Konsep Penyakit
1. Definisi Demensia
kondisi lain yang secara primer atau sekunder mengenai otak (Nisa &
Lisiswanti, 2016)
penuaan yang normal dan bukan sesuatu yang pasti akan terjadi dalam
2. Etiologi Demensia
1) Drugs (obat)
2) Emotional (emosional)
5) Nutritional
7) Infeksi
demensia.
8) Arterosklerosis
1) Penyakit degeneratif
Misalnya penyakit alzheimer, penyakit huntington,
2) Penyakit vaskuler
3) Demensia traumatik
4) Infeksi
a. Kehilangan memori
yang
mengalami demensia terutama Alzheimer Disease mungkin tidak
biasa dan sering kali membuat kalimat yang sulit untuk di mengerti
orang lain
jalan, lupa dengan dimana mereka berada dan baimana mereka bisa
kerumah.
mengalami demensia
dapat menunjukan perubahan perasaan dengan sangat cepat,
anggota keluarga
4. Patofisiologi
5. Pemeriksaan Penunjang
nilai skor yang lebih tinggi dari 24. Sebaliknya, pasien yang
1) CT scan
2) MRI
demensia alzheimer
i. Pemeriksaan DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorder)
6. Penatalaksanaan
sebagai berikut:
a. Farmakoterapi
Memantine
Risperidone)
c. Terapi simtomatik
dengan memberikan terapi brain gym. Brain gym ini berupa senam
7. Pencegahan Demensia
makanan yang sehat, selalu berpikir, tidur teratur dan cukup, selalu
(rehabilitation).
penyakit alzheimer.
4 sehat 5 sempurna).
dibeli.
8. Komplikasi Demensia
memberat seperti:
e. Kesulitan
berjalan.
Demensia
1. Pengkajian
masalah,
penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan lansia. Data
meliputi data:
pendapatan
pemakaian obat.
3) Eliminasi yaitu data tentang buang air kecil dan buang air
klien.
kemandirian klien.
klien.
terhadap dirinya.
hubungan keluarga.
badan, kepala, rambut, mata, telinga, mulut, gigi dan bibir, dada,
penuaan
gangguan sensoripersepsi
Menurut Kholifah (2016), perencanaan keperawatan gerontik adalah suatu proses penyusunan berbagai intervensi
keperawatan yang berguna untuk untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah lansia.
Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Gangguan Memori Memori (L.09079)(SLKI, 2019) Latihan memori
(D.0062) Setelah dilakukan asuhan (1.06188)(SIKI, 2018) Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x90 menit Observasi - Agar dapat menentukan
proses penuaan diharapkan kemampuan mengingat - Identifikasi masalah yang tindakan keperawatan
(SDKI, 2017) pada klien meningkat dengan kriiteria dialami sesuai dengan masalah
hasil: - Identifikasi kesalahan - Agar dapat mengetahui
1. Klien mengungkapkan terhadap orientasi orientasi klien
kemampuan mempelajari - Monitor perilaku - Agar dapat menentukan
hal baru dan perubahan tindakan untuk
2. Klien mengungkapkan memori mengontrol perilaku dan
kemampuan gangguan memori
mengingat informasi Terapeutik
faktual - Rencanakan metode Terapeutik
3. Klien mengungkapkan mengajar sesuai - Agar metode yang
kemampuan mengingat kemampuan pasien digunakan efisien
perilaku tertentu yang pernah - Koreksi kesalahan orientasi - Agar klien dapat
dilakukan - Fasilitasi mengingat mengevaluasi
4. Klien mengungkapkan kembali pengalaman kesalahannya
kemampuan masa lalu - Agar memacu klien
mengingat peristiwa - Fasilitasi kemampuan untuk meningkatkan
5. Klien dapat melakukan konsentrasi (senam daya mengingat
kemampuan yang dipelajari otak) - Agar menstimulasi otak
- Stimulasi menggunakan
memori pada peristiwa yang
baru terjadi (seperti untuk berkonsentrasi
menanyakan kembali nama dan melatih daya ingat
petugas) - Agar dapat melatih klien
- Libatkan keluarga dalam mengingat
perawatan - Agar keluarga
membantu dalam
Edukasi proses perawatan klien
- Jelaskan tujuan dan Edukasi
prosedur latihan - Agar klien mengerti
- Ajarkan teknik tentang tujuan dan
memori yang tepat prosedur latihan
- Agar teknik yang
digunakan efisien
2 Risiko Jatuh Tingkat Jatuh (L.14138) dan Manajemen Keselamatan
(D.0143) (SDKI, Keamanan Lingkungan Rumah Lingkungan (1.14513) (SIKI,
2017) (L.14126) (SLKI, 2019) 2018) Observasi
Setelah dilakukan asuhan Observasi - Agar mengetahui
keperawatan selama 3x90 menit - Identifikasi kebutuhan kebutuhan klien
diharapkan tingkat jatuh pada klien keselamatan - Agar status keselamatan
menurun dan keamanan lingkungan - Monitor perubahan lingkungan klien
rumah klien meningkat dengan status keselamatan terpantau
kriteria hasil: lingkungan
1. Tidak ada kejadian jatuh pada
Terapeutik Terapeutik
klien
- Hilangkan bahaya - Agar menghindari risiko
2. Adanya peningkatan
keselamatan lingkungan - Agar meminimalkan
pemeliharaan rumah klien
- Modifikasi lingkungan bahaya dan risiko
3. Adanya peningkatan
untuk meminimalkan - Agar menghindari
pencahayaan lingkungan klien
bahaya dan risiko bahaya lingkungan
4. Adanya peningkatan
- Sarankan menyediakan alat - Agar keluarga
kebersihan penyimpanan klien
bantu keamanan lingkungan membantu dalam
5. Adanya peningkatan
- Libatkan keluarga dalam proses perawatan klien
kebersihan hunian klien
perawatan
6. Adanya peningkatan keamanan Edukasi
kunci pada pintu klien - Agar klien dan keluarga
7. Adanya peningkatan Edukasi mengetahui risiko dan
keamanan kunci pada jendela - Informasikan klien dan bahaya yang ada
klien keluarga tentang risiko dilingkungan klien
8. Menunjukan adanya bahaya lingkungan
pemasangan
handrail
9. Adanya peningkatan
kemudahan akses ke
kamar mandi klien
10. Adanya perangkat bantu klien
11. Adanya peningkatan
pemeliharaan peralatan rumah
3 Kesiapan Manajemen Kesehatan (L.12104) Manajemen Perilaku (1.12463)
Peningkatan (SLKI, 2019) (SIKI, 2018)
Manajemen Setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
Kesehatan (D.0112) keperawatan selama 2x90 menit - Identifikasi harapan untuk - Agar mengetahui
(SDKI, 2017) diharapkan manajemen kesehatan mengendalikan perilaku motivasi klien dalam
pada klien meningkat dengan kriteria mengikuti program
hasil: Terapeutik kesehatannya
1. Klien melakukan tindakan - Diskusikan tanggungjawab
untuk mengurangi faktor risiko terhadap perilaku Terapeutik
2. Klien menerapkan program - Jadwalkan kegiatan - Agar klien mengtahui
perawatan terstruktur tanggungjawabnya
3. Aktivitas sehari-hari klien - Tingkatkan aktivitas fisik dalam program
efektif memenuhi tujuan sesuai kemampuan kesehatannya
kesehatan - Beri penguatan positif - Agar jadwal kegiatan
4. Klien mengungkapkan tidak terhadap keberhasilan tidak mengganggu
kesulitan dalam menjalani mengendalikan perilaku aktivitas hariannya
program - Hindari berdebat atau - Agar aktivitas yang
perawatan/pengobatan menawar batas dilakukan tidak
perilaku yang telah kurang ataupun
ditetapkan melebihi kemampuan
- Libatkan keluarga dalam - Agar meningkatkan
perawatan motivasi klien
- Agar tidak ada perasaan
dipaksa dalam
mengikuti
Edukasi program kesehatan
- Informasikan keluarga klien - Agar keluarga
bahwa keluarga sebagai membantu dalam
dasar pembentukan kognitif proses perawatan klien
Edukasi
- Agar keluarga dapat
mengerti pentingnya
perlibatan keluarga
dalam program
kesehatan
4 Gangguan Mobilitas Mobilitas Fisik (L.05042)(SLKI, Dukungan Mobilisasi
Fisik (D.0054) 2019) (1.05173)(SLKI, 2018)
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
nyeri, penurunan keperawatan selama 3x90 menit - Identifikasi adanya nyeri - Agar mengetahui faktor
kekuatan otot, diharapkan mobilitas fisik pada klien atau keluhan fisik lainnya penyebab masalah
kekakuan sendi, meningkat dengan kriteria hasil: Terapeutik -
gangguan sensori 1. Klien dapat - Libatkan keluarga untuk - Agar keluarga
persepsi, gangguan menggerakan ekstremitas membantu pasien dalam membantu dalam
kognitif (SDKI, 2. Kekuatan otot klien meningkat meningkatkan pergerakan proses perawatan klien
2017) 3. Rentang gerak (ROM) Edukasi -
klien meningkat - Jelaskan tujuan dan - Agar klien
4. Tidak ada nyeri saat bergerak prosedur mobilisasi mengetahui tujuan dan
5. Tidak ada kaku sendi pada - Anjurkan melakukan prosedur mobilisasi
klien mobilisasi dini - Agar tidak terjadi
6. Tidak ada gerakan - Ajarkan mobilisasi kekakuan dan
tidak terkoordinasi sederhana yang penurunan kekuatan otot
7. Tidak ada keterbatasan gerak harus dilakukan - Agar klien dapat
8. Tidak ada kelemahan fisik melakukan mobilisasi
sederhana secara mandiri
5 Manajemen Manajemen Kesehatan Bimbingan Antisipatif
Kesehatan Tidak (L.12104)(SLKI, 2019) (I.12359)(SLKI, 2018)
Efektif (D.0116) Setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama3x90 menit - Identifikasi metode - Agar mengetahui metode
gangguan diharapkan manajemen kesehatan penyelesaian masalah yang yang biasa bagi klien
persepsisensori pada klien meningkat dengan kriteria biasa digunakan - Agar mengetahui
(SDKI, 2017) hasil: - Identifikasi kemungkinan dampak yang akan
1. Klien melakukan tindakan perkembangan atau krisis terjadi
untuk mengurangi faktor risiko situasional yang akan terjadi
2. Klien menerapkan program serta dampaknya pada Terapeutik
perawatan individu dan keluarga - Agar mengetahui cara
3. Aktivitas hidup sehari-sehari penyelesaian masalah
efektif memenuhi tujuan Terapeutik - Agar mengetahui peran
kesehatan klien - Fasilitasi memutuskan anggota yang dilibatkan
4. Klien mengatakan tidak bagaimana masalah akan - Agar gambaran mudah
sulit untuk menerapkan diselesaikan dimengerti oleh klien
program perawatan - Fasilitasi memutuskan siapa - Agar mengetahui potensi
yang akan dilibatkan dalam dari sumber daya yang
menyelesaikan masalah ada
- Gunakan contoh kasus - Agar perubahan peran
untuk meningkatkan tidak berdampak negatif
keterampilan menyelesaikan pada klien
masalah - Agar hasil intervensi
- Fasilitasi mengidentifikasi dapat dievaluasi
sumber daya yang - Agar keluarga
tersedia membantu dalam
- Fasilitasi menyesuaikan diri proses perawatan
dengan perubahan peran - Agar klien mendapat
- Jadwalkan tindak lanjut pegangan untuk
untuk memantau atau mengingat program
memberi dukungan . perawatan
- Libatkan keluarga dan
pihak terkait , jika perlu Edukasi
- Berikan referensi baik cetak - Agar klien mengetahui
ataupun elektronik ( mis . orientasi yang tepat
materi pendidikan , sesuai dengan
pamflet ) keadaannya
Edukasi - Agar klien memiliki
- Jelaskan perkembangan dan
perilaku normal koping yang sesuai
informasikan harapan yang untuk mengatasi
realistis terkait perilaku masalahnya
pasien
- Latih teknik koping yang
dibutuhkan untuk
mengatasi perkembangan
atau krisis situasional
Kolaborasi Rujuk ke
lembaga pelayanan
masyarakat , jika perlu
4. Pelaksanaan
ditetapkan.
5. Evaluasi