TUMOR SAKRUM
Disusun oleh :
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan
yang berjudul “Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pasie dengan tumor
sakrum”. Laporan pendahuluan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
keperawatan medikal bedah.
Selama proses penyusunan laporan ini kami tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang berupa bimbingan, saran dan petunjuk baik berupa moril, spiritual maupun
materi yang berharga dalam mengatasi hambatan yang ditemukan. Oleh karena itu,
sebagai rasa syukur dengan kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesarbesarnya kepada dosen pembimbing yang sudah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun untuk perbaikan
penyusunan selanjutnya.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... ii
BAB II.............................................................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................... 3
A. ANATOMI FISIOLOGIS.................................................................................................... 3
B. PENGERTIAN.......................................................................................................................... 3
C. ETIOLOGI....................................................................................................................... 4
D. PATOFISIOLOGI............................................................................................................ 4
F. KOMPLIKASI........................................................................................................................... 6
G. PENATALAKSANAAN............................................................................................................ 6
1. Pengkajian (Assesment).......................................................................................................... 7
iii
2. Diagnosa keperawatan............................................................................................................ 9
3. Intervensi................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 14
iv
BAB I
RUMUSAN MASALAH
Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak
pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat
sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang
memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka
pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
1
2. Bagaimana gejala dan penyebab Tumor Sakrum ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI FISIOLOGIS
3
1. Anatomi Vertebra Tulang Belakang secara medis dikenal sebagai columna
vertebralis (Malcolm, 2012). Rangkaian tulang belakang adalah sebuah
struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra
atau ruas tulang belakang. Diantara setiap dua ruas tulang belakang
terdapat bantalan tulang rawan. Panjang rangkaian tulang belakang pada
orang dewasa mencapai 57 sampai 67 sentimeter. Seluruhnya terdapat 33
ruas tulang, 24 buah diantaranya adalah tulang terpisah dan 9 ruas sisanya
dikemudian hari menyatu menjadi sakrum 5 buah dan koksigius 4 buah
(Pearce, 2016). Tulang vertebra merupakan struktur komplek yang secara
garis besar terbagi atas 2 bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus
vertebra, diskus intervertebralis (sebagai artikulasi), dan ditopang oleh
ligamentum longitudinale anterior dan posterior. Sedangkan bagian
posterior tersusun atas pedikel, lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus
tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan
pelindung kolumna vertebrae. Bagian posterior vertebra antara satu dan
lain dihubungkan dengan sendi apofisial (faset). Stabilitas vertebra
tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskus intervertebralis serta
dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan otot (aktif)
(Pearce, 2016).
B. PENGERTIAN
4
abnormal pada tulang yang bisa jinak atau ganas.
Tumor sacrum atau tulang belakang adalah tumor yang berkembang di dalam
sumsum tulang belakang atau tulang tulang belakang.
C. ETIOLOGI
1. Genetik
2. Radiasi
Keganasan jaringan lunak dapat terjadi pada daerah tubuh yang terpapar
radiasi seperti pada klien karsinoma mamma dan limfoma maligna yang
mendapat radioterapi.
3. Bahan Kimia
4. Infeksi
D. PATOFISIOLOGI
Keganasan pada jaringan lunak dan tulang dapat juga disebabkan oleh infeksi
5
parasit, yaitu filariasis.
Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel
tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses
destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses
pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal. Pada proses osteoblastik,
karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru
dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.
Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak
pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat
sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang
memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada
umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
6
E. TANDA DAN GEJALA
2. Fraktur patologik
4. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya
pelebaran vena
F. KOMPLIKASI
1. Infeksi
2. Hemoragi
7
3. Rekurens lokal
4. Fraktur patologis
G. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan
2. Non Farmakologi
a. Manajemen nyeri
4. Pendidikan kesehatan
8
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan
terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah
(Smeltzer. 2015).
5. Pembedahan
a. Eksisi tumor
1. Pengkajian (Assesment)
a. Anamnesis
1) Umur
9
tulang yang mempunyai kekhasan dalam umur terjadinya, misalnya
osteogenik sarkoma ditemukan pada anak sampai sebelum dewasa
muda, kondrosarkoma pada umur 40 tahun, giant sel tumor jarang
ditemukan di bawah umur 20 tahun.
3) Nyeri
4) Pembengkakan
b. Pemeriksaan Klinik
1) Lokasi
Apabila tumor terdapat pada daerah tulang belakang, baik jinak atau
ganas, dapat memberikan spasme/kekakuan otot tulang belakang.
4) Fraktur patologis
c. Pemeriksaan Neurologis
2. Diagnosa keperawatan
11
e. Resiko cedera berhubungan dengan tumor
3. Intervensi
12
analgetik, kaji
efektifitas dari tindakan
penurunan rasa nyeri.
13
antisipasi : persiapkan /orang terdekat memulai proses
pasien terhadap kritis adaptasi pada status baru dan
Menunjukkan
perkembangan atau menyiapkan beberapa untuk
adaptasi dengan
kritis situasional efek samping.
ketunadayaan fisik,
penyesuaian Peningkatan citra Membantu mengartikan
Menunjukkan ancaman
keinginan untuk
menyentuh bagian
tubuh yang
mengalami
gangguan
14
ansietas ketakutan, prasangka, atau perasaan
tidak tenang yang berhubungan
Menunjukkan rasa Teknik
dengan sumber bahaya yang
aman yang optimal menenangkan
diantisipasi dan tidak jelas
diri
Untuk meredakan kecemasan
pada pasien yang mengalami distres
akut
15
hidup untuk mengakibatkan cidera.
mengurangi resiko
16
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C. Dan Joann C. Hackley. 2011. Buku Saku utuk Brunner dan
Suddart. Jakarta: EGC.
Brunner and Suddart. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 3. Edisi 8. Jakarta:
EGC.
18