BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai salah satu tahap dalam pembuatan sosis, yoghurt, dan keju) dan
tersebut.
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atm pada suhu 120o C selama 15- 20 menit (Nur dkk, 2015).
2009) adalah Potato Dextrose Agar (PDA). Masalah yang dihadapi dalam
mikroba satu dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai
padat dan mewakili semua jenis bakteri yang terdapat pada sampel.
adalah membutuhkan waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi
B. Uraian Bahan
lidah.
air mendidih.
tidak berasa.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
C. Uraian Bakteri
1. Pseudomonas aeruginosa
a. Taksonomi
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
3. Staphylococcus aureus
a. Taksonomi
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphilococcus
kuning.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
a. Bunsen
b. Cawan petri
c. electromantel
d. Erlenmeyer
e. Gelas kimia
f. Gelas ukur
g. Inkubator
i. Rak tabung
j. Spoit 1 Ml dan 5 mL
k. Tabung reaksi
l. Timbangan Analitik
2. Bahan
a. Alkohol 70%
b. Aluminium foil
c. Aquadest
d. Medium NA
e. Medium TEA
f. Plastic wrap
k. Sampel lumpur
l. Sampel tanah
C. Prosedur Kerja
1. Isolasi mikroorganisme
merata.
posisi terbalik.
meletakkan di tempatnya.
pembiakan.
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Isolasi Mikroba
Medium / Metode
No. Sampel Gambar dan Keterangan
2. Inokulasi mikroba
1 .
Staphylococcus aureus / metode tegak A e r o b
2 .
Pseudomonas aeruginosa/ metode tegak Filiform
B. Pembahasan
bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat
Sedangkan tehnik inokulasi yaitu medium agar miring, medium agar tegak,
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu tanah, air laut, air
got, kulit kepala, dan air sumur. Pertama, sampel diencerkan terlebih
hingga enam kali pengenceran sedangkan sampel cair hanya tiga kali
pengenceran.
Metode isolasi yang digunakan pada percobaan ini yaitu metode tuang
24 jam.
medium agar miring dan medium agar tegak. Media tegak menggunakan ose
lurus dengan cara menusukkan ose yang telah disentuhkan dengan biakan
NA yang telah dipadatkan dalam tabung reaksi dengan posisi miring. Pada
metode ini digunakan ose bulat dengan cara menggoreskan ose yang telah
Inkubasi dilakukan dengan membalik cawan Petri. Hal ini dimaksudkan agar
uap air yang terjadi selama proses inkubasi, tidak jatuh ke dalam medium
pada dasar tabung dan pada cawan petri berbentuk bulat-bulat yang
mengetahui cara isolasi dan inokulasi mikroba, seorang farmasis akan lebih
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kultur yang murni dapat menggunakan metode isolasi dan inokulasi. Isolasi
sehingga dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni dan biakan tersebut
yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Beberapa tehnik isolasi yang dapat digunakan yaitu metode gores,
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan RI.
Indriati, N., Nandang, P., dan Radestya, T., 2010, Penggunaan Dichloran
Rose Bengal Chloramphenicol Agar (Drbc) Sebagai Media Tumbuh
Kapang Pada Produk Perikanan, Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan, Vol. 5 (2).
Nur, M., M.G. Isworo R dan Komariyah., 2013. Metode Baru Untuk
Dekontaminasi Bakteri Dengan Plasma Non Termik Pada tekanan
Atmosfer. Berkala Baru. Vol. 8 (3).
Pastra, D., Meki, dan Heron, S., 2012, Penapisan Bakteri yang Bersimbiosis
dengan Spons Jenis Aplysina sp sebagai Penghasil Antibakteri dari
Perairan Pulau Tegal Lampung, Maspari Journal, Vol. 4 (1).
Puspitasari, F. D., Maya, S., dan Nengah, 2012, Isolasi dan Karakterisasi
Bakteri Aerob Proteolitik dari Tangki Septik, Jurnal Sains Dan Seni
Its, Vol. 1 (1).
Retnowati, Y., Nurhayati, B., dan Nona, W. P., 2011, Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus Aureus Pada Media Yang Diekspos Dengan Infus
Daun Sambiloto (Andrographis paniculata), Jurnal saintek, Vol. 6
(2).