Anda di halaman 1dari 3

BMI - Body Mass Index

Apa itu BMI? BMI adalah singkatan dari Body Mass Index, yang merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai proporsionalitas perbandingan antara tinggi dan berat seseorang. BMI merupakn parameter yang sering digunakan dokter klinis maupun para peneliti untuk menilai seseorang itu obese atau tidak. Dengan mengetahui nilai BMI maka kita dapat mengetahui apakah kita masuk dalam kategori kurang berat badan, normal, atau kelebihan berat badan dan obesitas (kegemukan). Resiko penyakit yang berhubungan dengan derajat kegemukan seperti penyakit jantung, kencing manis bahkan stroke dapat dilihat dari nilai BMI. Rumus atau cara menghitung BMI sangat mudah, yaitu dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter (kg/m). Lalu hasil dari BMI tersebut dapat dicocokkan pada Tabel Klasifikasi Internasional dari Underweight, Overweight dan Obesitas pada Orang Dewasa yang disepakati oleh organisasi kesehatan dunia, WHO sebagai berikut :

Misalnya berat badan seseorang 70 kg dan tinggi 1.75 m maka akan mempunyai BMI 22.9. 70 (kg)/ (1.752)2 m = 22.9 BMI Jika dicocokan dengan tabel diatas, maka orang tersebut masuk kategori normal.

BMI untuk orang dewasa dan anak-anak ditentukan dengan formula yang sama seperti di atas. Namun angka BMI untuk anak-anak diinterpretasikan lebih lanjut dengan membedakan umur dan gender. Sementara angka BMI untuk dewasa berlaku buat usia 20 tahun ke atas dan tidak membedakan gender.

Sejarah BMI
Formula yang digunakan untuk menghitung BMI itu sudah dikembangkan selama lebih dari 100 tahun yang lalu oleh seorang ahli matematik asal Belgia, Lambert Adolphe Quetelet. Quetelet, yang menyebut kalkulasinya Quetelet Index of Obesity, adalah salah seorang ahli statistik pertama yang menerapkan konsep regular bell-shaped statistical distribution pada fisika dan fitur dari tingkah laku manusia. Dia percaya bahwa dengan mengukur dan menganalisa statistik secara seksama, maka karakteristik dari populasi bisa ditentukan secara matematis. Penjelasan secara matematis dari karakteristik khusus populasi mengarahkannya pada konsep hipotesis orang rata-rata, yang mengukur antara satu individu dengan individu lainnya. Dalam usahanya untuk menjelaskan hubungan antara berat yang satu dengan berat yang lain dalam orang rata-rata, dia mengembangkan formula untuk menghitung body mass index. Untuk menghitung BMI dibutuhkan dua ukuran, yaitu berat dan tinggi badan. Untuk menghitung BMI menggunakan satuan metrik, berat dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam satuan meter (m). Sedangkan untuk mengkalkulasikan BMI dalam satuan imperial, berat dalam pound (lb) dibagi dengan tinggi badan dalam inchi (in), kemudian di kali dengan 703. Hasil kalkulasi tersebut menghasilkan angka yang menjadi BMI seseorang. Angka ini, jika dibandingkan dengan distribusi statistik dari BMI untuk orang dewasa yang berusia 20-29 tahun, akan menunjukkan apakah berat badan orang tersebut kurang, rata-rata, berlebih, atau obese. Kelompok usia 20-29 tahun dipilih sebagai standard karena mewakili orang dewasa yang sudah berkembang secara penuh pada titik dalam kehidupan mereka saat secara statistik mereka punya lemak tubuh paling sedikit.

Formula untuk menghitung BMI pada anak-anak itu sama dengan orang dewasa, namun hasilnya diterjemahkan dengan cara yang berbeda. Meski formula untuk menghitung BMI itu dikembangkan pada pertengahan 1800an, namun penggunaannya di masih jarang sebelum pertengahan tahun 1980-an. Sebelum BMI mulai umum digunakan, kegemukan atau kekurusan seseorang ditentukan melalui tabel yang menunjukkan jenjang berat badan ideal, atau jenjang berat menurut tinggi badan. Tinggi badan diukur dalam interval satu inchi, dan berat badan jenjang berat badan ideal diukur secara terpisah menurut jenis kelamin. Informasi yang digunakan untuk mengembangkan tabel berat ideal ini berasal dari data yang dikumpulkan selama beberapa dekade dan dikompilasi oleh perusahaan asuransi. Tabel tersebut menentukan probabilitas dari kematian yang berhubungan dengan tinggi dan berat badan, dan telah digunakan oleh perusahaan untuk menentukan rating asuransi jiwa. Data tersebut tidak menyertakan orang-orang yang mempunyai penyakit kronis, atau mereka yang tidak bisa mendapat asuransi jiwa karena faktor kesehatan. Ketertarikan untuk menggunakan BMI di Amerika mulai meningkat sejak awal tahun 1980-an, saat para peneliti mulai prihatin terhadap perkembangan penduduk Amerika.

Source : http://www.euro.who.int/en/health-topics/disease-prevention/nutrition/a-healthylifestyle/body-mass-index-bmi http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html http://the-f-word.org/blog/index.php/2009/07/22/the-history-of-bmi-and-why-westill-use-it/

Anda mungkin juga menyukai