K
Hipertensi
DENGAN
PMR
gerakan progressive
muscle relaxation
DAFTAR ISI
Daftar Isi 1
Pengertian Hipertensi 2
Penyebab Hipertensi 3
Tanda dan Gejala Hipertensi 4
Patofisiologi Hipertensi 5
Komplikasi Hipertensi 6
Kegawatan Hipertensi 7
Penatalaksanaan Medis 8
Hipertensi Emergensi 8
Hipertensi Urgensi 9
Penatalaksanaan Non-Medis 10
Diet Hipertensi 10
Progressive Muscle Relaxation 12
Mekanisme PMR 13
Indikasi & Kontraindikasi 14
Gerakan PMR 15
1
PENGERTIAN
HIPERTENSI
Menurut Nurarif & Kusuma (2015), Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140mmHg atau
tekanan diastolik sedikitnya 90mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga
menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya.
2
hipertensi PENYEBAB
3
A & G EJ
D
ipertens
N
A
TA
LA
h
i
Menurut Kemenkes RI (2019), pada umumnya hipertensi
tidak disertai dengan gejala atau keluhan tertentu.
Keluhan tidak spesifik pada penderita hipertensi adalah:
4
P
PAATTO
OFFIIS
SIIO
OLLO
OGGII
(PERJALANAN PENYAKIT HIPERTENSI)
Resiko cedera
Aliran darah ↓ Penyempitan pembuluh
darah (vasokonstriksi)
Kurangnya oksigen ke
jantung (iskemia miokard)
5
KOMPLIKASI
HIPERTENSI
6
KEGAWATAN
HIPERTENSI
Menurut Bianti, (2015) kondisi kegawatan yang terjadi pada
hipertensi memiliki 3 tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat.
7
PENATALAKSANAAN
MEDIS
HIPERTENSI
HIPERTENSI EMERGENSI
Penatalaksanaan kasus hipertensi emegensi memerlukan
penanganan segera di ruang gawat darurat dengan monitoring
ketat. Pada hipertensi emergensi obat yang diperlukan adalah obat
parenteral. Obat-obatan antihipertensi parenteral yang dapat
digunakan adalah Nicardipine, Clonidine, Nitroglycerin, 94 diltiazem,
Enalaprilat, Esmolol, labetalol, Fenoldopram, Na nitropusside,
Hydralazine, dan Clevidipine.
5 mg/jam, dapat ditingkatkan 2,5 mg/jam tiap 5 Sakit kepala, mual, pusing,
Nicardipine menit sampai maksimal 15 mg/jam bengkak, detak jantung
menjadi cepat, kulit memerah
Fenoldopam 0,1 ug/kg/menit, dosis inisial, dilanjutkan 0,05-1 Sakit kepala, mual,
ug/kg/menit sampai maksimal 1,6 ug/kg/menit kemerahan pada kulit
500 ug/kg dosis inisial dalam 1 menit, dilanjutkan Mual, kemerahan pada kulit,
Esmolol infus 25-50 ug/kg/menit dapat ditingkatkan 25 blok jantung
ug/kg/menit tiap 10-20 menit
8
HIPERTENSI URGENSI
Pada hipertensi urgensi, penurunan tekanan darah dilakukan secara
perlahan dengan obat antihipertensi oral awitan cepat seperti
labetalol, Nifedipine (extended release), Captropil, Clonidine,
Amlodipine, Prazosin.
Aturan pakai obat yang Beberapa hal yang dapat terjadi jika pasien tidak
diresepkan harus diikuti patuh dalam meminum obat:
dengan benar. Jika Menentukan berhasil atau tidaknya suatu terapi
pengobatan dilanjutkan di Menyebabkan kegagalan paling penting dalam
rumah setelah pasien mengontrol tekanan darah
pulang, penting agar pasien Meningkatkan risiko infark miokard dan stroke
mengerti dan meneruskan Hasil terapi tidak akan optimal
terapi itu dengan benar Menimbulkan komplikasi yang merugikan
tanpa pengawasan.
9
PENATALAKSANAAN
NON-MEDIS
(diet hipertensi)
10
MENJAGA KESEIMBANGAN KALSIUM
Konsumsi kalsium disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu 800-1200
mg/hari. Makanan sumber kalsium yaitu susu dan hasil olahannya misal
keju atau youghurt, kacang-kacangan dan hasil olahannya misal tempe
atau tahu. Namun pada penderita hipertensi dianjurkan untuk
mengkonsumsi susu dan hasil olahan segar yang belum diawetkan.
11
PENATALAKSANAAN
NON-MEDIS
(Progressive Muscle Relaxation)
VE
APA ITU PROGRESSI
MUSCLE RELAXATION
Pr og re ss ive m us cl e re
la xa tio n (P M R) m er up
be nt uk te ra pi re la ks as ak an sa la h sa tu
i de ng an ge ra ka n m en
m er el ak sa sik an ot ot -o ge nc an gk an da n
to t su at u ba gi an tu
w ak tu un tu k m en da bu h pa da sa tu
pa tk an ko nt ro l at as
m er an gs an g pi ki ra n da ke ce m as an ya ng
n ke te ga ng an ot ot (K
20 16 ). el ia t & Pa sa rib u,
ssive
a t u j u a n d i l akukan Progre
ap
tion (PMR)?
muscle relaxa
Menurut Setyoadi
Tujuan diberikan terapi PMR ini adalah:
(2011)
Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan
punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, dan
laju metabolik.
Mengurangi gangguan irama jantung.
Meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi.
Memperbaiki kemampuan untuk mengurangi stress.
Mengatasi insomnia.
Membangun emosi dari emosi negatif.
12
MEKANISME RELAKSASI
OTOT PROGRESIF
NEXT
Pada hasil penelitian yang Sistem saraf parasimpatis melepaskan neurotransmiter asetilkolin untuk
dilakukan untuk melihat efektifitas
mempengaruhi aktifitas otot rangka dan otot polos di sistem saraf perifer.
teknik relaksasi otot progresif
Neurotransmitter asetilkolin yang dibebaskan ke dinding pembuluh
terhadap mestabilkan tekanan
darah didapatkan hasil adanya darah akan merangsang sel-sel endothelium pada pembuluh tersebut
perbedaan yang signifikan pada untuk mensitesis dan membebaskan NO (oksida nitrat), pengeluaran NO
tekanan darah (sistol dan diastol) akan memberikan sinyal pada sel-sel otot polos untuk berelaksasi
sebelum dan sesudah dilaksanakan
sehingga kontraktilitas otot jantung menurun, kemudian terjadi
terapi relaksasi otot progresif
karena terapi PMR akan
vasodilatasi arteriol dan vena sehingga tekanan darah akan menurun
menghasilkan adanya relaksasi (Valentine & Saparwati, 2013) dan (Rosidin Sumarni, & Suhendar, 2019).
pada tubuh sehingga dapat
menghambat peningkatan saraf
Pada respon fisiologis terjadi perbedaan karna relaksasi otot progresif dapat
simpatik yang diharapkan agar
memicu aktivitas memompa jantung berkurang dan arteri mengalami
hormon penyebab disregulasi
pelebaran, sehingga banyak cairan yang keluar dari sirkulasi peredaran darah.
tubuh dapat dikurangi jumlahnya.
Hal tersebut akan mengurangi beban kerja jantung karena pada penderita
Sistem saraf parasimpatik adalah hipertensi mempunyai denyut jantung yang lebih cepat untuk memompa
sistem yang mendominasi pada darah akibat dari peningkatan darah.
keadaan tenang dan santai
memiliki fungsi kerja berlawanan
dengan saraf simpatetik akan
memperlambat atau
memperlemah kerja alat-alat
internal tubuh sehingga akan
terjadi penurunan detak jantung,
irama nafas, tekanan darah,
ketegangan otot, dan tingkat
metabolisme (Praptini, 2014).
Indikasi relaksasi
otot progresif
(Setyoadi, 2011):
Pada pasien yang mengalami
gangguan tidur (insomnia)
Pada pasien yang mengalami
stress
Pada pasien yang mengalami
kecemasan
Pada pasien yang mengalami
depresi
Kontraindikasi
Kontraindikasi relaksasi otot
progresif yaitu pada pasien
yang memiliki keterbatasan
gerak, misal yang tidak dapat
menggerakkan badannya dan
pasien yang mengalami
perawatan tirah baring
(Setyoadi, 2011).
14
GERAKAN PROGRESSIVE
MUSCLE RELAXATION
1 2 3
Kepalkan tangan semakin kuat, Tekuk pergelangan tangan ke Kepal tangan kemudian
lepaskan selama 10 detik belakang letakkan ke pundak dan Tarik
(lakukan 2x) dengan kuat
4 5&6 7
Angkat kedua bahu hingga Mengerutkan dahi dan alis, Katupkan rahang, diikuti dengan
menyentuh kedua telinga kemudian tutup mata keras- menggigit gigi
keras
15
8 9 10
Bibir dimoncongkan sekuat- Tekan kepala ke belakang leher Benamkan dagu ke dada
kuatnya dan punggung
11 12 13
Busungkan dada, tahan kondisi Tarik nafas panjang, tahan Tarik dengan kuat perut
tegang Selma 10 detik, beberapa saat kemudian kedalam, tahan selama 10 detik,
kemudian relaksasikan hembuskan lalu direlaksasikan
16
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90
mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi
tekanan darah, makin besar resikonya.