MUK-09 - 2020 0
DAFTAR ISI
PENGUATAN MATERI
LATIHAN SOAL
LATIHAN DOKUMENTASI
e. Mengklarifikasi
Perawat dapat mengatakan “saya tidak yakin saya mengikuti
yang anda katakan” atau “Apa yang anda maksudkan dengan…”
f. Memfokuskan
Contoh: “Hal ini tampaknya penting, mari kita bicarakan lebih
dalam lagi” atau “apa yang sudah kita sepakati untuk
dibicarakan?”
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam
memberikan layanan keperawatan kepada individu, kelompok/keluarga, dan
masyarakat.
Otonomi (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu
dan orang lain harus menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak
memperhatikan otonomi adalah Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,
padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian
dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan
bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam
faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.
Veracity (Kejujuran)
Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh
pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat,
komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling
percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi
yang ia ingin tahu. Contoh Ny. S masuk rumah sakit dengan berbagai macam
fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut
dan meninggal dunia. Ny. S selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya.
Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan
kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alasan tersebut dari
dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter harus diikuti. Perawat
dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan
peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus
dihindari.
Accountability (Akuntabilitasi)
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 6
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh perawat
bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat,
karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien
perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas
delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
Adapun tujuan dari perawatan luka perineum menurut Kumalasari (2015) yaitu
sebagai berikut:
Dekontaminasi:
Indikasi Dekontaminasi
Disinfeksi:
Sterilisasi:
Disposible
Pre Cleaning(Enzymatik)
Pembersihan
Masuk dalam pembuluh Masuk dalam mucosa tubuh Hanya pada permukaan tubuh yang
darah/jaringan tubuh utuh
Endotracheal tube, NGT
Instrumen bedah Tensi meter, termometer
Pasien yang mendekati kematian ditandai dengan dilatasi pupil, tidak mampu
bergerak, refleks hilang, nadi naik kemudian turun, respirasi cheyne stokes
(nafas terdengar kasar), dan tekanan darah menurun. Kematian ditandai dengan
terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah, hilangnya respons terhadap
stimulus eksternal, hilangnya pergerakan otot, dan terhentinya aktivitas otak.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perawat sebelum keluarga melihat tubuh
klien:
1. Perawat menyingkirkan atau memberesi peralatan
Peralatan medis seperti selang yang terpasang di tubuh klien
dilepaskan, diklem, atau dipotongdengan panjang 2,5 cm dari kulit
klien dan diplester. Linen yang kotor dan berserakan disingkirkan.
Semprotkan deodoran untuk menghilangkan bau yang tidak
menyenangkan.
Tujuan
1. Memperlancar sirkulasi darah
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 17
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
2. Mengurangi rasa sakit
3. Merangsang peristaltik usus
Indikasi:
Buli - buli panas diberikan untuk pasien:
1. kedinginan
2. demam
3. perut kembung
4. radang sendi
5. spasme otot
6. abses, hematoma
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kompres hangat kering menggunakan buli-buli panas:
- Buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
- Pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas/samping
- Bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping
- Buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya.
Buang Air Besar (BAB)Adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuangkotoran
atau tinja yang padat atau setengah padat yang berasal dari sistem pencernaan. BAB ini juga disebut
dengan Defekasi (Dianawuri, 2009).B.
Buang Air Kecil (BAK)Adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi.BAK ini
juga sering disebut dengan Miksi.
Bau Normal Urine Berbau Aromatik. Bau yang merupakan indikasi adanyamasalah seperti infeksi
atau mencerna obat-obatan tertentu
Berat jenis Adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (zat) dibandingkandengan suatu volume
yang sama dari yang lain seperti air yang disulingsebagai standar. Berat jenis air suling adalah 1, 009
ml dan normal berat jenis: 1010– 1025
pH : Normal pH urine sedikit asam (4,5– 7,5).Urine yang telah melewatitemperatur ruangan untuk
beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktifitas bakteri Vegetarian urinennya sedikit alkali.
Protein : Normal : molekul-molekul protein yang besar seperti : albumin,fibrinogen, globulin, tidak
tersaring melalui ginjal
— urine Pada keadaankerusakan ginjal, molekul-molekul tersebut dapat tersaring
urine.Adanya protein didalam urine disebut proteinuria, adanya albumin dalam urinedisebut
albuminuria.
Darah : Darah dalam urine dapat tampak jelas atau dapat tidak tampak jelas.Adanya darah dalam
urine disebut hematuria.
Glukosa : Normal : adanya sejumlah glukosa dalam urine tidak berarti bilahanya bersifat sementara,
misalnya pada seseorang yang makan gula banyakmenetap pada pasien DM. Sistem yang Berperan
dalam Eliminasi AlviSistem tubuh berperan dalam proses eliminasi alvi (buang air besar)
adalahsistem gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus besar
Tekanan darah (TD), nadi, suhu/temperature dan respiration rate (RR) adalah
pengkajian dasar pasien, yang diambil dan didokumentasikan dari waktu ke waktu yang
menunjukkan perjalanan kondisi pasien. TD, nadi, suhu dan RR disebut dengan tanda vital
(vital sign) atau cardinal symptoms karena pemeriksaan ini merupakan indikator yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.
Tanda-tanda vital harus diukur dan dan dicatat secara akurat sebagai dokumentasi
keperawatan. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada pasien dapat membantu perawat dalam
membuat diagnosa dan perubahan respon pasien. Jenis pemeriksaan tanda-tanda vital
diantaranya :
1. Tekanan Darah (TD) normalnya 100-120/60-80 mmHg
Tekanan darah memiliki 2 komponen yaitu sistolik dan diastolik. Pada waktu ventrikel
berkonstraksi, darah akan dipompakan ke seluruh tubuh. Keadaaan ini disebut sistolik, dan tekanan
aliran darah pada saat itu disebut tekanan darah sistolik. Pada saat ventrikel sedang rileks,
darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah pada waktu ventrikel sedang
rileks disebut tekanan darah diastolik.
Kategori tekanan darah pada dewasa (Keperawatan Klinis, 2011)
Kategori TD Sistolik (mmHg) TD Diastolik (mmHg)
Normal <120 <80
Prahipertensi 120-139 80-89
Hipertensi (derajat 1) 140-159 90-99
Hipertensi (derajat 2) >160 >100
2. Nadi
Frekuensi denyut nadi dihitung dalam 1 menit, normalnya 60-
100 x/menit Takikardi jika > 100 x/menit dan Bradikardi jika
< 60 x/menit
Lokasi pemeriksaan denyut nadi diantaranya :
a. Arteri radialis
b. Arteri ulnaris
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 22
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
c. Arteri brachialis
d. Arteri karotis
e. Arteri temporalis superfisial
f. Arteri maksiliaris eksterna
g. Arteri femoralis
h. Arteri dorsalis pedis
i. Arteri tibialis posterior
3. Suhu
Lokasi pemeriksaan suhu tubuh : mulut (oral) tidak boleh dilakukan pada anak/bayi, anus
(rectal) tidak boleh dilakukan pada klien dengan diare, ketiak (aksila), telinga (timpani/aural/otic)
dan dahi (arteri temporalis).
• Hipotermia (<35° C)
• Normal (35-37° C)
• Pireksia/febris (37-41,1° C)
• Hipertermia (>41,1° C)
LOKASI PENGUKURAN PERBEDAAN HASIL TEMPERATUR
SUHU
Suhu Aksila Lebih rendah 10 C dari suhu oral
Suhu rektal Lebih tinggi 0,4-0,50 C dari suhu
oral
Suhu aural/timpani Lebih tinggi 0,80 C dari suhu oral
Essay
NO. TANGGAPAN
PERTANYAAN JAWABAN ASESI
SOAL K BK
memandikan?. Sebutkan!
4 Kasus:
tidur sehingga sprei dan alat tenun Ny. C cepat kotor dan
5 Jika stik laken pasien terkena cairan tubuh pasien , larutan apa
defekasi!
Essay
NO. TANGGAPAN
PERTANYAAN JAWABAN ASESI
SOAL K BK
perawat A ?
penyakit menular?
kebutuhan pasien?
adalah…
Essay
NO. TANGGAPAN
PERTANYAAN JAWABAN ASESI
SOAL K BK
perawat tersebut ?
pasien adalah….
adalah
diserahkan kepada…
8 Apa saja tujuan dari membantu pasien BAB (Buang Air Besar)
144 x/mnt.
dilakukan pemeriksaan ?
Essay
NO. TANGGAPAN
PERTANYAAN JAWABAN ASESI
SOAL K BK
terapeutik!
hangat?
tersebut ?
luka bakar!
Essay
NO. TANGGAPAN
PERTANYAAN JAWABAN ASESI
SOAL K BK
pasien.
rumah sakit?
jenazah adalah...
pola BAK!
Essay
NO. TANGGAPAN
PERTANYAAN JAWABAN ASESI
SOAL K BK
Pasien : Ya Suster.
Pasien : Ini Suster luka pada perut saya masih nyeri dan
rembes Sus..
infeksi Bu...
digunakan pasien?
sebaiknya diberikan….
Essay
NO. TANGGAPAN
PERTANYAAN JAWABAN ASESI
SOAL K BK
apa yang akan kalian lakukan terlebih dahulu agar klien bisa
kooperatif?
memegang pasien?
Essay
NO. TANGGAPAN
PERTANYAAN JAWABAN ASESI
SOAL K BK
perineal hygiene?
terus menerus?
9
Dalam melakukan mobilisasi seorang asisten perawat
harus memahami macam – macam posisi pasien, tentukan
posisi tubuh paling tepat untuk pasien dengan sesak nafas
!
PAKET 1
Kasus!
Pengelompokan data
Intervensi
Magelang,…………………..
Pembimbing
………………………….
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 2
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
LATIHAN DOKUMENTASI
PAKET 2
Kasus!
Pengelompokan data
Intervensi
Magelang,…………………..
Pembimbing
………………………….
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 5
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
LATIHAN DOKUMENTASI
PAKET 3
Kasus!
Pengelompokan data
Intervensi
Magelang,…………………..
Pembimbing
………………………….
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 8
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
LATIHAN DOKUMENTASI
PAKET 4
Kasus!
Pengelompokan data
Intervensi
Magelang,…………………..
Pembimbing
………………………….
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 11
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
LATIHAN DOKUMENTASI
PAKET 5
Kasus!
Pengelompokan data
Intervensi
Magelang,…………………..
Pembimbing
………………………….
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 14
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
LATIHAN DOKUMENTASI
PAKET 6
Kasus!
Pengelompokan data
Intervensi
Magelang,…………………..
Pembimbing
………………………….
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 17
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21
LATIHAN DOKUMENTASI
PAKET 7
Kasus!
Pengelompokan data
Intervensi
Magelang,…………………..
Pembimbing
………………………….
LSP ASNAKES INDONESIA Latihan 20
USK SMK Citra Medika Kota Magelang 20/21