Anda di halaman 1dari 18

Assalamu’alaikum

Warahmatullahi Wabarakatuh
PRESENTASI JURNAL
KONSELING PEMILIHAN KONTRASEPSI
PASCA SALIN

Oleh:
WILDAYANTI, S.Tr.Keb
19210200162

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

I
JURNAL
2. Jurnal 2
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Minat Ibu Bersalin Dalam Pemilihan
1. Jurnal 1 Alat Kontrasepsi KB Pascasalin Dengan
Judul : Pelayanan Keluarga Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Di
Berencana Pasca Persalinan Dalam Kecamatan Rantau Utara Tahun 2021
Upaya Mendukung Percepatan Link Jurnal :
Penurunan Angka Kematian Ibu http://www.jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/art
icle/view/1729
Link Jurnal :
http://journal.ummat.ac.id/index.php/MJ
/article/view/505 3. Jurnal 3
Judul : Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang IUD Pasca
Persalinan dengan Intervensi Strategi Konseling Berimbang
(SKB) Dengan Video Learning
Link Jurnal :
http://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/4063
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

II
TINJAUAN KASUS
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA,
PELAYANAN KONTRASEPSI DAN MASA PERIMONOPAUSE
Data Subjektif
Tanggal MRS : 30/09/2022 Identitas
Tanggal Pengkajian: 30/09/2022 Nama : Ny. Feniati Nama Suami : Tn. Heriam
No. Registrasi : 001 Usia : 32 Th Usia : 36 th
Waktu Pengkajian: 15:06 Suku : Bungku Suku : Bungku
Tempat Pengkajian : Ruang Pekerjaan ibu: IRT Pekerjaan : Honorer
Nifas UPT Puskesmas Bungku Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pengkaji : Wildayanti Alamat : Lahuafu
Data Subjektif

Alasan datang Keluhan utama


Ibu ingin memperoleh Ibu mengatakan merasa Riwayat obstetric
informasi tentang alat bingung dengan kontrasepsi Pasien mengatakan hamil 3 kali,
kontrasepsi yang tepat yang akan digunakan setelah melahirkan 3 kali dan tidak
setelah persalinan persalinan pernah keguguran

Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak Riwayat Kesehatan
pernah mengalami Riwayat menstruasi Riwayat keturunan : Alergi (-),
penyakit IMS Menarche : 14 tahun Riwayat penyakit keturunan :
Siklus : 28 hari Asma (-), darah tinggi (-), DM (-)
Riwayat Psikososial Lama : 7 Hari Riwayat kesehatan sekarang :
Ibu mengatakan bahwa ingin Banyak : 2x sehari ganti Postpartum hari ke 1, kondisi
mengatur jarak kehamilannya pembalut pasien dalam keadaan baik
dan khawatir jika terjadi Sifat darah : Merah encer Riwayat kesehatan yang lalu :
kehamilan yang tidak tidak bergumpal Persalinan normal dan Aterm
diinginkan Nyeri haid : Tidak ada
Flour albus : -
HPHT : 02-01-2022
Data Subjektif

Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat d) Pola Nutrisi
Tidur siang : 1 ½ jam Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk,
dengan sayur mayur.
Tidur malam : 7 jam
Minum sehari 7-8 gelas / Hari
b) Pola aktifitas
e) Pola Kebiasaan : Tidak ada
Ibu mengatakan kegiatan sehari hari melakukan
kegiatan rumah, seperti mencuci baju, mengepel dan c) Pola personal Hygiene
menyapu
Ganti pakaian dalam : 3x sehari
c) Pola Eliminasi
Mandi : 2x sehari
BAK : 6 x sehari
Keramas : 3x seminggu
BAB : 1x sehari
Ganti baju : 3x sehari
Cara membersihkan alat genital: Setelah
BAB/BAK : langsung membersihkan dengan air
mengalir kemudian mengeringkannya
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

Data Objektif
Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Wajah : Tidak pucat
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Umum Mata : Sklera : putih, konjungtiva : kemerahan\
Tekanan darah : 110/80 mmhg Telinga : Bentuk : Simetris, Kebersihan : bersih,
Denyut Nadi : 84 x/menit
Frekuensi Nafas : 20 x/ menit Polip : Tidak ada,
Suhu tubuh : 36,4 ℃ Hidung : Tidak ada riwayat sinus, simetris, tidak ada
Pemeriksaan status Gizi benjolan
Berat Badan : 78 kg
Tinggi Badan : 157 cm Mulut : Tidak ada karies, tidak ada stomatitis
IMT : 31 (Obesitas) Leher : Kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena
LILA : 32,5 cm Jugularis (-)
Lingkar perut : 98 cm
Dada : Payudara simetris, terdapat pengeluaran ASI
Data Objektif

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Fisik a. Hasil pemeriksaan laboratorium


Abdomen : Bentuk : simetris, bekas luka operasi Pemeriksaan laboratorium tidak
(+), Turgor kulit (+), terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah , TFU 1 jari bawah pusat dilakukan

Ekstremitas atas : Baik b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya


Ekstremitas bawah : Oedema (-), Varices (-), Reflek tidak ada
patella kanan (+),Kiri (+)
Anogenitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

Analisis Data Ny. F umur 32 Tahun P3A0


Kebutuhan : Pemilihan KB Pasca Persalinan
Penatalaksanaan
1. Menggunakan APD, APD telah digunakan
2. Melakukan informed consent sebelum melakukan pemeriksaan, informed
consent telah dilakukan
3. Melakukan pemeriksaan fisik dan TTV pada Ny. F, pemeriksaan fisik dan TTV
telah dilakukan
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan akan dilakukan
konseling pemilihan KB pasca persalinan, ibu dan suami mengerti dan bersedia
untuk diberikan konseling
5. Menjelaskan pada ibu faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan alat
kontrasepsi yaitu umur, Pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan,
pengalaman berKB, media informasi, konseling tentang kb dan dukungan
suami. Ibu dan suami mengerti dengan penjelasan bidan
6. Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang metode konseling yang akan
dilakukan yaitu Strategi Konseling Berimbang (SKB) dengan menggunakan
kartu konseling, algoritma konseling KB pasca persalinan, dan brosur KB, ibu
dan suami mengerti dan bersedia untuk dilakukan konseling
Penatalaksanaan
7. Melakukan konseling tentang pemilihan alat kontrasepsi yang dapat digunakan pada
ibu pasca persalinan, konseling telah dilakukan
8. Memberikan kesempatan pada ibu untuk memilih kontrasepsi yang akan digunakan,
ibu telah memilih kontrasepsi IUD
9. Menjelaskan Kembali tentang kontrasepsi yang telah dipilih yaitu menjelaskan
efektifitas KB IUD, kelebihan, kekurangan, dan kontraindiksasi KB IUD, ibu mengerti
dan semakin yakin untuk menggunakan IUD.
10. Menanyakan pada ibu apakah ibu sudah mengerti dengan penjelasan bidan, ibu
mengerti dan yakin untuk akan menggunakan kotrasepsi IUD.
11. Melakukan informed consent dan kontrak waktu untuk pemasangan kontrasepsi IUD,
informed consent sudah dilakukan dan waktu pemasangan akan dilakukan pada
tanggal 01-08-2022.
12. Melakukan pendokumentasian, pendokumentasian telah dilakukan.
III UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
PEMBAHASAN
JURNAL 1 Hasil pengkajian berdasarkan karakteristik sudah sesuai dengan hasil
penelitian jurnal 1 yang menunjukan bahwa responden berada pada reproduksi
sehat yaitu keadaan yang baik untuk hamil dan melahirkan serta menggunakan
kontrasepsi. pengetahuan ibu dalam kategori cukup karena ibu hanya mengetahui
macam-macam alat kontrasepsi tapi belum mengetahui tentang kontrasepsi pasca
persalinan sehingga hasil pengkajian tentang alat kontrasepsi sudah sesuai dengan
hasil penelitian pada jurnal 1 yang menujukkan bahwa pengetahuan ibu dalam
kategori cukup.
Pengkaji berasumsi karakteristik umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan
dapat mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi. Selain itu dukungan suami,
pengetahuan dan minat berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi pasca
persalinan. Dengan diberikan konseling KB pasca persalianan pada ibu serta
melibatkan suami dapat meningkatkan pengetahuan dan minat ibu dalam
pemilihan alat kontrasepsi. Sehingga setelah memperoleh pengetahuan melalui
konseling dengan Strategi konseling berimbang (SKB), ibu dapat segera memilih
dan menggunakan alat kontrasepsi pasca persalinan yang baik sesuai dengan
kebutuhan. Apabila ibu menggunakan KB segera setelah persalinan ibu dapat
mengatur jarak kehamilan, mengurangi resiko kehamilan yang tidak diinginkan
dan dapat mengurangi angka kematian Ibu (AKB) dan angka kematian bayi
(AKB).
JURNAL 2
Hasil pengkajian dan hasil penelitian sudah sesuai bahwa umur ibu, pengetahuan, paritas, minat
dan dukungan suami berpengaruh terhadap pemilihan kontrasepsi pasca persalinan. Sehingga
penulis berasumsi Ibu dengan umur yang lebih dari 30 tahun akan beresiko untuk hamil sehingga
minat untuk menggunkan kontrasepsi lebih tinggi dibandingkan dengan ibu usia 20-30 tahun, paritas
multi para akan menggunakan kontrasepsi karena memiliki pengalaman menggunakan KB setelah
kelahiran anak pertamanya dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi sehingga
memiliki minat untuk menggunakan kontrasepsi, dukungan suami juga berpengaruh dalam
penggunaan kontrasepsi, hal ini dikarenan ketika ibu ingin menggunakan kontrasepsi peran serta
dukungan suami sangat diperlukan seperti dalam memperoleh informasi, mengantar ibu ke pusat
pelayanan Kesehatan dan membiayai pada pemasangan alat kontrasepsi serta yang terpenting adalah
dukungan moril untuk kenyamanan bersama.
Pengkaji juga berasumsi dengan dilakukan konseling pemilihan KB pasca salin selain dengan
menggunakan ABPK metode strategi konseling berimbang (SKB) juga dapat digunakan karena
dengan SKB ibu dapat memperoleh informasi, pengetahuan tentang waktu dan jarak kehamilan yang
sehat, waktu Kembali ke masa subur setelah melahirkan, keuntungan menggunakan kontrasepsi
pasca persalinan, jenis KB yang dapat digunakan pada ibu yang masih ingin punya anak, yang ingin
menyusui, dan ibu yang akan memberikan ASI eksklusif, efektifitas dari setiap jenis kontrasepsi, dan
setelah memilih salah satu kontrasepsi ibu dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang alat
kontrasepsi yang dipilih melalui brosur yang disediakan. dengan begitu PUS dapat memilih
kontrasepsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan PUS.
JURNAL Setelah
3 dilakukan pengkajian ibu diberikan konseling tentang KB pasca salin dengan SKB
(strategi konseling berimbang), dan setelah diberikan konseling, pengetahuan ibu meningkat
tentang kontrasepsi, hal ini sudah sesuai dengan jurnal 3 yaitu Hasil uji beda pengetahuan sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan didapatkan nilai (p<0,05). yang berarti bahwa terdapat
perbedaan signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol
maupun intervensi setelah diberikan SKB dengan video learning. akan tetapi pengkaji hanya
memberikan konseling dengan SKB berbeda dengan penelitian jurnal 3 pada kelompok intervensi
melakukan konseling SKB dengan video learning.
Pengkaji berasumsi pemberian konseling dengan Strategi Konseling Berimbang (SKB) sangat
berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi, meskipun tidak disertai dengan video learning,
karena dengan melakukan konseling, pengetahuan ibu tentang KB khususnya KB pasca salin akan
meningkat, dan pada konseling dengan SKB selain menambah pengetahuan tentang KB ibu juga
dapat diberikan informasi tentang KB yang baik digunakan pada ibu pasca salin, KB yang dapat
digunakan pada ibu yang akan menyusui bayinya, baik yang menyusui dengan ASI eksklusif
maupun tidak. Selain itu ibu dapat memperoleh pengetahuan tentang jarak dan waktu kehamilan
yang sehat, waktu kembali ke masa subur setelah melahirkan, efektifitas masing-masing
kontrasepsi, setelah dilakukan konseling ibu dapat memilih kontrasepsi yang cocok untuk
digunakan, dengan begitu ibu berpeluang untuk memilih kontrasepsi jangka Panjang, seperti pada
hasil pengkajian yang diberikan ibu memilih untuk menggunakan kontrasepsi IUD, setelah ibu
memilih kontrasepsi yang akan digunakan ibu dapat membaca brosur tentang KB IUD untuk
meningkatkan pengetahuan lebih detai tentang kontrasepsi yang dipilih dengan begitu ibu semakin
yakin untuk menggunakan kontrasepsi yang dipilih.
IV UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
PENUTUP

KESIMPULAN

Jurnal 1 : sesuai dengan hasil pengkajian yaitu konseling KB pasca salin dapat
meningkatkan pengetahuan dan minat ibu dalam memilih kontrasepsi pasca salin,
akan tetapi metode konseling yang diberikan pada jurnal 1 tidak sesuai dengan
pengkaji, jurnal 1 menggunakan konseling ABPK sedangkan pengkaji memberi
konseling dengan metode SKB
Jurnal 2 : sesuai dengan hasil pengkajian yaitu umur ibu, pengetahuan, paritas, minat,
dukungan suami, metode kontrasepsi, media informasi, konseling berpengaruh
terhadap minat ibu dalam pemilihan kontrasepsi pasca persalinan
Jurnal 3 : sesuai dengan hasil pengkajian yaitu pada kelompok kontrol pemberian
konseling dengan SKB berpengaruh terhadap pengetahuan dan minat ibu dalam
memilih KB pasca salin, akan tetapi pada kelompok intervensi tidak sesuai dengan
pengkaji karena jurnal 3 melakukan konseling SKB dengan video learning sedangkan
pengkaji hanya menggunakan SKB.
SARAN

1. Kepada Tenaga Kesehatan : Diharapkan tenaga Kesehatan khususnya bidan


dapat memberikan konseling KB pasca persalinan yang dapat dilakukan
saat kelas ibu hamil, saat pemeriksaan kehamilan dan juga dapat dilakukan
saat pasca persalinan atau masa nifas agar PUS dapat merencanakan KB
yang cocok digunakan setelah persalinan. Bidan juga diharapkan dapat
melakukan pelayanan KB pasca salin agar PUS dapat segera menggunakan
KB pasca persalinan. Sehingga ibu dapat mengatur jarak kehamilan, dan
dapat berperan dalam mengurangi angka kematian pada ibu dan bayi
2. Institusi : Diharapkan presentasi jurnal ini dapat dijadikan bahan acuan
untuk penelitian selanjutnya dengan menghubungkan faktor lain yang dapat
berpengaruh dalam pemilihan alat kontrasepsi, memberikan konseling atau
KIE tentang KB pada PUS, serta pelayanan KB pada PUS khususnya KB
pasca salin saat melakukan praktik.
3. PUS : Diharapkan PUS dapat aktif dalam mencari informasi terkait KB
yang baik untuk digunakan khususnya KB pasca persalinan, agar PUS
dapat mengatur jarak kehamilan. Sumber informasi kontrasepsi dapat
diperoleh dengan mengikuti penyuluhan, konseling atau media informasi
LAMPIRAN

KONSELING KB DENGAN STRATEGI KONSELING BERIMBANG (SKB)


PADA IBU PASCA SALIN
LAMPIRAN

KARTU KONSELING

BROSUR

ALGORITMA STRATEGI KONSELING BERIMBANG KBPP


SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai