Anda di halaman 1dari 1

APN 14. Biarkan kepala janin mengadakan putar paksi luar.

1. Preambule: “saya akan melakukan pertolongan persalinan normal.” 15. Penolong berdiri di kanan ibu, kepala janin dipegang secara biparietal. Kepala
2. KIE dan informed consent kepada ibu dan keluarga mengenai kondisi ibu, ditarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu depan lalu elevasi ke atas untuk
tindakan yang akan dilakukan dan komplikasi yang mungkin terjadi. melahirkan bahu belakang.
3. Mengenali tanda-tanda kala II, yaitu: adanya dorongan mengejan, perineum 16. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan penolong menyanggah kepala bayi,
menonjol, anus dan vulva membuka. sedangkan satu tangan lainnya menyusuri belakang badan bayi.
4. Persiapan ibu, janin dan penolong: 17. Bayi ditarik mendatar dan diletakkan di perut ibu.
a) Ibu: obat-obatan (lidocain, oxytocin, spuit 3/5 cc), duk steril, kateter, 18. Tali pusat diklem 3 cm dari pusar bayi lalu tali pusat diurut ke arah ibu lalu
povidon iodine, savlon, gunting episiotomi, hecting pack, infuse set dan diklem lagi 2 cm dari klem pertama. Potong di antaranya dengan perlindungan
oxygen tangan kiri.
b) Janin: partus set, pengikat tali pusat, kain penghangat bayi, alat resusitasi 19. Sisa tali pusat pada bayi diikat lalu klem dilepaskan. Bayi diletakkan
bayi, suction, funandoskop dan infant warmer tengkurap di antara buah dada ibu untuk inisiasi dini kemudian bayi diselimuti
c) Penolong: cap, google, masker, scort, handskoen steril, handskoen dan dirawat.
panjang untuk manual plasenta, sepatu boot, penolong yang kompeten. 20. Periksa kembali uterus apakah ada janin berikutnya. Bila tidak ada, lakukan
(termasuk cuci tangan) manajemen aktif kala III.
5. Ibu diposisikan litotomi, kandung kemih dikosongkan, membersihkan vulva 21. Suntikkan Oxytocin 10 unit i.m. pada 1/3 pangkal paha ibu di bagian lateral.
dan vagina dengan antiseptic, pasang duk steril di bawah bokong ibu. 22. Tangan kiri meraba fundus uteri untuk mengevaluasi apakah sudah terjadi
6. Lakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui apakah persyaratan persalinan kontraksi yang kuat.
pervaginam terpenuhi, yaitu: pembukaan lengkap, ketuban pecah, penurunan 23. Bila kontraksi sudah kuat, tali pusat diregang secara terkendali dan mendorong
sampai H III+/ H IV, presentasi belakang kepala dengan denominator UUK kiri/ uteri ke arah dorsocranial.
kanan depan, UPD normal. 24. Ketika juluran tali pusat memanjang, klem dimajukan hingga berjarak 5-10 cm
7. Melepas handskoen kemudian mengevaluasi DJJ. depan vulva.
8. Ibu diajarkan cara mengejan yang benar: dalam keadaan litotomi, bila timbul 25. Saat placenta muncul di introitus vagina, placenta ditangkap dengan kedua
his, ibu merangkul kedua tungkai pada sendi lutut sampai batas siku, dagu tangan lalu diputar hingga selaput ketuban terpilin.
menempel di dada, mengejan pada perut bukan pada leher. 26. Periksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
9. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan, dan hanya mengejan 27. Letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan
pada saat his. Saat his hilang, ibu diistirahatkan dan seorang asisten mengevaluasi melingkar lembut hingga uterus berkontraksi.
DJJ. 28. Lakukan eksplorasi jalan lahir. Bila didapatkan laserasi, segera dilakukan
10. Saat kepala janin berada di dasar panggul, UUK di bawah symphisis, penjahitan.
subocciput sebagai hipomoklion, kepala janin mengadakan defleksi. 29. Lanjutkan dengan penanganan 2 jam postpartum berupa vital sign, tinggi
11. Saat kepala janin membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, tangan kanan fundus uteri, kontraksi uterus, dan ada tidaknya perdarahan pervaginam setiap 15
penolong menahan perineum yang dilapisi satu lapis kain bersih dan kering, menit pada satu jam pertama dan setiap 30 menit pada satu jam kedua.
sedangkan tangan kiri penolong menahan kepala janin agar defleksi tidak terlalu 30. Dekontaminasi semua alat peralatan bekas pakai dalam larutan clorin 0,5%.
cepat. Dilakukan episiotomi bila perlu. 31. Mengisi partograf.
12. Kemudian lahirlah secara berturut-turut UUK, UUB, dahi, wajah, dan seluruh
kepala. Usap mulut dan hidung janin dengan kasa steril.
13. Periksa apakah ada lilitan tali pusat. Bila lilitan longgar, segera lepaskan. Bila
lilitan kencang, segera klem di 2 tempat dan potong di antaranya dengan
perlindungan tangan kiri.

Anda mungkin juga menyukai