Anda di halaman 1dari 4

Rumusan Masalah

Dokter tidak menganjurkan pasien untuk melakukan operasi bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:

Pasien masih menggunakan sekrup pedikel untuk mempertahankan vertebrae. Jika dilakukan
operasi, dikhawatirkan menyebabkan gagalnya terapi tersebut dan menyebabkan nyeri yang
berlebih.
Terapi yang utama adalah terapi konservatif berupa obat oral dan fisioterapi atau olahraga ringan
seperti berenang dan bersepeda.
Gejala yang dialami penderita biasanya dapat sembuh sekitar 6 minggu, sehingga banyak dokter
yang tidak menyarankan untuk operasi.
Operasi diakui dapat menimbulkan banyak komplikasi.

Definisi Spondilosis

Menurut Noor (2016), spondylosis adalah kondisi klinik umum yang menyebabkan adanya nyeri
punggung bawah akibat adanya defek dari interupsi yang terjadi di bagian pars interartikularis. Namun
dapat terjadi juga di bagian lateral dari vertebra.

Menurut Harsono dan Soeharso (2005), Spondylosis adalah penyakit degeneratif tulang belakang.
Spondylosis ini disebabkan oleh proses degenerasi yang progresif pada diskus intervertebralis, yang
mengakibatkan makin menyempitnya jarak antar vertebra sehingga mengakibatkan terjadinya osteofit,
penyempitan kanalis spinalis dan foramen intervertebralis dan iritasi persendian posterior. Rasa nyeri pada
spondylosis ini disebabkan oleh terjadinya osteoartritis dan tertekan radiks oleh kantong durameter yang
mengakibatkan iskemik dan radang.

Epidemiologi Spondilosis

Menurut Kusumaningrum (2014), Spondylosis lumbal merupakan penyakit degenerative pada


corpus vertebra atau diskus intervertebralis. Kondisi ini lebih banyak menyerang pada wanita.
Menurut Purba (2008), dari hasil penelitian secara nasional yang dilakukan di 14 kota di Indonesia
juga oleh kelompok studi Nyeri PERDOSSI tahun 2002 ditemukan 18,13% penderita NPB dengan rata-
rata nilai VAS sebesar 5,462,56 yang berarti nyeri sedang sampai berat. Lima puluh persen diantaranya
adalah penderita berumur antara 41-60 tahun.
Menurut Chou et al. (2007), nyeri punggung bawah merupakan penyebab tersering kelima
seseorang berobat ke dokter di Amerika. Kira-kira seperempat warga Amerika berusia dewasa dilaporkan
menderita nyeri punggung bawah yang berlangsung paling tidak seharian penuh dalam 3 bulan terakhir,
dan 7,6% warga dilaporkan menderita 1 episode nyeri punggung bawah yang parah dalam waktu 1 tahun.
Nyeri punggung bawah juga sangat mahal pembiayaannya: total biaya kesehatan tambahan untuk nyeri
punggung di Amerika diperkirakan mencapai 26,3 milyar dollar pada tahun 1998. Sebagai tambahan, biaya
yang hilang secara tidak langsung karena kehilangan waktu bekerja sangat penting, diperkirakan 2% dana
cadangan Amerika dikeluarkan untuk mengatasi cedera punggung.

Etiologi Spondilosis

Menurut Noor (2016), faktor mekanik menjadi penyebab penting terjadinya spondylosis.
Mikrotrauma berulang menghasilkan fraktur stress pada bagian pars interartikularis.

Kriteria Diagnosis Spondilosis

Menurut Noor (2016), spondylosis biasanya bersifat asimtomatik. Namun juga dapat bersifat
simtomatik seperti rasa nyeri saat ekstensi dan/atau rotasi pada lumbal spine yang terjadi pada 25%
penderita. Keluhan simtomatik hanya terjadi kadang-kadang, berupa nyeri punggung bawah. Pada
pemeriksaan fisik pasien dengan spondylosis lumbal secara umum didapatkan hal sebagai berikut:

1. Tidak adanya nyeri tekan pada palpasi, tetapi rasa tidak nyaman didapatkan pada perkusi lumbal.
2. ROM lumbal biasanya didapatkan normal.
3. Nyeri skiatika bisa terjadi, walaupun jarang ditemukan.
4. Pemeriksaan neuro muscular biasanya normal.

Menurut Noor (2016), pada penampakan foto polos secara lateral, spondylosis akan terlihat garis
lucency pada pars interartikularis. Lucency ini hanya dapat terlihat pada proyeksi yang diambil secara
oblique dan akan terlihat collar pada scottie dog.

Faktor Resiko Spondilosis

1. Pekerjaan
Nyeri pada kasus spondylosis berhubungan erat dengan aktivitas yang dijalani oleh penderita,
dimana aktivitas yang dijalani terlalu lama dengan rentang perjalanan yang Panjang
(Kusumaningrum, 2014).
2. Usia
Spondylosis lumbal seringkali merupakan hasil dari osteoarthritis atau spur tulang yang terbentuk
karena adanya proses penuaan atau degenerasi.Pasien biasanya berusia di atas 40 tahun dan
memiliki tubuh yang sehat. Nyeri sering timbul di daerah punggung dan pantat. Hal ini akan
menimbulkan keterbatasan gerak pada regio lumbal dan dapat menimbulkan nyeri pada area ini
(Appley, 1995).
3. Obesitas
Faktor yang bertanggung jawab terhadap perkembangan spondylosis lumbal adalah usia, obesitas,
duduk dalam waktu yang lama dan kebiasaan postur yang jelek. Pada faktor usia menunjukkan
bahwa kondisi ini banyak dialami oleh orang yang berusia 40 tahun keatas. Faktor obesitas juga
berperan dalam menyebabkan perkembangan spondylosis lumbar (Kusumaningrum, 2014).
4. ..

Pemeriksaan Penunjang Spondilosis


1. Laboratorium:
Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; Laju Endap Darah (LED) dan morfologi
darah tepi (penting untuk mengidentifikasi infeksi atau myeloma), kalsium, fosfor, asam urat, alkali
fosfatase, asam fosfatase, dalam kasus khusus, dapat diperiksa tes tuberculin atau tes Brucella, tes faktor
rheumatoid, dan penggolongan HLA (jika curiga adanya ankylosing spondylitis) (Ropper dan Brown,
2005).
2. Pemeriksaan Radiologis :
Foto rontgen (lebih bagus jika pasien dalam keadaan berdiri) pada posisi anteroposterior, lateral,
dan oblique sering dilakukan untuk pemeriksaan rutin nyeri pinggang dan sciatica. Gambaran
radiologis sering terlihat normal atau kadang-kadang dijumpai penyempitan ruang diskus
intervertebral, osteofit pada sendi facet dan penumpukan kalsium pada vertebrae, pergeseran
korpus vertebrae (spondilolistesis), infiltasi tulang oleh tumor. Penyempitan ruangan intervertebral
kadang-kadang terlihat bersamaan dengan suatu posisi yang tegang dan melurus dan suatu skoliosis
akibat spasme otot paravertebral (Ropper dan Brown, 2005).
CT scan adalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level neurologis telah jelas dan
kemungkinan karena kelainan tulang (Huldani, 2012).
Appley, A. G dan Louis Solomon. 1995. Terjemah Ortopedi dan Fraktur Sistem Appley. Edisi ke tujuh.
Jakarta: Widya Medika.
Chou R, Qaseem A, Snow V, et al. 2007. Diagnosis and Treatment of Low Back Pain: A Joint Clinical
Practice Guideline from The American College of Physicians and The American Pain Society. Ann
Intern Med 147: 478-491.
Harsono dan Soeharso. 2005. Nyeri punggung Bawah (Harsono). Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Huldani. 2012. Nyeri Punggung. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Kusumaningrum, P.W. 2014. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Low Back Pain Akibat Spondylosis Lumbal
dan Scoliosis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Noor, Zairin. 2016. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal Edisi ke-2. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba
Medika.
Purba JS, Ng DS. 2008. Nyeri Punggung Bawah: Patofisiologi, Terapi Farmakologi dan Non-Farmakologi
Akupunktur. Medicinus 21(2): 38-42.
Ropper AH, Brown RH. 2005. Pain in the back, neck, and extremities. Dalam Adams and Victors:
Principles of Neurology. Eight Edition. New York: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai