NIM : 2023206206093P
a. Pengertian Pranikah.
Pranikah adalah masa sebelum adanya perjanjian antara laki-laki dan perempuan,
tujuannya untuk bersuami istri dengan resmi berdasarkan undang-undang perkawinan
agama maupun pemerintah.
Program KIE Pranikah (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Pranikah) adalah upaya
pencegahan dan edukasi yang ditujukan kepada pasangan suami-istri atau calon pasangan
pranikah untuk memberikan pemahaman dan informasi yang penting terkait dengan
kesehatan pranikah. Berikut adalah penjelasan tentang komponen-komponen program
KIE Pranikah :
1. Pola Makan yang Seimbang: memberikan informasi kepada pasangan suami-istri tentang
pentingnya menjaga pola makan yang seimbang. Ini termasuk memasukkan berbagai
jenis makanan yang mengandung nutrisi penting, termasuk zat besi, dalam diet harian
mereka. Pola makan yang baik dapat membantu mencegah anemia dengan memastikan
pasangan pranikah mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk produksi sel darah merah
yang sehat.
b. Pengertian Prakonsepsi.
Prakonsepsi adalah kondisi pasangan suami istri sebelum terjadinya pembuahan.
Adapun dari kedua pengertian diatas sangat saling berkaitan antara pranikah dan prakonsepsi
karena keduanya akan saling mempengaruhi dalam kondisi apapun baik secara batiniah dan
lahiriah.
Pelaksanaan skirining prakonsepsi pada calon pengantin perempuan terdiri dari pemeriksaan
fisik, pemerikasaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium, pemberian imunisasi
Tetanus Toxoid, suplemen gizi, konsultasi kesehatan dan pelayanan psikologi.
Skrining prakonsepsi berguna untuk mengurangi resiko dan mempromosikan gaya hidup sehat
untuk mempersiapkan kehamilan sehat . Tujuan untuk mengeksplorasi skrining prakonsepsi
pada calon pengantin perempuan. Selain itu juga asuhan prakonsepsi berguna untuk
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kebiasaan gaya hidup,
atau masalah sosisal yang kurang baik yang memungkinkan mempengaruhi kehamilan.
Pada prosedur prakonsepsi, tenaga medis akan melakukan tanya jawab, pemeriksaan dan
pemeriksaan penunjang untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang ada, guna untuk melakukan
upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Pada kasus yang saya jumpai dilapangan adalah pelaksanaan TT catin / imunisasi catin
yang belum mendapatkan respon yang baik dari masyarakat yang akan menjadi catin.
Karena masih sebagian besar para catin masih merasa takut apabila akan dilakukan
penyuntikan , sebagian dari catin mengatakan tidak perlu disuntik karena mereka
merasa baik-baik saja dan tubuh mereka sehat tidak ada keluhan apapun sehingga
mereka tidak perlu diberikan suntikan.
Kurangnya pemahaman dan terbatasnya informasi yang didapatkan para catin sehingga
para catin belum benar-benar memahami pentingnya mendapatkan suntik TT /
imunisasi catin sebelum menikah, namun harus dilakukan skrining TT sebelumnya
untuk para catin.
Langkah yang kami ambil atau yang kami lakukan selaku petugas kesehatan agar
semua para catin dapat menerima informasi secara jelas dan efektif, kami melakukan
kerjasama atau kemitraan dengan KUA Kecamatan agar setiap catin yang
mendaftarkan diri di KUA bisa mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya mengenai
TT catin / imunisasi catin.