Oleh:
NIM: 71.2018.072
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Referat
Oleh:
NIM: 71.2018.072
Telah dilaksanakan pada bulan Februari 2020 sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Radiologi di RS
KUSTA RIVAI ABDULLAH PALEMBANG
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul
“Gambaran Radiologi Pada Giant Cell Tumor”, sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Radiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Shalawat dan salam selalu
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan
pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam penyelesaian referat ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
2. Rekan sejawat seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan referat ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga referat ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI........................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Giant Cell Tumor atau oesteoclastoma adalah tumor yang relatif jarang,
ditandai dengan adanya sel giant multinuklear. Jenis tumor ini biasanya
dianggap sebagai tumor jinak. GCT, yang paling sering terjadi pada epiphysis
tulang panjang, merupakan tumor jinak yang meluas kaya akan sel raksasa
osteoklastik. Sering terjadi pada usia 20 sampai 40 tahun. Dalam klasifikasi
tumor jaringan lunak dan tulang yang diajukan oleh World Health
Organization tahun 2002, GCT jaringan lunak saat ini diklasifikasikan dalam
1,2,3
kelompok tersendiri.
Sebagian besar tumor sel raksasa terjadi pada tulang panjang, tibia
proksimal, distal femur, radius distal, dan humerus bagian proksimal,
meskipun Giant Cell Tumor ini juga telah dilaporkan dapat terjadi pada
sakrum, kalkaneus, serta tulang kaki. Tumor ini biasanya muncul di metafisis
dari lempeng epifisis. Pada umumnya tumor ini menyebabkan destruksi dari
tulang, lokal metastasis, metastasis ke paru-paru, serta kelenjar getah bening
4,5
(jarang), atau bertransformasi kearah keganasan (jarang).
Sifat khas dari tumor sel raksasa ini adalah adanya stroma vaskular dan
selular yang terdiri dari sel-sel berbentuk oval yang mengandung sejumlah
nukleus lonjong, kecil dan berwarna gelap. Sel raksasa ini merupakan sel
besar dengan sitoplasma yang berwarna merah muda; sel ini mengandung
sejumlah nukleus yang vesikular dan menyerupai sel-sel stroma. Walaupun
tumor ini biasanya dianggap jinak, tetapi tetap memiliki berbagai derajat
keganasan, tergantung pada sifat sarkomatosa dari stromanya. Pada jenis yang
ganas, tumor ini menjadi anaplastik dengan daerah-daerah nekrosis dan
6
perdarahan.
1
2
2.1. Definisi
Giant cell tumor (tumor sel raksasa) juga dikenal sebagai osteoklastoma
adalah suatu neoplasma yang mengandung sejumlah besar sel raksasa mirip
osteoklas bercampur dengan sel mononukleus. Tumor ini juga sering terjadi,
7
membentuk sekitar 20% dari semua tumor jinak tulang.
Tumor giant cell (TGC) tulang merupakan sebuah lesi yang bersifat jinak
tetapi secara lokal dapat bersifat agresif dan destruktif yang ditandai dengan
adanya vaskularisasi yang banyak pada jaringan penyambung termasuk proliferasi
sel-sel mononuklear pada stroma dan banyaknya sel datia yang tersebar serupa
8
osteoklas.
Tumor ini mewakili sekitar 20% dari tumor jinak tulang primer.9 Kebanyakan
dijumpai pada usia 20-40 tahun jarang ditemukan pada anak- anak. Insiden di
Amerika Serikat dan Eropa, GCT mewakili sekitar 5% dari seluruh tumor primer
tulang dan 21% dari semua tumor jinak tulang. Di cina, GCT ditemukan 20%
merupakan tumor tulang primer. Wanita lebih sering menderita GCT
10
dibandingkan dengan laki-laki.
Jenis tumor tulang primer memiliki bentuk jinak dan ganas. Bentuk (non-
kanker) jinak yang paling umum. Tumor sel raksasa tulang biasanya
mempengaruhi kaki (biasanya dekat lutut) atau tulang lengan orang dewasa muda
dan setengah baya. Mereka tidak sering menyebar ke tempat yang jauh, tetapi
cenderung untuk kembali di mana mereka mulai setelah operasi (ini disebut
kekambuhan lokal). Hal ini dapat terjadi beberapa kali. Dengan kekambuhan
masing-masing, tumor menjadi lebih mungkin untuk menyebar ke bagian lain dari
tubuh. Jarang, Giant Cell Tumor menyebar ke bagian lain dari tubuh tanpa
3
4
terlebih dahulu berulang secara lokal. Hal ini terjadi dalam bentuk (kanker) ganas
11
dari tumor.
2.3. Anatomi
Sistem rangka dapat dibagi menjadi dua bagian menurut fungsinya, yaitu
pertama kerangka aksial yang terdiri dari tulang kepala (cranium atau tulang
tengkorak), leher (tulang hyoid dan vertebra), dan tulang rusuk, tulang dada,
tulang belakang dan sakrum. Kedua kerangka appendikular yang terdiri dari
12
tulang limbs, termasuk tulang bahu dan tulang pubis.
Kerangka terdiri dari tulang rawan dan tulang. Tulang rawan adalah bentuk
dari jaringan ikat yang membentuk bagian dari kerangka dimana lebih fleksibel.
Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk alat gerak pasif, proteksi alat
dalam tubuh, permukaan tubuh, metabolisme kalsium dan mineral dan organ
hemopoetik. Tulang juga merupakan jaringan ikat yang dinamis yang selalu
diperbarui melalui proses remodeling yang terdiri dari proses resorpsi formasi.
Dengan proses resorpsi, bagian tulang yang tua dan rusak akan dibersihkan dan
diganti oleh tulang yang baru melalui proses formasi. Proses resorpsi dan formasi
selalu berpasangan. Dalam keadaan normal, massa tulang yang diresoprsi akan
sama dengan massa tulang yang diformasi, sehingga
5
Pada Giant Cell Tumor sebagian besar terjadi ditulang panjang, misalnya
tibia proksimal, distal femur, radius distal, dan humerus bagian proksimal. Femur
adalah tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh. Itu mengirimkan berat badan
dari tulang pinggul untuk tibia ketika seseorang berdiri. Panjangnya sekitar
seperempat dari tinggi orang tersubur. Femur terdiri dari poros (tubuh) dengan dua
ujung. Bagian proksimal dari femur terdiri dari kepala, leher dan dua
12
trochanters.
2.4 Patofisologi
Giant cell tumor pada tulang terjadi secara spontan. Mereka tidak diketahui
apakah terkait dengan trauma, faktor lingkungan, atau diet. Pada kasus-
15
kasus yang jarang, mereka mungkin berhubungan dengan hiperparatiroidisme.
Ketiga adalah sel stroma. Sel stroma Fibroblastlike, yang selalu hadir
sebagai komponen dari tumor sel raksasa pada tulang (GCT), dapat diamati
dikedua sampel in vivo dan kultur. Meskipun mereka diasumsikan untuk memicu
proses kanker di GCT, histogenesis sel stroma GCT adalah kurang diketahui.
Hal ini diketahui bahwa sel batang mesenchymal (MSC) dapat berkembang ke
oesteoblas. Bukti telah disajikan bahwa sel-sel stroma GCT juga dapat
mengembangkan untuk oesteoblas. Sebuah koneksi antara MSC dan sel stroma
16
GCT dicari dengan menggunakan 2 pendekatan laboratorium yang berbeda.
2.5. Klasifikasi
b. Stage 2: stage aktif: (i) klinis: didapat keluhan, ada proses pertumbuhan; (ii)
radiologis: lesi berbatas tegas dengan tepi tidak teratur, ada gambaran septa di
dalam tumor. Didapati adanya bulging korteks tulang; dan (iii) histopatologis:
gambaran sitologi jinak, rasio sel tehadap matriks berimbang.
c. Stage 3: stage agresif: (i) klinis: ada keluhan, dengan tumor yang tumbuh cepat;
(ii) radiologis: didapatkan destruksi korteks tulang, sehingga tumor keluar dari tulang
dan tumbuh ke arah jaringan lunak secara cepat; didapati reaksi periosteal
segitiga Codman, kemungkinan ada fraktur patologis; dan (iii) histopatologis:
gambaran sitologi jinak dengan rasio sel terhadap matriks yang tinggi, bisa
didapat nukleus yang hiperkromatik, kadang didapat proses mitosis.
8
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan massa yang keras dan nyeri
ditemukan pada lebih dari 80% pasien. Disuse Atrophy, efusi pada persendian atau
18
hangat pada lokasi tumor.
Gambaran radiologi pada giant cell tumor akan dijelaskan pada bab
selanjutnya.
2.7.2. Biopsi
9
Gambar 2.3. Sebuah kista tulang aneurismal pada seorang gadis 14-tahun. Gambaran
menunjukkan fibula proksimal dengan lesi geografis dengan> 1 cm perluasan dari shell kortikal
(panah).30
10
2.8.2 Kondroblastoma
Gambar 2.4. Chrondroblastoma pada seorang gadis 16-tahun. Sebuah distal femur AP
Gambar 2.5. CT aksial dari lesi yang menunjukkan titik kasar seperti popcorn dengan
30
mineralisasi matriks chondroid.(dikutip dari kepustakaan
Gambar 20. Nonossifying fibroma dari tibia distal pada seorang gadis 9 tahun. Tepi dibatasi klasik
dari lesi geografis terlihat pada radiograf anteroposterior tibia distal. Lesi memiliki margin
2.9. Penatalaksanaan
Penanganan giant cell tumor adalah operasi, baik dengan kuratase intralesi,
maupun eksisi luas.
1. Stage 1 atau 2
Untuk lesi stage 1 atau 2, tujuan terapi adalah mengangkat lesi dengan tetap
menyelamatkan sendi yang terlibat. Terapi yang dipilih adalah kuretase. Namun
karena tingginya angka rekurensi post kuretase, yaitu sekitar 22 hingga
52 %, maka dilakukan ajuvan terapi dengan menggunakan nitrogen cair, phenol,
atau methylmethacrylate. Dengan penambahan ajuvan terapi, kesuksesan
kontrol lokal meningkat menjadi 85 sampai 90 %. Eksisi dilakukan dengan
membuat cortical window yang cukup luas untuk mengakses setiap sudut dari
22,23
lesi intraoseus.
13
Kategori ini termasuk fraktur patologis atau destruksi sendi. Eksisi luas
22
diindikasikan pada :
a. Tumor stage 3 ekstensif tanpa support mekanik dari tulang yang tersisa
b. Lesi rekuren
c. GCT yang disertai fraktur patologis dengan intraartikular displacement
d. GCT yang terletak di proximal fibula atau distal ulna
e. Tumor di distal radius dengan ekstensi extraoseous
2.10. Prognosis
1. Rekurensi
22
Faktor yang mempengaruhi terjadinya rekurensi adalah :
a. staging tumor
b. batas reseksi
c. agresifitas kuretase yang dilakukan
14
2. Metastasis Paru
3. Transformasi maligna
23,25
Pada 5 -10 % kasus mengalami transformasi maligna.
BAB III
3.2 X-Ray
15
16
Gambar 3.1 : a) gambaran lesi litik di condilus lateralis femur sinistra dengan perluasan ke area
subchondral; b) gambaran lesi litik di trochanter mayor femur dekstra
Frontal Lateral
Gambar 3.2. Terdapat lesi ekspansi litik subatrikular pada distal ulna di epifisis dan metafisis dan
menunjukkan gambaran bubble. Terdapat reaksi periosteal yang menunjukkan sifat agresivitas
lesi.33
17
3.3. CT-scan
32
Gambaran umum yang dapat dijumpai meliputi :
• zona transisi yang sempit, zona transisi yang lebih luas terlihat pada tumor
sel raksasa yang lebih agresif
• tidak ada sklerosis di sekitarnya: 80-85%
• korteks di atasnya menipis, melebar atau berkurang
• reaksi periosteal hanya terlihat pada 10-30% kasus
• massa jaringan lunak
• fraktur patologis mungkin ada
• tidak dijumpai matriks kalsifikasi / mineralisasi
Gambar 3.3. CT scan giant cell tumor ulna distal potongan koronal. Temuan radiografi
menunjukkan lesi subarticular diperluas.4
18
3.4. MRI
Giant cell tumor (tumor sel raksasa) juga dikenal sebagai osteoklastoma
adalah suatu neoplasma yang mengandung sejumlah besar sel raksasa mirip
osteoklas bercampur dengan sel mononukleus. Tumor ini juga sering terjadi,
membentuk sekitar 20% dari semua tumor jinak tulang.
Tumor ini mewakili sekitar 20% dari tumor jinak tulang primer.
Kebanyakan dijumpai pada usia 20-40 tahun jarang ditemukan pada anak-anak.
Wanita lebih sering menderita GCT dibandingkan dengan laki-laki.
Sebagian besar tumor sel raksasa terjadi pada tulang panjang, tibia
proksimal, distal femur, radius distal, dan humerus bagian proksimal, meskipun
Giant Cell Tumor ini juga telah dilaporkan dapat terjadi pada sakrum, kalkaneus,
serta tulang kaki. Tumor ini biasanya muncul di metafisis dari lempeng epifisis.
Pada umumnya tumor ini menyebabkan destruksi dari tulang, lokal metastasis,
metastasis ke paru-paru, serta kelenjar getah bening (jarang), atau bertransformasi
kearah keganasan (jarang).
Penanganan giant cell tumour adalah operasi, baik dengan kuratase intralesi,
maupun eksisi luas. Tindakan pembedahan yang dilakukan tergantung dari
stadium (berdasarkan Eneking) serta lokasi lesi tumor.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
15. American Academy of Orthopedic Surgeons. Giant Cell Tumor of Bone. June
2010. Available from URL://orthoinfo.aaos.org
16. The Doctor's doctor. Giant cell tumor of bone. April 16; 2008. Available from
URL: http:/thedoctorsdoctor.com
17. Rasjad Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi 3. Yarsif
Watampone. Jakarta.2007.294-295
18. Unni K.Dahlin’s Bone Tumors: General Aspects and Data on 11,087
Cases.5th Ed. Lippincott-Raven Publishers.Philadelphia.1996.page 263-282.
19. Salter Bruce Robert, (2008), Text Book Of Disoreder and Injuries Of The
Musculoskeletal System; Thirt Edition, Williams and Wilkins: Baltimore
20. Murphey M D, Nomikos G C, Flemming D, dkk. Imaging of Giant Cell
Tumor and Giant Cell Reparative Granuloma of Bone Radiologic Pathologic
Correlation. From the Archieve of the AFIP. September 2001, vol.21. h.
1283- 1304
21. Mulholland, Michael W. Lillemoe, Keith D. Doherty, Gerard M. Ed.
Greenfield's Surgery: Scientific Principles And Practice.
4th Edition.Lippincott Williams & Wilkins.2006: Page 2036
22. Muscolo, et al. Giant Cell Tumours of Bone. Current Orthopaedics (2001) 15,
41d50
23. Rhatomy, Sholahuddin. Giant Cell Tumour in Orthopaedic Oncology. p. 22-6
24. Solomon. L. et al. Tumour in Apley’s System of Orthopaedics and Fractures
9th Edition. New York : 2010. p. 203-4
25. Wheeless. Giant Cell Tumour of Bone in Wheeless’ Textbook of
Orthopaedics. Data Trace Internet Pulishing. 1996
26. Giant Cell Tumor. Available from : URL://http:bonetumor.org
27. Miller T. Bone Tumors and Tumorlike Conditions. in : Radiology, Volume
28. Bone Tumor. Giant Cell Tumor. Newton, Massachusetss. June 2003.
Available from URL:http//.www.bonetumor.org
29. Fletcher C, Unni K, Mertens F. Pathology and Genetics of Tumors.
France : IARC ; 2002. h. 241-2
30. Anderson. General Approach to Lytic Bone Lesions. 2004. h. 8-17
21
st
31. Joseph B. Musculoskeletal Medicine 1 edition. 2003
32. Giant cell tumor of bone. Dr. Henry Knipe and dr. Behrang Amini et. al.
Available from : https://radiopaedia.org/articles/giant-cell-tumour-of-bone?
lang=us
33. Giant cell tumor of bone. Dr. Nauman Akram. Available from :
https://radiopaedia.org/cases/giant-cell-tumour-of-bone-9?lang=us
22