Anda di halaman 1dari 49

DUKUMENTASI PENCAPAIAN STASE ASUHAN

KEBIDANAN REMAJA DAN PRA NIKAH


(LOGBOOK)

Program Studi : Profesi Bidan


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Remaja dan Pra nikah
Kode Mata Kuliah : Bd.701
Beban SKS : 2 SKS
Semester :I

Tempat Praktek : Puskesmas Modung


Waktu Periode : 1 - 13 Mei 2023

Nama Peserta Didik : SITI MUFARROHAH


NIM : 2215901126
Kelas : Alih Jenjang
Dosen Pembimbing Lahan : Vivin Wijiastutik, S.Tr., Keb., M.Keb

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022/2023
KONTRAK BELAJAR PRAKTEK/PRAKTIKUM KLINIK
Tempat Praktek : PUSKESMAS MODUNG
Periode Praktek : 01 s/d 13 MEI 2023

Nama Mahasiswa : SITI MUFARROHAH


NIM : 2215901126
Topik : Asuhan Kebidanan Pada Remaja dan Pra Nikah

Tujuan Strategi Sumber Hasil yang Diharapkan Waktu


Belajar
Tujuan Umum: setelah Untuk mencapai Ditulis Selama pembelajaran klinik, saya akan Waktu yang
menjalankan praktikum klinik di tujuan pembelajaran sumber yang menunjukkan kemampuan saya dalam saya tetapkan
Puskesmas sreseh, saya mampu klinik, maka saya relevan mengelola klien dengan bukti: untuk
melaksanakan asuhan kebidanan akan: sesuai 1. Tersusunnya laporan pendahuluan mencapai
pada remaja dan pra nikah dengan 1. Mencari buku dengan 2. Tersusunnya kontrak belajar tujuan adalah
menerapkan manajemen sumber yang silabus mata 3. Tersusunnya jurnal kegiatan harian sebagai
kebidanan. relevan kuliah 4. Tercapainya beberapa target berikut:
Diuraikan rincian askeb dan 2. Konsultasi dan keterampilan dan asuhan kebidanan,
jumlah targetnya. diskusi dengan dengan indikator: 1. Minggu ke-
dosen a. Dokumentasi pencapaian asuhan 1 (09 S/D 14
Tuhuan Khusus: melakukan pembimbing dan pada jurnal kegiatan harian dan buku Janari
asuhan kebidanan pada remaja pembimbing logbook 2023):mem
dan pra nikah dengan target: lapangan b. Tersusunnya dokumentasi asuhan buat
meliputi: 3. Berpartisipasi kebidanan laporan
1. Melakukan promosi dan langsung dalam c. Mendapat TTD pembimbing pada pendahulua
edukasi dalam bidang mengasuh klien dokumentasi pencapaian n, laporan
kesehatan reproduksi remaja keterampilan dan asuhan kebidanan, askeb, dan
(prilaku hidup sehat untuk disertai cap lahan laporan
remaja termasuk personal d. Merakapitulasi pencapaian target kegiatan
hygiene, nutrisi dsb, pada buku rekapitulasi
pencegahan kehamilan usia 2. Minggu ke
remaja, pencegahan 2 ( 16 s/d 21
kekerasan dalam pacaran, Januari
inces, aborsi ilegal, perilaku 2023) :
tidak sehat (merokok, bulimia, mengikuti
anorexia, NAPZA, free seks, seminar
pola makan salah, fashion),
pencegahan penyakit seperti
anemia, malnutrisi, ISK, IMS,
dll = 2
2. Melakukan skrinning
kesehatan menstruasi
termasuk pencatatan pola
menstruasi remaja dengan
berbagai media
3. Melakukan deteksi dini dan
penanganan awal anemia dan
KEK
4. Menilai tumbuh kembang
remaja
5. Melakukan dokumentasi pada
asuhan kebidanan pada masa
remaja.
Diuraikan semua target
keterampilan dan jumlahnya
sesuai dengan yang tercantum
pada target mata kuliah
Bangkalan, 06 Mei 2023
Mahasiswa,

SITI MUFARROHAH
NIM: 2215901126
Proses Pencapaian
Keterampilan Tanda Tangan
No Kompetensi Hari/Tanggal Komentar Pembimbing Pembimbing
Pelaksanaan Bimbingan Mandiri Pembimbing Lapangan Lahan /
(B) (M) (CI) Institusi
1. melakukan pengkajian 06-05-2023 M
masalah remaja
2. Menejelaskan tentang 06-05-2023 M
masalah yang di hadapi
oleh remaja
3. Memberikan konseling 06-05-2023 M
tentang KEK
4. Memberikan konseling 06-05-2023 M
tentang penanganan
KEK
5. Melakukan pencatatan 06-05-2023 M
dan pelaporan
STASE
ASUHAN KEBIDANAN REMAJA DAN PRA
NIKAH

Nama Mahasiswa : SITI MUFARROHAH

NIM : 2215901126

Ruang : POLI KIA PUSKESMAS MODUNG

Tanggal Praktik : 01 s/d 13 Mei 2023

Pembimbing : Vivin wijiastutik, S.Tr.,Keb.,M.Keb

1 askeb SOAP, Kontrak Belajar, Laporan

Berkas Yang Dikumpulkan : Harian, Daftar Prefensi Mahasiswa, Jurnal

Refleksi Kritis dan Jurnal EBP.

Hari, Tanggal Penyerahan : Kamis , 11 Mei 2023

Penerima : Vivin wijiastutik, S.Tr.,Keb.,M.Keb


DAFTAR PRESENSI MAHASISWA
NAMA : SITI MUFARROHAH
NIM : 2215901126
RUANGAN : POLI KIA PUSKESMAS MODUNG
PKM/ RS : PUSKESMAS MODUNG

NO RUANGA HARI/TGL DATANG PULANG PARAF PARAF CI


N MHS
1. KIA Senin/01-05-2023 08.00 wib 13.00 wib

2. KIA Selasa/02-05-2023 08.00 wib 13.00 wib

3. KIA Rabu/ 03-05-2023 08.00 wib 13.00 wib

4. KIA Kamis/04-05-2023 08.00 wib 13.00 wib

5. KIA Jum’at/05-05-2023 07.30 wib 10.00 wib

6. KIA Sabtu/06-05-2023 08.00 wib 11.00 wib

7. KIA Senin/08-05-2023 08.00 wib 13.00 wib

8. KIA Selasa/09-05-2023 08.00 wib 13.00 wib

9. KIA Rabu/10-05-2023 08.00 wib 13.00 wib

10. KIA Kamis/11-05-2023 08.00 wib 13.00 wib

11. KIA Jum’at/12-05-2023

12. KIA Sabtu/13-05-2023

13. KIA

14. KIA

15. KIA

LAPORAN KEGIATAN HARIAN


NAMA : SITI MUFARROHAH
NIM : 2215901126
RUANGAN : POLI KIA PUSKESMAS MODUNG
PKM/ RS : PUSKESMAS MODUNG
HARI/TGL : 01 s/d 13 Mei 2023

N TTD
PUKUL KEGIATAN
O PEMBIMBING

1 10.00 Melakukan anamnesa pada remaja KEK

2 10.05 Memeriksa tanda –tanda vital pasien

3 10.20 Menjelaskan pasa pasien tentang Anemia


dan hal- yang harus diperhatikan untuk
menangani kasus KEK
4 10.30 Memberi KIE tentang nutrisi remaja

5 10.30 Meberikan konseling tentang KEK

6 10.30 Menganjurkan pasien mengkonsmusi


makanan yang mengandung gizi seimbang

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA / PRA NIKAH


DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG KABUPATEN BANGKALAN

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Stase Asuhan Kebidanan Remaja dan Pra Nikah
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Disusun oleh:
SITI MUFARROHAH
2215901126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022-2023
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA / PRA NIKAH


DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG KABUPATEN BANGKALAN

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Stase Asuhan Kebidanan Remaja dan Pra Nikah
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun oleh:
SITI MUFARROHAH
2215901126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022-2023
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA / PRA NIKAH


DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG KABUPATEN BANGKALAN

Disusun oleh:
Nama : SITI MUFARROHAH
NIM : 2215901126
Kelas : ALIH JENJANG

Tanggal Pemberian Asuhan 06 Mei 2023

Disetujui :

Kepala Ruangan
Tanggal : 11 Mei 2023
Di : Puskesmas Modung ( Sumiyati.A.Md.Keb )
NIP. 196711181988122001

Pembimbing Institusi
Tanggal : 11 Mei 2023
Di : Puskesmas Modung ( Vivin Wijiastutik, S.Tr., Keb., M.Keb )
NIDN.0726079201

Pembimbing Kasus
Tanggal : 11 Mei 2023 (Muizzatul Husna.S.Tr.Keb )
Di : Puskesmas Modung NIP. 199102032023212002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya

yang dilimpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan

selama di Ruangan KIA Puskesmas Kedungdung Kabupaten Bangkalan.

Penyusunan Asuhan Kebidanan ini merupakan tugas terstruktur di

Program Studi Profesi Bidan STIKES Ngudia Husada Madura untuk memenuhi

target yang telah ditetapkan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Asuhan Kebidaman ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat

dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penyusun mengarapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan

penyusunan Asuhsn Kebidanan selanjutnya.

Bangkalan, 06 Mei 2023

SITI MUFARROHAH
2215901126

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa pranikah dikaitkan dengan masa prakonsepsi karena setelah

menikah wanita akan menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi

merupakan masa sebelum kehamilan. Wanita usia subur (WUS) sebagai


calon ibu merupakan kelompok rawan yang harus diperhatikan status

kesehatannya, terutama status gizinya. Status gizi prakonsepsi akan

mempengaruhi kondisi kehamilan dan kesejahteraan bayi yang akan lebih

baik jika dilakukan sebelum hamil. Syarat gizi sempurna pada masa

prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati

dkk. 2016).

Kondisi nutrisi yang kurang baik bagi ibu hamil akan menjadi

penyebab kesakitan dan kematian yaitu anemia dan kurang energi kronis

(KEK). Ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengalami kejang sampai

kematian jika kekurangan zat besi. KEK masih merupakan masalah gizi

utama yang sering menimpa WUS. Seseorang dapat dikatakan KEK apabila

hasil dari pengukuran lingkar lengan atas (LILA) di bawah 23,5 cm.

Dampak dari wanita pranikah yang menderita KEK antara lain dapat

mengakibatkan terjadinya anemia, kematian pada ibu pada saat melahirkan,

bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, bayi lahir cacat hingga

kematian padabayi (Stephanie dkk. 2016).

Pemerintah telah berupaya untuk membekali calon pengantin melalui

pendidikan pranikah yang disebut kursus calon pengantin. Dasar hokum

pelaksanaan kursus catin adalah peraturan Direktur Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama Republik Indonesia Nomor DJ.II/491

tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin. Materi yang diberikan

diantaranya fiqih munakahah, UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974,

keluarga sakinah, rumah tangga ideal dan reproduksi sehat (Kementerian

Agama, 2010). Kantor Urusan Agama sebagai lembaga keagamaan biasanya


akan memberikan konseling mengenai keagamaan dan kerukunan berumah

tanggabagi calon pengantin.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian sebagai berikut “ Asuhan Kebidanan Pada Remaja

/ Pra nikah Dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Kedungdung

Kabupaten Bangkalan”.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan

kebidanan pada remaja / pra nikah dengan kekurangan energi kronis sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan serta mendokumentasikan hasil

asuhannya dalam bentuk SOAP.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu :

a. Menjelaskan mengenai teori dan konsep dasar asuhan kebidanan pada

remaja / pra nikah.

b. Mengintergrasikan teori dan manajemen asuhan kebidanan pada remaja /

pra nikah serta mengimplementasikannya pada kasus yang dihadapi.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penulisan ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan

keilmuan dimasa yang akan datang terutama pada pelayanan kebidanan.

1.4.2 Bagi Penulis

Penulisan yang dilakukan diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan pemahaman mengenai kesehatan gizi calon remaja / pra nikah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan dan Manajemen Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada

individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan

cara bertahap dan sistematis, melalui suatu proses yang disebut manajemen

kebidanan.Manajemen Kebidanan menurut Varney (1997) merupakan

suatu proses pemecahan masalah, digunakan sebagai metode untukmengorg

anisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-

penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis, dan

berfokus pada klien.Langkah-langkah dari asuhan kebidanan yaitu (Ayurai,

2009) :
1. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai

keadaanklien secara keseluruhan.Pada langkah pertama ini berisi semua

informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan

dengan kondisi klien. Yang terdiri dari data subjektif data objektif. Data

subjektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil

pengumpulan data klien melalui anamnesa. Yang termasuk data subjektif

antara lain biodata,riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat

kehamilan, persalinan dannifas, biopsikologi spiritual, pengetahuan klien.

Data objektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil

pemeriksaan klien, hasil laboratorium dan tes diagnostic lain yang

dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan

fisikyang sesui dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda

vital, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi,

perkusi), Pemeriksaan penunjang (laboratorium, cacatan baru dan

sebelumnya).

2. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau

masalah.Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah

dikumpulkan. 

3. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan

mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi

masalah potensial ataudiagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau

masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,

bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat


waspada dan bersiap-siapdiagnosa atau masalah potensial ini benar-benar

terjadi.

4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasakan kondisi klien.

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan

untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

5. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan

rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah- langkah

sebelumnya. Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh

langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajementerhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi.

6. Pelaksanaan langsung asuhan secara efesien dan aman. Pada langkah ini

rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah

kelima dilaksanakan secara efesien dan aman. Perencanaan ini bias

dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau

anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia

tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.

7. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali

manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif. Pada

langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-

benar akan terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah


diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Recana tersebut dianggap

pefektif jika memang benar dalam pelaksanaannya

2.1 Konsep Remaja


2.1.1 Pengertian Remaja
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan

masa dewasa. Dalam masa ini, remaja berkembang kearah kematangan

seksual, memantapkan identitas sebagai individu yang terpisah dari

keluarga, dan menghadapi tugas menentukan cara mencari mata

pencaharian (Atkinson, 2004). Pendapat lain mengatakan masa remaja

merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan

merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi konflik pada

diri seseorang. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan penting baik

fisik maupun psikis. Masa ini menuntut kesabaran dan pengertian yang

luar biasa dari orang tua (Sarwono, 2002).

Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Bukan

saja kesukaran bagi individual, tetapi juga bagi orang tua dan masyarakat.

Hal ini disebabkan masa remaja merupakan masa transisi antara kanak-

kanak dan dewasa. Masa transisi ini sering kali menghadapi individu yang

bersangkutan kepada situasi yang membingungkan, disatu pihak ia masih

kanak-kanak, tapi dilain pihak ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa

(Purwanto, 2003).

2.1.2 Tahapan Perkembangan Remaja


Menurut Sarwono (2006) ada 3 tahap perkembangan remaja dalam proses

penyesuaian diri menuju dewasa :

a. Remaja Awal (Early Adolescence)


Seorang remaja pada tahap ini berusia 10-12 tahun masih heran

akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan yang

menyertai perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran baru,

cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis.

Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis, ia sudah berfantasi

erotik. Kepekaan yang berlebihan ini ditambah dengan berkurangnya

kendali terhadap “ego”. Hal ini menyebabkan para remaja awal sulit

dimengerti orang dewasa.

b. Remaja Madya (Middle Adolescence)

Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat

membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang

menyukainya. Ada kecenderungan “narastic”, yaitu mencintai diri

sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat

yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi

kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka

atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis

atau meterialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri

dari Oedipoes Complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa

anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan dari lawan

jenis.

c. Remaja Akhir (Late Adolescence)

Tahap ini (16-19 tahun) adalah masa konsolidasi menuju

periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal dibawah ini. 1)

Minat yang makin mantap terhadap fungsi intelek. 2) Egonya


mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam

pengalaman baru. 3) Terbentuk identitas seksual yang tidak akan

berubah lagi. 4) Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada

diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri

sendiri dengan orang lain. 5) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri

pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the public).

2.1.3 Perubahan Fisiologis


Seperti pada semua usia, dalam perubahan fisik juga terdapat

perbedaan individual. Perbedaan seks sangat jelas. Meskipun anak laki-

laki memulai pertumbuhan pesatnya lebih lambat daripada anak

perempuan. Hal ini menyebabkan pada saat matang anak laki-laki lebih

tinggi daripada perempuan. Setelah masa puber, kekuatan anak laki-laki

melebihi kekuatan anak perempuan. Perbedaan individual juga dipengaruhi

oleh usia kematangan. Anak yang matangnya terlambat cenderung

mempunyai bahu yang lebih lebar dari pada anak yang matang lebih awal

(Sarwono, 2011).

2.1.4 Perubahan Psikologis


Masa remaja ini biasa juga dinyatakan sebagai periode “badai dan

tekanan”, yaitu suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai

akibatdari perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya perubahan emosi ini

dikarenakan adanya tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru

(Monks & Haditomo, 2004).


3.1 Konsep Dasar Kekurangan Energi Kronis

3.1.1 Pengertian KEK

Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan

malnutrisi.Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang

berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan

kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi.

Seseorang dikatakan menderita resiko KEK bila mana LiLA (Lingkar

Lengan Atas) < 23,5 cm (Helena, 2013).

3.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kekurangan energi kronik

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK)

Menurut (Djamaliah, 2008) antara lain:

a. Jumlah asupan makanan

Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan

wanita yang tidak hamil. Upaya mencapai gizi masyarakat yang baik atau

optimal dimulai dengan penyedian pangan yang cukup. Penyediaan

pangan dalam negeri yaitu upaya pertanian dalam menghasilkan bahan

makanan pokok, lauk pauk, sayuran danbuah-buahan. Pengukuran

konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan

apa yang dimakan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk

mengukur giz idan menemukan faktor diet yang menyebabkan

malnutrisi.

b. Beban kerja/aktifitas

Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda, seorang dengan gerak

yang otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada mereka
yang hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas memerlukan energi, maka

apabila semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan

juga semakin banyak.

c. Penyakit /infeksi

Malnutrisi dapat mempermudah tubuh terkena penyakit infeksi dan juga

infeksi akan mempermudah status gizi dan mempercepat malnutrisi.

Mekanismenya yaitu :

1. Penurunan asupan gizi akibat kurang nafsu makan, menurunnya

absorbsi dan kebiasaan mengurangi makanan pada waktu sakit.

2. Peningkatan kehilangan cairan atau zat gizi akibat diare, mual, muntah

dan perdarahan yang terus menerus.

3. Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat

sakit atau parasite yang terdapat pada tubuh.

4. Pendapatan keluarga

Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas

makanan.Pada rumah tangga berpendapatan rendah, sebanyak 60%

hingga 80% dari pendapatan riilnya dibelanjakan untuk membeli

makananArtinyapendapatan tersebut 70-80 % energy dipenuhi oleh

karbohidrat (beras dan penggantinya) dan hanya 20% dipenuhi oleh

sumber energy lainnya seperti lemak dan protein. Pendapatan yang


meningkat akan menyebabkan semakin besarnya total pengeluaran

termasuk besarnya pengeluaran untuk pangan.

3.1.1 Cara pengukuran KEK

Jenis antropometri yang digunakan untuk mengukur resiko KEK

kronik pada wanita usia subur (WUS) / ibu hamil adalah lingkar lengan atas

(LiLA).Sasarannyaadalah wanita pada usia 15 sampai 55 tahun yang

terdiridariremaja,ibuhamil,menyusui dan pasangan usia subur (PUS).

Ambang batas LiLA WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm. Apabila

LiLA kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK

dan diperkirakan akan melahirkan BBLR (Supariasa, 2016).

Cara menggunakan pita LiLA yaitu:

1. Tetapkan posisi bahu dan siku dengan menukuk siku, untuk tangan yang

digunakan yaitu tangan kiri, jika sampel kidal gunakan tangan kanan.

2. Tentukan titik tengah antara bahu dengan siku.

3. Kemudian lingkarkan pita LiLA pada bagian titik tengah lengan tersebut.

4. Pita LiLA jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar.

5. Kemudian baca skala pita LiLA tersebut, lalu catat.

(Arisman, 2007)

4.1 Standar Asuhan Kebidanan dan Model Dokumentasi

SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan

tertulis. Bidan hendaknya menggunakan dokumentasi SOAP setiap kali

bertemu pasien. Alasan catatan SOAP dipakai dalam pendokumentasian

adalah karena metoda SOAP merupakan kemajuan informasi yang

sistematis yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan dalam rencana


asuhan, metoda SOAP dapat dipakai sebagai penyaring inti sari proses

penatalaksanaan kebidanan dalam tujuannya penyediaan dan

pendokumentasian asuhan, dan dengan SOAP dapat membantu bidan dalam

mengorganisir pikiran dan asuhan yang menyeluruh.

S = Subjektif

Data subjektif adalah data yang diperoleh dari sudut pandang pasien

atau segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien. Pada pasien bisu

maka dibagian data belakang “S” diberi kode”0” atau “X”.

O = Objektif

Data objektif merupakan data yag diperoleh dari hasil pemeriksaan /

observasi bidan atau tenaga kesehatan lain. Yang termasuk dalam data

objektif meliputi pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium, atapu

pemeriksaan diagnostik lainnya.

A = Assesment

Assesment merupakan pendokumentasian dari hasil analisa data

subjektif dan data objektif. Analisa yang cepat dan akurat sangat diperlukan

guna pengambilan keputusan / tindakan yang tepat.

P = Planning

Planning (Perencanaan) adalah rencana yang dibuat berdasarkan hasil

analisa. Rencana asuhan ini meliputi rencana saat ini dan akan datang.
Lampiran 9
LEMBAR BIMBINGAN
NAMA : SITI MUFARROHAH
NIM : 2215901126
RUANGAN : POLI KIA
PKM/ RS : PUSKESMAS MODUNG BANGKALAN

NO HARI/TANGGAL NAMA MASUKAN TTD


PEMBIMBING PEMBIMBING
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “R”


DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI PUSKESMAS MODUNG KABUPATEN BANGKALAN

PENGKAJIAN
Tanggal : 06 Mei 2023
Tempat : Poli KIA Puskesmas Modung
Jam : 10:00 WIB
IDENTITAS PASIEN

Identitas Pasien Penanggung Jawab Status :


Orang Tua (Ibu)
1. Nama : Nn “R” 1. Nama : Ny “A”
2. Umur : 18 tahun 2. Umur : 45 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Pelajar 5. Pekerjaan : IRT
6. Suku bangsa : Madura/Indonesia 6. Suku Bangsa : Madura/Indonesia
7. Alamat : Pakong 7. Alamat : Pakong

I. DATA SUBJECTIVE

1. Keluhan Utama

Ibu mengatakan anak kurus dan pola makan tidak teratur.

2. Riwayat kesehatan

Tidak sedang menderita penyakit menurun seperti asma, jantung dan

hipertensi, tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, Hepatitis,

HIV/AIDS. Keluarga tidak memiliki penyakit menurun seperti asma,

jantung dan hipertensi, tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti

TBC, Hepatitis, HIV/AIDS

3. Riwayat mestruasi
Menarch : 14 tahun

Siklus : 29-30 hari

Lama : 7 hari

Nyeri : Kadang-kadang

4. Aktifitas sehari hari

 Nutrisi : Makan 3x sehari porsi 8 sendok, lauk-pauk


dan air 1 gelas

 Istirahat : Tidur siang jika sempat kurang lebih 1 jam,


tidur malam kurang lebih 4 jam

 Aktifitas : Sering melakukan kegitan dalam sekolah


dan keagamaan

 Personal Hygiene : Mandi 2x/hari, sikat gigi 2x/hari, keramas 2


hari sekali, ganti pakaian dan celana dalam
tiap selesai mandi
 Eliminasi : BAB 1x/hari, BAK 4-5 x/hari

5. Keadaan Psiko, Sosial dan Spiritual

Pasien mengatakan khawatir dengan berat badannya yang kecil karena

sering di ejek oleh teman.

II. DATA OBJEKTIVE

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum: Baik

b. Kesadaran: Composmentis

c. Tanda – Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/60 mmHg

Suhu : 36 0 C
Respirasi : 20x/menit

Nadi : 80x/menit

d. Berat Badan : 37 kg

e. TB : 152 cm

f. IMT : 16,01

g. LILA : 22 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Muka : tidak pucat, tidak odem

Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih

Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid

Payudara : simetris, tidak ada nyeri tekan

Abdomen : tidak ada nyeri tekan

Ekstrimitas : akral hangat

III. ANALISIS DATA

Nn.”R”, 18 tahun dengan Kekurangan Energi Kronis

IV. PENATALAKSANAAN

No. Tgl / Jam Asuhan yang diberikan Rasional


1. 06-05-2023  Memberitahu pasien tentang hasil pemeriksaan  Sebagai data acuan
10.15 wib pemeriksaan
selanjutnya

2.  Tanyakan status TT pada pasien  sebagai dasar


menentukann status
TT sebagai tindak
lanjut untuk
pemberian vaksin
tetanus toksoid
3.  Berikan konseling tentang persiapan pranikah  dilakukan untuk
memberikan
pengetahuan dasar
untuk persiapan pra
nikah
4.  Berikan imunisasi TT  intervensi yang
dilakukan sebagai
persiapan pra nikah
5.  Menganjurkan pasien makan-makanan bergizi Berisi nutrisi komplek :
dengan porsi nasi ditambah, lauk-pauk yang makronutrisi dan
mengandung protein tinggi, sayuran, buah-buahan mikronutrisi.
dan minum air 8-9 gelas per hari.
6.  Menganjurkan pasien menjaga pola istirahat Menceah terjadinya
keleahan dan
mengurangi stress.
7.  Memberikan terapi kolaborasi dokter dengan  Menambah vitamin
memberikan pasien tablet vitamin yang diperlukan
Caviplex 1x1 diminum pagi hari
8.  Anjurkan pasien kontrol 1 munggu lagi untuk  Memantau
memantau BB. perkembangan BB,
IMT dan LiLa

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien: No. RM Ruang:
Umur: Tanggal: Poli KIA
Tanggal/Jam: Catatan Perkembangan Nama dan
(SOAP) Paraf
Nn . R S: Px mengatakan makan sudah lahap dan
18 tahun sesuai tupoksi yang dianjurkan bidan
11/05/2023 O:
08.30
Keadaan umum baik
A: Kesadaran komposmentis
BB : 37kg
P: Lila : 22,5 cm

Nn “R” 18 tahun dengan Kekurangan


Energi Kronis.

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan


kepada pasien, pasien memahami
2. Lanjutkan intervensi untuk
mempertahankan BB dan Lila

Bangkalan, 06 Mei 2023


Praktikan

SITI MUFARROHAH
2215901126

Mengetahui,
Pembimbing Prodi Pembimbing Klinik

Vivin Wijiastutik, S.Tr., Keb., M.Keb (Muizzatul Husna.S.Tr.Keb )


NIDN.0726079201 NIP. 199102032023212002

BAB IV

PEMBAHASAN

Tingkat pengetahuan gizi seseorang dapat berpengaruh terhadap sikap

dan perilaku dalam pemilihan makanan. Semakin tinggi pengetahuan gizi

seseorang maka semakin baik pula keadaan gizinya. Hal ini didukung dengan

penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara


pengetahuan gizi dengan KEK pada wanita prakonsepsi, dengan responden

yang berpengetahuan gizi rendah memiliki peluang 3,852 kali menderita KEK

dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan gizi baik.

Masa pra konsepsi merupakan masa sebelum hamil yang diasumsikan

sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur (WUS) yang siap menjadi

seorang ibu. Status gizi prakonsepsi akan mempengaruhi kondisi kehamilan

dan kesejahteraan bayi yang akan lebih baik jika pencegahannya dilaksanakan

pada saat sebelum hamil. Wanita usia 20-35 merupakan usia sasaran yang paling

tepat dalam pencegahan masalah gizi terutama KEK yang merupakan

keadaan ketika seseorang menderita ketidakseimbangan asupan gizi yang

berlangsung menahun terutama pada wanita usia subur termasuk remaja putri.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan keadaan dimana ibu

menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama dan menahun

dimana

ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm.


1. Data objektif kekurangan energi kronik (KEK). KEK ditandai dengan

hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) lebih dari 23,5cm. Oleh

sebab itu, edukasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman wanita periode prakonsepsi tentang

masalah gizi.

2. Diagnosis kekurangan energi kronik KEK dapat ditegakan berdasarkan

anmnesa dan hasil pemeriksaan yaitu dengan lingkar lengan atas (LILA)

dibawah batas normal (23,5 cm) dan indeks massa tubuh (IMT).

Kekurangan energi kronik yaitu kurangnya asupan energi yang berasal

dari zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi

mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng, kalsium

dan yodium serta zat gizi mikro lain pada wanita usia subur yang

berkelanjutan (remaja sampai masa kehamilan), yang berakibat pada

masa kehamilan.

3. Evaluasi dan penatalaksanaan yang telah dilakukan yaitu: Mengevaluasi

program penyuluhan atau edukasi menu seimbang apakah berjalan

dengan baik, pengkajian kembali pada klien apakah klien paham akan

konseling yang diberikan degan cara umpan balik atau menanyaka

kembali mengenai gizi seimbang. dan memberikan motivasi konseling

terhadap wanita pra konsepsi, dengan melibatkan keluarga, bahwa menu

seimbang adalah salah satu program tenaga kesehatan.

5.2 Saran

Untuk memperbaiki status gizi pada wanita pada pra konsepsi

ditahun selanjutnya maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :


1. Bagi pelayanan: adanya penjelasan tentang gizi kurang diharapkan

kepada pemberi asuhan kebidanan untuk memberikan asuhan atau

tindakan yang bisa lebih tepat untuk mengatasi gizi kurang seperti

memberikan penyuluhan, edukasi tentang gizi seimbang.

2. Bagi Masyarakat : Untuk masyarakat masih perlunya pendidikan tentang

kesehatan dan edukasi tentang gizi dan memberikan penyuluhan tentang

gizi seimbang.

3. Bagi Pendidikan : Untuk pendidikan diharapakan kepada para mahasiswa

mempelajari lebih dalam tentang gizi kurang dan penaganan yang tepat

dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Adrianingtias (2015) Hubungan Tingkat Konsumsi Energi Dan Zat Gizi Makro
(Karbohidrat, Protein Dan Lemak) Terhadap Status Gizi.

Badriah., D. L. (2018) Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. 1st edn. Edited by n. F.


Atif. Bandung: pt rafika aditama.
Lampiran 11

FORMAT PENILAIAN PENAMPILAN KLINIK


PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
NAMA : SITI MUFARROHAH
NIM : 2215901126
TEMPAT PRAKTIK : Puskesmas Modung Bangkalan
PEMBIMBING : Vivin Wijiastutik S.Tr., Keb., M.Keb
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI X
(1-100) BOBOT
1. Nilai Laporan 25 %
a. Ketepatan pengkajian data
subyektif
b. Ketapatan pengkajian data
obyektif
c. Ketepatan menentukan analisa
d. Ketepatan dalam memberikan
implementasi dan hasilnya
2. Nilai Responsi 25 %
a. Kemampuan penguasaan kasus
b. Kemampuan argumentasi teori
c. Rasionalisasi terhadap tindakan
3. Nilai Sikap 25 %
a. Kedisiplinan dalam praktik
b. Inisiatif dalam praktik
c. Tanggung jawab terhadap tugas
d. Kerjasama
e. Etika dalam praktik
4. Nilai Ketrampilan 25 %
a. Ketrampilan berkomunikasi
b. Pengambilan keputusan klinis
c. Tindakan dan pendidikan
kesehatan
d. Penerapan Asuhan Berdasar
Evidance based
Nilai akhir

....................,......................................
Pembimbing

(...............................................)

Lampiran 12

FORMAT PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
NAMA : Siti Mufarrohah
NIM : 2215901126
TEMPAT PRAKTIK : Puskesmas Modung
PEMBIMBING : Vivin Wijiastutik
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI X
(1-100) BOBOT
1. Nilai penulisan Tinjauan Teori 25 %
a. Tinjauan pustaka diperoleh dari
referensi yang terpercaya dan
up to date
b. Tinjauan pustaka evidence
based menggunakan Jurnal
Ilmiah minimal 5 dalam kurun
10 tahun terakhir
2. Nilai Penulisan Tinjauan Teori 25 %
Askeb
a. Menguraikan pengkajian data
subyektif secara lengkap
b. Menguraikan pengkajian data
obyektif secara lengkap
c. Menetapkan rencana tindakan
dengan tepat
3. Nilai Sikap 25 %
a. Komunikasi dengan
pembimbing
b. Etika dalam proses bimbingan
dan konsultasi
4. Nilai Responsi 25 %
a. Kemampuan penguasaan teori
b. Kemampuan argumentasi teori
c. Rasionalisasi terhadap tindakan

Nilai akhir
Bangkalan,..................................................
Pembimbing

(...............................................)
FORMAT PENILAIAN SEMINAR KASUS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
NAMA : SITI MUFARROHAH
NIM : 2215901126
TEMPAT PRAKTIK : Puskesmas Kedungdung
PEMBIMBING : Vivin Wijiastutik S.Tr., Keb., M.Keb

N ASPEK PENILAIAN NILAI NILAI NILAI


O (0-100) X
BOBOT
I TULISAN 20 %
1. Ketepatan tata tulis termasuk kesalahan cetak
2. Cara penulisan rujukan yang tepat
3. Penggunaan bahasa yang tepat dalam tulisan
4. Pustaka yang digunakan relatif baru dan relevan
II ISI MATERI
1. BAB I : Pendahuluan 10 %
a. Kesesuaian judul dengan kasus
b. Latar belakang sesuai fakta, menarik dan disertai data-
data yang kuat
c. Tujuan dirumuskan secara sistematis
d. Ruang lingkup disusun sesuai kasus yang diambil
e. Studi kasus memiliki nilai manfaat untuk perkembangan
IPTEK
2. BAB II : Tinjauan Teori 10 %
a. Tinjauan pustaka eviadance based menggunakan Jurnal
Ilmiah minimal 5 dalam kurun waktu10 tahun terakhir
b. Tinjauan pustaka menggunakan referensi yang dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir dan bisa dipercaya
c. Tinjauan teori asuhan kebidanan sesuai dengan kasus
yang diambil
3. BAB III : Metode 10 %
a. Ketepatan metode yang digunakan
b. Ketepatan dalam penentuan subjek studi kasus yang
diambil
c. Pengumpulan data dilakukan secara sistematik dan
lengkap
d. Analisa data dijelaskan sesuai jenis studi kasus yang
diambil
e. Pengambilan kasus sesuai etika (informed consent)
4. BAB IV : Tinjauan Kasus dan Pembahasan 10 %
a. Data Subjektif benar dan lengkap
b. Data Objektif benar dan lengkap
c. Data Penunjang sesuai kasus
d. Ketepatan dalam menentukan diagnosa
e. Ketepatan dalam menentukan Masalah dan Kebutuhan

NILAI NILAI X
NO ASPEK PENILAIAN NILAI
(0-100) BOBOT
f. Ketepatan dalam menentukan Perencanaan dan
Pelaksanaan Asuhan
g. Melakukan Evaluasi Asuhan dengan tepat
h. Ketajaman Analisa pada Pembahasan
i. Kemampuan membandingkan kajian teori dan praktik
5. BAB V : Penutup
10 %
a. Kesimpulan berorientasi dari tujuan asuhan yang
diberikan
b. Saran sesuai dengan hasil Asuhan
PENYAJIAN
III 10 %
1. Bahasa baik dan benar
2. Kesesuaian alokasi waktu
3. Kejelasan mengemukakan pendapat
4. Performend dan attitude/penampilan dan sikap
5. Kerjasama dalam kelompok
6. Penggunaan AVA
7. Penyajian variatif
RESPONSI
IV 20 %
1. Penguasaan teori dan kasus
2. Kemampuan mempertahankan pendapat yang rasional

NILAI AKHIR

.............................., ...........................................

Pembimbing

Lampiran 14: Penilaian Uji Stage Remaja Pra Nikah


LEMBAR PENILAIAN UJIAN STAGE KIE KESEHATAN PRA NIKAH

No. Poin Penilaian 0 1 2


A Sikap
1 Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
-nama petugas
- tujuan KIE kesehatan pranikah
3 Percaya diri
4 Memberikan rasa empati pada klien
Jumlah Skor A
Nilai A (Jumlah x 1)
B Tindakan
1 Menanyakan identitas pasutri dengan sopan
 Nama, umur dan alamat

2 Menanyakan keluhan
 Kesiapan pernikahan
3 Menyakan riwayat kesehatan
- Dahulu
- Sekarang
- Keluarga
4 Menanyakan riwayat menstruasi
5 Menanyakan aktifitas sehari-hari
- nutrisi
- personal higyene
6 Menanyakan riwayat psiko sosial spiritual
 Kesiapan fisik
 Kesiapan mental
 Kesiapan material

DATA Obyektif
1. Keadaan umum: … Kesadaran: …
Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah …… Suhu… Respirasi…Nadi…
2. Berat Badan:
3. IMT …
Pemeriksaan Fisik
1  Sesuai kebutuhan
Asesment
 NN .......konseling pra nikah
Penatalaksaan
1  Menjelaskan apa itu pelayanan kesehatan reproduksi
dan seksual bagi calon pengantin?
2  Menjelaskan tujuan pelaksanaan pelayanan kesehatan
reproduksi dan seksual bagi calon pengantin.
3  Menjelaskan manfaat adanya KIE kesehatan reproduksi
dan seksual bagi calon pengantin
4  Menayakan status imunisasi TT
5  Melakukan imunisasi TT
6  Melakukan pemeriksaan fisik (jika diperlukan)
7
 Menjelaskan kesiapan fisik, mental, material
Jumlah Skor B
Nilai B (Jumlah Skor B x 2)
NILAI = ∑ Skor X 100
Total skor

........................, ........ .................... 2023


Penilai

.......................................
Lampiran 15

FORMAT REKAPITULASI PENILAIAN PRAKTIK


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
NAMA : Siti Mufarrohah
NIM : 2215901126
TEMPAT PRAKTIK : Puskesmas Modung
PEMBIMBING : Vivin wijiastutik S.Tr., Keb., M.Keb
NO ITEM YANG DINILAI Prosentase Skore Nilai
1 Nilai Pendahuluan 15%
2 Nilai Penampilan Klinik 15%
3 Nilai Uji Stage 50%
4 Nilai Seminar Kasus 20%
Jumlah Akhir

......................................., .............................................

Pembimbing

(.............................................)

JURNAL REFLEKSI KRITIS


PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN REMAJA
DAN PRA NIKAH

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Stase Asuhan Kebidanan Remaja dan Pra Nikah
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Disusun oleh:
SITI MUFARROHAH
2215901126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022-2023

JURNAL REFLEKSI KRITIS


PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN REMAJA DAN PRA NIKAH

Nama Mahasiswa : SITI MUFARROHAH


Tempat Praktek : PUSKESMAS MODUNG KABUPATEN BANGKALAN
Periode : 2022-2023
Pembimbing Prodi : Vivin Wijiastutik S.Tr., Keb., M.Keb

A. Harapan akan Proses Pembelajaran Klinik

Kenapa saya mempelajari materi ini ?


1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan terkait dengan kebutuhan yang
diperlukan dimasa remaja dan pranikah.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang pentingan status gizi pada remaja demi
kesiapan melangsungkan proses reproduksi.
3. Memberikan efek positif bagi kesehatan badan sehingga jarang terpapar
penyakit.
4. Mengetahui bagaimana persiapan, penanganan, pembinaan dan pembekalaan
agar supaya masa remaja dan pranikah berlangsung secara sehat dan produktif
demi kesejahteraan bersama.

Apa yang saya siapkan dalam mempelajari topik ini?


Saya menyiapkan beberapa materi terkait dengan asuhan yang saya ambil dan
mempelajari secara mendalam agar faham betul dengan kebutuhan yang harus
diperoleh oleh remaja / pra nikah.
Apa yang saya harapkan dalam mempelajari topik ini ?
Saya berharap masa remaja dan pranikah yang dialami remaja-remaja saat ini
adalah produktif, sehat dan bisa menyiapkan bekal kelak apabila sdh bereproduksi.
Sehat fisik, rohani dan mental.
Apa yang perlu saya perhatikan dalam mempelajari topik ini ? Bagaimana
perencanaannya ?
Mengamati atau mengkaji lebih dalam dan lengkap tentang permasalahan yang
dialami sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan yang baik
dan benar.

B. Refleksi Kritis dari Materi yang Dipelajari

Sebutkan Learning outcome yang tertera pada panduan:

Lebih paham tentang masalah gizi yang terjadi pada remaja, mampu menjelaskan
dan menerapkan jenis-jenis makronutrisi dan mikronutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh.
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam learning outcome tersebut adalah:
 Paham tentang materi yang dijelaskan serta mengimplementasikannya baik untuk
diri sendiri dn orang lain.
Saya mengidentifikasi sumber informasi menarik dalam topik pembelajaran ini
adalah:

Informasi menarik yang saya dapatkan dari mempelajari materi ini adalah masa
remaja dengan status gizi baik dan matang usia akan melahirkan generasi yang
baik.
Learning outcome yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan adalah :

Memperbanyak ilmu baru untuk menambah pengetahuan. Meneliti hal-hal baru


yang ditemukan dilapangan.
Saya akan mengembangkan pembelajaran saya di bidang ini melalui :

Melalui mediasosial seperti halnya diketahui bahwa pada era saat ini sangat mudah
dalam memberikan informasi dan pengetahuan yang kita miliki lewat video-video
pendek sehingga lebih cepat dan mudah dimengerti oleh khalayak.

Selama pembelajaran klinik, masalah-masalah yang menghalangi proses


pembelajaran saya adalah:

Masih rendahnya faktor pendidikan yang di daerah ini sehingga dibutuhkan


pendekatan yang ekstra untuk bisa diterima oleh masyarakat.
Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik
ini adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui ?

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi menu seimbang,


macam-macam menu seimbang. Saya berencana akan membahasa masalah ini di
Forum yang ada didesa seperti forum muslimat, pengajian dan rapat PKK desa.

B. Refleksi Kritis pada Pembelajaran melalui Literatur dengan menggunakan


Lembar Kerja EBM (Evidence Based Medicine) Terapi
1. Apakah hasil penelitian valid?
Apakah pasien pada penelitian -
dirandomisasi?
Apakah cara melakukan randomisasi -
dirahasiakan?
Apakah follow-up kepada pasien cukup -
panjang dan lengkap?
Apakah pasien dianalisis di dalam grup di -
mana mereka dirandomisasi?
Apakah pasien, klinisi, dan peneliti blind -
terhadap terapi?
Apakah grup pasien diperlakukan sama, -
selain dari terapi yang diberikan?
Apakah karakteristik grup pasien sama -
pada awal penelitian, selain dari terapi
yang diberikan?

2. Apakah hasil penelitian penting?

Seberapa penting hasil penelitian ini?


Seberapa tepat estimasi dari efek terapi?

Ada efek Tidak ada efek


Terekspos
Tidak terekspos

Control event rate (CER) = c/ c+d


Experimental event rate (EER) = a/ a+b
Relative Risk Absolute Risk Number Needed
Reduction (RRR) Reduction (ARR) to Treat (NNT)
CER EER CER-EER/ CER CER-EER 1/ARR

95% CI

95% CI = +/- 1,96 √[CER x (1-CER)/ #pasien kontrol + EER x (1-EER)/ # pasien
eksperimen]

3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?

Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?


Apakah karakteristik pasien kita sangat Karakteristik yang digunakan dalam
berbeda dibandingkan pasien pada penelitian mencakup usia remaja hingga
penelitian sehingga hasilnya tidak dapat lanjut
diterapkan?
Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di Bisa
tempat kerja kita?
Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?
Metode I: f Risiko terhadap pasien kita, relatif
terhadap pasien pada penelitian

Diekspresikan dalam bentuk desimal:


_____

NNT/f = _____/_____ = _____

(NNT bagi pasien kita)


Metode II: 1/ (PEERxRRR) PEER (patient’s expected event rate)
adalah event rate dari pasien kita bila
PEER = 0,5 mereka menerima kontrol pada
penelitian tersebut = _____

1/ (PEERxRRR) = 1/_____ = _____

(NNT bagi pasien kita)


Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?
Apakah kita dan pasien kita mempunyai
penilaian yang jelas dan tepat akan value
dan preferensi pasien kita?
Apakah value dan preferensi pasien kita
dipenuhi dengan terapi yang akan kita
berikan?

f adalah faktor dorongan. f merupakan perkiraan berapa tinggi atau rendahnya


risiko kematian pasien kita dibandingkan pasien pada penelitian. Bila pasien kita
kemungkinan meninggalnya 2 kali lebih besar dibandingkan pasien pada
penelitian, maka besar f adalah 2. Bila pasien kita kemungkinan meninggalnya 2
kali lebih kecil dibandingkan pasien pada penelitian, maka besar f adalah 0,5.

C. Evaluasi Pembelajaran

Topik : Kekurangan Energi Kronis Tanggal : 06 Mei 2023


Jenis pemeriksaan, dan lingkup tindakan/asuhan :

Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputu tekanan darah,suhu,pernafasan, dan nadi,


BB, TB, mengukur IMT dan LiLA serta melakukan informed consent tentang
keadaan pasien, memebrikan HE kepada pasien
Informasi/ keterampilan yang baru bagi saya :

Melatih saya untuk berkomunikasi lebih sering kepad pasien


Bagaimana hal ini bisa berguna ?

Dengan banyaknya ilmu yang di dapat pada masa praktik semakin menambah
pengetahuan dan komunikasi yang lebih baik lagi terhadap pasien

Sesi pembelajaran ini membuat saya berfikir tentang:

Pentingnya status gizi pada remaja dalam persiapan proses reproduksi.


Kontribusi saya dalam pembelajaran ini adalah:

 Mencari materi sebanyak mungkin tentang topik yang diangkat


Pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi?

-
Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah:

Terus belajar dan melakukan pemeriksaan secara komprehensif demi mendeteksi


dini kejadian KEK yang ada di wilayah yang saya tempati.

DOKUMENTASI PELAYANAN REMAJA / PRANIKAH


DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS
Gambar 1. Pemeriksaan pelayanan pada remaja dengan kekurangan energi kronis

Gambar 2. Pemeriksaan pelayanan pada remaja dengan kekurangan energi kronis

LEMBAR BIMBINGAN

NAMA : SITI MUFARROHAH

NIM : 2215901126

RUANGAN : POLI KIA

PKM/ RS : PUSKESMAS MODUNG BANGKALAN


NO HARI/TANGGAL NAMA MASUKAN TTD
PEMBIMBING PEMBIMBING

kamis/ 04-05- Muizzatul Melengkapi tinjauan teori


2023 Husna . S.Tr.keb
1.

2. Jum’at / 05-05- Muizzatul Merapikan tulisan


2023 Husna . S.Tr.keb

Anda mungkin juga menyukai