A. Latar Belakang
sekum yangtidak memiliki fungsi) yang mengenai samua dinding organ (Price
merupakan penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan
dari rongga abdomen dan penyebab paling umum untuk bedah abdomen
darurat. Apendiksitis dapat terjadi pada semua golongan usia, paling sering
terjadi antara usia 10–30 tahun, dengan presentasi pria lebih sering dari pada
wanita, dan remaja lebih sering daripada orang tua. Keluhan apendiksitis
biasanya berawal dari nyeri atau rasa tidak enak di sekitar umbilikus,
umumnya berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari, dan nyeri akan bergeser dalam
2–12 jam kekuadran kanan bawah, menetap dan diperberat bila berjalan.
ditemukan nyeri tekan lokalpada titik McBurney, nyeri tekan lepas (rebound
Wilson, 2015) .
infasif dengan metode terbaru yang sangatefektif (Brunner & Suddarth, 2011).
merasakan nyeri yang hebat pada 2 jam pertama pasca operasi dikarenakan
pengaruh obat anastesi mulai hilang. Sehingga selama periode pasca operasi
operasi.
individual, sehingga tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama
dan tidak ada dua kejadiannyeri yang sama menghasilkan respon atau
perasaan yang identik pada individu. Hal tersebut yang menjadi dasar bagi
rasa nyeri (Tamsuri, 2007), bila tehnik relaksasi ini dilakukan dengan teratur,
klien berada pada posisi yangnyaman, dengan pikiran yang beristirahat dan
Beberapa tehnik relaksasi yang sudah ada antara lain relaksasi otot,
belum banyak bahasan /kajian tentang tehnik relaksasi genggam jari. Tehnik
pada meredian yang terletak padajari tangan kita, sehingga sumbatan di jalur
gelombang kejut atau listrik menuju otak. Gelombang tersebut diterima otak
dan diproses dengan cepat, lalu diteruskan menuju saraf pada organ tubuh
mengakibatkan rasa nyeri menjadi lancar. Teori Liana telah dibuktikan oleh
Karena tehnik relaksasi genggam jari masih tergolong baru, awam dan
penelitian ini di Rumah Sakit Tingkat III Dr. REKSODIWIRYO Padang tentang
keperawatan pada pasien stroke dengan benar, oleh karena itu maka
disusunlah Laporan Ilmiah Akhir ini yang lebih lanjut akan menguraikan
pengelolaan dan asuhan keperawatan tentang pemberian teknik relaksasi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Pelaksanaan Kegiatan
a. Sasaran
Semua pasien dan keluarga diruang rawat Rumah Sakit Tingkat III Dr.
REKSODIWIRYO Padang
b. Target
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1. Lembar balik
2. Leaflet
1. Waktu
2. Tempat
a. Pengorganisasian
b. Uraian Tugas
1) Moderator
Tugas :
b) Memperkenalkan diri
materi
2) Penyaji
Tugas :
apendiksitis.
3) Observer
Tugas :
penyuluhan.
4) Fasilitator
Tugas :
c. Setting Tempat
Keterangan :
Audience Fasilitator
Moderator Observer
Penyuluh
I. Materi (Terlampir)
J. Kegiatan Penyuluhan
3. Penutup :
Meminta peserta Mengulang kembali 5 menit
mengulang kembali
materi yang telah
diberikan.
Bersama peserta Menyimpulkan
menyimpulkan materi.
Memberi salam Menjawab salam
K. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
2. Proses
3. Hasil
Peserta mampu :
A. Apendiksitis
1. Defenisi Appendicitis
merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat
mengenal semua umur baik laki – laki maupun perempuan, tetapi lebih
dkk, 2013).
2. Klasifikasi Appendicitis
a. Appendicitis akut.
Appendicitis akut sering tampil dengan gejala khas yang didasari oleh
appendicitis akut ialah nyeri samar dan tumpul yang merupakan nyeri
tekan, nyeri lepas ditik Mc. Burney, defans muskuler dan nyeri
pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans muskuler dapat
peritonitis umum.
4) Appendicitis Infiltrat
5) Appendicitis Abses
6) Appendicitis Perforasi
b. Appendicitis Kronik.
adanya riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 minggu, radang
3. Etiologi Appendicitis
Selain itu hiperplasi limfe, tumor apendiks dan cacing askaris dapat pula
ulserasi pada mukosa, obstruksi pada kolon oleh fekalit (feses yang
a. Nyeri pindah ke kanan bawah (yang akan menetap dan diperberat bila
c. Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan
perasaan tidak enak pada sekitar umbilikus diikuti oleh anoreksia, nausea
dan muntah, gejala ini umumnya berlangsung lebih dari 1 – 2 hari. Dalam
terdapat nyeri tekan sekitar titik Mc. Burney, kemudian dapat timbul
spasme otot dan nyeri lepas. Biasanya ditemukan demam ringan dan
leukosit meningkat bila ruptur apendiks terjadi sering sekali hilang secara
5. Komplikasi Appendicitis
a. Perforasi
Insidens perforasi 10% - 32%, rata – rata 20%, paling sering terjadi
pada usia muda sekali atau terlalu tua, perforasi timbul 93% pada
anak – anak dibawah 2 tahun antara 40% - 75% kasus usia diatas 60
b. Peritonitis
Adalah trombofebitis septik pada sistem vena porta ditandai dengan
6. Penatalaksanaan Appendicitis
a. Sebelum Operasi
1) Observasi
keluhan.
2) Antibiotik
1) Apendiktomi
4) Pasca operasi
ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri. Menurut Liana (2008), teknik
relaksasi genggam jari (finger hold) merupakan teknik relaksasi dengan jari
jari. Sehingga intensitas nyeri akan berubah atau mengalami modulasi akibat
stimulasi relaksasi genggam jari yang lebih dahulu dan lebih banyak mencapai
emosi yang akan membuat tubuh menjadi rileks. Adanya stimulasi pada luka
(Pinandita, 2012).
genggam jari terhadap perubahan skala nyeri pada pasien post operasi sectio
signifikan skala nyeri sesudah diberikan teknik relaksasi genggam jari antara
Gambar 2.5
Teknik Relaksasi Genggam Jari
dilakukan pada pasien post operasi laparatomi pada hari pertama, sekitar
7-8 jam setelah pemberian analgetik, pasien dalam keadaan sadar dan
adalah:
1. Jelaskan tindakan dan tujuan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
5. Genggam ibu jari selama kurang lebih 1-2 menit dengan bernafas secara
6. Setelah kurang lebih 10 menit, alihkan tindakan untuk tangan yang lain.
Iin Pinandita dkk pada. 2011. Pengaruh Tehnik Relaksasi Genggam Jari
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Laparatomi. Jurnal Penelitian
Mubarak dan Chayatin. 2014. Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2 Teori dan
Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta: Sagung Seto.