Anda di halaman 1dari 5

Tipe Pengukuran Nyeri

Ada 3 tipe pengukuran nyeri yaitu : self-report measure, observational measure, dan
pengukuran fisiologis.
Self-report measure
Pengukuran tersebut seringkali melibatkan penilaian nyeri pada beberapa jenis skala
metrik. Seorang peenderita diminta untuk menilai sendiri rasa nyeri yang dirasakan
apakan nyeri yang berat (sangat nyeri), kurang nyeri dan nyeri sedang. Menggunakan
buku harian merupakan cara lain untuk memperoleh informasi baru tentang nyerinya jika
rasa nyerinya terus menerus atau menetap atau kronik. Cara ini sangat membantu untuk
mengukur pengaruh nyeri terhadap kehidupan pasien tersebut. Penilaian terhadap
intensitas nyeri, kondisi psikis dan emosional atau keadaan affektif nyeri juga dapat
dicatat. Self-report dianggap sebagai standar GOLD untuk pengukuran nyeri karena
konsisten terhadap definisi/makna nyeri. Yang termasuk dalam self-report measure adalah
skala pengukuran nyeri (misalnya VRS, VAS, dll), pain drawing, McGill Pain Quesioner,
Diary, dll).
Observational measure (pengukuran secara observasi)
Pengukuran ini adalah metode lain dari pengukuran nyeri. Observational measure
biasanya mengandalkan pada seorang terapis untuk mencapai kesempurnaan pengukuran
dari berbagai aspek pengalaman nyeri dan biasanya berkaitan dengan tingkah laku
penderita. Pengukuran ini relatif mahal karena membutuhkan waktu observasi yang lama.
Pengukuran ini mungkin kurang sensitif terhadap komponen subyektif dan affektif dari
nyeri. Yang termasuk dalam observational measure adalah pengukuran tingkah laku,
fungsi, ROM, dan lain-lain.
Pengukuran fisiologis
Perubahan biologis dapat digunakan sebagai pengukuran tidak langsung pada nyeri akut,
tetapi respon biologis pada nyeri akut dapat distabilkan dalam beberapa waktu karena
tubuh dapat berusaha memulihkan homeostatisnya. Sebagai contoh, pernapasan atau
denyut nadi mungkin menunjukkan beberapa perubahan yang kecil pada awal migrain
jika terjadi serangan yang tiba-tiba dan keras, tetapi beberapa waktu kemudian
perubahan tersebut akan kembali sebelum migrain tersebut menetap sekalipun
migrainnya berlangsung lama. Pengukuran fisiologis berguna dalam keadaan dimana
pengukuran secara observasi lebih sulit dilakukan. Yang termasuk dalam pengukuran
fisiologis adalah pemeriksaan denyut nadi, pernapasan, dll.
Jenis-jenis Pengukuran Nyeri

Pengukuran nyeri terdiri dari pengukuran komponen sensorik (intensitas nyeri) dan
pengukuran komponen afektif (toleransi nyeri).
Pengukuran komponen sensorik
Ada 3 metode yang umumnya digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri yaitu Verbal
Rating Scale (VRS), Visual Analogue Scala (VAS), dan Numerical Rating Scale (NRS).
VRS adalah alat ukur yang menggunakan kata sifat untuk menggambarkan level
intensitas nyeri yang berbeda, range dari no pain sampai nyeri hebat (extreme pain).
VRS merupakan alat pemeriksaan yang efektif untuk memeriksa intensitas nyeri. VRS
biasanya diskore dengan memberikan angka pada setiap kata sifat sesuai dengan tingkat
intensitas nyerinya. Sebagai contoh, dengan menggunakan skala 5-point yaitu none (tidak
ada nyeri) dengan skore 0, mild (kurang nyeri) dengan skore 1, moderate (nyeri yang
sedang) dengan skore 2, severe (nyeri keras) dengan skor 3, very severe (nyeri yang
sangat keras) dengan skore 4. Angka tersebut berkaitan dengan kata sifat dalam VRS,
kemudian digunakan untuk memberikan skore untuk intensitas nyeri pasien. VRS ini
mempunyai keterbatasan didalam mengaplikasikannya. Beberapa keterbatasan VRS
adalah adanya ketidakmampuan pasien untuk menghubungkan kata sifat yang cocok
untuk level intensitas nyerinya, dan ketidakmampuan pasien yang buta huruf untuk
memahami kata sifat yang digunakan
Numeral Rating Scale adalah suatu alat ukur yang meminta pasien untuk menilai rasa
nyerinya sesuai dengan level intensitas nyerinya pada skala numeral dari 0 10 atau 0
100. Angka 0 berarti no pain dan 10 atau 100 berarti severe pain (nyeri hebat).
Dengan skala NRS-101 dan skala NRS-11 point, dokter/terapis dapat memperoleh data
basic yang berarti dan kemudian digunakan skala tersebut pada setiap pengobatan
berikutnya untuk memonitor apakah terjadi kemajuan.
VAS adalah alat ukur lainnya yang digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri dan
secara khusus meliputi 10-15 cm garis, dengan setiap ujungnya ditandai dengan level
intensitas nyeri (ujung kiri diberi tanda no pain dan ujung kanan diberi tanda bad
pain (nyeri hebat). Pasien diminta untuk menandai disepanjang garis tersebut sesuai
dengan level intensitas nyeri yang dirasakan pasien. Kemudian jaraknya diukur dari batas
kiri sampai pada tanda yang diberi oleh pasien (ukuran mm), dan itulah skorenya yang
menunjukkan level intensitas nyeri. Kemudian skore tersebut dicatat untuk melihat
kemajuan pengobatan/terapi selanjutnya. Secara potensial, VAS lebih sensitif terhadap
intensitas nyeri daripada pengukuran lainnya seperti VRS skala 5-point karena responnya
yang lebih terbatas. Begitu pula, VAS lebih sensitif terhadap perubahan pada nyeri kronik
daripada nyeri akut (Carlson, 1983 ; McGuire, 1984). Ada beberapa keterbatasan dari VAS
yaitu pada beberapa pasien khususnya orang tua akan mengalami kesulitan merespon
grafik VAS daripada skala verbal nyeri (VRS) (Jensen et.al, 1986; Kremer et.al, 1981).
Beberapa pasien mungkin sulit untuk menilai nyerinya pada VAS karena sangat sulit
dipahami skala VAS sehingga supervisi yang teliti dari dokter/terapis dapat meminimalkan
kesempatan error (Jensen et.al, 1986). Dengan demikian, jika memilih VAS sebagai alat

ukur maka penjelasan yang akurat terhadap pasien dan perhatian yang serius terhadap
skore VAS adalah hal yang vital (Jensen & Karoly, 1992).
Kini modifikasi VAS disertai gardasi warna dari putih sampai merah terang.
Sumber : Buku Measuring health, a guide to rating scale and questionnairs. penulis Ian
McDowell, Claire Newell. Oxford University Press. 1996

Sunday, July 20, 2008

VISUAL ANALOGUE PAIN RATING SCALES (VAS)


VISUAL ANALOGUE PAIN RATING SCALES
(VAS)
By : Rohmat Saputro Wibowo

VAS merupakan alat ukur yang sederhana untuk mengukur / mengetahui perkiraan derajad /
intensitas nyeri secara subjektif. Alat ukur ini awalnya digunakan dalam pemeriksaan psikologi
sejak abad ke 20.
Sekitar tahun 70an Huskisson mempopulerkan alat ukur ini dalam aplikasi klinis. VAS berupa
sebuah garis lurus sepanjang 10 cm. Garis ini mempresentasikan gambaran intensitas nyeri
yang harus ditunjukkan oleh pasien. Pada kedua ujung garis tersebut, Huskisson menggunakan
kalimat No Pain dan Pain As Bad As It Could Be.
Penggunaan garis horisontal secara umum lebih disukai dari pada vertikal, kecuali menurut
penelitian di Cina yang menunjukkan hal sebaliknya.
Untuk melakukan pengukuran ulang, masih terjadi kontroversi tentang perlunya pasien melihat
hasil pengukuran sebelumnya.

MODIFIKASI
Hingga saat ini telah ada berbagai format alternatif yang telah dibuat, antara lain :

penggunaan angka 0 dan 10 untuk menggantikan kata No Pain dan Pain As Bad AS it
Could be

pada penelitian tentang nyeri lutut, Thomee et al (1995) menggunakan VAS dengan
diskripsi No Pain dan Pain As Bad AS Posible

terdapat garis di tengah-tengah garis lurus tersebut

dicetak secara vertical atau horisontal

diberikan tambahan deskripsi sepanjang garis tersebut ( berat, sedang, ringan )

PENGUKURAN

Agar pengukuran dapat berjalan sebagai mestinya, sebelum dilakukan pengukuran pasien
diberi penjelasan mengenai pengukuran yang akan dilakukan beserta prosedurnya. Kemudian
pasien diminta untuk memberi tanda pada garis sesuai dengan intensitas nyeri yang dirasakan
pasien. Biasanya pasien akan memberi tanda berupa goresan garis vertikal pada VAS
horisontal, dan sebaliknya. Dalam pengukuran ini pasien diberi kebebasan penuh untuk
memberi tanda pada VAS sesuai dengan intensitas nyeri yang ia rasakan.
PENENTUAN SCORE
Penentuan nilai / score VAS dilakukan dengan mengukur jarak antara titik / ujung garis yang
menunjukkan no pain hingga ke titik yang ditunjukkan pasien. Pengukuran dilakukan dengan
satuan milimeter. Jadi range untuk VAS adalah 0 s.d. 100.
Dalam memperkirakan adanya penurunan derajad nyeri, sangat tidak tepat bila dibandingkan
secara langsung sebelum dan setelah terapi dilakukan. Hal tersebut karena penilaian yang
pertama dan selanjutnya biasanya memiliki kecenderungan korelasi yang tinggi. Huskisson
sendiri menyarankan untuk menggunakan diskripsi seperti berkurang, berkurang sedikit, cukup
berkurang, dan total berkurang untuk menggambarkan penurunan derajad nyeri.
RELIABILITAS

Dalam studinya pada 100 pasien rematologi yang dilakukan pemeriksaaan, Scott dan
Huskisson menemukan bahwa VAS vertikal dan horisontal memiliki korelasi 0,99

Perbandingan pada retest reliability kelompok terpelajar dan bukan terpelajar diperoleh
hasil bahwa kelompok terpelajar lebih reliable (0,94) dibandingkan kel non terpelajar (0,71)

Matthew (2004) dalam penelitiannya berkesimpulan bahwa VAS reliable untuk


mengukur low back pain.
VALIDITAS

Huskisson melaporkan bahwa VAS mempunyai korelasi yang baik (0,75) dengan four
point discriptive scale.

Price etal (1994) dalam penelitiannya menemukan bahwa VAS lebih baik untuk menilai
fascial pain dari pada penilaian numerik

Elton etal (1979)VAS mempunyai korelasi antara 0,6 0,63 dengan Melzacks McGill
Pain Questionnaire

Breivik E. K., Bjornsson G. A. and Skovlund E (2000) menyatakan, secara sistematis


VAS lebih kuat dibandingkan dengan VRS-4 (four category verbal scale). Sensitivitas VAS
setara dengan NRS-11 (numeric rating scale).

Matthew (2004) dalam penelitiannya pada 25 responden yang menderita crinic low back
pain menyimpulkan bahwa VAS dan SDS (Sematic Differential Scale) memiliki korelasi yang
kuat dan keduanya reliable dan valid untuk mengukur low back pain.

KEUNTUNGAN
VAS merupakan metode pengukuran intensitas nyeri yang sensitif, murah dan mudah
dibuat

VAS lebih sensitif dan lebih akurat dalam mengukur nyeri dibandingkan dengan
pengukuran deskriptif

Mempunyai korelasi yang baik dengan pengukuran yang lain


VAS dapat diaplikasikan pada semua pasien, tidak tergantung bahasa bahkan dapat
digunakan pada anak-anak di atas usia 5 tahun
VAS dapat digunakan untuk mengukur semua jenis nyeri

KEKURANGAN
VAS memerlukan pengukuran yang teliti untuk memberikan penilaian, pasien harus hadir saat
dilakukan pengukuran, serta secara visual dan kognitif mampu melakukan pengukuran.
VAS sangat bergantung pada pemahaman pasien terhadap alat ukur tersebut. Sehingga
edukasi / penjelasan terapis / pengukur tentang VAS terhadap pasien sangat dibutuhkan.
REFERENSI :
Averbuch, Mordechai and Meyer Katzper. Assesment of Visual Analog Versus Categorical Scale
for Measurement of Osteoarthritis Pain. http:// jcp.sagepub.com/cgi/content/abstract/44/4/368.
2004
Basuki, Nur. Pain Measurement. 2007
Breivik E. K., Bjornsson G. A. and Skovlund E. A Comparison of Pain Rating Scales by
Sampling From Clinical Trial Data. http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=1306482. 2000.
Couper, Mick P., Rogen Tourangeau, Frederick G. Conrad and Eleanor Singer. Evaluating the
Effectiveness of Visual Analog Scales. http://www.portal.acm.org/citation.cfm?
id=1124604.1124607&coll=GUIDE&dl=GUIDE&CFID=67574846&CFTOKEN=5012311. 2006
Linacre, John Michael. Visual Analog Scales. http://www.rasch.org/rmt/rmt122s.htm
Matthew O., dkk. Reliability of Rating Low Back Pain with a Visual Analogue Scale and a
Sematic Differential Scale.
http://www.informaworld.com/smpp/content~content=a714036124~db=jour. 2004
Moody, Donelda Gowan. Massage Therapy Research & Outcome Measurement : Pain Rating.
http://massagetherapypractice.com/index.php?action=Text&content=11833150774686164&module=Website&parentContent=1164930017769-4776. 2007

Anda mungkin juga menyukai