Anda di halaman 1dari 2

VAS merupakan alat ukur yg digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri & dengan cara khusus meliput

10-15 cm garis, dengan setap ujungnya ditandai dengan level intensitas nyeri (ujung kiri diberi tanda “no
pain” & ujung kanan diberi tanda “bad pain” (nyeri hebat). Pasien diminta untuk menandai disepanjang
garis tersebut sesuai dengan level intensitas nyeri yg dirasakan pasien. Selanjutnya jaraknya diukur dari
batas kiri hingga pada tanda yg diberi oleh pasien (ukuran mm), & itulah skorenya yg menunjukkan level
intensitas nyeri. Selanjutnya skore tersebut dicatat untuk melihat kemajuan pengobatan/terapi
kemudian. Secara potensial, VAS lebih sensitf terhadap intensitas nyeri daripada pengukuran lainnya
sepert VRS skala 5-point lantaran responnya yg lebih terbatas. Begitu pula, VAS lebih sensitf pada
perubahan terhadap nyeri kronik daripada nyeri akut (Carlson, 1983 ; McGuire, 1984). Ada beberapa
keterbatasan dari VAS yakni pada beberapa pasien khususnya orang tua akan mengalami kesulitan
merespon grafik VAS daripada skala verbal nyeri (VRS)(Jensen et.al, 1986; Kremer et.al, 1981). Beberapa
pasien kemungkinan sulit untuk menilai nyerinya pada VAS lantaran sangat sulit dipahami skala VAS
sehingga supervisi yg telit dari dokter/terapis akan meminimalkan kesempatan error (Jensen et.al,
1986). Dengan begitu, apabila memilih VAS sebagai alat ukur maka penjelasan yg akurat pada pasien &
perhatan yg serius terhadap skore VAS ialah faktor yg vital (Jensen dan Karoly, 1992).

Tetapi menurut smeltzer, S.C bare B.G (2002) ialah sebagai berikut :

1) skala intensitas nyeri deskritf

2) Skala identtas nyeri numerik

3) Skala analog visual

4) Skala nyeri menurut bourbanis

Keterangan :

0 : Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan : secara obyektf klien dapat berkomunikasi. Contoh obat (Paracetamol)

dengan baik.

4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektf klien mendesis, sanggup menunjukkan ruangan nyeri, sanggup
mendeskripsikannya, bisa mengikut perintah bersama baik. Contoh obat (Asam mefenamat)
7-9 : Nyeri berat : secara obyektf klien terkadang tdak dapat. Contoh obat (analsik)

mengikut perintah namun masih respon terhadap tndakan, bisa menunjukkan lokasi nyeri, tdak dapat
mendeskripsikannya, tdak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang & distraksi

10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tdak dapat lagi merasa ketka dipukul. Contoh obat (analsik
narkotk morfin)

Anda mungkin juga menyukai