kedudukan akhir
Jika awalnya benda itu diam atau pada saat benda berada pada kedudukan
awal sama dengan nol (x0=0), waktunya sama dengan nol (t0=0), maka persamaan
2.19 menjadi:

x
v  Persamaan 2.20
t

2.6 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat didefinikan sebagai suatu


gerak yang berada pada lintasan lurus dengan percepatan konstan. Suatu benda
dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya
selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai
besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu

10 | M A K A L A H K I N E M A T I K A
konstan setiap saat. Akan tetapi arah percepatan selalu berubah maka percepatan
benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya.

Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda bertambah secara konstan)

(https://es.scribd.com/document/332407296/glbb)

Misalnya mula‐mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan kelajuan
3 m/s. Setelah 2 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s. Setelah 3 detik mobil
bergerak dengan kelajuan 9 m/s. Setelah 4 detik mobil bergerak dengan kelajuan 12
m/s, dst. Tampak bahwa setiap detik kelajuan mobil bertambah 3 m/s. Kita bisa
mengatakan bahwa mobil mengalami percepatan konstan sebesar 3 m/s per sekon =
3 m/s2. Secara ringkasnya yaitu sebagai berikut.

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat didefinikan sebagai suatu gerak
yang berada pada lintasan lurus dengan percepatan konstan. Ciri-ciri dari GLBB,
yaitu:
a. Bergerak pada lintasan lurus
b. Kecepatannya berubah secara beraturan
c. Percepatannya konstan
Karena dalam GLBB percepatan benda selalu konstan, maka percepatan
sesaat benda sama dengan percepatan rata-ratanya. Jadi, besar pecepatan benda
sama dengan besar percepatan rata-ratanya begitupun dengan arahnya. Jadi, notasi
vektor yang menggunakan tanda panah di atasnya atau dicetak tebal tidak perlu
dibuat lagi. Definisi percepatan rata-rata yaitu hasil bagi antara perubahan
kecepatan (Δv) dengan selang waktu (Δt) yang diperlukan untuk terjadinya
perubahan kecepatan tersebut. Persamaan umum untuk percepatan yaitu:
Persamaan 2.21
v v  v0
a 
t t  t 0

11 | M A K A L A H K I N E M A T I K A
Jika ditetapkan bahwa kedudukan awal adalah keadaan dimana waktu awal sama
dengan nol (t0 = 0), maka persamaan 2.21 menjadi:

v = v0 + at
Persamaan 2.22

Berdasarkan persamaan 2.22, jika benda memulai gerakan dari kedudukan


awal (x0) pada saat waktu awal sama dengan nol (t0=0), maka persamaannya akan
menjadi:

x – x0  v t
Persamaan 2.23

Karena dalam GLBB kecepatan benda berubah secara beraturan, maka kecepatan
rata-rata benda adalah nilai tengah dari kecepatan awal dengan kecepatan
akhirbenda tersebut.
Persamaan 2.24
v  12 (v0  v)

Dengan mensubstitusikan persamaan 2.24 ke persamaan 2.23, maka diperoleh


persamaaan :
Persamaan 2.25
x  x0  v0 t  12 at 2

Jika ditetapkan keadudukan awal sama dengan nol (x0=0), maka persamaan 2.25
dapat ditulis:
Persamaan 2.26
x  v0 t  12 at 2

dengan membalik persamaan 2.22 terlebih dahulu sehingga menjadi :

v  v0
t Persamaan 2.27
a

12 | M A K A L A H K I N E M A T I K A
Setelah itu persamaan 2.27 disubstitusikan pada persamaan 2.23 sehingga didapat
persamaan :
v  v0 v  v 0
x-x0  ( )( )
2 a
x-x0 = (v2 – v02)/2a
Persamaan 2.28 Persamaan 2.28
v2= v02 + 2a(x-
x0 )
Jika ditetapkan kedudukan awal benda sama dengan nol (x0= 0), maka persamaan
2.28 dapat ditulis menjadi:
Persamaan 2.29
v2 = v02 +
2ax

2.7 GERAK JATUH BEBAS


Gerak jatuh bebas dan gerak vertikal ke atas merupakan contoh dari GLBB.
Gerak jatuh bebas merupakan suatu gerak benda yang jatuh tanpa kecepatan awal
pada ketinggian tertentu. Artinya, Gerak jatuh bebas atau GJB adalah salah satu
bentuk gerak lurus dalam satu dimensi yang hanya dipengaruhi oleh adanya gaya
gravitasi. Variasi dari gerak ini adalah gerak jatuh dipercepat dan gerak peluru..
Besarnya percepatan gravitasi (g) ini adalah sebesar 9,8 m/s2 ( namun untuk
mempermudah dalam perhitungan seringkali nilai g dianggap 10 m/s2 ) yang
arahnya ke bawah yaitu menuju pusat bumi atau ke bawah.
Besar percepatan gravitasi sebenarnya bergantung pada letak lintang tempat
pengukuran dan ketinggian benda dari pusat bumi, tetapi untuk gerak yang dekat
dengan permukaan bumi, percepatan gravitasi dianggap konstan. Karena kebiasaan
kita mengambil orientasi vertikal sebagai sumbu y dengan arah positif ke atas.
Persamaan untuk gerak jatuh bebas sama dengan persamaan (2.22), (2.25), (2.28)
dengan mengganti a dengan –g ( karena arah positif ke atas ) serta menghilangkan
kecepatan awalnya (v0), sehingga didapat persamaan :

ay = -g Persamaan 2.30

13 | M A K A L A H K I N E M A T I K A
vy = -gt Persamaan 2.31

y – y0 = – 1/2 gt2 Persamaan 2.32

vy2 = - 2g (y-y0) Persamaan 2.33

Jika kecepatan awal benda lebih dari nol (v0y> 0), maka gerak yang terjadi
adalah lemparan vertikal ke atas. Sehingga persamaan yang didapat sama dengan
persamaan (2.22), (2.25), (2.28) hanya mengganti nilai a dengan –g sehingga
menjadi:

vy = v0y -gt Persamaan 2.34

y - y0 = v0yt - 1
2 gt 2 Persamaan 2.35

vy2 = v02 - 2g (y-y0) Persamaan 2.36

14 | M A K A L A H K I N E M A T I K A
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan materi di atas maka kami dapat menyimpulkan :
1. Kinematika adalah ilmu yang membahas tentang gerak tanpa meninjau
penyebab terjadinya gerak tersebut. Kata kinematika diambil dari bahasa
Yunani Kuno dimana kinema berari gerak. Kinematika merupakan salah satu
bahasan fisika yang mengulas gerakan benda tanpa menghubungkan penyebab
benda tersebut bergerak.
2. Ruang lingkup Kinematika meliputi jarak, perpindahan, kecepatan, laju,
percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan dan gerak
jatuh bebas.
3. Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan.
4. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu obyek yang bergerak,
mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir.
5. perpindahan adalah seberapa jauh jarak benda tersebut dari titik awalnya.
6. Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai besarnya perpindahan yang
ditempuh dibagi dengan jumlah waktu yang diperlukan selama benda
bergerak/berpindah.
7. Kecepatan Sesaat merupakan kecepatan pada suatu waktu tertentu, dan
8. Kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak total yang
ditempuh dengan selang waktu untuk menempuhnya.
9. Percepatan adalah perubahan kecepatan yang terjadi selama selang waktu
tertentu bersifat tetap atau perubahan kecepatan persatuan waktu.
10. Gerak lurus beraturan adalah suatu gerak pada lintasan lurus dengan
kecepatan konstan. Ciri-ciri dari gerak lurus beraturan (GLB) yaitu:
 Bergerak pada lintasan lurus
 Kecepatannya konstan
 Percepatannya sama dengan nol

15 | M A K A L A H K I N E M A T I K A
11. Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah Gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) yaitu suatu gerak yang berada pada lintasan lurus dengan percepatan
konstan. Ciri-ciri dari GLBB, yaitu:
 Bergerak pada lintasan lurus
 Kecepatannya berubah secara beraturan
 Percepatannya konstan
3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami sampaikan dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya para mahasiswa lebih fokus dalam memahami materi mengenai
Kinematika.
2. Hendaknya para mahasiswa berlatih menerapkan teori-teori dari kinematika gerak
lurus untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan teori
kinematika gerak lurus.
3.3 REFERENSI
1. Giancoli, C. 1998. Fisika Universitas Jilid I. Prentice Hall. Terjemahan, Erlangga.
2. Halliday, D. dan Resnick, R. 1984. Fisika Dasar Jilid I. Terjemahan.
3. Tipler, E Paul. 2004. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Erlangga.
4. Abdullah Mikrajudin. 2007. Diktat Fisika Dasar I. ITB.
5. Priyambodo, Tri Kuntoro. 2008. Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu Komputer
dan Informatika. Andi.

16 | M A K A L A H K I N E M A T I K A

Anda mungkin juga menyukai