• Dsb
The Calgary – Cambridge Model
• The Calgary-Cambridge Model dikembangkan
oleh Jonathan Silverman, Juliet Draper dan
Suzanne Kurtz pada tahun 1996.
I. Tradisional
• KELUHAN UTAMA
• RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI
• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• RIWAYAT SOSIAL
• RIWAYAT PENGOBATAN DAN ALERGI
• PERTANYAAN TAMBAHAN/REVIEW
SISTEM
Suzanne Kurtz et al,
2003Suzanne Kurtz et al, 2003
2. Model Komunikasi
THE CALGARY-CAMBRIDGE GUIDE
Initiating the Sessionn
Gathering Information
• Memberikan sejumlah
informasi yang benar
Memberikan • mengingat lagi dan
penjelasan & dimengerti
perencanaan • Memperoleh kesepahaman;
termasuk harapan pasien
• Perencanaan: pengambilan
Pemeriksaan keputusan bersama
fisik
• Mengeksplorasi masalah pasien
Mengumpulkan • Kemampuan mengetahui harapan
Informasi pasien
• Persiapan
Memulai sesi konsultasin • Menjalin hubungan
• Mengidentifikasi alasan konsultasi
Memulai Sesi Konsultasin
Mengumpulkan Informasi
Memberikan penjelasan dan
perencanaan
Menutup sesi konsultasi
Modifikasi CCOG (35 butir)
Memulai Sesi Konsultasi
1 Menyapa dan menanyakan nama pasien
2 Memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan sesi, meminta persetujuan pasien bila diperlukan
3 Mengidentifikasi masalah pasien atau hal yang ingin dibicarakan pasien menggunakan pertanyaan pembuka
yang sesuai (misal: ”sakit apa?” atau ”ada masalah apa?” atau ”apa yang bisa saya bantu?”)
4 Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan pasien tanpa memotong atau mengarahkan
jawaban pasien.
5 Mengkonfirmasi masalah yang ada dan menanyakan adakah masalah lainnya (mis: ”jadi ada sakit kepala dan
capek-capek, ada lagi yang lain?”
Mengumpulkan Informasi
6 Mendorong pasien menceritakan perjalanan penyakitnya mulai awal sampai saat ini menggunakan kata-
katanya sendiri (gali apa yang menyebabkan kedatangannya hari ini)
7 Menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan tepat, dimulai dengan pertanyaan terbuka
dilanjutkan dengan pertanyaan tertutup.
8 Mendengarkan pasien dengan penuh perhatian, membiarkan pasien menyelesaikan perkataannya tanpa
diinterupsi, memberikan waktu bagi pasien untuk berpikir sebelum menjawab, atau meneruskan
pembicaraan setelah jeda sejenak.
9 Mengamati respon pasien secara verbal maupun non-verbal (mis: mendorong pasien berbicara,
memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengatur apa yang akan diutarakan, melakukan refleksi isi,
membuat interpretasi) dan Mengamati komunikasi verbal dan non-verbal pasien (mis: bahasa tubuh,
ucapan, ekspresi wajah), menanyakan kembali dan menanggapi secara tepat.
10 Mengklarifikasi pernyataan pasien bila kurang jelas atau meminta penjelasan lebih lanjut (mis: ”bisa jelaskan
apa yang dimaksud dengan kepala terasa melayang?”)
Modifikasi
Membangun Struktur Konsultasi
CCOG (35 butir)
11 Beberapa kali merangkum pada akhir satu bagian konsultasi untuk memastikan bahwa pengertian
dokter sama dengan pasien sebelum pindah ke bagian berikutnya; meminta pasien mengoreksi bila ada
interpretasi yang kurang tepat atau meminta pasien memberikan penjelasan lebih lanjut.
12 Mengatur pembicaraan dalam urutan yang logis.
13 Memperhatikan waktu untuk setiap bagian konsultasi dan fokus terhadap tujuan konsultasi.
15 Jika membaca, menulis catatan atau menggunakan komputer, tidak mengganggu jalannya sesi.
16 Menerima pendapat dan perasaan pasien; tidak menghakimi.
17 Menggunakan empati untuk menyampaikan pengertian dan menghargai perasaan atau situasi yang
dihadapi pasien; secara terbuka menghormati pendapat dan perasaan pasien.
22 Nilai pengetahuan awal pasien: tanyakan apa yang sudah diketahui pasien sebelumnya pada awal
pemberian informasi, tentukan sampai seberapa jauh pasien menginginkan informasi.
23 Berikan penjelasan pada waktu yang tepat: hindari memberikan saran, informasi, dan harapan yang
terlalu dini.
24 Menggunakan pertanyaan dan kalimat yang mudah dimengerti dan ringkas; menghindari
penggunaan istilan medis atau menjelaskan istilah tersebut.
25 Menggunakan metode visual untuk menyampaikan informasi: diagram, model, informasi dan
petunjuk tertulis.
26 Cek pemahaman pasien terhadap informasi (atau perencanaan) yang diberikan: misalnya dengan
meminta pasien mengulangi dengan kata-katanya sendiri, melakukan klarifikasi bila perlu.