Anda di halaman 1dari 18

MEDIUM DAN STERILISASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini membutuhkan

makanan, tempat hidup serta mempetahankan keturunannya. Hal tersebut

bertujuan agar makhluk hidup tersebut dapat mempertahankan

kehidupannya. Makhluk kecil yang kasat mata seperti mikroorganisme pun

sama, untuk dapat mempertahankan hidupnya mereka memerlukan

makanan. Mikroorganisme membutuhkan makanan dan tempat yang

disebut sebagai medium.

Medium atau media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran

nutrisi dan zat unsur hara yang digunakan sebagai tempat untuk

menumbuhkan mikroorganisme. Berdasarkan susunan kimianya, medium

sendiri terbagi atas tiga macam yaitu medium sintetik, medium non

sintetik dan medium semi sintetik. Medium yang dibuat hendaknya sesuai

dengan kebutuhan nutrisi dari mikroorganisme. Kebutuhan nutrisi

bervariasi antar spesies dan dapat pula berubah dalam spesies yang sama

akibat mutasi.

Pada praktikum medium, bahan yang digunakan untuk membuat

medium adalah tauge dengan campuran agar dan dekstrosa.

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan medium?

2. Apa saja jenis-jenis medium?

3. Bagaimana cara membuat medium untuk mikroorganisme?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat

membuat dan membedakan jenis-jenis medium untuk mikroorganisme.

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara

pembuatan medium dan jenis-jenis medium.

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat

mengetahui bagaimana cara pembuatan medium.

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Mikrobiologi adalah ilmu tentang kehidupan mikroorganisme antara

lain morfologi, fisiologi, reproduksi dan penyebaran mikroorganisme.

Haeckel (1866) menggolongkan mikroorganisme sebagai Protista yang

dapat bersifat uniseluler atau multiseluler (Agnes, 2014).

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dan

sangat penting dalam memelihara keseimbangan ekologi dan ekosistem di

bumi. Beberapa organisme bersifat menguntungkan dan ada pula yang

merugikan, baik terhadap manusia atau hewan. Sebagai contoh,

mikroorganisme yang menguntungkan dapat dimanfaatkan dalam

pembuatan makanan yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Akan tetapi,

tidak sedikit mikroorganisme yang merugikan karena dapat menimbulkan

penyakit ( Radji, 2015).

Dalam bidang mikrobiologi untuk menumbuhkan dan mempelajari

sifat-sifat mikroorganisme diperlukan suatu media sebagai tempat

pertumbuhan mikroorganisme. Media pertumbuhan harus memenuhi

persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu mikroorganisme (Rahayu,

2015).

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri

dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme

untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media

berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.

Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme

menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media

pertumbuhannya (Hafsan, 2015).

Berdasarkan konsistensinya, media dikelompokkan menjadi dua

macam, yaitu media cair (liquid media) dan media padat (solid media).

Apabila media cair merupakan ekstrak kompleks maerial biologis, maka

media tersebud dinamakan rich medaia atau broth. Media padat

menggunakan bahan pembeku (solidifying agent), misalnya agar, suatu

kompleks polisakarida yang diperoleh dari alga merah (red algae). Agar

memiliki komposisi kimia berupa D-galaktosa, 3,6-anhidro-L-galaktosa, D-

glucuronic acid. Agar sebagai bahan pembeku akan mencair saat didihkan,

kemudian didnginkan pada suhu 40-42oC sebelum dibekukan. Medai agar

ini tidak akan mencair lagi kecuali pada suhu 80-90oC. Agar merupakan

agen pengeras yang bagus sekali karena tidak dapat didegradasi oleh

mikroorganisme (Sylvia, 2008).

Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah

lingkungan kehidupannya harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan

mikroba tersebut, yaitu : susunan makanannya (media harus mengandung

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran zat/metabolisme,

juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas), tekanan

osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi

ada juga yang alkali, temperatur harus sesuai dan steril. Media harus

mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba, yaitu:

sumber energi (contoh: gula), sumber nitrogen, juga ion inorganik

essensial dan kebutuhan yang khusus, seperti vitamin (USD, 2016).

Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan

pembentukan energy. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi dibedakan

menjadi dua yaitu makroelemen, yaitu elemen-elemen nutrisi yang

diperlukan dalam jumlah banyak (gram) dan mikroelemen (trace element),

yaitu elemen-elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit (dalam

takaran mg hingga ppm) (Irianto, 2010).

Sumber nutrient yang sangat diperlukan untuk kehidupan adalah :

(Suriawira, 1980)

1. Air

Merupakan komponen utama dalam sel dan media, baik sebagai

sumber oksigen untuk bahan organic sel dan respirasi ataupun

sebagai pelarut dan sebagai alat pengangkut dalam metabolisme.

2. Sumber Energi

Senyawa organic dan anorganik yang dapat dioksidasi serta cahaya

matahari, merupakan sumber energy bagi mikroba.

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

3. Sumber Karbon

Umumnya berbentuk hidrat arang, asam organic, garam organic

dan polialkohol.

4. Sumber aseptor electron

Oksidasi biologi merupakan proses pengambilan dan pemindahan

lektron dan substrat. Karena electron sel tidak dapat berada dalam

bentuk bebas, maka harus ada sumber yang dapat dengan segera

menangkap electron tersebut.

B. Uraian Bahan

1. Air suling (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Aqua destillata

Sinonim : Aquades

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.

Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba dan pelarut

medium.

Penyimapanan : Dalam wadah tertutup baik.

2. Agar (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Agar

Sinonim : Agar-Agar

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

Pemerian : Berkas potongan memanjang, berlekatan atau

berbentuk keping, serpih atau butiran, jingga

lemah kekuningan sampai kuning pucat atau

berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa

berlendir.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air

mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium.

3. Dextrosa (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Dextrosum / Glucosum

Sinonim : Glukosa

RM / BM : C6H12O6.H2O / 198,17

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau

butiran putih; tidak berbau; rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut

dalam air mendidih; agak sukar larut dalam

etanol (95 %) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

4. Tauge (Arachis sp) (Tjitrosoepomo, 2007)

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

Sub Diviso : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Sympetalae

Ordo : Leguminales

Familia : Leguminaceae

Genus : Arachis

Spesies : Arachis Sp

Kegunaan : Untuk ekstraknya; sebagai sumber nutrien

mikroba.

C. Prosedur Kerja (Rahmawati, 2012)

A. Media tauge cair

1. Bahan

Tauge..100 gr

Sukrosa60 gr

Aquadest1000 mL

2. Cara pembuatan :

a. Tauge direbus dengan aquadest sampai mendidih (1-2 jam)

b. Disaring kemudian ditambahkan sukrosa kemudian didihkan lagi

sampai semua sukrosa larut

c. Ditambahkan aquadest yang hilang karena penguapan sampai

volume 1000 mL

d. Dimasukkan dalam tabung

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

e. Sterilisasi dengan autoklaf (12oC selama 15 menit) atau panic

presto (mendidih selama 20 menit).

B. Media tauge agar

Susunan dan cara pembuatannya sama seperti media tauge cair

dengan ditambah agar-agar 1,5-2%. Agar-agar yang digunakan dapat

berupa tepung agar (swallow globe). Penambahan dilakukan bersama

dengan sukrosa.

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

BAB III

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat

Alat-alat yang digunakan yaitu Alumunium foil, Autoklaf, Batang

pengaduk, Botol semprot, Sendok tanduk, Erlenmeyer, Gelas kimia, Kain

kasa, Kertas perkamen, Timbangan analitik dan Tissue.

B. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu Agar, Aquadest, Dekstrosa dan Tauge.

C. Cara Kerja

1. Dibersihkan tauge dari akarnya, potong kecil-kecil dan setelah itu

dicuci sampai bersih.

2. Masukkan ke dalam gelas kimia dan timbang di timbangan analitik

sebanyak 50 gr.

3. Timbang agar dan dekstrosa masing-masing 5 gr dengan kertas

perkamen.

4. Setelah itu addkan aquadest sampai batas tauge terendam dan

panaskan dengan api spiritus.

5. Alas bawah tabung dan bagian atas tabung dengan alfol agar

uapnya tidak keluar.

6. Panaskan gelas kimia sampai panas dan mendidih

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

7. Masukkan dekstrosa dan agar ke dalam Erlenmeyer dan

homogenkan

8. Tuang air rebusan tauge ke dalam Erlenmeyer disaring dengan kain

kasa dan diaduk dengan batang pengaduk.

9. Tutup mulut Erlenmeyer dengan kapas sampai rapat.

10. Lalu panaskan kembali erlenmyer tersebut sampai larut

11. Setelah larut tambahkan aquadest sampai batas tanda

12. Sterilkan di dalam autoklaf

13. Setelah steril, disimpan dalam kulkas

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

BAB IV

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Data Pengamatan

1. Gambar Hasil Pengamatan

Sebelum sterilisasi Setelah sterilisasi

2. Tabel Pengamatan

Kelompok Medium Konsistensi Warna Sumber Fungsi

III TEA Padat Kuning Non Menumbuhkan

muda/pucat Sintetik jamur dan

bakteri

B. Pembahasan

Medium adalah bahan yang terdiri atas campuran nutrisi dan zat unsur

hara lainnya. Medium digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme.

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

Selain itu, kompoisisi medium hendaklah sesuai dengan kebutuhan nutrisi

mikroorganisme.

Berdasarkan bentuknya, medium dibedakan menjadi tiga macam yaitu

medium cair, medium setengah padat dan medium padat. Perbedaan

utama dari ketiga medium tersebut terletak pada ada atau tidaknya bahan

pemadat. Medium setengah padat dan medium padat menggunakan

bahan pemadat sedangkan medium cair tidak menggunakan bahan

pemadat. Bahan pemadat yang digunakan dapat berupa gelatin, amilum,

selulosa, dan agar. Dikatakan media setengah padat dikarenakan

penambahan zat pemadatnya hanya 50% atau kurang dari yang

seharusnya.

Pada praktikum ini, medium yang digunakan adalah medium tauge

ekstrak agar (TEA). Berdasarkan konsistensinya TEA termasuk medium

padat, hal ini disebabkan karena terdapat agar sebagai bahan

penyusunnya atau bahan pemadatnya. Adapun berdasarkan susunan

kimianya, TEA termasuk medium non sintetik/semi alamiah, karena

tersusun atas bahan alami (tauge) dan bahan suntesis (Sukrosa dan

Agar). Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan khamir dan kapang

(medium jamur)

Fungsi dari komposisi TEA yaitu tauge berfungsi sebagai sumber

nutrient untuk mikroba, agar berfungsi untuk memadatkan medium dan

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

aquadest sebagai pelarut untuk pembuatan medium dan dextrosa

berfungsi sebagai sumber nutrient yang spesifik untuk mikroba jamur.

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Medium adalah bahan yang terdiri atas campuran nutrisi dan zat unsur

hara lainnya yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme.

Medium Tauge Ekstrak Agar dibuat secara semi sintetis dengan

menggunakan tauge dengan campuran agar dan dekstrosa, memiliki

konsistensi yang padat, serta digunakan sebagai medium kapang dan

khamir.

B. Saran

Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur kerja agar praktikum

berjalan lebih efektif, dan juga praktikan harus berhati-hati dalam

menggunakan alat saat praktikum

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

DAFTAR PUSTAKA

Hafsan,dkk., 2015, Penuntun Praktikum Mikrobiologi, UIN Alauddin,


Makassar

Harti, Agnes Sri., 2014, Dasar-dasar Mikrobiologi, Nuha Medika, Jakarta

Irianto, K., 2010, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1.


Yrama Widya, Bandung

Laboratorium mikrobiologi. 2016. Panduan Praktikum Mikrobiologi.


Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma : Yogyakarta

Radji, Maksum. 2015. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi


dan Kedokteran. EGC : Jakarta

Rahmawati, Anna, 2012, Penyiapan Media Mikroorganisme, Yogyakarta,


Universitas Negeri Yogyakarta

Suriawira, Unus . 1980. Mikrobiologi Dasar. Departemen Biologi FMIPA.


ITB : Bandung.

Sylvia T. Pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga: Jakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong, 2007, Taksonomi Umum, Yogyakarta, Gajah


Mada University Press

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

LAMPIRAN

Tauge Ekstrak Agar (TEA)

Sebelum autoklaf Setelah autoklaf

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064
MEDIUM DAN STERILISASI

PERHITUNGAN

1. Pembuatan medium touge ekstrak agar (TEA)

a. Komposisi untuk 1000 ml :

a. Touge 200 gram

b. Dekstrosa 20 gram

c. Agar 20 gram

b. Komposisi untuk 250 ml :

200
Tauge = 1000
250 mL = 50 gram

20
Dekstrosa = 250 mL = 5 gram
1000

20
Agar = 250 mL = 5 gram
1000

NUR ALFIAH ASRI MONIKA


15020160064

Anda mungkin juga menyukai