Departemen IKM-KP
FK UNAIR
KOMUNIKASI EFEKTIF
DOKTER - PASIEN
dr. Subur Prajitno, MS., AKK., FISPH., FISCM.
KOMPETENSI
BAHAN KAJIAN KULIAH
Lampiran-1 - DAFTAR POKOK BAHASAN
3.3. Berbagai elemen komunikasi efektif
e. Teknik fasilitasi pada situasi yang sulit, misalnya pasien
marah, sedih, takut, atau kondisi khusus
7.9. Konsultasi dan Konseling
BAHAN PROFESI / KEPANITERAAN KLINIK
Lampiran-4 DAFTAR KETERAMPILAN KLINIS
KOMUNIKASI 78 Edukasi, nasihat dan melatih individu dan
kelompok mengenai kesehatan 4A
80 Konsultasi terapi 4A
81 Komunikasi lisan dan tulisan kepada teman
sejawat atau petugas kesehatan lainnya (rujukan dan
konsultasi) 4A
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI 2012)
PANDUAN KETERAMPILAN KLINIS
4. PROSES KONSULTASI
5. EDUKASI INDIVIDU DAN KELOMPOK
6. KONSELING
7. MENYAMPAIKAN KABAR BURUK
8. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015
Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
KEPANITERAAN KLINIK
1. Kegiatan Praktik Studio - Komunikasi Dokter Pasien
2. Mini Cex (Mini Clinical evaluation exercise)
PANDUAN KETERAMPILAN KLINIS
BAB II JENIS KETERAMPILAN DALAM PANDUAN
KETERAMPILAN KLINIS
Contoh :
Pasien datang konsultasi tentang hal kurang darah / anemia ke
dokter
Prosedur / Langkah-Langkah Konsultasi :
1. Membuka Sesi Konsultasi
1) Bangun sambung rasa (menyapa, bersalaman,
memperkenalkan diri) dan mengkonfirmasi identitas dan
karakteristik pasien
2) Jelaskan tujuan sesi Konsultasi (minta persetujuan pasien
bila diperlukan)
3) Identifikasi masalah utama (hal yang ingin dikonsultasikan)
pasien menggunakan pertanyaan pembuka ("ada masalah
apa?" atau ´apa yang bisa saya bantu?” atau “ada keluhan
apa?”)
4) Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan
pasien tanpa memotong atau mengarahkan jawaban pasien.
5) Konfirmasi masalah yang ada dan menanyakan adakah
masalah lainnya (mis: "selain anemia, ada lagi yang lain?",
dan lain-lain)
2. Mengumpulkan Informasi
1) Dorong pasien menceritakan perjalanan masalahnya mulai
awal sampai saat ini menggunakan kata-katanya sendiri;
2) Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan tepat,
dimulai dengan pertanyaan terbuka dilanjutkan dengan
pertanyaan tertutup.
3) Dengarkan pasien dengan penuh perhatian, membiarkan
pasien menyelesaikan perkataannya tanpa diinterupsi,
berikan waktu bagi pasien untuk berpikir sebelum
menjawab, atau meneruskan pembicaraan setelah jeda
sejenak.
4) Amati respon pasien secara verbal maupun non-verbal ;
5) Klarifikasi kembali pernyataan pasien bila kurang jelas
atau meminta penjelasan lebih lanjut (misalnya: "bisa
dijelaskan apa yang dimaksud pasien dengan kepala terasa
melayang?")
6) Rangkum pada akhir satu bagian konsultasi untuk
memastikan bahwa pengertian dokter sama dengan
pasien sebelum pindah ke hal lain berikutnya ; meminta
pasien mengoreksi bila ada interpretasi yang kurang tepat,
atau meminta pasien memberikan penjelasan lebih lanjut.
Contoh :
Pasien datang konseling tentang pengobatan mioma uteri yang
dideritanya
Prosedur/Langkah-Langkah Konseling
Advance preparation
(persiapan)
- Dokter menyediakan waktu yang cukup, privasi dan tidak
ada gangguan perhatian (mematikan gadget)
- Dokter menyiapkan diri dengan mencari informasi klinis
yang relevan dengan berita buruk yang akan disampaikan
- Dokter perlu melatih mental, mengidentifikasi kata-kata atau
ungkapan mana yang akan digunakan dan dihindari,
menyiapkan diri anda secara emosional secara empati
Build a therapeutic environment/relationship
(membangun lingkungan / hubungan terapeutik)
- Dokter menentukan apa dan berapa banyak informasi yang
perlu diketahui pasien
- Dokter menyiapkan kehadiran keluarga atau orang yang bisa
memberikan dukungan sosial
- Dokter memperkenalkan diri kepada semua orang yang hadir
- Dokter menyampaikan ke pasien dan keluarga bahwa ada
berita buruk yang akan disampaikan
- Dokter menggunakan sentuhan saat yang tepat atau
menyediakan tissue bila pasien menangis
- Dokter mau menjadwalkan untuk janjian untuk menindak
lanjut masalah kesehatan pasien
Communicate well
(berkomunikasi dengan baik)
- Dokter menanyakan apa pasien atau keluarga sudah tahu
tentang berita buruk tersebut ?
- Dokter mengkomunikasikan berita buruk dengan jujur tapi
penuh kasih; menghindari euphemisme dan jargon medis yang
tidak dipahami pasien
- Dokter mengijinkan pasien untuk diam dan meneteskan air
mata
- Dokter minta pasien menjelaskan pemahaman terhadap berita
buruk tersebut
- Dokter meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan; tulis
hal-hal yang dibahas dan berikan informasi tertulis
Deal with patient and family reactions
(tanggap reaksi pasien dan keluarga)
- Dokter kmenilai dan menanggapi pasien dan reaksi emosional
keluarga; ulangi pada setiap kunjungan
- Dokter bersikap empati
- Dokter jangan berdebat dengan pasien dan keluarga atau
mengkritik kolega dokter lain
Encourage and validate emotions
(mendorong dan memvalidasi emosi)
- Dokter k mengeksplorasi apa ada berita baik yang berarti bagi
pasien
- Dokter menawarkan harapan yang realistis sesuai keinginan
pasien
- Dokter bisa menggunakan layanan interdisipliner
- Dokter berhati-hati menyampaikan berita buruk yang berisiko
memiliki dampak negatif pada pasien atau keluarga yang
hadir
Persetujuan tindakan medik
Tingkat Keterampilan : 4A
Proses :
1. Membangun sambung rasa dengan cara menyapa, bersalaman,
memperkenalkan diri kepada pasien dan pasangan/keluarganya.
2. Menjelaskan tujuan pertemuan
3. Menanyakan pada pasien dan pasangan/keluarganya mengenai
hal-hal yang telah diketahui mengenai masalah yang dialami
4. Memberikan penjelasan mengenai:
• Tujuan tindakan medis atau tata laksana yang diajukan.
• Risiko dan manfaat dari tindakan medis atau tata laksana
yang diajukan termasuk rencana tindak lanjut dan
antisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal di luar estimasi.
• Alternatif pengobatan (harga pengobatan atau tindakan
tersebut, dibiayai oleh asuransi atau tidak, dll).
• Risiko dan manfaat dari tindakan medis atau tata laksana
alternatif yang diajukan.
• Risiko dan manfaat bila tidak menjalani atau menjalani
pengobatan atau tata laksana.
5. Penjelasan tersebut termasuk alasan mengapa akhirnya
diputuskan untuk tindakan medis tersebut termasuk
komplikasi yang mungkin timbul apabila tindakan tidak
dilakukan.
6. Memastikan bahwa pasien memahami penjelasan yang
diberikan dan menghargai keputusan yang dipilih pasien dan
pasangan/keluarganya.
7. Meminta tanda tangan pasien atau pasangan/keluarga
sebagai tanda persetujuan atau penolakan terhadap
tindakan medis.
8. Mengucapkan terima kasih.
Penjelasan Kepentingan Persetujuan Tindakan Medis
1. Persetujuan yang diberikan pasien atau pasangan/keluarga
yang berhak, dilakukan setelah memperoleh informasi
lengkap dan memahami tindakan medik atau tata laksana
yang akan dilakukan.
2. Informed consent merupakan suatu proses.
3. Informed consent bukan hanya suatu formulir atau selembar
kertas, tetapi bukti jaminan informed consent telah terjadi.
4. Secara hukum informed consent berlaku sejak tahun 1981,
PP No. 8 Tahun 1981
5. Merupakan dialog antara dokter dengan pasien dan
pasangan/keluarga didasari keterbukaan akal pikiran,
dengan bentuk birokratisasi penandatanganan formulir.
6. Informed consent berarti pernyataan kesediaan atau
pernyataan penolakan setelah mendapat informasi
secukupnya sehingga yang diberi informasi sudah cukup
mengerti akan segala akibat dari tindakan yang akan
dilakukan terhadapnya sebelum ia mengambil keputusan.
7. Berperan dalam mencegah konflik etik tetapi tidak
mengatasi masalah etik, tuntutan, pada intinya adalah dokter
harus berbuat yang terbaik bagi pasien atau klien.
KEGIATAN PRAKTIK STUDIO
KOMUNIKASI DOKTER PASIEN
TUJUAN INSTRUKSONAL
Melatih DM untuk mampu berkomunikasi yang efektif dengan
pasien, dan mengedukasi pasien mengenai masalah
kesehatannya (kompetensi 77 dan 78)
TOPIK PEMBELAJARAN
1) Penyakit menular dan tidak menular berbasis keluhan yang
masih merupakan masalah kesehatan terbesar di
masyarakat menurut prevalensi setempat
2) Komunikasi efektif kepada pasien yang berfokus pada
anamnesis, pembuatan keputusan tata laksana, untuk
terapi efektif
TATA LAKSANA
1) Review Komunikasi Efektif Dokter – Pasien diberikan
pada minggu pertama pada pembekalan materi IKM-KP
2) DM dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan jumlah 6-7
orang kelompok Puskesmas
3) Masing-masing menuliskan satu kasus terkait Komunikasi
Dokter - Pasien yang dinilai TIDAK EFEKTIF dan
disaksikan ketika melaksanakan program pendidikan
dokter tahap profesi DM 1 pada LOG BOOK 5. Kasus yang
dituliskan harus dengan identitas yang disamarkan
4) Kelompok DM mendiskusikan dan memilih satu kasus
untuk dilakukan praktik studio dengan membuat dua video
5) Video pertama adalah mengenai kejadian yang
sesungguhnya (komunikasi tidak efektif) dan video yang
kedua adalah versi ideal dari Komunikasi Efektif Dokter-
pasien yang seharusnya terjadi. Script dari kedua video
diketik dan diserahkan pada saat video dipresentasikan
TATA LAKSANA
6) Hasil video dipresentasikan pada sesi presentasi praktik
studio
7) DM mengamati dan menilai video versi kedua (versi ideal)
yang dipresentasikan dengan mengisi LOG BOOK 6
8) DM memberi masukan untuk versi kedua dalam LOG
BOOK 7
9) Fasilitator memandu presentasi video
Mini Cex
(Mini Clinical evaluation exercise)
KOMPONEN PENILAIAN
1. Kemampuan melakukan anamnesis (30%)
Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya
dengan pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan
informasi yang relevan, akurat dan adekuat
Mampu membina hubungan baik dengan pasien
secara verbal dan non verbal (ramah, terbuka, kontak
mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua
arah, respon)
Mampu mengumpulkan informasi pasien secara
lengkap
Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
3.DIAGNOSIS (10%)
Menerapkan diagnosis dan diagnosis banding yang
lengkap, sesuai dengan masalah klinik pasien
Mampu menjelaskan hasil diagnosa kepada pasien
4. Kemampuan Tatalaksana (30%)
Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat
keputusan klinik
Mampu memilih obat dengan tepat sesuai dengan
seluruh prinsip 5 tepat : indikasi, dosis, sediaan, cara
pemberian, dan harga; menuliskan resep dengan
lengkap dan benar
Melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien
dan lengkap dan menyampaikan alas an dan prosedur
pelaksanaan tindakan
Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau
melakukan konsultasi jika diperlukan
5. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (10%)
Mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai
dengan masalah pasien