OLEH :
PETRUS SUDI ZADA
210814901339
1. Definisi
1) Drugs (obat)
5) Nutritional
1) Penyakit degenerative
4) Infeksi
Kerusakan neurofibrilar yang difusi Hilangnya serat saraf kolinergik di korteks serebru
Kelainan neurotransmiter
Demensia
Terjadi
Deficit perawatan
diri (makan,
minum, berpakaian
dan hygiene) - Gangguan interaksi sosial Resiko tinggi trauma
- Gangguan interaksi sosial
- Gangguan komunikasi verbal
- Koping tidak efektif
a. Penatalaksanaan Umum
1) Terapi elektrokonvulsif
b. Pengobatan
4) Antidepresan
c. Terapi Farmakologi
5) Rehabilitasi
6) Terapi music
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji adalah aktivtias apa saja yang biasa dilakukan
sehubungan dengan adanya masalah psikososial demensia.
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Klien mengalami
gangguan persepsi, klien mengalami gangguan dalam memelihara
dan menangani masalah kesehatan.
dibutuhkan
Edukasi
bertahap
3 Gangguan komunikasi Setelah dilakukan tindakan Promosi komunikasi : Deficit bicara
verbal (D.0119) keperawatan selama 3 x 24 jam (I.13492)
Dirahapkan masalah gangguan Observasi
komunikasi verbal meningkat
1. Monitor proses kognitif, anatomis, dan
(L.13118) dengan kriteria hasil:
fisiologiyang berkaitan dengan bicara
1. Afasia menurun
Teraupeutik
2. Disfasia menurun
1. Gunakan metode komunikasi
3. Apraksia menurun alternative
2. Modifiksdi lingkungan untuk
4. Pelo menurun
meminimalkan bantuan
3. Ulangi apa yang disampaikan pasien
Kolaborasi
1. Rujuk ke ahli patologi atau terapis
5. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan yaitu suatu proses yang
digunakan untuk mengukur dan memonitor kondisi klien dengan membandingkan
hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan
(Debora, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, B. (2016). Hubungan Zat Gizi Mikro, aktifitas fisik dan latihan
kecerdasan dengan Kejadian Demensi pada Lansia di Kelurahan
Depok Jaya Tahun 2009. dalam N. Wicitania, Faktor Resiko Gizi
Terhadap Kejadian Demensia Pada Lanjut Usia Di Panti Werda Elim
Semarang. (Skripsi) Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan Universitas Semarang.
Alzheimer's, A. (2016). Alzheimer's Fact and Figure 2011. dalam W. Nuria,
Faktor Resiko Gizi Terhadap Kejadian Demensia Pada Lanjut Usia D
Panti Werda Elim Semarang. (Skripsi) Semarang: Fakultas Ilmu
Keperawatan Dan Kesehatan Muhamadiyah Semarang.
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta:
Trans Info Media
Asrori, N., & Putri, O. O. 2014. Panduan Perawatan Pasien Demensia di
Rumah. Malang: Umm Press.
Darmojo, B. (2018). Geriatri, Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. edisi ke-4. dalam
D. Qurniawati, Hubungan Prilaku Makan Dan Status Gizi Pada Lansia
Di Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo.(Skripsi) Yogyakarta:
Falkultas Teknik Uniersitas Negeri Yogyakarta.
Fatmah. (2016). Gizi Usia lanjut. dalam N. Wicitania, Faktor Resiko Terhadap
Kejadian Demensia Pada Lanjut Usia Di Panti Werda Elim Semarang.
(Skripsi) Semarang: fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhamadiyah Semarang.