Anda di halaman 1dari 16

KAPSUL PARACETAMOL

I.Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa dapat membuat sediaan kapsul menggunakan metode granulasi basah dan
evaluasinya
2.Mahasiswa dapat mengetahui dan dapat menjelaskan pengaruh eksipien terhadap
karakteriitik fisik obat.

II. Prinsip Percobaan


Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari
pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari yang
paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000) kecuali ukuran cangkang untuk hewan.
Kapsul gelatin keras terdiri dari dua bagian yaitu bagian induk dan tutup. Kapsul
cangkang keras dapat juga mengandung zat warna yang diinginkan atau zat warna dari
berbagai oksida besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan
pengeras seperti sukrosa dan pengawet. Kerugian kapsul adalah sulit dalam pengendali
bobot kapsul.
Kapsul cangkang keras biasanya diisi dengan serbuk, butiran atau granul. Butiran gula
inert dapat dilapisi dengan komposisi bahan aktif dan penyalut yang memberikan profil
lepas lambat atau bersifat enterik. Bahan semi padat atau cairan dapat disikan dalam
kapsul tetapi jika cairan dimasukkan dalam kapsul, salah satu teknik penutupan harus
digunakan untuk mencegah kebocoran.
Formulasi kapsul mengandung sedikitnya tiga bahan serbuk, yaitu : bahan obat,
pengisi, glidan. Fungsi dari bahan pengisi adalah mencegah terjadi nya kekosongan dan
mencegah pemberian dosis yang tidak merata, sedangkan glidan berfungsi untuk
memudahkan granul mengalir masuk ke dalam cangkang kapsul. Keuntungan dari
sediaan kapsul adalah praktis dalam penggunaan, praktis untuk di bawa oleh pasien, dan
penampilannya yang menarik. Kerugian dari kapsul adalah pengerjaan yang relatif lebih
lama, tidak dapat diberikan pada anak kecil atau pasien yang sulit menelan.
III. Data Preformulasi
A. Bahan Aktif
1. Paracetamol (FI edisi III hal 37)
Pemeriaan : Hablr atau serbuk hablur, putih, tak berbau, rasa pahit
Kelarutan :Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)p, dalam 13
bagian aseton p, dalam 40 bagian gliserol p dan dalam 9 bagian
propilenglikol p, larut dalam larutan alkali hidroksida
Farmakologi : Paracetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui. saluran cerna.
Konsentrasi tinggi dalam plasma dicapai dalam jam dan masa
paruh plasma antara 1-3 jam.Obat ini tersebar ke seluruh cairan
tubuh, paracetamol d ekskresi di dalam ginjal
Dosis : Dosis dewasa : 300 mg- 1g/kali, dengan maksimum 4g /hari
Untuk anak : 6-12 th 150-300mg/kali,dengan maksimum 1,2
g/hari
Identifikasi : a. Larutkan 100mg dalam 10ml air, tambahkan 0,05ml larutan besi
(III) klorida p terjadi warna biru violet.
b. Larutkan 50mg dalam 100ml metanol p, pada 1 ml tambahkan 1
ml asam klorida 0,1 N kemudian metanol p secukupnya hingga
100ml.Serapan 2cm larutan pada 249nm lebih kurang 0,90.
c. Didihkan 100mg dengan 100ml asam klorida p selama 3 menit,
tambahkan 10ml air dinginkan tidak terbentuk endapan.
Tamnahkan 0,05ml kalium bikromat 0,1N terjadi perlahan-lahan
warna violet yang tidak berubah menjadi merah (perbedaan dari
phenacetin).
B. Bahan tambahan
a. Avicel /cellulosum (FI edisi III hal 135)
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih, tidak berbau
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam asam encer dan dalam kebanyakan
pelarut organik, sukar larut dalam larutan natrium hidroksida encer p
Kegunaan : Pengisi (10-30%)
Identifikasi :Campur 30g dengan 270ml air dalam pengocok mekanik kecepatan
tinggi, 18000 ptm selama 5 menit. Pindahkan 100ml campuran
kedalam gelas ukur 100ml, biarkan selama 3 jam, terjadi dispersi
bebas gelembung, opak, putih yang tidak membentuk cairan bening
pada permukaan.
b. Aerosil
Pemerian : Serbuk amorf, terang, dan tidak berasa
Kegunaan dalam formula : Penghancur
Sinonim : Aerosil; Cab-O-Sil; Cab-O-Sil M-5P; colloidal silica; fumed silica;
fumed silicon dioxide; hochdisperses silicum dioxid; SAS; silica
colloidalis anhydrica; silica sol; silicic anhydride; silicon dioxide
colloidal; silicon dioxide fumed; synthetic amorphous silica; Wacker
HDK.
Struktur formula : SiO2 (BM = 60.08)
Fungsi : Adsorbent; anticaking agent; emulsion stabilizer; glidant; suspending
agent; tablet disintegrant; thermal stabilizer; viscosity-increasing agent.
Cab-O-Sil digunakan secara luas dalam farmasi, kosmetik dan produk
makanan. Cab-O-Sil memiliki ukuran partikel kecil dan luas area
permukaan spesifiknya besar sehingga memberikan karakter aliran
yang diinginkan yang dieskplorasi untuk memperbaiki aliran serbuk
kering pada proses pembuatan tablet.
Penggunaan Cab-O-Sil sebagai :

Aerosol= konsentrasi 0,5 2,0 %

Emulsion stabilizer= konsentrasi 1,0 5,0 %

Glidant = konsentrasi 0,1 1,0 %

Suspending dan thickening agent= konsentrasi 2,0 10,0 %


Cab-O-Sil adalah sebuah fumed silica submicroscopic dengan ukuran partikel
15 nm. Cab-O-Sil berwarna putih kebiru-biruan, terang, tidak berbau, tidak
berasa, serbuk amorf tidak berpasir.
Sifat fisika-kimia Cab-O-Sil:
pH : 3,5-4,0 (4 % w/v aqueous dispersion)
Densitas: 0.029-0.042 g/cm3
Distribusi ukuran partikel: 7-16 nm
Indeks refraktif: 1.46
Kelarutan : praktis tidak larut dalam pelarut organik, air, dan larutan asam,
kecuali hydrofluoric acid. Larut dalam larutan alkali hidroksida panas.
Membentuk dispersi koloidal dalam air.
Luas area spesifik : 100-400 m2/g
Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan:
Cab-O-Sil higroskopis tetapi mengadsorbsi sejumlah besar air tanpa mencair.
Ketika digunakan dalam sistem aqueous pada pH 0-7.5, Cab-O-Sil dapat
meningkatkan viskositas dari sistem. Tapi pada pH lebih dari 7.5 peningkatan
viskositas Cab-O-Sil akan berkurang dan pada pH lebih dari 10.7 kemampuan
Cab-O-Sil menghilang karena Cab-O-Sil terlarut membentuk silikat

c. Bahan pengisi
a. Talk (FI edisi III hal 591-592)
Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas
dari butiran, warna putih atau putih kelabu
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Kegunaan : sebagai glidan
Identifikasi :Campur 500mg dengan lebih kurang 200mg natrium karbonat
anhidrat p dan 2g kalium karbonat anhidrat p, pindahkan kedalam
krus platina atau krus nikel, panaskan hingga melebur sempurna,
dinginkan. Pindahkan kedalam cawan dengan pertolongan lebih
kurang 50ml air panas tambahkan asam klorida p, pembuihan
berhenti. Tambahkan lagi 10 ml asam klorida p uapkan diatasa
tangas air hingga kering.dinginkan.Tambahkan lagi 20ml air
didihkan, saring, sisa adalah silika. Pada filtrat tambahkan lebih
kurang 2g amonium klorida p dan 5ml amonia encer p, jika
terjadi endapan, saringtambahn larutan natrium fosfat p terjadi
endapan hablur putih amonium magnesium fosfat.

b. Magnesiun Stearat (FI edisi III hal 354)


Pemerian : Serbuk halus, putih,licin dan mudah melekat pada kulit, bau lemah
khas
Kegunaan : Lubrikan
Identifikasi : Panaskan 1 g dengan campuran 25ml air dan 5 ml asam klorida p,
dinginkan .Lapisan minyak memadat pada suhu lebih kurang 50
derajat dan lapisan air menunjukkan reaksi Magnesium yang
tertera pada reaksi identifikasi.

c. Laktosa (FI edisi III hal 338-339)


Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar
larut dalam etanol (95%)p, praktis tidak larut dalam kloroform p
dan dalam eter p
Identifikasi : Jika dipanaskan meleleh, menggembung, kemudian terbakar
terjadi bau gula terbakar, sisa arang menggunduk.
Pada 5ml larutan jenuh tambahkan 5ml larutan natrium
hidroksida encer p, panaskan terjadi warna kuning kemudian
merah kecoklatan. Dinginkan, tambahkan beberapa tetes larutan
kalium tembaga (II) tartrat p terbentuk endapan merah tembaga
(I) oksida.

Formula Sediaan Kapsul Paracetamol


Paracetamol 500mg
Avicel 15%
Aerosil 1%
Talk 1%
Mg. Stearat 1%
Laktosa ad 650mg
m.f caps 50
IV. CARA KERJA DAN ALAT

4.1. Alat dan Bahan

A. Alat :

1.Timbangan neraca dan analitik

2.Perkamen

3.Spatel

4. Sendok

5. Baskom

6. Ayakan mesh

7. Corong

8. Statif

9. Plastik

10.Bahan :

11. Paracetamol

12. Avicel
13. Aerosil
14. Talk
15. Mg. Stearat
16. Laktosa
17. Cangkang kapsul no. 00

4.2 Perhitungan Bahan


1. Perhitungan untuk satu kapsul
a. Paracetamol : 500 mg

b. Avicel : 15 x 650 mg = 97,5 mg

100

c. Aerosil :1 x 650 mg = 6,5 mg

100

d. Talk : 1 x 650 mg = 6,5 mg

100

e. Mg. Stearat : 1 x 650 mg = 6,5 mg

100

f. Laktosa : 650 mg ( 500 + 97,5 + 6,5 + 6,5 + 6,5) mg

= 650 mg 617 mg
= 33 mg

2. Perhitungan untuk 50 kapsul


a. Paracetamol : 500 mg x 50 = 25.000 mg = 25 g
b. Avicel : 97,5 mg x 50 = 4.875 mg = 4,875 g
c. Aerosil : 6,5 mg x 50 = 325 mg = 0,325 g
d. Talk : 6,5 mg x 50 = 325 mg = 0,325 g
e. Mg. Stearat : 6,5 mg x 50 = 325 mg = 0,325 g
f. Laktosa : 33 mg x 50 = 1650 mg = 1,65 g

3. Perhitungan nomor cangkang


Nomor cangkang =
= 1,018 cangkang kapsul yang digunakan adalah nomor 00
4.3 Cara Kerja
1. Cara Kerja Pembuatan Granul
1. Siapkan alat dan bahan, kemudian timbang semua bahan.
2. masukkan bahan yang bobotnya kecil terlebih dahulu.
3. campurkan aerosil dengan talk di dalam plastik, aduk ad homogen
4. tambahkan Mg. Stearat aduk ad homogen
5. Tambahkan avicel aduk ad homogen
6. kemudian tambahkan laktosa hingga homogen
7. terakhir tambahkan paracetamol aduk ad homogen
8. setelah semua bahan homogen, timbang kembali bahan yang sudah tercampur dan catat
bobotnya.
9. kemudian ayak dengan ayakan Mesh 30
10. setelah diayak, masukkan ke dalam gelas ukur dan ketok sampai 500 kali,
kemudian hitung Bj mampatnya
11. kemudian uji aliran granul

1. Evaluasi granul
Setelah dilakukan pembuatan granul, tahap selanjutnya yang harus di uji adalah:
1.1. Bj Nyata
a. Timbang 100 gram granul.
b. Masukkan ke dalam gelas ukur 250 ml.
c. Amati volumenya.
d. Lalu hitung Bj nyatanya.
BJnyata = bobot / volume
e. Lalu di ketuk 500x dan dimasukkan dalam corong.
f. Alirkan dengan menggunakan corong dan dialirkan selama beberapa detik
dengan menggunakan stopwatch.
1.2 Homogenitas
Dapat dilihat dari pencampuran bahan yang homogenya dan merata.
1.3 Persen Kompressibilitas
Pengukuran lain dari sebuk yang bebas mengalir adalah kompresibilitas yang
dihitung dari kerapatan granul, yaitu dengan memasukkan sejumlah tertentu granul
kedalam gelas ukur. Volume awal dicatat, kemudian diketuk-ketuk sampai tidak
terjadi pengurangan volume. Selanjutnya dihitung persen kompressibilitasnya.
(Lachman, 1994:682-683)
Kompresibilitas = x 100 %
Vo = Volume awal granul
Vi = Volume granul setelah diketukkan

Tabel 2.1 Kompressibilitas dan daya alir. (Lachman, 1989: 400)


% Kompressibilitas Daya Alir
5-15 Baik sekali
12-16 Baik
18-21 Sedang- dapat lewat
23-35 buruk
33-38 sangat buruk
>40 sangat buruk sekali

1.4 Uji Waktu Alir


Uji ini dilakukan dengan metode corong. Adapun caranya adalah sebagai perikut
yaitu :
a. ditimbang 100g granul yang sudah terbentuk, kemudian dimasukkan kedalam corong
dengan ukuran tertentu yang bagian bawahnya tertutup.
b. Kemudian buka penutup corong bagian bawah bersamaan dengan dimulainya
stopwatch.
c. Catat waktu yang diperlukan seluruh granul untuk melalui corong tersebut dengan
menggunakan stopwatch. Waktu alir granul yang baik adalah jika waktu yang
diperlukan kurang lebih atau sama dengan 18 detik untuk 100 gram granul. Dengan
demikian kecepatan alir yang baik adalah lebih besar dari 100 gram/detik.
d. Setelah granul berhenti mengalir, ukur ketinggian dan diameter dari aliran granul
yang terbentuk untuk mengukur sudut diam pada granul tersebut.
a. Cara Pengisian Kapsul
1. Timbang 10 cangkang kapsul kosong, kemudian catat bobotnya.
2. siapkan alat semi manual
3. buka cangkang kapsul sebanyak 50 buah
4. kemudian letakkan wadah kapsul ke dalam alat semi manual. Kemudian ratakan.
5. masukkan serbuk ke dalam wadah kapsul hingga penuh
6. kemudian kapsul ditutup dengan tutup kapsul
7. evaluasi kapsul
b. Evaluasi kapsul
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi menurut FI III adalah sebagai berikut :
1. Keragaman Bobot
a. Kelompok kapsul yang berisi bahan padat
Timbang 20 kapsul sekaligus, timbang lagi satu per satu, catat
bobotnya.
Keluarkan semua isi kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul

Bobot rata-rata isi tiap kapsul Perbedaan bobot isi kapsul


dalam %
A B
120 mg 10 20
120 mg 7,5 15

Hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung bobot rata-rata isi tiap kapsul.
Memenuhi syarat FI, jika perbedaan dalam % bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang
ditetapkan dalam kolom A dan untuk setiap 2 kapsul terhadap bobot
rata-rata ditetapkan dalam kolom B.
b. Kelompok kapsul yang berisi bahan cair atau setengah padat / pasta /
salep.
Timbang 10 kapsul sekaligus, timbang lagi satu per satu.
Keluarkan semua isi kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang
cairan cucian, biarkan hingga tak berbau eter lagi.
Timbang seluruh bagian cangkang kapsul
Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata isi kapsul
Memenuhi syarat FI, jika perbedaan dalam % bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%
2. Waktu Hancur
Ditentukan dengan suatu alat yang disebut disintegrator tester yang terdiri atas:
a. Lima buah tabung transparan dengan ukuran (P.80-100mm, dd 28mm, d.l
30mm), ujung bawah dilengkapi dengan kawat kasa tahan karat dengan
lubang sesuai dengan pengayak no.4
b. Bak berisi air dengan suhu 36-38oC sebanyak 100ml. dengan kedalaman
tidak kurang dari 15cm sehingga dapat dinaik-turunkan dengan teratur.
Kedudukan kawat kasa pada posisi tertinggi berada tepat di atas permukaan
air dan kedudukan terendah mulut keranjang tepat di bawah permukaan air.
Cara pengujian waktu :
Masukkan 5 butir kapsul dalam keranjang (setiap tabung untuk satu kapsul)
Naik-turunkan keranjang secara teratur 30x setiap menit
Kapsul dinyatakan hancur jika sudah tidak ada lagi bagian kapsul yang tertinggal di
atas kasa
Waktu yang telama hancur di antara kapsul itu yang dinyatakan sebgai waktu hancur
kapsul yang bersangkutan
Memenuhi persyaratan FI, jika waktu hancurnya tidak lebih dari 15 menit
1. Keseragaman Sediaan
Terdiri atas keragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk
kapsul lunak.
1. Uji Disolusi
Dilakukkan untuk kapsul gelatin keras
V. LAMPIRAN

1. Label Diluluskan

PT. JASMIN FARMA


DEPARTEMEN PEMASTIAN / PENGAWASAN MUTU
DILULUSKAN
Material / Produk : Serbuk Parasetamol
No.Bets / No. Artikel :
To be used before / Exp. Date : Februari 2018
Tanggal Diluluskan : 26 Februari 2015
Petugas berwenang QA/AC : Mery Tanggal: 26 Februari 2015
Catatan :

2. Label Ditolak

PT. JASMIN FARMA


DEPARTEMEN PEMASTIAN / PENGAWASAN MUTU
DITOLAK
Nama Bahan / Produk :
No.Bets / No.Artikel :
Tanggal Ditolak :
Jumlah :
Inspektur :

3. Label Sampel Telah Diambil

PT. JASMIN FARMA


DEPARTEMEN PEMASTIAN / PENGAWASAN MUTU
SAMPEL TELAH DIAMBIL
Nama Bahan / Produk : Parasetamol
Nomor Bets / No. Wadah : dari: PT. ASING
Tanggal Pengambilan Contoh : 26 Februari 2015
Sampel Diambil Oleh : Merry

4. Label Penimbangan bahan baku


PT. JASMIN FARMA
LABEL PENIMBANGAN
NAMA BAHAN : PARASETAMOL
NO.ARTIKEL :
NO.BETS :
BERAT BERSIH :
DITIMBANG OLEH : MERY PARAF:
DIPERIKSA OLEH : NUR PARAF:
NAMA PRODUK : PARASETAMOL KAPSUL
NO. BETS :
TANGGAL : 26 FEBRUARI 2015
NO.ASSET TIMBANGAN: 001

5. Label identitas bahan baku dan bahan lain yang digunakan dipabrik

PT. JASMIN FARMA


LABEL IDENTITAS
Nama bahan/produk: Parasetamol
No. Bets :
Tanggal daluwarsa :
Jumlah :
Catatan :
PENANDAAN PADA WADAH YANG TELAH DIAMBIL SAMPEL

PT. JASMIN FARMA


SAMPEL TELAH DIAMBIL
Tanggal: 26 Februari 2015 Petugas
Bagian Pengawasan
Mutu
FORMULIR PERMINTAAN DAN PENYERAHAN

BAHAN AWAL DAN BAHAN PENGEMAS

V Bahan Awal

Bahan Pengemas
Nomor Permintaan :

Tanggal :

Kode Produk No.Bets Ukuran Bentuk Ukuran Tangggal


Produk Bets Sediaan Kemasa Penyeraha
n

No Nama Kode No. Jumlah Satua Jumlah Paraf


Bahan Analisis Nominal n Aktual 1 2
1 Parasetamol
2 Avicel
3 Aerosil
4 Mg Stearat
5 Talk
6 Lactosa

Diperiksa Oleh: Emy Disetujui Oleh: Ida

Supervisor Produksi Supervisor Gudang

Tanggal dan Paraf Tanggal dan Paraf

JUMLAH SAMPEL BAHAN AWAL

Kode Nama Bahan Jumlah Jumlah Jumlah Total sampel


Produk Awal sampel untuk sampel sampel yang
tes kimia untuk tes pertinggal diperlukan
mikrobiologi
Parasetamol 9g 16 g 25 g
Avicel 1,625 3,25 4,875
Aerosil 0,108 0,217 0,325
Magnesium 0,108 0,217 0,325
Stearat
Talk 0,108 0,217 0,325
Lactosa 10,8 21,7 32,5

SPESIFIKASI BAHAN AWAL

PT. JASMIN Spesifikasi Halaman 1 dari 1


PARASETAMOL, Kode Produk No
FARMA
Departemen Seksi Tanggal berlaku
Pengawasan Mutu .
.
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui Oleh Mengganti
No
Tanggal Tanggal Tanggal. Tanggal
Nama Pabrik Pembuat dan /atau Pemasok yang disetujui:

1. PT.JASMIN FARMA

2. PT. MULIA FARMA


No. Kode dari Pabrik dan /atau Pemasok:
Pemerian Hablr atau serbuk hablur, putih, tak berbau, rasa pahit
Kelarutan Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)p,
dalam 13 bagian aseton p, dalam 40 bagian gliserol p dan
dalam 9 bagian propilenglikol p, larut dalam larutan alkali
hidroksida

Identifikasi a. Larutkan 100mg dalam 10ml air, tambahkan 0,05ml larutan


besi (III) klorida p terjadi warna biru violet.
b. Larutkan 50mg dalam 100ml metanol p, pada 1 ml
tambahkan 1 ml asam klorida 0,1 N kemudian metanol p
secukupnya hingga 100ml.Serapan 2cm larutan pada 249nm
lebih kurang 0,90.
c. Didihkan 100mg dengan 100ml asam klorida p selama 3
menit, tambahkan 10ml air dinginkan tidak terbentuk endapan.
Tamnahkan 0,05ml kalium bikromat 0,1N terjadi perlahan-
lahan warna violet yang tidak berubah menjadi merah
(perbedaan dari phenacetin).
Tetapan Fisis
Kemurnian Sudut Pengeringan maksimum 0,5%
Sisa Pemijaran maksimum 0,1%
Batas kadar/Potensi 98,0%-101,0% dihitung terhadap zat kering
Spesifikasi lain
Frekuensi pengujian
ulang
Uji Spesifik
Kondisi penyimpanan Dalam wadah tertutup baik,terlindung dari cahaya.

Anda mungkin juga menyukai