Anda di halaman 1dari 9

Proses Konsultasi, Edukasi, dan Konseling

dr. April Imam Prabowo,M.Sc


28 Januari 2016
Editor: Fira
I.

PROSES KONSULTASI

Dokter keluarga diharapkan dapat menjalin komunikasi dan hubungan baik


dengan sejawatnya dengan berbagai bidang keahlian agar memudahkan konsultasi
jika suatu saat diperlukan untuk pasiennya. Konsultasi pasien merupakan kesatuan
pelayanan yang harus dilakukan oleh dokter keluarga agar dapat menjamin dan
meningkatkan kepuasan pasien serta keberhasilan pelayanan. Konsultasi adalah
situasi dimana seorang pasien mencari informasi medis, nasihat, dan terapi dari
dokter.Konsultasi adalah proses meminta bantuan profesional terkait penangan
suatu masalah yang dihadapi seorang pasien kepada dokter yang lebih ahli di
bidangnya.
Model Konsultasi
Dari waktu ke waktu sudah banyak model-model konsultasi yang
diterapkan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah:

The Medical Model

Terdiri dari:
- History taking
- Examination
- Investigation
- Diagnosis
- Treatment
- Follow up
Model tradisional

Tidak mengakomodir
kedokteran umum

keberagaman

dan

kompleksitas

praktek

Byrne and Long (1976)


Dokter berbicara dengan pasien dalam enam aspek:
1) Dokter membangun hubungan dengan pasien
2) Dokter mencoba menemukan alasan pasien datang berkonsultasi
3) Dokter melaksanakan pemeriksaan secara verbal disertai pemeriksaan
fisik
4) Dokter atau dokter dan pasien atau pasien menilai kondisi
5) Dokter menjelaskan pengobatan dan investigasi yang dibutuhkan
(pada kondisi tertentu, pasien yang memulai)
6) Konsultasi diakhiri (biasanya oleh dokter)

Stott and Davis (1979)


Potensi konsultasi terdiri dari 4 tugas:
1) Manajemen masalah saat ini
2) Manajemen masalah berkelanjutan
3) Modifikasi perilaku mencari bantuan
4) Promosi kesehatan oportunistik

Kurtz and Silverman (1996, 2003)


Calgary-Cambridge Observation Guide, terdiri dari 5 tugas:
1) Memulai sesi konsultasi
2) Mengumpulkan informasi
3) Membangun hubungan
4) Memberikan informasi penjelasan dan perencanaan
5) Menutup sesi
Persiapan untuk Konsultasi

1) Punya pengetahuan yang baik


2) Punya kemampuan yang baik (terutama kemampuan berkomunikasi)
3) Punya sikap yang baik
Langkahlangkah konsultasi yang efektif (Pendleton,1980):
Menurut Pendleton (1980) ada 7 Langkah Konsultasi Efektif, yaitu:
1. Mencari tahu alasan pasien datang ke dokter (Reaseon for
encounter/RFE) dan dari situlah kita sebagai dokter mencari akar
permasalahannya:
a. sifat dan sejarah masalah
b. pandangan pasien, perhatiandan harapan pasien
c. efek dari masalah yang signifikan pada pasien & keluargannya

2. Mempertimbangkan bahwa pasien mungkin memiliki masalah lain


seperti:
a. Masalah yang berkelanjutan
b. Faktor resiko
3. Pilihlah tindakan atau pemecahan masalah yang paling tepat dengan
melibatkan pasien
4. Mencapai pemahaman bersama tentang masalah dengan pasien.
5. Libatkan pasien dalam pengelolaan dan mendorong pasien untuk
menerima tanggung jawab yang sesuai yang telah diputuskan
6. Gunakan waktu dan sumber daya sebaik mungkin
7. Membangun atau pertahankan hubungan dengan pasien yang
membantu untuk mencapai tugas-tugas lain
Proses Konsultasi Berorientasi Pasien
Terdiri dari enam komponen yang saling berinteraksi (Stewart M, et al 1995):
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Mengeksplorasi penyakit dan pengalaman sakit


Memahami pasien seutuhnya sesuai konteks
Menghasilkan kesepakatan dan kesepahaman terkait manajemen
Mengikutsertakan upaya pencegahan dan promosi kesehatan
Memperkuat hubungan dokter dan pasien
Bersikap realistis

Bagan 1. Proses Konsultasi berorientasi pasien


Direproduksi dari Stewart M et al (1995) Patient-Centered Medicine: Transforming the Clinical
Method. Sage.

Jadi dalam berkonsultasi, kita sebagai dokter hendaknya tidak terus-terusan


hanya focus pada disease pasien saja, mungkin saja pasien sebenarnya ingin
berkonsultasi juga tentangg illnessnya, yaitu perasaan pasien terhadap penyakit
yang dialaminya, dll. Disease dan illness harus saling berintergrasi satu sama lain.

Bagan 2. Ragam masalah yang dihadapi


Direproduksi dari Taylor R et al (2003) General Practice Medicine - An Illustrated Colour Text.
Churchill Livingstone.

II.

EDUKASI DAN KONSELING

Apakah edukasi sama dengan konseling? Dari tabel di bawah ini dapat dilihat
bahwa edukasi lebih berorientasi pada penjelasan penyakit tanpa melihat perasaan
pasien. Sedangkan konseling lebih memperhatikan perasaan pasien.
Perbedaan antara Patient Education & Counseling
PATIENT EDUCATION

COUNSELING

Knowledg
e

Feeling

Giving information &


advice:
Etiology
Pathophysiology,
Trajectory &
outcome of illness
Appropriate
treatment

Exploration of
Perception on Disease
(Disease Concept)

Exploration of Feeling
about Illness (Illness
Concept)

Pola pikir
Komunikasi efektif diharapkan dapat mengatasi kendala yang ditimbulkan
oleh kedua pihak, pasien dan dokter. Dokter dapat mengetahui dengan baik kondisi
pasien dan keluarganya dan pasien pun percaya sepenuhnya kepada dokter. Kondisi
ini amat berpengaruh pada proses penyembuhan pasien selanjutnya. Pasien merasa
tenang dan aman ditangani oleh dokter sehingga akan patuh menjalankan petunjuk
dan nasihat dokter karena yakin bahwa semua yang dilakukan adalah untuk
kepentingan dirinya. Pasien percaya bahwa dokter tersebut dapat membantu
menyelesaikan masalah kesehatannya.
Menurut Kurzt (1998), dalam dunia kedokteran ada dua pendekatan
komunikasi yang digunakan:
-

Disease centered communication style atau doctor centered


communication style.
Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkan
diagnosis, termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan
gejala-gejala.

Illness
centered
communication
style
atau
patient
centered
communication style.
Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakitnya yang
secara individu merupakan pengalaman unik. Di sini termasuk pendapat pasien,
kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi kepentingannya serta apa
yang dipikirkannya.
Jadi dengan melakukan komunikasi doctor-centered dan patient-centered akan
tercapai konseling yang efektif.

Tahapan Konseling
Tiga
I.
II.
III.

Tahapan Konseling:
Membangun hubungan (relationship)
Eksplorasi & pemahaman
Diskusi Rasional
Tahap I: Membangun Hubungan
- Konselor harus siap & bersedia memperhatikan pasien
- Dengarkan dengan hati-hati, pahami perasaan & pikiran disampaikan oleh
pasien
- Keterampilan yang diperlukan: tata bahasa, parafrase, refleksi, dan
meringkas

Tahap II: Eksplorasi & Pemahaman


Konselor masuk lebih jauh ke dunia pasien
Konselor harus berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari
orang lain
Keterampilan yang diperlukan: menyelidik (probing), memberikan informasi &
klarifikasi kepada pasien untuk memastikan makna pesan & perasaan yang pasien
sampaikan
Tujuan: agar pasien mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari dirinya,
situasinya, dan masalah dia miliki

Pasien dibantu untuk menangani dirinya agar termotivasi untuk terlibat dalam
diskusi rasional untuk pemecahan masalah
Tahap III: Diskusi Rasional
- Tujuan: untuk membantu pasein mengatasi masalah secara sehat dan
rasional.
- Meliputi tiga tahap:
o Definisi masalah & penilaian
o Pengaturan Tujuan Terapi & implementasi
o Pemutusan & evaluasi
Examples of Counseling Techniques
Tabel di bawah adalah beberapa contoh teknik konseling
No
.

Counseling Techniques

Issues addressed
(isu yang dibahas)

1.

CEA method

Bio-psycho-social problems

2.

BATHE technique

Bio-psycho-social problems

3.

Rogerian/ Client-centered counseling

Psycho-social problems

4.

Intentional Family Counseling/ Marital


Counseling

Problems between married


couples/ any couples

5.

Lifestyle Modification Counseling

Unhealthy lifestyle
behaviors

BATHE Technique
-

Dokter yang sibuk dapat membantu banyak pasien dengan menerapkan


Stuart & Lieberman hanya 15-menit dengan metode konseling perawatan
primer
BATHE (Background-Affect-Trouble-Handling-Empathy)
Gunakan SOAP to BATHE [SOAP = Support-Objectivity-Acceptance-Present
focus]

B
(Backgroun
d)

Menilai bagaimana
situasi
latar
belakang. Tanyakan
tentang
kemungkinan
adanya
masalah
psikologis
Afek atau perasaan

"Bagaimana keadaan di rumah? "Di tempat


kerja?"
"Apa yang berbeda dalam hidup Anda antara
sekarang & sebelumnya?"

"Bagaimana perasaan Anda tentang kehidupan

(Affect)

T
(Trouble)

H
(Handling)

E
(Empathy)

pasien. Tanyakan
hal-hal
yang
menghasilkan
perasaan yang kuat

Masalah yang paling


mengganggu
bagi
pasien.
Tanyakan
tentang
berapa
banyak
masalah
yang
mengganggunya.
Bagaimana
pasien
telah
menangani
masalahnya
sendiri. Sering kali,
pasien salah dalam
menangani
masalahnya sendiri.

Respon
yang
memperlihatkan
empati. Ekspresikan
pemahaman
dan
penderitaan pasien.

rumah Anda? "


"Bagaimana perasaan Anda tentang pekerjaan
Anda / sekolah?"
"Bagaimana perasaan Anda tentang kehidupan
Anda secara umum?"
"Apa yang paling Anda khawatirkan tentang
hidup Anda?"
"Seberapa tertekan anda dengan masalah ini?"
"Apakah masalah ini berarti bagi Anda?"
"Bagaimana Anda menangani masalah dalam
hidup Anda?
"Apa yang telah Anda coba untuk memecahkan
kesulitan anda?"
"Berapa
banyak
dukungan
yang
dapatkan di rumah / tempat kerja?

Anda

"Siapa saja yang memberikan dukungan untuk


mengatasi masalah tersebut?
"Saya bisa mengerti bahwa Anda akan merasa
marah ..."
"Itu pasti sulit ..."
"Memang, ini adalah situasi yang sulit..."

SOAP Technique
S
(Support)

Anggap masalah yang besar


sebagai masalah umum.

"Banyak
orang
masalah serupa

yang

memiliki

Bantu pasien untuk fokus pada


kekuatannya.

"Sumber daya apa yang bisa Anda


gunakan untuk mengatasi hal ini?

O
(Objectivit
y)
A
(Acceptanc
e)

P
(Present
Focus)

Dorong pasien untuk bertanya


pada diri sendiri seberapa
realistis pikiran & perasaan
mereka (tes realitas)
Janganlah
bersikap
seolah
menghakimi
&
sedapat
mungkin menerima masalah
yang ada.
Dorong pasien untuk lebih
fokus pada masa kini, jangan
terlalu focus pada masa lalu &
masa depan. Bantu pasien
mengidentifikasi,
mengeksplorasi,
dan
mengevaluasi perbedaan sikap
& perilaku yang selama ini ia
lakukan (termasuk bila dia
tidak melakukan apa-apa)

"Apa hal buruk yang bisa terjadi?"


"Berapa besar kemungkinan itu?
"Itu adalah cara yang dimengerti
untuk merasa ..."
Wajar bila anda bersikap seperti
itu
"Bagaimana kau bisa mengatasi
lebih baik?" (Reframe masalah)
"Bagaimana jika anda melakukan
hal
lain
yang
berbeda?"
(Meninggalkan
atau
mengubah
situasi)
"Apa konsekuensi yang mungkin
anda dapatkan dari A vs B?"

Teknik lain
- Motivational interviewing, terutama untuk SNAP (Smoking, Nutrition,
Alcohol, and Physical Activity).
-

Problem solving therapy

Anda mungkin juga menyukai