ARDI FATMAWATI
A.RAHMIATI HUSNA SAYUTI
ANITA SURYANI HERWAN
ANNA ZULFIANA HERMIATI
A.RATNA NINGSIH HASNAINI
ASSE RIYANI INCE SRI PAJRIANTI
B.YUSRIANA EKAWATI IRMAWATI
DILIANTI MEGASARI ISNAENI
ERFINAWATI INDAH
ERVINA INDRAYANI
EVI WIDYAWATI JULIANA
ERNIATI KASRIANA
KONSEP MEDIK
A. Defenisi
Demensia merupakan suatu kondisi konfusi kronik
dan kehilangan kemampuan kognitif secara global
dan progresif yang dihubungkan dengan masalah
fisik.
Demensia adalah sindroma akibat penyakit atau
gangguan otak yang bersifat kronik progresif yang
ditandai dengan adanya gangguan fungsi luhur
kortikal multiple termasuk daya ingat, daya pikir,
orientasi, daya tangkap, berhitung, belajar, berbahasa
dan daya nilai (kerusakan kemampuan kognitif dan
disorientasi).
B. TINGKATAN DEMENSIA
Tingkat satu
Kehilangan memori, spontanitas yang berkurang,
perubahan kepribadian halus, disorientasi waktu
dan tanggal.
Tingkat dua
Gangguan kognitif dan berfikir abstrak, gelisah
dan agitasi, keluyuran, ketidakmampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari, gangguan dalam
pengambilan keputusan, nafsu makan yang tinggi.
Tingkat tiga
Kurus, lupa makan, ketidakmampuan untuk
berkomunikasi, inkotinensia urin.
B.ETIOLOGI
Penyebab dari demensia yaitu:
Metabolisme & Gizi
Defisiensi tiamin : psikosis Korsakoff
Defisiensi thyroidea :“kegilaan miksedematosa”.
Kekurangan oksigen : selama anastesi, mengarah ke
kerusakan otak.
Kelebihan aluminium : demensia dialisis
Vaskuler
Demensia multiinfark
Ensefalopati Binswanger
LANJUTAN
Mekanik
Lesi desak ruang : tumor primer, sekunder, dan
abses.
Trauma :trauma kapitis, hematoma
subdura.
Infeksi
Virus :penyakit Creutzfeld-Jakob
Sifilis :GPI
Degenerasi
Demensia senilis dan prasenilis (v.infra)
C. MANIFESTASI KLINIK
Pada stadium awal pasien menunjukkan perubahan
kepribadian halus, disorientasi waktu dan tanggal,
namum pada stadium lanjut terjadi kesulitan untuk
mempertahankan kinerja mental, fatig dan cenderung
gagal bila diberi tugas baru atau kompleks. Orientasi
daya ingat, persepsi, dan fungsi intelektual pasien
memburuk sejalan dengan memberatnya stadium
penyakitnya. Perubahan pada afek dan tingkah laku
sering ditemukan.
D. PENATALAKSANAAN
Demensia dapat disembuhkan bila tidak
terlambat. Secara umum terapi pada demensia
adalah perawatan medis yang mendukung,
memberi dukungan emosional pada pasien dan
keluarganya, serta farmakoterapi untuk gejala
yang spesifik. Terapi simptomatik meliputi diet.
Latihan fisik yang sesuai, terapi rekreasional
dan aktivitas, serta penanganan terhadap
masalah-masalah lain.
Sebagai farmakoterapi, benzodiazepin diberikan
untuk ansietas dan insomnia, antidepresan
untuk depresi, serta antipsikotik untuk gejala
waham dan halusinasi.
Konsep keperawatan
A. PENGKAJIAN
1. Kaji adanya faktor Predisposisi penyebab dimensia seperti : gangguan
fungsi SSP , gangguan pengiriman nutrisi, gangguan peredaran darah,
2. Stressor Presipitasi
a. Hipoksia
anemia hipoksik
istotoksik hipoksia
hipoksemiahipopoksik
Iskemia hipoksik
b. Gangguan metabolisme
Hipotiroidisme
Hipertiroidisme
Hipoglikemia
LANJUTAN
C . Racun, infeksi
gagal ginjal
syphilis
Aids Dement Comp
D. Stimulasi Sensori
Stimulasi sensori berkurang
Stimulasi berlebih
NDX I
lebih segar.
6. Terjadi peningkatan status nutrisi.