Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

TUGAS KEPERAWATAN DASAR

Disusun oleh :

Novi Selvia
JNX02000021

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUNINGAN
KUNINGAN
2021
A. Definisi
Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan darah adalah tekanan darah sistolik
kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg. Seseorang
yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat
secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat
mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal
(Kemenkes RI, 2013).
Sedangkan menurut (Triyanto,2014) Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan
angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian / mortalitas.

B. Anatomi dan Fisiologi


Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Terdiri dari tiga otot utama yaitu
otot atrium, obat ventrikel dan otot khusus pengantar rangsangan. Darah masuk dari paru-
paru ke atrium kiri dan di pompa ke ventrikel kanan melewati aorta dan di pompa menuju
seluruh tubuh, keadaan ini di namakan periode sistolik. Pada saat jantung mengembang ,
darah yang mengandung CO² masuk melalui vena cava, kemudian di pompa dari atrium kiri
ke ventrikel kiri oleh katup bikuspidalis meuju ke paru-paru, keadaan ini di namakan periode
diastolik.

C. Manifestasi Klinis
Tanda gdan gejala Hipertensi menurut (Fauzi, 2014; Ignatavicius, Workman, & Rebar,
2017) yaitu : pusing atau sakit kepala,cemas, wajah tampak kemerahan, tengkuk terasa
pegal, cepatmarah, telinga berdengung, sulittidur, sesak napas, rasa berat di tengkuk,
mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan (keluar darah di hidung

D. Etiologi
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengeruhi terjadinya hipertensi, antara lain :
a) Genetik : Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport
Natrium.
b) Obesitas : terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c) Stress lingkungan.
d) Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada usia lanjut serta pelabaran
pembuluh darah.

E. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontruksi dan dilatasi pembuluh darah terletak
pada pusat vasomotor, medula di otak. Dari pusat vasomotor berlanjut ke saraf
simpatis, hingga di lepasnya epirefrin yang menyebabkan kontriksi pembuluh
darah.Berikut pathway :
Obesitas Merokok umur gg.emosi gg. ginjal

Penumpukan penumpukan
Lemak plak Penurunan elastisitas cemas resistensi garam

Penurunan peningkatan volume darah naik


elastisitas ARTERIOSKLEROSIS adrenalin
pem.darah
peningkatana
vasokontriksi

pelepasan renin

angiotensin I

angiotensin II

HIPERTENSI

Resistensi penyempitan peningkatan tek. Retina


Pada otak naik peredaran darah peredaran darah serebral

spasme
Aliran darah penurunan curah Ruptur peredaran arteriol
Ke ginjal menurun jantung darah di otak
diploposia
Gagal ginjal suplai O² berkurang Stroke
Resistesi peredaran darah resti injung
Suplai O² ke pembuluh darah di otak
Jaringan berkurang otak
meningkat
Sesak nafas Intoleransi aktivitas
Nyeri dada Nyeri kepala

Nyeri
F. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita hipertensi yaitu (Aspiani, 2014) :
1) Stroke terjadi akibat hemoragi disebabkan oleh tekanan darah tinggi di otak
dan akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang
terpajan tekanan darah tinggi.
2) Infark miokard dapat terjadi bila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium dan apabila membentuk 12
trombus yang bisa memperlambat aliran darah melewatipembuluh darah.
Hipertensi kronis dan hipertrofi ventrikel, kebutuhan oksigen miokardium
tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang
menyebabkan infark. Sedangkan hipertrofi ventrikel dapat menyebabkan
perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel terjadilah disritmia,
hipoksia jantung, dan peningkatan resiko pembentukan bekuan.
3) Gagal jantung dapat disebabkan oleh peningkatan darah tinggi. Penderita
hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan
mengendor dan berkurang elastisitasnya, disebut dekompensasi. Akibatnya
jantung tidak mampu lagi memompa, banyak cairan tertahan diparu yang
dapat menyebabkan sesak nafas (eudema) kondisi ini disebut gagal
jantung.d.Ginjal tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Merusak sistem penyaringan dalam ginjal akibat ginjal tidak dapat
membuat zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran
darah dan terjadi penumpukan dalam tubuh.

G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk pasien hipertensi sebenarnya cukup dengan
menggunakan tensi meter tetapi untuk melihat komplikasi akibat hipertensi,
maka diperlukan pemeriksaan penunjang antara lain :
a) Hemoglobin/HematokritBlood Urea Nitrogen(BUN)/kreatinin
b) Glukosa
c) Urinalisa
d) EKG
H. Pengobatan
1. Diet
2. Latihan Fisik
3. Obat diuretika
4. Penghambat ACE

I. Rencana Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian

- Aktifitas

Gejala: lemah, lelah, nafas pendek

Tanda: frekuensi jantung naik, perubahan irama jantung, takipnea

- Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, jantung koroner
Tanda : Peningkatan tekanan darah, nadi teraba jelas di karotis, distensi
vena jugularis , suhu dingin, kulit pucat
- Integritas ego
Gejala : ansietas, gangguan kepribadian, stres
Tanda : gelisah, menangis, menghela nafas
- Makanan
Gejala : Menyukai makanan tinggi garam, lemak
Tanda: Kenaikan berat badan, edema, glukosa
- Neurosensori
Gejala : pening/ pusing, sakit kepala, penglihatan kabur
Tanda : Status mental, susah tidur
- Pernafasan
Gejala: Dispnea, riwayat merokok
Tanda: distres pernafasan
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
- Diagnosa 1: resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan
vasokontriksi peredaran darah.
- Kriteria hasil / Tujuan :
 Pasien berpartisipasi dalam aktifitas yang menurunkan tekanan
darah
 Mempertahankan tekanan darah dalam rentang yang dapat diterima
pasien
- Intervensi :
 Observasi Tekanan darah
 Palpasi letak denyut nadi
 Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas
 Amati ada nya perubahan suhu
 Berikan lingkungan yang nyaman
- Diagnosa II : gangguan rasa nyaman nyeri , sakit kepala berhubungan
dengan peningkatan tekanan vas.celebral
- Kriteria hasil/ tujuan : mengurangi ketidaknyamanan nyeri,
mengungkapkan metode yang dapat mengurangi nyeri.
- Intervensi:
 Pertahankan tirah baring selama fase akut
 Beri tindakan non farmakologi untuk mengurangi nyeri (kompres
dingin,pijatan,teknik relaksasi)
- Diagnosa III : kurang pengetahuan mengenai penyakit nya berhubungan
dengan kurang nya edukasi kesehatan.
- Kriteria hasil/ tujuan: menyatakan pemahaman tentang proses penyakit
- Intervensi :
 Bantu pasien mengidentifikasi faktor resiko
 Kaji tingkat pemahaman pasien
 Jelaskan proses penyakit hipertensi pada pasien
J. Daftar Pustaka
-Kemenkes.RI.2014.infodatin.www.infodatin-KemenkesRI.com
-Triyanto.2014:www.Academia.edu/Laporan_pendahuluan.com
-Nurarif, Amin Huda&Hardhi Kusuma.2015.Aplikasi
- Fauzi, 2014; Ignatavicius, Workman, & Rebar, 2017

Anda mungkin juga menyukai